20. Bibir Menggoda

Butik itu cukup besar jika hanya disebut sebagai butik biasa. Mungkin lebih tepatnya mereka menyebutnya sebagai galeri di mana banyak designer terkenal menampilkan karya terbaik mereka, sekaligus tempat beradu kepiawaian dalam merancang sebuah busana.

Ada etalase besar yang di dalamnya terdapat beberapa manekin laki-laki dan perempuan yang mengenakan gaun indah serta jas berpotongan slim fit yang tampak gagah serta maskulin saat dipakaikan di manekin berkepala plontos itu.

Di bagian depan terdapat beberapa deretan baju wanita yang digantung pada gantungan baju, sementara di sisi-sisi tertentu terdapat manekin laki-laki dan perempuan berdiri dengan mengenakan out fit kekinian yang tentunya dibanderol dengan harga fantastis.

Azlina masuk ditemani Alvaro di sisinya yang langsung disambut oleh petugas butik dengan ramah. Sepertinya Tante Rani sudah menyiapkan kedatangan mereka hingga tanpa mengatakan apa pun, petugas butik sudah melayani mereka dengan baik.

"Mari, Nona, Tuan." Petugas itu mempersilakan Alvaro dan Azlina untuk duduk di salah satu sofa empuk yang berada di salah satu ruangan privat, di mana tiada orang satu pun di sana, baik itu petugas maupun pengunjung. Hanya ada cermin besar dengan dua bilik ruang ganti yang berada di sudut ruangan.

Azlina melihat-lihat sekeliling, memperhatikan dekorasi ruangan yang didominasi warna putih itu. Cita-citanya bisa memiliki tempat seperti ini dengan dirinya sebagai salah satu desainer yang akan memajang hasil karyanya di etalase besar seperti yang ada di depan tadi.

"Kak, untuk apa kita kemari?" Azlina yang sedari tadi tak bersuara kini mulai angkat bicara. Alvaro menoleh sekilas, mereka duduk di sofa panjang yang sama, pun dengan posisi mereka yang sama-sama bersandar di punggung sofa.

"Nyari bajulah. Memang mau ngapain lagi ke tempat seperti ini?"

"Ooh!" Azlina mengangguk-angguk kemudian. Senyap, tiada percakapan lagi di antara mereka. Hingga seorang petugas butik mendorong hanger beroda dengan beberapa sampel kebaya yang ternyata sebelumnya telah dipilihkan oleh Tante Rani.

"Silakan, Nona! Nyonya Rani telah memilihkan kebaya-kebaya ini untuk dicoba," ucap petugas itu dengan ramah.

Azlina menatap kebaya-kebaya itu, lalu beralih ke arah Alvaro. "Apakah harus dicoba semuanya?"

Dan pertanyaan itu dijawab Alvaro dengan anggukan kepala. Azlina hanya bisa mendengkus, menghela napas panjang. Tentunya dia pasti akan kerepotan dengan mencoba kebaya-kebaya itu.

Petugas itu membantu Azlina untuk mengenakan kebaya-kebaya yang sudah dipilihkan Mama Rani. Azlina masuk ke bilik ruang ganti dengan petugas menunggunya di luar. Mereka menutup tirai yang menjadi pembatas antara Alvaro dengan ruang ganti sehingga lelaki itu tak bisa melihat ke dalam.

Satu menit, dua menit, tiga menit. Ah, sepertinya butuh waktu lama untuk mencoba satu kebaya saja. Alvaro mengalihkan kebosanan dengan membaca berita bola di salah satu platform digital. Cukup serius lelaki itu melakukan kegiatannya diluhat dengan keningnya yang berkerut dalam. Sampai sebuah suara yang terdengar malu-malu tertangkap di indra pendengarannya, membuat Alvaro segera mengalihkan perhatiannya.

"Kak!"

Matanya mengedar ke arah sumber suara dan tampaklah di sana Azlina baru memunculkan diri dari balik tirai telah mengenakan kebaya modern dengan bawahan kain batik.

Sedetik kemudian, Alvaro tampak terpaku, terpesona dengan penampilan calon istrinya. Kebaya itu terlihat begitu pas di badan dengan warna nude yang terlihat anggun ketika dikenakan. Meskipun tanpa adanya riasan dengan rambut masih tergerai dan diarahkan ke bahu kanan, gadis itu tampak anggun dan memesona, apalagi saat ini Azlina sedang tersenyum ke arahnya. Akan tetapi, Alvaro buru-buru menggelengkan kepala, menyadarkan pikirannya akan ketertarikan dengan gadis yang masih bau kencur itu.

"Jelek!" Perkataan tak memiliki perasaan itu membuat senyum Azlina yang sempat terbit, redup seketika. Lelaki itu benar-benar menyebalkan. Azlina mengentakkan kaki, lalu masuk kembali ke dalam tirai itu.

Berulang kali Azlina harus bergonta-ganti kebaya yang memang terkesan ribet itu. Dia melakukannya hanya karena Alvaro merasa kurang cocok dengan tampilannya. Hingga saat ini adalah kebaya pilihan terakhir. Kebaya berwarna merah darah dengan potongan leher sedikit rendah, membuat Azlina tampak malu ketika mengenakannya.

Tangannya berusaha menutupi bagian atas potongan leher yang rendah itu, menghalau pandangan Alvaro yang mungkin akan memperhatikannya ketika dirinya keluar dari balik tirai. Dengan wajah lesu tanpa senyum, Azlina keluar dari tirai itu.

"Kak!"

Alvaro yang sedikit malas dan bosan menunggu mengalihkan perhatiannya ke arah Azlina. Dia terdiam, terkesiap dengan apa yang Azlina kenakan. Matanya enggan untuk berkedip, menikmati sosok di depannya yang tampak anggun dan ... menggoda. Sempurna, tetapi dia tak ingin mengakui itu.

"Jelek!"

Kata jelas, padat, dan singkat itu cukup terdengar menyakitkan, hingga Azlina sudah tak sabar lagi dengan perilaku Alvaro yang menyebalkan itu.

"Sudah, Kak. Aku lelah. Aku enggak mau nyoba-nyoba kebaya lagi." Wajah masam ditunjukkannya. Dia hendak berbalik, mengenakan seragam sekolahnya lagi. Akan tetapi, sepatu heels yang dia kenakan sebagai menunjang tampilannya itu sedikit tak bersahabat, sehingga dia hampir jatuh karena tak bisa mengimbangi langkahnya.

"Auuh!"

Alvaro segera beranjak dari duduknya, lalu buru-buru menangkap tubuh Azlina, menahan gadis itu agar tidak sampai terjatuh. Hingga jemari Azlina mencengkeram kuat di kemeja Alvaro, sebagai pertahanan terakhirnya supaya tak limbung dan terjatuh.

Wajah itu tampak gugup, merasakan posisinya saat ini. Rona merah jambu telah membias di pipi bersamaan degup jantung yang entah mengapa ikut berpacu tak terkendali. Mereka memang sempat begitu dekat, terutama di saat tertangkap basah telah tidur bersama. Namun, baik Azlina maupun Alvaro tak pernah sekalipun memandang lebih jeli wajah masing-masing.

Mata Azlina mengerjap, memandang wajah Alvaro yang begitu dekat dengannya. Hidung yang mancung, sorot mata tajam, dengan garis rahang tegas membingkai di sana. Kesan dewasa dan menawan telah tertangkap di indra pengelihatan Azlina.

Pun dengan Alvaro, dia tak bisa memalingkan pandangannya ke arah wajah Azlina. Mata bulat berbingkai bulu mata lentik dengan pipi sedikit chubby, bibir mungil dengan bagian bawah sedikit tebal yang memberikan kesan seksi jika diperhatikan lebih lama membuat Alvaro tak mampu mengalihkan perhatiannya dari bibir itu.

Dia menundukkan wajahnya, mengikis jarak wajah mereka dengan mata masih saling beradu pandang. Sorot mata Alvaro semakin meredup, lalu memejamkan mata. Dia semakin menunduk seolah-olah naluri kelaki-lakiannya tertarik untuk mencicipi bibir mungil nan menggoda itu, tetapi suara seorang petugas yang keluar dari balik tirai membuyarkan semuanya.

"Jadi Tuan, Nona, mana yang diambil? Oopps ...."

Melihat bagaimana posisi customernya saat ini, membuat petugas itu menyesal telah keluar dari balik tirai di waktu yang tidak tepat.

"Maaf, silakan lanjutkan!" Dia masuk lagi ke balik tirai. Tangannya ikut gemetar menyaksikan apa yang baru saja terjadi.

Dua orang itu langsung gelagapan, tersadar dengan apa yang baru saja hampir mereka lakukan.

"Ehmmn." Azlina berdehem, membenarkan posisinya dengan melepaskan cengkeraman tangannya dari kemeja Alvaro. Pun dengan lelaki itu, segera menegakkan tubuhnya ketika Azlina sudah tak lagi berada dalam rengkuhannya.

Canggung.

Rasa canggung mulai melingkupi keduanya. Hingga Azlina meminta izin untuk segera berganti pakaian.

"Aku ... ganti baju dulu," ucapnya kemudian, seraya pergi meninggalkan Alvaro yang masih mengatur detak jantungnya agar normal kembali.

》》

Terpopuler

Comments

Bzaa

Bzaa

jgn merem var, ntar salah cium😉

2023-04-12

0

Sunarty Narty

Sunarty Narty

kan kan masih blg tidak tergoda

2022-10-27

0

Alfie alkha

Alfie alkha

ak malu... ak maluuu

2022-01-08

0

lihat semua
Episodes
1 01. Awal Bertemu
2 02. Pria Tua
3 03. Oleh-Oleh
4 04. Sosok Disukai
5 05. Edelweiss
6 06. Mencari Bunga Part 1
7 07. Mencari Bunga Part 2
8 08. Modus
9 09. Mencari Pisang
10 10. Single Room
11 11. Tertangkap Basah
12 12. Melacak Lokasi
13 13. Saling Mencinta
14 14. Pinangan
15 15. Bicara Empat Mata
16 16. Kesepakatan
17 17. Gangguan
18 18. Lengan Misterius
19 19. Hukuman Penuh Berkah
20 20. Bibir Menggoda
21 21. Suara Aneh
22 22. Almeera
23 23. Janji Suci
24 24. Pelukan Hangat
25 25. Minuman Laknat
26 26. Malam Penuh Perjuangan Part 1
27 27. Malam Penuh Perjuangan Part 2
28 28. Malam Penuh Perjuangan Part 3
29 29. Pertanyaan Menjengkelkan
30 30. Luka Tak Terasa
31 31. Serangga Jenis Apa?
32 32. Soto Pak Wahid
33 33. Berkata Jujur
34 34. Gangguan Kecil
35 35. Hubungan Toxic
36 36. Pangeran Negeri Dongeng
37 37. Pingsan
38 38. Penawaran yang Meresahkan
39 39. Menjijikkan
40 40. Merajuk
41 41. Pandangan Layaknya Singa
42 42. Cemburu
43 43. Virus Lulu
44 44. Obat Tidur Alvaro
45 45. Gerakan yang Mengusik
46 46. Ciuman Pertama
47 47. Sudah Tidak Sabar
48 48. Merasa Cemburu
49 49. Aku Sedang Kesal
50 50. Tatapan Merendahkan
51 51. Tidurkan Dia!
52 52. Serangga Itu Ternyata ....
53 53. Dia Istriku
54 54. Berlari dari Kenyataan
55 55. Yang Indah Ternyata Penuh Luka
56 56. Pengintaian Part 1
57 57. Pengintaian Part 2
58 58. Pengintaian Part 3
59 59. Cemburu yang Tak Disadari
60 60. Perasaan yang Mengusik
61 61. Menjadi Suami yang Baik
62 62. Bimbang
63 63. Pesanan Misterius
64 64. Kue Menyebalkan
65 65. Dikelilingi Pria Tampan
66 66. Menunggu Itu Menyakitkan
67 67. Istri Selamanya
68 68. Malam Itu
69 69. Perasaan yang Terlalu Tinggi
70 70. Berebut Nasi
71 71. Harapan yang Hampir Pupus
72 72. Penyesalan
73 73. Kenyatan yang Lain
74 74. Pergi
75 75. Pindah ke Rumah Lulu
76 76. Mengintip Alvaro
77 77. Dukungan dari Mertua
78 78. Bangunlah, Kak!
79 79. Tertangkap
80 80. Pengakuan Airin
81 81. Tuntas
82 82. Memulai Hidup yang Baru
83 83. Terkejut
84 84. Curiga
85 85. Kabur
86 86. Surat Rahasia
87 87. Bertemu Almeera
88 88. Mengajak Almeera
89 89. Aku Mencintainya
90 90. Mencarinya
91 91. Membebaskan Diri
92 92. Melepas Rindu
93 93. Hanya Kamu
94 94. Semakin Panik
95 95. Mencari Azlina Bag. 1
96 96. Mencari Azlina Bag. 2
97 97. Perselisihan
98 98. Mengelak
99 99. Tinggal Terpisah
100 100. Salam Perpisahan
101 101. Perdebatan Sengit
102 102. Rindu yang Tertahan
103 103. Dipermalukan
104 104. Ketegangan di Sekolah
105 105. Lagi
106 106. Pesan Alvaro
107 107. Pertemuan Tak Disengaja
108 108. Sakit Hati
109 109. Membujuk Alvaro
110 110. Sembunyi-sembunyi
111 111. Panik
112 112. Lepas dari Pantauan
113 113. Waktunya Kembali
114 114. Tertangkap Basah
115 115. Diusir
116 116. Campur Tangan Sean
117 117. Semakin Terpojok
118 118. Dipecat
119 119. Murka
120 120. Terbongkar
121 121. Dia Saudaraku
122 122. Jatuhkan Talak!
123 123. Terlelap Dalam Buaian
124 124. Pergi yang Jauh
125 125. Maafkan Mama!
126 126. Rasa Bersalah
127 127. Bawa Dia Kembali!
128 128. Menghubungi Istri
129 129. Menjejaki Tempat Baru
130 130. Lelaki Misterius
131 131. Teramat Rindu
132 131. Kenangan Malam itu
133 133. Kakak Ipar Menyebalkan
134 134. Paris, I am Coming!
135 135. Melepas Rindu
136 136. Sendu
137 136. Rencana Awal
138 137. Jalan-jalan Part 1
139 138. Jalan-jalan Part II
140 139. Jalan-jalan Part III
141 141. Pergi
142 142. Cemas
143 143. Pria Melankolis
144 144. Pelukang Hangat
145 145. Kita Berjuang Bersama
146 146. Anti Alvaro
147 147. Laki-laki Sesungguhnya
Episodes

Updated 147 Episodes

1
01. Awal Bertemu
2
02. Pria Tua
3
03. Oleh-Oleh
4
04. Sosok Disukai
5
05. Edelweiss
6
06. Mencari Bunga Part 1
7
07. Mencari Bunga Part 2
8
08. Modus
9
09. Mencari Pisang
10
10. Single Room
11
11. Tertangkap Basah
12
12. Melacak Lokasi
13
13. Saling Mencinta
14
14. Pinangan
15
15. Bicara Empat Mata
16
16. Kesepakatan
17
17. Gangguan
18
18. Lengan Misterius
19
19. Hukuman Penuh Berkah
20
20. Bibir Menggoda
21
21. Suara Aneh
22
22. Almeera
23
23. Janji Suci
24
24. Pelukan Hangat
25
25. Minuman Laknat
26
26. Malam Penuh Perjuangan Part 1
27
27. Malam Penuh Perjuangan Part 2
28
28. Malam Penuh Perjuangan Part 3
29
29. Pertanyaan Menjengkelkan
30
30. Luka Tak Terasa
31
31. Serangga Jenis Apa?
32
32. Soto Pak Wahid
33
33. Berkata Jujur
34
34. Gangguan Kecil
35
35. Hubungan Toxic
36
36. Pangeran Negeri Dongeng
37
37. Pingsan
38
38. Penawaran yang Meresahkan
39
39. Menjijikkan
40
40. Merajuk
41
41. Pandangan Layaknya Singa
42
42. Cemburu
43
43. Virus Lulu
44
44. Obat Tidur Alvaro
45
45. Gerakan yang Mengusik
46
46. Ciuman Pertama
47
47. Sudah Tidak Sabar
48
48. Merasa Cemburu
49
49. Aku Sedang Kesal
50
50. Tatapan Merendahkan
51
51. Tidurkan Dia!
52
52. Serangga Itu Ternyata ....
53
53. Dia Istriku
54
54. Berlari dari Kenyataan
55
55. Yang Indah Ternyata Penuh Luka
56
56. Pengintaian Part 1
57
57. Pengintaian Part 2
58
58. Pengintaian Part 3
59
59. Cemburu yang Tak Disadari
60
60. Perasaan yang Mengusik
61
61. Menjadi Suami yang Baik
62
62. Bimbang
63
63. Pesanan Misterius
64
64. Kue Menyebalkan
65
65. Dikelilingi Pria Tampan
66
66. Menunggu Itu Menyakitkan
67
67. Istri Selamanya
68
68. Malam Itu
69
69. Perasaan yang Terlalu Tinggi
70
70. Berebut Nasi
71
71. Harapan yang Hampir Pupus
72
72. Penyesalan
73
73. Kenyatan yang Lain
74
74. Pergi
75
75. Pindah ke Rumah Lulu
76
76. Mengintip Alvaro
77
77. Dukungan dari Mertua
78
78. Bangunlah, Kak!
79
79. Tertangkap
80
80. Pengakuan Airin
81
81. Tuntas
82
82. Memulai Hidup yang Baru
83
83. Terkejut
84
84. Curiga
85
85. Kabur
86
86. Surat Rahasia
87
87. Bertemu Almeera
88
88. Mengajak Almeera
89
89. Aku Mencintainya
90
90. Mencarinya
91
91. Membebaskan Diri
92
92. Melepas Rindu
93
93. Hanya Kamu
94
94. Semakin Panik
95
95. Mencari Azlina Bag. 1
96
96. Mencari Azlina Bag. 2
97
97. Perselisihan
98
98. Mengelak
99
99. Tinggal Terpisah
100
100. Salam Perpisahan
101
101. Perdebatan Sengit
102
102. Rindu yang Tertahan
103
103. Dipermalukan
104
104. Ketegangan di Sekolah
105
105. Lagi
106
106. Pesan Alvaro
107
107. Pertemuan Tak Disengaja
108
108. Sakit Hati
109
109. Membujuk Alvaro
110
110. Sembunyi-sembunyi
111
111. Panik
112
112. Lepas dari Pantauan
113
113. Waktunya Kembali
114
114. Tertangkap Basah
115
115. Diusir
116
116. Campur Tangan Sean
117
117. Semakin Terpojok
118
118. Dipecat
119
119. Murka
120
120. Terbongkar
121
121. Dia Saudaraku
122
122. Jatuhkan Talak!
123
123. Terlelap Dalam Buaian
124
124. Pergi yang Jauh
125
125. Maafkan Mama!
126
126. Rasa Bersalah
127
127. Bawa Dia Kembali!
128
128. Menghubungi Istri
129
129. Menjejaki Tempat Baru
130
130. Lelaki Misterius
131
131. Teramat Rindu
132
131. Kenangan Malam itu
133
133. Kakak Ipar Menyebalkan
134
134. Paris, I am Coming!
135
135. Melepas Rindu
136
136. Sendu
137
136. Rencana Awal
138
137. Jalan-jalan Part 1
139
138. Jalan-jalan Part II
140
139. Jalan-jalan Part III
141
141. Pergi
142
142. Cemas
143
143. Pria Melankolis
144
144. Pelukang Hangat
145
145. Kita Berjuang Bersama
146
146. Anti Alvaro
147
147. Laki-laki Sesungguhnya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!