02. Pria Tua

Alvaro segera membebaskan cengkeraman tangannya yang sedari tadi tak mau terlepas dari tangan gadis itu. Tatapannya bingung, terlampau tergemap dengan apa yang baru saja terjadi. Sebelum kesadaran itu berhasil menguraikan kebingungannya, suara lain mengejutkannya.

"Alvaro!"

Pemilik suara seksi itu mengalihkan perhatian semua orang, termasuk Sean dan Azlina.

Itu adalah suara Liora. Alvaro segera menoleh ke arah perempuan itu, perempuan yang akan dijodohkan dengannya.

Entah apa yang mendorong Alvaro melakukan tindakan aneh yang membuat semua orang berdecak kesal dengan kelakuannya. Secara implusif, lelaki itu menarik kembali tangan Azlina, mengajak gadis itu pergi dari kerumunan orang-orang yang sedang memandanginya.

Semua orang tercengang melihat kelakuan lelaki itu, begitu juga dengan seorang Sean Paderson.

Liora yang melihat calon tunangannya kabur dengan seorang gadis berseragam sekolah berteriak memanggil-manggil nama Alvaro, tetapi lelaki itu seolah-olah mengabaikannya. Alvaro terus saja berlari sembari menarik tangan Azlina hingga keluar dari area lobby.

"Om, mau dibawa ke mana saya?!" Azlina menarik tangannya paksa, tetapi lelaki itu sama sekali tak menanggapinya. Dia masih saja menarik tangan Azlina hingga berada di parkiran motornya.

"Om, sakit! Anda menyakiti saya."

Azlina tampak ingin menangis, wajahnya merona dengan bulir air mata mulai merembes di wajah cantiknya.

Alvaro yang menyadari itu, melonggarkan tarikan tangannya. Dia berhenti ketika berada tepat di belakang motor matic milik Azlina terparkir. Dia menoleh kemudian, memperhatikan wajah kemerahan Azlina yang sedang berusaha menahan tangis. Seketika rasa bersalah melingkupi hati lelaki itu.

"Maaf, naiklah! Aku antar kamu ke sekolah."

Suara lembut Alvaro membuat Azlina sedikit tenang. Dia mengangguk menanggapi. Ya, sepertinya lebih baik jika dia diantarkan saja, karena saat ini tubuhnya masih gemetar dengan apa yang baru saja terjadi.

"Beneran, ya, Om. Anterin ke sekolah. Jangan dibawa kabur lagi sayanya!" ucap Azlina seraya mengusap sudut matanya yang hampir meloloskan cairan bening.

"Enggak akan. Bawa bocil kayak kamu, adanya aku yang kerepotan."

Alvaro memundurkan motor itu, menaikinya, lalu menghidupkan mesinnya. Dia menoleh ke arah Azlina agar gadis itu segera naik. Bukannya segera menuruti perintah Alvaro, gadis itu justru mengangsurkan helm berwarna pink dengan stiker hello kitty kepada Alvaro.

"Om, pakai helmnya."

Lelaki itu mengerutkan kening. Buru-buru dia menggeleng. "Ogah, kamu pakai saja sendiri."

Azlina hanya bisa mengerucutkan bibirnya. Segera dikenakannya helm itu, lalu mengaitkan talinya dengan benar.

Sedikit ragu dia menaikkan kakinya untuk kemudian duduk dengan posisi menjauh dari tubuh Alvaro. Bagaimanapun juga dia tidak akan percaya begitu saja dengan lelaki di depannya itu. Ingin segera terbebas, Azlina menepuk bahu Alvaro agar segera melajukan motornya.

"Ayo, Om!"

Tanpa menjawab perkataan Azlina, Alvaro segera melaju keluar dari area hotel itu. Dia tampak mengebut, mengabaikan wajah pasi Azlina di belakangnya. Sejenak dia melirik ke arah kaca spion yang langsung tertuju pada wajah gadis di belakangnya. Azlina tampak membuka kaca helmnya, menatap lurus ke depan untuk fokus ke jalanan.

Gadis itu tanpa sengaja menatap ke arah spion yang sama, pandangannya bersirobok dengan wajah Alvaro. Dia segera memalingkan muka, tak lagi menatap ke kaca spion itu, memilih melihat gedung-gedung tinggi di kanan dan kiri jalan.

Lelaki itu tampak tersenyum. Sangat aneh memang, dia terjebak situasi di mana harus mengantar seorang bocah ingusan ke sekolah. Parahnya, bocah itu adalah adik dari wanita yang sempat dicintainya dulu. Cinta yang tak tersampaikan karena wanita itu telah lebih dulu menikah dengan seseorang yang jauh lebih berkuasa daripada dirinya.

Ya, itu hanya masa lalu yang tidak layak untuk dikenang. Karena penyesalan Alvaro yang teramat sangat setelah mengetahui kebenaran tentang wanita yang dicintainya dulu, dia sempat terpuruk dalam waktu lama. Akan tetapi, setelah menjalani beberapa kali terapi dan berusaha menerima kenyataan yang ada, membuat hatinya lebih tenang dan mampu melanjutkan kehidupannya dengan baik.

Sampailah ketika motor itu berada di depan gerbang SMA Negeri 20, Alvaro menghentikan motornya tepat di depan gerbang itu. Azlina segera turun dari jok motor, lalu menengadahkan tangannya untuk meminta kunci motor miliknya kembali.

Bukannya segera memberikan kunci motor itu kepada Azlina, Alvaro justru melemparkan pertanyaan kepada gadis itu. "Pulang jam berapa? Biar aku jemput."

"Ah, enggak-enggak. Apa-apaan sih, Om. Kayak orang pacaran aja. Kembalikan saja motor saya." Azlina masih bertahan dengan pendapatnya. "Om mau maling, ya? Atau Om sebenarnya suka sama saya. Ish, Om, cari yang seumuran, saya tidak suka dengan orang tua."

Alvaro ternganga dengan penuturan Azlina. Harga dirinya sebagai seorang dewasa terasa tercabik-cabik.

"Apa kau bilang tadi? Siapa yang kau maksud tua?"

Tepat ketika Azlina ingin menjawab pertanyaan Alvaro, ponsel gadis itu berdering, membuatnya harus menghentikan perdebatan antara dirinya dan Alvaro. Dia merogoh tas pinggangnya, lalu menggeser ikon hijau yang ada di layar Smartphone itu.

"Apa? Diliburkan? Kamu enggak ngasih tahu dari kemarin. Aku sudah ada di depan sekolah ini. Tahu gitu lebih baik nonton drakor seharian daripada bolak-balik ke sekolah." Bibirnya mengerucut lesu. Mematikan panggilan, Azlina memasukkan Smartphone-nya kembali ke dalam tas. Dia beralih menatap Alvaro, lalu mengembuskan napasnya kasar.

"Om, balikin motor saya. Eskul diliburkan hari ini. Saya mau pulang."

Terdengar tawa kecil dari bibir lelaki itu. Rugi dia mengebut tadi, takut jika gadis itu terlambat mengikuti kegiatan di sekolah karena dirinya. "Naiklah! Aku mau nyari rumah makan, perutku lapar."

"Enggak. Om modus, kan? Suka cari perhatian dengan gadis muda dan cantik seperti saya."

"Apa? Cari perhatian, sama kamu?" Alvaro menggeleng, lalu berdecih ringan. "Eh, Bocil! Aku belum sarapan, jadi aku mau minjem motor kamu untuk ke rumah makan terdekat. Nanti kamu bisa ambil balik motor buntut ini."

"Nyari taksi deh, Om. Masak orang kaya enggak bisa pesen taksi. Saya takut ketahuan sama Kakak Ipar lagi. Takut salah paham, nanti dikira saya ada main lagi sama Om. Idiih, amit-amit."

"Kamu makin lama makin ngeselin, ya? Padahal kakakmu anggun dan pendiem, adiknya malah kebalikannya."

Azlina tampak tak setuju dengan ucapan Alvaro. Dia ingin memprotes perkataan itu, tetapi pikirannya sedikit tersadar, bagaimana lelaki di depannya ini bisa mengenal kakaknya?

"Om kenal Mbak Salwa? Bagaimana bisa?" tanyanya dengan kening berkerut.

"Yaa, bukan hanya dengan Salwa, tetapi suaminya juga. Jadi, sekarang kau tidak perlu berpikir macam-macam denganku." Alavaro mengarahkan pandangannya ke arah belakang, mengintruksi Azlina agar segera bergegas menaiki boncengan motor itu.

"Cepat naik! Perutku sudah lapar."

Azlina tampak sedikit ragu, tetapi tak ayal dia menurut juga. "Ingat, ya, Om. Jangan macam-macam!" ucapnya seraya menaiki jok belakang motornya.

Terpopuler

Comments

Ria Onits

Ria Onits

aku br mampir 2023

2023-05-23

0

Sunarty Narty

Sunarty Narty

marah g Sean ne

2022-10-27

0

😁😁😁

😁😁😁

wkwkwk
bersirobok org Padang Thor?

2022-09-11

0

lihat semua
Episodes
1 01. Awal Bertemu
2 02. Pria Tua
3 03. Oleh-Oleh
4 04. Sosok Disukai
5 05. Edelweiss
6 06. Mencari Bunga Part 1
7 07. Mencari Bunga Part 2
8 08. Modus
9 09. Mencari Pisang
10 10. Single Room
11 11. Tertangkap Basah
12 12. Melacak Lokasi
13 13. Saling Mencinta
14 14. Pinangan
15 15. Bicara Empat Mata
16 16. Kesepakatan
17 17. Gangguan
18 18. Lengan Misterius
19 19. Hukuman Penuh Berkah
20 20. Bibir Menggoda
21 21. Suara Aneh
22 22. Almeera
23 23. Janji Suci
24 24. Pelukan Hangat
25 25. Minuman Laknat
26 26. Malam Penuh Perjuangan Part 1
27 27. Malam Penuh Perjuangan Part 2
28 28. Malam Penuh Perjuangan Part 3
29 29. Pertanyaan Menjengkelkan
30 30. Luka Tak Terasa
31 31. Serangga Jenis Apa?
32 32. Soto Pak Wahid
33 33. Berkata Jujur
34 34. Gangguan Kecil
35 35. Hubungan Toxic
36 36. Pangeran Negeri Dongeng
37 37. Pingsan
38 38. Penawaran yang Meresahkan
39 39. Menjijikkan
40 40. Merajuk
41 41. Pandangan Layaknya Singa
42 42. Cemburu
43 43. Virus Lulu
44 44. Obat Tidur Alvaro
45 45. Gerakan yang Mengusik
46 46. Ciuman Pertama
47 47. Sudah Tidak Sabar
48 48. Merasa Cemburu
49 49. Aku Sedang Kesal
50 50. Tatapan Merendahkan
51 51. Tidurkan Dia!
52 52. Serangga Itu Ternyata ....
53 53. Dia Istriku
54 54. Berlari dari Kenyataan
55 55. Yang Indah Ternyata Penuh Luka
56 56. Pengintaian Part 1
57 57. Pengintaian Part 2
58 58. Pengintaian Part 3
59 59. Cemburu yang Tak Disadari
60 60. Perasaan yang Mengusik
61 61. Menjadi Suami yang Baik
62 62. Bimbang
63 63. Pesanan Misterius
64 64. Kue Menyebalkan
65 65. Dikelilingi Pria Tampan
66 66. Menunggu Itu Menyakitkan
67 67. Istri Selamanya
68 68. Malam Itu
69 69. Perasaan yang Terlalu Tinggi
70 70. Berebut Nasi
71 71. Harapan yang Hampir Pupus
72 72. Penyesalan
73 73. Kenyatan yang Lain
74 74. Pergi
75 75. Pindah ke Rumah Lulu
76 76. Mengintip Alvaro
77 77. Dukungan dari Mertua
78 78. Bangunlah, Kak!
79 79. Tertangkap
80 80. Pengakuan Airin
81 81. Tuntas
82 82. Memulai Hidup yang Baru
83 83. Terkejut
84 84. Curiga
85 85. Kabur
86 86. Surat Rahasia
87 87. Bertemu Almeera
88 88. Mengajak Almeera
89 89. Aku Mencintainya
90 90. Mencarinya
91 91. Membebaskan Diri
92 92. Melepas Rindu
93 93. Hanya Kamu
94 94. Semakin Panik
95 95. Mencari Azlina Bag. 1
96 96. Mencari Azlina Bag. 2
97 97. Perselisihan
98 98. Mengelak
99 99. Tinggal Terpisah
100 100. Salam Perpisahan
101 101. Perdebatan Sengit
102 102. Rindu yang Tertahan
103 103. Dipermalukan
104 104. Ketegangan di Sekolah
105 105. Lagi
106 106. Pesan Alvaro
107 107. Pertemuan Tak Disengaja
108 108. Sakit Hati
109 109. Membujuk Alvaro
110 110. Sembunyi-sembunyi
111 111. Panik
112 112. Lepas dari Pantauan
113 113. Waktunya Kembali
114 114. Tertangkap Basah
115 115. Diusir
116 116. Campur Tangan Sean
117 117. Semakin Terpojok
118 118. Dipecat
119 119. Murka
120 120. Terbongkar
121 121. Dia Saudaraku
122 122. Jatuhkan Talak!
123 123. Terlelap Dalam Buaian
124 124. Pergi yang Jauh
125 125. Maafkan Mama!
126 126. Rasa Bersalah
127 127. Bawa Dia Kembali!
128 128. Menghubungi Istri
129 129. Menjejaki Tempat Baru
130 130. Lelaki Misterius
131 131. Teramat Rindu
132 131. Kenangan Malam itu
133 133. Kakak Ipar Menyebalkan
134 134. Paris, I am Coming!
135 135. Melepas Rindu
136 136. Sendu
137 136. Rencana Awal
138 137. Jalan-jalan Part 1
139 138. Jalan-jalan Part II
140 139. Jalan-jalan Part III
141 141. Pergi
142 142. Cemas
143 143. Pria Melankolis
144 144. Pelukang Hangat
145 145. Kita Berjuang Bersama
146 146. Anti Alvaro
147 147. Laki-laki Sesungguhnya
Episodes

Updated 147 Episodes

1
01. Awal Bertemu
2
02. Pria Tua
3
03. Oleh-Oleh
4
04. Sosok Disukai
5
05. Edelweiss
6
06. Mencari Bunga Part 1
7
07. Mencari Bunga Part 2
8
08. Modus
9
09. Mencari Pisang
10
10. Single Room
11
11. Tertangkap Basah
12
12. Melacak Lokasi
13
13. Saling Mencinta
14
14. Pinangan
15
15. Bicara Empat Mata
16
16. Kesepakatan
17
17. Gangguan
18
18. Lengan Misterius
19
19. Hukuman Penuh Berkah
20
20. Bibir Menggoda
21
21. Suara Aneh
22
22. Almeera
23
23. Janji Suci
24
24. Pelukan Hangat
25
25. Minuman Laknat
26
26. Malam Penuh Perjuangan Part 1
27
27. Malam Penuh Perjuangan Part 2
28
28. Malam Penuh Perjuangan Part 3
29
29. Pertanyaan Menjengkelkan
30
30. Luka Tak Terasa
31
31. Serangga Jenis Apa?
32
32. Soto Pak Wahid
33
33. Berkata Jujur
34
34. Gangguan Kecil
35
35. Hubungan Toxic
36
36. Pangeran Negeri Dongeng
37
37. Pingsan
38
38. Penawaran yang Meresahkan
39
39. Menjijikkan
40
40. Merajuk
41
41. Pandangan Layaknya Singa
42
42. Cemburu
43
43. Virus Lulu
44
44. Obat Tidur Alvaro
45
45. Gerakan yang Mengusik
46
46. Ciuman Pertama
47
47. Sudah Tidak Sabar
48
48. Merasa Cemburu
49
49. Aku Sedang Kesal
50
50. Tatapan Merendahkan
51
51. Tidurkan Dia!
52
52. Serangga Itu Ternyata ....
53
53. Dia Istriku
54
54. Berlari dari Kenyataan
55
55. Yang Indah Ternyata Penuh Luka
56
56. Pengintaian Part 1
57
57. Pengintaian Part 2
58
58. Pengintaian Part 3
59
59. Cemburu yang Tak Disadari
60
60. Perasaan yang Mengusik
61
61. Menjadi Suami yang Baik
62
62. Bimbang
63
63. Pesanan Misterius
64
64. Kue Menyebalkan
65
65. Dikelilingi Pria Tampan
66
66. Menunggu Itu Menyakitkan
67
67. Istri Selamanya
68
68. Malam Itu
69
69. Perasaan yang Terlalu Tinggi
70
70. Berebut Nasi
71
71. Harapan yang Hampir Pupus
72
72. Penyesalan
73
73. Kenyatan yang Lain
74
74. Pergi
75
75. Pindah ke Rumah Lulu
76
76. Mengintip Alvaro
77
77. Dukungan dari Mertua
78
78. Bangunlah, Kak!
79
79. Tertangkap
80
80. Pengakuan Airin
81
81. Tuntas
82
82. Memulai Hidup yang Baru
83
83. Terkejut
84
84. Curiga
85
85. Kabur
86
86. Surat Rahasia
87
87. Bertemu Almeera
88
88. Mengajak Almeera
89
89. Aku Mencintainya
90
90. Mencarinya
91
91. Membebaskan Diri
92
92. Melepas Rindu
93
93. Hanya Kamu
94
94. Semakin Panik
95
95. Mencari Azlina Bag. 1
96
96. Mencari Azlina Bag. 2
97
97. Perselisihan
98
98. Mengelak
99
99. Tinggal Terpisah
100
100. Salam Perpisahan
101
101. Perdebatan Sengit
102
102. Rindu yang Tertahan
103
103. Dipermalukan
104
104. Ketegangan di Sekolah
105
105. Lagi
106
106. Pesan Alvaro
107
107. Pertemuan Tak Disengaja
108
108. Sakit Hati
109
109. Membujuk Alvaro
110
110. Sembunyi-sembunyi
111
111. Panik
112
112. Lepas dari Pantauan
113
113. Waktunya Kembali
114
114. Tertangkap Basah
115
115. Diusir
116
116. Campur Tangan Sean
117
117. Semakin Terpojok
118
118. Dipecat
119
119. Murka
120
120. Terbongkar
121
121. Dia Saudaraku
122
122. Jatuhkan Talak!
123
123. Terlelap Dalam Buaian
124
124. Pergi yang Jauh
125
125. Maafkan Mama!
126
126. Rasa Bersalah
127
127. Bawa Dia Kembali!
128
128. Menghubungi Istri
129
129. Menjejaki Tempat Baru
130
130. Lelaki Misterius
131
131. Teramat Rindu
132
131. Kenangan Malam itu
133
133. Kakak Ipar Menyebalkan
134
134. Paris, I am Coming!
135
135. Melepas Rindu
136
136. Sendu
137
136. Rencana Awal
138
137. Jalan-jalan Part 1
139
138. Jalan-jalan Part II
140
139. Jalan-jalan Part III
141
141. Pergi
142
142. Cemas
143
143. Pria Melankolis
144
144. Pelukang Hangat
145
145. Kita Berjuang Bersama
146
146. Anti Alvaro
147
147. Laki-laki Sesungguhnya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!