12. Melacak Lokasi

"San, Azlina ikut kamu, enggak?" Mbak Salwa dengan wajah cemas menghubungi adiknya, Ahsan, yang kini masih sibuk dengan pesta pernikahan client-nya. Ahsan segera menepi, mencari tempat yang agak sunyi dari hiruk pikuk tamu yang ternyata begitu ramai.

Bu Darmini sangat cemas ketika menghubungi Salwa, meminta bantuan putri sulungnya itu untuk mencari Azlina. Salwa dengan sabar meyakinkan Bu Darmini jika Azlina pasti akan segera ditemukan, agar wanita sepuh itu tak terlalu mencemaskan keberadaan putri bungsunya.

"Enggak, Mbak. Dia harusnya sudah pulang dari kantor. Tadi aku cuma minta bantuan Azlina buat jagain sampe jam pulang." Ahsan menilik jam di pergelangan tangannya yang menunjukkan pukul delapan malam. Wajahnya pun tampak cemas, jangan-jangan terjadi sesuatu terhadap adiknya itu.

"Dia belum pulang, San. Mbak sudah menghubungi ponselnya, tetapi tidak aktif."

Seketika Ahsan teringat akan panggilan telepon adiknya siang tadi, yaitu ketika dirinya dan tim sedang begitu sibuk mempersiapkan pesta, Azlina menghubunginya untuk meminta izin mencari bunga, mengambil satu job untuk pelanggan yang datang ke kantor Aurora Event Organizer. Hingga dia segera berpikir satu tempat di mana mereka bisa mendapatkan bunga yang segar dan sulit ditemukan.

"Mbak, jangan-jangan Azlina ke tempat Asri."

"Apa?!"

...***...

Informasi dari Ahsan cukup membantu bagi Salwa untuk mencari keberadaan Azlina. Sampai ketika Sean Paderson-suaminya-telah menyelesaikan mandi malam selepas pulang bekerja, dia berniat memberi tahunya. Salwa menemani sang suami untuk menikmati makan malam bersama, tetapi lelaki itu tampaknya menyadari wajah penuh kecemasan dari raut muka sang istri.

Sean menghentikan kegiatannya menikmati masakan Salwa. Tatapannya penuh selidik, tetapi berbalut kelembutan yang nyata ketika memperhatikan wanita itu. Dia menjulurkan tangannya, menyentuh jemari Salwa yang sedari tadi berada di atas meja.

"Ada apa? Apa yang sedang kau pikirkan?"

Salwa menggeleng, lalu menipiskan bibir tersenyum. Jemarinya menyentuh tangan suami yang kini telah menggenggam tangan kirinya. "Habiskan makananmu. Aku akan menceritakannya setelah ini."

Sean mengangguk mengiakan perkataan Salwa. Dengan tenang dia menikmati hidangannya kembali. Betapa pun rasa cemas yang sedang Salwa rasakan, tak membuat perempuan itu menyuruh suaminya untuk mempercepat menghabiskan makanannya. Sehingga Sean bisa merasai hidangan itu dengan tenang agar lambungnya mudah mencerna makanan dengan baik.

"Jadi, katakan! Apa yang membuatmu gelisah?" tanya Sean kemudian, setelah menenggak habis minuman yang disediakan oleh Salwa.

"Azlina hilang, Mas. Maukah kau membantuku mencarinya?"

...***...

Penjelasan Salwa cukup untuk mendapatkan petunjuk. Lelaki itu segera meretas CCTV yang berada di Aurora Event Organizer dengan menyetel waktu saat Azlina menghubungi Ahsan.

Sean Paderson memang memiliki perusahaan yang bergerak di bidang sistem keamanan. Hanya meretas CCTV adik ipar sendiri bukanlah perkara yang sulit. Dengan cepat layar di depannya itu menunjukkan rekaman kejadian beberapa jam yang lalu.

Matanya tercengang melihat siapa seseorang yang sedang terlibat perbincangan dengan Azlina. Dia tampak geram, bagaimana lelaki itu bisa mendekati adik iparnya. Apakah memang dia berniat ingin membalas dendam karena tak bisa mendapatkan kakaknya?

Di masa yang lalu, Sean paderson pernah terlibat cekcok dengan lelaki itu, Alvaro. Di mana ketika itu Alvaro sedang berusaha mengejar-ngejar Salwa tepat saat Sean ke luar negeri untuk menyelesaikan suatu keperluan. Mereka sempat melakukan baku hantam hingga Alvaro berakhir babak belur di rumah sakit.

Andai saat itu Sean tak memandang seorang Agus Cahyono, Ayah dari Alvaro, akan jasa-jasa pria paruh baya itu dalam menyatukan dirinya dan Salwa, mungkin Sean sudah menghabisi Alvaro saat itu juga. Dan saat ini, ketika Azlina telah tumbuh dewasa, pria itu mulai berulah lagi.

Sean beranjak dari duduknya, segera menghubungi Tuan Agus untuk menanyakan di mana putranya berada. Namun, apa yang telah menjadi jawbaan dari pria itu, membuat Sean semakin berang.

Tuan Agus menjelaskan bahwa Alvaro tiba-tiba mematikan panggilan ketika menghubunginya sehingga dia tak sempat mencari informasi di mana keberadaan Alvaro saat itu.

"Dia kembali membawa kabur iparku," ucap Sean dingin di sambungan telepon itu. "Cepat kemari, bawa ponselmu! Aku akan melacak keberadaan mereka dari panggilan terakhir yang sempat anakmu lakukan." Sean berkata penuh perintah kepada Tuan Agus yang mana merupakan salah satu kolega bisnisnya.

***

Salwa menunduk dengan sesekali meremàs jemarinya yang telah menyatu. Rasa khawatir yang mendera akan keselamatan adik bungsunya itu tak sanggup dia sembunyikan. Sean bisa melihat itu, hingga dia duduk di samping sang istri, lalu melingkarkan tangan kekarnya memeluk punggung Salwa.

"Tenanglah! Semua akan baik-baik saja."

Dia teringat akan Alvaro, bagaimana pria itu pernah nekat menyembunyikan dirinya di belakang gedung kampus hanya untuk memaksakan kehendak kepada Salwa. Apakah Alvaro memang sengaja mengincar Azlina karena ingin membalas dendam. Harusnya Salwa menyadari itu ketika mendapatkan laporan jika Alvaro membawa Azlina pergi.

Namun, penjelasan Azlina bahwa dirinya tanpa sengaja bertemu Alvaro dan berakhir di sebuah rumah makan cepat saji membuat Salwa berpikir jika itu memang hanya sebuah kebetulan. Akan tetapi, mengapa sekarang Alvaro kembali membawa adiknya pergi? Apa yang sedang mereka lakukan saat ini?

Sampai genggaman tangan itu kian mengerat, membuat Salwa menoleh ke arah suaminya. "Tolong temukan dia."

"Aku akan menemukannya," jawab Sean kemudian dengan memeluk Salwa, menenangkan perempuan itu agar tidak terlalu mencemaskan keberadaan Azlina.

***

Bukan hanya Sean dan Agus Cahyono, ayah Alvaro, yang ikut mencari Azlina, tetapi Salwa dan dua orang adiknya Ahsan dan Alfatih turut mencari. Mereka berangkat setelah selesai mempersiapkan diri dan mendapatkan lokasi yang dituju tepat pukul dua belas malam.

Iring-iringan mobil pun tak bisa terelakkan. Ada tiga buah mobil melaju kencang menembus gerimis hujan. Tuan Agus bersama sang istri duduk di kabin penumpang dengan mobil dikendarai sopir pribadinya. Sementara dua mobil lain ditumpangi oleh keluarga Azlina termasuk Sean dan Salwa.

"Mas, apakah mereka tidak melakukan sesuatu yang buruk? Aku takut Azlina kenapa-kenapa?" Salwa menggigit ujung kukunya, terlampau cemas dengan apa yang terjadi dengan Azlina. Semoga Alvaro tidak menghancurkan masa depan adik sulungnya itu.

Sean hanya menggenggam tangan Salwa tanpa menjawab pertanyaan istrinya itu, tangan kanannya sibuk mengendara dengan pandangan lurus ke depan karena hujan lebat telah mengganggu jarak pandangnya.

Semakin jauh mereka meninggakkan area perkotaan, hujan mengucur semakin deras membuat mereka tak bisa cepat sampai ke lokasi. Hingga sebuah informasi jika di daratan tinggi yang akan mereka tuju sedang terjadi badai, membuat rasa cemas semakin menghantui Salwa. Dia ingin segera menemukan Azlina, tetapi kondisi tidak memungkinkan.

"Mereka baik-baik saja. Panggilan terakhir laki-laki itu berada di sebuah hotel. Sayangnya, mereka hanya memesan satu kamar ukuran single untuk bermalam."

Perkataan Sean akan informasi yang dia dapatkan dari hasil meretas beberapa databse hotel yang dikunjungi Alvaro membuat Salwa semakin gelisah. Apa yang mereka lakukan saat ini? Semoga Alvaro dan Azlina tak melakukan dosa dengan berbuat yang tidak sepatutnya.

》Lanjut ..

Terpopuler

Comments

Sham Estelle

Sham Estelle

masih rasa insecure ya sean😄🤣

2022-04-21

0

Alfie alkha

Alfie alkha

ehm.. ehmm

2022-01-08

0

violeta

violeta

emang biang rusuh om varo

2021-11-15

0

lihat semua
Episodes
1 01. Awal Bertemu
2 02. Pria Tua
3 03. Oleh-Oleh
4 04. Sosok Disukai
5 05. Edelweiss
6 06. Mencari Bunga Part 1
7 07. Mencari Bunga Part 2
8 08. Modus
9 09. Mencari Pisang
10 10. Single Room
11 11. Tertangkap Basah
12 12. Melacak Lokasi
13 13. Saling Mencinta
14 14. Pinangan
15 15. Bicara Empat Mata
16 16. Kesepakatan
17 17. Gangguan
18 18. Lengan Misterius
19 19. Hukuman Penuh Berkah
20 20. Bibir Menggoda
21 21. Suara Aneh
22 22. Almeera
23 23. Janji Suci
24 24. Pelukan Hangat
25 25. Minuman Laknat
26 26. Malam Penuh Perjuangan Part 1
27 27. Malam Penuh Perjuangan Part 2
28 28. Malam Penuh Perjuangan Part 3
29 29. Pertanyaan Menjengkelkan
30 30. Luka Tak Terasa
31 31. Serangga Jenis Apa?
32 32. Soto Pak Wahid
33 33. Berkata Jujur
34 34. Gangguan Kecil
35 35. Hubungan Toxic
36 36. Pangeran Negeri Dongeng
37 37. Pingsan
38 38. Penawaran yang Meresahkan
39 39. Menjijikkan
40 40. Merajuk
41 41. Pandangan Layaknya Singa
42 42. Cemburu
43 43. Virus Lulu
44 44. Obat Tidur Alvaro
45 45. Gerakan yang Mengusik
46 46. Ciuman Pertama
47 47. Sudah Tidak Sabar
48 48. Merasa Cemburu
49 49. Aku Sedang Kesal
50 50. Tatapan Merendahkan
51 51. Tidurkan Dia!
52 52. Serangga Itu Ternyata ....
53 53. Dia Istriku
54 54. Berlari dari Kenyataan
55 55. Yang Indah Ternyata Penuh Luka
56 56. Pengintaian Part 1
57 57. Pengintaian Part 2
58 58. Pengintaian Part 3
59 59. Cemburu yang Tak Disadari
60 60. Perasaan yang Mengusik
61 61. Menjadi Suami yang Baik
62 62. Bimbang
63 63. Pesanan Misterius
64 64. Kue Menyebalkan
65 65. Dikelilingi Pria Tampan
66 66. Menunggu Itu Menyakitkan
67 67. Istri Selamanya
68 68. Malam Itu
69 69. Perasaan yang Terlalu Tinggi
70 70. Berebut Nasi
71 71. Harapan yang Hampir Pupus
72 72. Penyesalan
73 73. Kenyatan yang Lain
74 74. Pergi
75 75. Pindah ke Rumah Lulu
76 76. Mengintip Alvaro
77 77. Dukungan dari Mertua
78 78. Bangunlah, Kak!
79 79. Tertangkap
80 80. Pengakuan Airin
81 81. Tuntas
82 82. Memulai Hidup yang Baru
83 83. Terkejut
84 84. Curiga
85 85. Kabur
86 86. Surat Rahasia
87 87. Bertemu Almeera
88 88. Mengajak Almeera
89 89. Aku Mencintainya
90 90. Mencarinya
91 91. Membebaskan Diri
92 92. Melepas Rindu
93 93. Hanya Kamu
94 94. Semakin Panik
95 95. Mencari Azlina Bag. 1
96 96. Mencari Azlina Bag. 2
97 97. Perselisihan
98 98. Mengelak
99 99. Tinggal Terpisah
100 100. Salam Perpisahan
101 101. Perdebatan Sengit
102 102. Rindu yang Tertahan
103 103. Dipermalukan
104 104. Ketegangan di Sekolah
105 105. Lagi
106 106. Pesan Alvaro
107 107. Pertemuan Tak Disengaja
108 108. Sakit Hati
109 109. Membujuk Alvaro
110 110. Sembunyi-sembunyi
111 111. Panik
112 112. Lepas dari Pantauan
113 113. Waktunya Kembali
114 114. Tertangkap Basah
115 115. Diusir
116 116. Campur Tangan Sean
117 117. Semakin Terpojok
118 118. Dipecat
119 119. Murka
120 120. Terbongkar
121 121. Dia Saudaraku
122 122. Jatuhkan Talak!
123 123. Terlelap Dalam Buaian
124 124. Pergi yang Jauh
125 125. Maafkan Mama!
126 126. Rasa Bersalah
127 127. Bawa Dia Kembali!
128 128. Menghubungi Istri
129 129. Menjejaki Tempat Baru
130 130. Lelaki Misterius
131 131. Teramat Rindu
132 131. Kenangan Malam itu
133 133. Kakak Ipar Menyebalkan
134 134. Paris, I am Coming!
135 135. Melepas Rindu
136 136. Sendu
137 136. Rencana Awal
138 137. Jalan-jalan Part 1
139 138. Jalan-jalan Part II
140 139. Jalan-jalan Part III
141 141. Pergi
142 142. Cemas
143 143. Pria Melankolis
144 144. Pelukang Hangat
145 145. Kita Berjuang Bersama
146 146. Anti Alvaro
147 147. Laki-laki Sesungguhnya
Episodes

Updated 147 Episodes

1
01. Awal Bertemu
2
02. Pria Tua
3
03. Oleh-Oleh
4
04. Sosok Disukai
5
05. Edelweiss
6
06. Mencari Bunga Part 1
7
07. Mencari Bunga Part 2
8
08. Modus
9
09. Mencari Pisang
10
10. Single Room
11
11. Tertangkap Basah
12
12. Melacak Lokasi
13
13. Saling Mencinta
14
14. Pinangan
15
15. Bicara Empat Mata
16
16. Kesepakatan
17
17. Gangguan
18
18. Lengan Misterius
19
19. Hukuman Penuh Berkah
20
20. Bibir Menggoda
21
21. Suara Aneh
22
22. Almeera
23
23. Janji Suci
24
24. Pelukan Hangat
25
25. Minuman Laknat
26
26. Malam Penuh Perjuangan Part 1
27
27. Malam Penuh Perjuangan Part 2
28
28. Malam Penuh Perjuangan Part 3
29
29. Pertanyaan Menjengkelkan
30
30. Luka Tak Terasa
31
31. Serangga Jenis Apa?
32
32. Soto Pak Wahid
33
33. Berkata Jujur
34
34. Gangguan Kecil
35
35. Hubungan Toxic
36
36. Pangeran Negeri Dongeng
37
37. Pingsan
38
38. Penawaran yang Meresahkan
39
39. Menjijikkan
40
40. Merajuk
41
41. Pandangan Layaknya Singa
42
42. Cemburu
43
43. Virus Lulu
44
44. Obat Tidur Alvaro
45
45. Gerakan yang Mengusik
46
46. Ciuman Pertama
47
47. Sudah Tidak Sabar
48
48. Merasa Cemburu
49
49. Aku Sedang Kesal
50
50. Tatapan Merendahkan
51
51. Tidurkan Dia!
52
52. Serangga Itu Ternyata ....
53
53. Dia Istriku
54
54. Berlari dari Kenyataan
55
55. Yang Indah Ternyata Penuh Luka
56
56. Pengintaian Part 1
57
57. Pengintaian Part 2
58
58. Pengintaian Part 3
59
59. Cemburu yang Tak Disadari
60
60. Perasaan yang Mengusik
61
61. Menjadi Suami yang Baik
62
62. Bimbang
63
63. Pesanan Misterius
64
64. Kue Menyebalkan
65
65. Dikelilingi Pria Tampan
66
66. Menunggu Itu Menyakitkan
67
67. Istri Selamanya
68
68. Malam Itu
69
69. Perasaan yang Terlalu Tinggi
70
70. Berebut Nasi
71
71. Harapan yang Hampir Pupus
72
72. Penyesalan
73
73. Kenyatan yang Lain
74
74. Pergi
75
75. Pindah ke Rumah Lulu
76
76. Mengintip Alvaro
77
77. Dukungan dari Mertua
78
78. Bangunlah, Kak!
79
79. Tertangkap
80
80. Pengakuan Airin
81
81. Tuntas
82
82. Memulai Hidup yang Baru
83
83. Terkejut
84
84. Curiga
85
85. Kabur
86
86. Surat Rahasia
87
87. Bertemu Almeera
88
88. Mengajak Almeera
89
89. Aku Mencintainya
90
90. Mencarinya
91
91. Membebaskan Diri
92
92. Melepas Rindu
93
93. Hanya Kamu
94
94. Semakin Panik
95
95. Mencari Azlina Bag. 1
96
96. Mencari Azlina Bag. 2
97
97. Perselisihan
98
98. Mengelak
99
99. Tinggal Terpisah
100
100. Salam Perpisahan
101
101. Perdebatan Sengit
102
102. Rindu yang Tertahan
103
103. Dipermalukan
104
104. Ketegangan di Sekolah
105
105. Lagi
106
106. Pesan Alvaro
107
107. Pertemuan Tak Disengaja
108
108. Sakit Hati
109
109. Membujuk Alvaro
110
110. Sembunyi-sembunyi
111
111. Panik
112
112. Lepas dari Pantauan
113
113. Waktunya Kembali
114
114. Tertangkap Basah
115
115. Diusir
116
116. Campur Tangan Sean
117
117. Semakin Terpojok
118
118. Dipecat
119
119. Murka
120
120. Terbongkar
121
121. Dia Saudaraku
122
122. Jatuhkan Talak!
123
123. Terlelap Dalam Buaian
124
124. Pergi yang Jauh
125
125. Maafkan Mama!
126
126. Rasa Bersalah
127
127. Bawa Dia Kembali!
128
128. Menghubungi Istri
129
129. Menjejaki Tempat Baru
130
130. Lelaki Misterius
131
131. Teramat Rindu
132
131. Kenangan Malam itu
133
133. Kakak Ipar Menyebalkan
134
134. Paris, I am Coming!
135
135. Melepas Rindu
136
136. Sendu
137
136. Rencana Awal
138
137. Jalan-jalan Part 1
139
138. Jalan-jalan Part II
140
139. Jalan-jalan Part III
141
141. Pergi
142
142. Cemas
143
143. Pria Melankolis
144
144. Pelukang Hangat
145
145. Kita Berjuang Bersama
146
146. Anti Alvaro
147
147. Laki-laki Sesungguhnya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!