05. Edelweiss

"Kamu jangan bikin Papa malu, Al!" Wajah pria paruh baya itu tampak lesu. Dia menggenggam hasil laporan penjualan bulan ini. Jemarinya mengetuk-ngetuk meja berlapis kaca tebal dengan sebuah foto keluarga yang terpasang di pigora kecil berwarna hitam terletak di ujung meja.

Ruangan itu di dominasi warna putih dan hitam. Warna monocrom yang merupakan warna maskulin, menjadi ciri khas ruangan pria. Di bagian jendela kaca yang menampilkan pemandangan dari lantai empat puluh telah terpasang tirai berwarna abu-abu yang dibiarkan terbuka, memberi akses sinar matahari untuk menyinari ruangan gelap itu, sementara bagian atas dinding dihiasi ornamen kayu klasik berpelitur yang ditata rapi di atas rak-rak tempel yang merekat kuat di dinding. Ada sofa panjang berwarna senada, yaitu charcoal yang berada di sudut ruangan dengan Alvaro duduk sembari menaikkan sebelah kakinya tak sopan. Lelaki itu selalu bersikap santai di depan papanya.

"Itu sudah naik satu persen lebih tinggi dari bulan lalu. Memang Papa mau naik sebanyak apa? Jangan serakah, deh, Pa. Kasih kesempatan perusahaan yang masih merangkak untuk berkembang."

Papa Agus yang merupakan pemilk perusahaan yang bergerak dibidang Jewelry itu hanya bisa menghela napas kasar menanggapi cara pandang anaknya. Bagaimana bisa Alvaro harus merelakan perusahan berkembang secara stagnan tanpa ada perubahan yang berarti hanya demi memberi kesempatan perusahaan-perusahaan kecil yang baru merintis dengan dalih agar tidak serakah. Semua perusahaan pasti berlomba-lomba mencari keuntungan sebanyak-banyaknya agar tidak sampai mengalami defisit pada suatu saat nanti. Akan tetapi, pola pikir Alvaro sangatlah meresahkan.

Papa Agus merasa anaknya itu harus diberikan tanggung jawab agar pola pikirnya berubah. Mungkin, karena Alvaro masih lajang sehingga dia tidak berpikir panjang dalam mengambil sikap. Lelaki itu hanya menangkap satu masalah hanya dari satu sisi saja. Seyogyanya permasalahan akan lebih mudah teratasi jika kita mampu mengubah sudut pandang. Dan itu membutuhkan tingkat kedewasaan yang sebenarnya, mengabaikan keegoisan atau pun rasa paling benar sendiri dalam diri. Berupaya menerima segala masukan dari orang-orang baik yang berkompeten atau yang sekadar sok tahu, lalu menyaringnya hingga menemukan solusi yang tepat.

Sampai ketika Papa Agus memutuskan menjodohkan Alvaro dengan Liora. Gadis cantik yang merupakan anak salah satu rekan bisnisnya, dan tentunya cerdas dengan pendidikan tinggi, berharap Alvaro berubah menjadi pribadi yang lebih bertanggung jawab setelah mendapatkan istri. Namun, semua rencana itu hanya tinggal rencana. Alvaro dengan sikap kekanak-kanakannya justru kabur di hari pertunangan mereka dan membuat Papa Agus malu.

"Papa gak mau tahu. Pokoknya bulan ini, Papa minta kamu membuat sebuah gebrakan hebat untuk membuat perusahaan menjadi lebih baik, atau Papa akan mencari manager lain untuk menggantikan posisimu."

Terdengar helaan napas berat dari Alvaro. Dia menilik jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya. Sudah hampir waktu makan siang sehingga ada alasan bagi Alvaro untuk kabur. Mendengar ceramah panjang lebar sang Papa pasti membuat perutnya meronta menuntut untuk segera diisi.

Alvaro beranjak dari duduknya, mengabaikan sang Papa yang masih mempelajari laporan penjualan itu dengan saksama, melangkah menuju pintu keluar. Namun, sebelum langkahnya berhasil mencapai bibir pintu, Papa Agus memanggilnya.

"Mau ke mana kamu?"

"Eh! Em, mau makan siang, Pa." Alvaro tampak sedikit celingukan, menggaruk tengkuk kepalanya yang mendadak gatal tanpa sebab.

"Siapa yang menyuruhmu keluar? Papa masih belum selesai."

"Ayolah, Pa. Ini sudah waktunya makan siang. Apa Papa tidak lelah ceramah hampir dua jam hanya untuk membahas hal yang sama?"

Papa Agus hanya menggelengkan kepala, mendengar jawaban Alvaro yang selalu menganggap remeh apa yang telah dikhawatirkannya. Hingga sebuah ide tercetus dalam pikiran lelaki paruh baya itu, memunculkan seringai licik untuk mengerjai anaknya.

"Besok *anniversary* Mama dan Papa. Papa terlupa membeli bunga. Kau bisa membantu Papa membelikan bunga untuk Mama?"

Hanya bunga, sangat mudah, bukan?

"Oh, tentu saja. Papa tidak perlu mencemaskan itu. Varo akan membelikan bunga yang terbaik dan tercantik untuk Mama." Senyum Alvaro mengembang, menunjukkan sebuah kebanggaan dalam dirinya.

"Bagus. Carikan bunga edelweiss segar. Papa minta nanti malam bunga itu sudah ada di rumah."

"A-apa? Bunga edelwiss segar?" Alvaro berseru, terkejut dengan bunga apa yang diminta sang Papa. Akan tetapi, pria paruh baya itu tampak serius dengan permintaannya.

"Apa kau tidak mampu mencari hanya seikat bunga saja untuk Mama?"

"Tentu saja itu hal kecil untukku, Pa. Hanya saja, banyak sekali jenis-jenis bunga indah, tetapi mengapa Papa malah memilih edelweiss untuk hadiah *anniversary* kalian?"

Papa Agus tampak tersenyum, dia menegakkan punggungnya, lalu menyandarkan ke punggung kursi putarnya. "Edelweiss, bunga keabadian. Karena cinta Papa untuk Mama adalah abadi. Kau tidak akan pernah tahu bagaimana rasanya cinta dalam sebuah pernikahan. Meskipun aku menjelaskannya beribu-ribu kali kepadamu, kau tak akan memahaminya."

"Ya, ya, ya. Kalian saling mencintai, sehidup semati, hingga maut memisahkan. Itu yang selalu Papa pamerkan kepadaku, kan?" Varo menggeleng kemudian, menatap serius ke arah Papa Agus. "Belum ada wanita yang cocok untuk masa depan Varo, Pa. Jadi Papa harus lebih bersabar, ya?"

Tanpa menunggu reaksi Papa Agus, Alvaro segera melangkah pergi, keluar dari ruangan itu. Ada hal paling penting yang harus dia kerjakan, yaitu mencari bunga edelweiss segar sesuai permintaan papanya. Entah di mana dia harus mencarinya, karena bunga langka itu diperjualbelikan secara bebas hanya dalam kondisi kering saja.

Oh, Papa. Kenapa permintaanmu selalu di luar akal sehat?

Terpopuler

Comments

Bzaa

Bzaa

cari di Bogor banyak.... tinggal naik dikit ke gede ato salak 😁

2023-04-12

0

Rita

Rita

supaya kamu ada kerjaan yg nguras pikiran ma tenaga

2023-03-25

0

Tiktok: misshel_author

Tiktok: misshel_author

bunga deposito lebih abadi dan membekas Pah, 😅

2022-02-01

0

lihat semua
Episodes
1 01. Awal Bertemu
2 02. Pria Tua
3 03. Oleh-Oleh
4 04. Sosok Disukai
5 05. Edelweiss
6 06. Mencari Bunga Part 1
7 07. Mencari Bunga Part 2
8 08. Modus
9 09. Mencari Pisang
10 10. Single Room
11 11. Tertangkap Basah
12 12. Melacak Lokasi
13 13. Saling Mencinta
14 14. Pinangan
15 15. Bicara Empat Mata
16 16. Kesepakatan
17 17. Gangguan
18 18. Lengan Misterius
19 19. Hukuman Penuh Berkah
20 20. Bibir Menggoda
21 21. Suara Aneh
22 22. Almeera
23 23. Janji Suci
24 24. Pelukan Hangat
25 25. Minuman Laknat
26 26. Malam Penuh Perjuangan Part 1
27 27. Malam Penuh Perjuangan Part 2
28 28. Malam Penuh Perjuangan Part 3
29 29. Pertanyaan Menjengkelkan
30 30. Luka Tak Terasa
31 31. Serangga Jenis Apa?
32 32. Soto Pak Wahid
33 33. Berkata Jujur
34 34. Gangguan Kecil
35 35. Hubungan Toxic
36 36. Pangeran Negeri Dongeng
37 37. Pingsan
38 38. Penawaran yang Meresahkan
39 39. Menjijikkan
40 40. Merajuk
41 41. Pandangan Layaknya Singa
42 42. Cemburu
43 43. Virus Lulu
44 44. Obat Tidur Alvaro
45 45. Gerakan yang Mengusik
46 46. Ciuman Pertama
47 47. Sudah Tidak Sabar
48 48. Merasa Cemburu
49 49. Aku Sedang Kesal
50 50. Tatapan Merendahkan
51 51. Tidurkan Dia!
52 52. Serangga Itu Ternyata ....
53 53. Dia Istriku
54 54. Berlari dari Kenyataan
55 55. Yang Indah Ternyata Penuh Luka
56 56. Pengintaian Part 1
57 57. Pengintaian Part 2
58 58. Pengintaian Part 3
59 59. Cemburu yang Tak Disadari
60 60. Perasaan yang Mengusik
61 61. Menjadi Suami yang Baik
62 62. Bimbang
63 63. Pesanan Misterius
64 64. Kue Menyebalkan
65 65. Dikelilingi Pria Tampan
66 66. Menunggu Itu Menyakitkan
67 67. Istri Selamanya
68 68. Malam Itu
69 69. Perasaan yang Terlalu Tinggi
70 70. Berebut Nasi
71 71. Harapan yang Hampir Pupus
72 72. Penyesalan
73 73. Kenyatan yang Lain
74 74. Pergi
75 75. Pindah ke Rumah Lulu
76 76. Mengintip Alvaro
77 77. Dukungan dari Mertua
78 78. Bangunlah, Kak!
79 79. Tertangkap
80 80. Pengakuan Airin
81 81. Tuntas
82 82. Memulai Hidup yang Baru
83 83. Terkejut
84 84. Curiga
85 85. Kabur
86 86. Surat Rahasia
87 87. Bertemu Almeera
88 88. Mengajak Almeera
89 89. Aku Mencintainya
90 90. Mencarinya
91 91. Membebaskan Diri
92 92. Melepas Rindu
93 93. Hanya Kamu
94 94. Semakin Panik
95 95. Mencari Azlina Bag. 1
96 96. Mencari Azlina Bag. 2
97 97. Perselisihan
98 98. Mengelak
99 99. Tinggal Terpisah
100 100. Salam Perpisahan
101 101. Perdebatan Sengit
102 102. Rindu yang Tertahan
103 103. Dipermalukan
104 104. Ketegangan di Sekolah
105 105. Lagi
106 106. Pesan Alvaro
107 107. Pertemuan Tak Disengaja
108 108. Sakit Hati
109 109. Membujuk Alvaro
110 110. Sembunyi-sembunyi
111 111. Panik
112 112. Lepas dari Pantauan
113 113. Waktunya Kembali
114 114. Tertangkap Basah
115 115. Diusir
116 116. Campur Tangan Sean
117 117. Semakin Terpojok
118 118. Dipecat
119 119. Murka
120 120. Terbongkar
121 121. Dia Saudaraku
122 122. Jatuhkan Talak!
123 123. Terlelap Dalam Buaian
124 124. Pergi yang Jauh
125 125. Maafkan Mama!
126 126. Rasa Bersalah
127 127. Bawa Dia Kembali!
128 128. Menghubungi Istri
129 129. Menjejaki Tempat Baru
130 130. Lelaki Misterius
131 131. Teramat Rindu
132 131. Kenangan Malam itu
133 133. Kakak Ipar Menyebalkan
134 134. Paris, I am Coming!
135 135. Melepas Rindu
136 136. Sendu
137 136. Rencana Awal
138 137. Jalan-jalan Part 1
139 138. Jalan-jalan Part II
140 139. Jalan-jalan Part III
141 141. Pergi
142 142. Cemas
143 143. Pria Melankolis
144 144. Pelukang Hangat
145 145. Kita Berjuang Bersama
146 146. Anti Alvaro
147 147. Laki-laki Sesungguhnya
Episodes

Updated 147 Episodes

1
01. Awal Bertemu
2
02. Pria Tua
3
03. Oleh-Oleh
4
04. Sosok Disukai
5
05. Edelweiss
6
06. Mencari Bunga Part 1
7
07. Mencari Bunga Part 2
8
08. Modus
9
09. Mencari Pisang
10
10. Single Room
11
11. Tertangkap Basah
12
12. Melacak Lokasi
13
13. Saling Mencinta
14
14. Pinangan
15
15. Bicara Empat Mata
16
16. Kesepakatan
17
17. Gangguan
18
18. Lengan Misterius
19
19. Hukuman Penuh Berkah
20
20. Bibir Menggoda
21
21. Suara Aneh
22
22. Almeera
23
23. Janji Suci
24
24. Pelukan Hangat
25
25. Minuman Laknat
26
26. Malam Penuh Perjuangan Part 1
27
27. Malam Penuh Perjuangan Part 2
28
28. Malam Penuh Perjuangan Part 3
29
29. Pertanyaan Menjengkelkan
30
30. Luka Tak Terasa
31
31. Serangga Jenis Apa?
32
32. Soto Pak Wahid
33
33. Berkata Jujur
34
34. Gangguan Kecil
35
35. Hubungan Toxic
36
36. Pangeran Negeri Dongeng
37
37. Pingsan
38
38. Penawaran yang Meresahkan
39
39. Menjijikkan
40
40. Merajuk
41
41. Pandangan Layaknya Singa
42
42. Cemburu
43
43. Virus Lulu
44
44. Obat Tidur Alvaro
45
45. Gerakan yang Mengusik
46
46. Ciuman Pertama
47
47. Sudah Tidak Sabar
48
48. Merasa Cemburu
49
49. Aku Sedang Kesal
50
50. Tatapan Merendahkan
51
51. Tidurkan Dia!
52
52. Serangga Itu Ternyata ....
53
53. Dia Istriku
54
54. Berlari dari Kenyataan
55
55. Yang Indah Ternyata Penuh Luka
56
56. Pengintaian Part 1
57
57. Pengintaian Part 2
58
58. Pengintaian Part 3
59
59. Cemburu yang Tak Disadari
60
60. Perasaan yang Mengusik
61
61. Menjadi Suami yang Baik
62
62. Bimbang
63
63. Pesanan Misterius
64
64. Kue Menyebalkan
65
65. Dikelilingi Pria Tampan
66
66. Menunggu Itu Menyakitkan
67
67. Istri Selamanya
68
68. Malam Itu
69
69. Perasaan yang Terlalu Tinggi
70
70. Berebut Nasi
71
71. Harapan yang Hampir Pupus
72
72. Penyesalan
73
73. Kenyatan yang Lain
74
74. Pergi
75
75. Pindah ke Rumah Lulu
76
76. Mengintip Alvaro
77
77. Dukungan dari Mertua
78
78. Bangunlah, Kak!
79
79. Tertangkap
80
80. Pengakuan Airin
81
81. Tuntas
82
82. Memulai Hidup yang Baru
83
83. Terkejut
84
84. Curiga
85
85. Kabur
86
86. Surat Rahasia
87
87. Bertemu Almeera
88
88. Mengajak Almeera
89
89. Aku Mencintainya
90
90. Mencarinya
91
91. Membebaskan Diri
92
92. Melepas Rindu
93
93. Hanya Kamu
94
94. Semakin Panik
95
95. Mencari Azlina Bag. 1
96
96. Mencari Azlina Bag. 2
97
97. Perselisihan
98
98. Mengelak
99
99. Tinggal Terpisah
100
100. Salam Perpisahan
101
101. Perdebatan Sengit
102
102. Rindu yang Tertahan
103
103. Dipermalukan
104
104. Ketegangan di Sekolah
105
105. Lagi
106
106. Pesan Alvaro
107
107. Pertemuan Tak Disengaja
108
108. Sakit Hati
109
109. Membujuk Alvaro
110
110. Sembunyi-sembunyi
111
111. Panik
112
112. Lepas dari Pantauan
113
113. Waktunya Kembali
114
114. Tertangkap Basah
115
115. Diusir
116
116. Campur Tangan Sean
117
117. Semakin Terpojok
118
118. Dipecat
119
119. Murka
120
120. Terbongkar
121
121. Dia Saudaraku
122
122. Jatuhkan Talak!
123
123. Terlelap Dalam Buaian
124
124. Pergi yang Jauh
125
125. Maafkan Mama!
126
126. Rasa Bersalah
127
127. Bawa Dia Kembali!
128
128. Menghubungi Istri
129
129. Menjejaki Tempat Baru
130
130. Lelaki Misterius
131
131. Teramat Rindu
132
131. Kenangan Malam itu
133
133. Kakak Ipar Menyebalkan
134
134. Paris, I am Coming!
135
135. Melepas Rindu
136
136. Sendu
137
136. Rencana Awal
138
137. Jalan-jalan Part 1
139
138. Jalan-jalan Part II
140
139. Jalan-jalan Part III
141
141. Pergi
142
142. Cemas
143
143. Pria Melankolis
144
144. Pelukang Hangat
145
145. Kita Berjuang Bersama
146
146. Anti Alvaro
147
147. Laki-laki Sesungguhnya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!