04. Sosok Disukai

"Sudah lama menunggu?"

Alvaro hanya tersenyum menanggapi pertanyaan sarat akan perhatian dari seorang wanita anggun berambut panjang yang digerai sebatas punggung. Wanita cantik dan memesona yang sejak beberapa bulan ini menjadi incaran Alvaro. Dia masih berusaha mendekati wanita itu demi masa depannya.

"Tidak, baru saja sampai. Duduklah!"

Bohong, Alvaro bahkan telah menghabiskan dua gelas minuman dingin di kafe itu.

"Pesanlah sesuatu. Aku tidak mungkin membiarkan wanita cantik sepertimu tak menikmati apa pun." Rayuan buaya sekali lagi dilemparkan Alvaro, tetapi hanya dibalas gelengan oleh wanita itu.

"Ayolah, Al. Aku tidak mungkin lama di sini."

Perempuan itu duduk tepat di seberang kursi Alvaro. Mereka kini saling berhadap-hadapan. "Kekasihku sudah menunggu di luar. Aku hanya ingin mendengar pesan penting apa yang ingin kau katakan kepadaku hingga tidak bisa kau ungkapkan lewat telepon?"

Jawaban yang begitu jelas dan tanpa ditutup-tutupi itu membuat wajah Alvaro berubah kecut. Wanita itu sama sekali tak menganggapnya atau mungkin tak peduli dengan perasaannya. Hingga dia harus berusaha lebih sabar dan berjuang lebih keras untuk bisa mengambil hati wanita itu, Almeera.

... ***...

"Auh!" Azlina tampak mengeluh karena tertabrak seseorang yang baru saja turun dari mobil. Hari ini dia mendapatkan giliran piket kelas, tetapi datang sedikit terlambat sehingga dia berjalan terburu-buru agar cepat sampai ke kelas. Apalagi dua orang temannya yang rajin hari ini tidak masuk kelas, sehingga tinggal dirinya dan dua siswa laki-laki yang harus membersihkan kelas pagi ini. Dan bisa dipastikan, dua siswa laki-laki itu sama sekali tak berguna di saat piket kelas berlangsung.

"Hai, kamu gak apa, kan?"

Azlina menengadahkan wajahnya yang sempat menunduk. Dia terkesiap dengan sosok di depannya. Cowok model bad boy dengan warna rambut sedikit pirang, hidung mancung, alis tebal, dan sorot mata tajam. Sungguh sempurna maha karya ciptaan Tuhan.

Dia tergemap dalam lamunannya sendiri. Jantungnya tiba-tiba berdebar tak beraturan. Cowok itu adalah Elang Wijatja, kapten basket sekolah yang digandrungi banyak kalangan siswi populer di sekolah, termasuk Azlina. Sungguh pertemuan yang kebetulan itu memilih waktu yang tidak tepat. Azlina tak sempat mengagumi sosok di depannya karena tugas piket kelas telah menanti.

Tanpa memedulilam Elang--cowok idamannya--Azlina segera berlari menuju kelasnya berada. Dia bisa dihukum jika melewatkan piket kelas, hingga melepaskan kesempatan untuk bertegur sapa dengan Elang, sang bintang sekolah.

"Sial-sial-sial." Dia mengumpat berkali-kali. Kesempatan bertegur sapa dengan Elang sangatlah langka. Dia bisa saja memamerkan peristiwa itu kepada teman-teman segengnya nanti, tetapi hal itu tak mungkin terjadi karena Azlina harus mengabaikan Elang, memilih menuju kelas untuk mengerjakan piket kelas.

Azlina buru-buru mengerjakan tugasnya dengan dibantu teman sebangkunya yang kebetulan tidak sedang mendapat giliran piket. Dua teman laki-laki yang satu tim piket dengan Azlina entah pergi ke mana, hal itu biasa terjadi membuat Azlina mengabaikan dua teman yang tak bertanggung jawab itu.

"Thanks, ya, Lu!" ucap Azlina kepada Lulu, memamerkan senyuman lebar kepada teman sebangkunya itu.

"Ah, kamu kayak sama siapa aja. Lagian kalau kamu enggak selesai, kita semua yang repot."

Benar saja, pagi ini adalah jadwal Bu Melinda, guru matematika yang terkenal killer dengan kacamata tebal yang selalu setia membingkai matanya. Bu Melinda begitu tertib akan kebersihan kelas. Jika melihat kelas yang kotor, bukan hanya petugas piket yang menjadi sasaran omelannya, melainkan seluruh siswa akan mendapatkan wejangan yang tak berkesudahan.

Azlina terkikik geli membayangkan itu semua. Dia menutup mulutnya menggunakan punggung tangan yang terbebas dari sapu. "Tetep aja kamu adalah temen terbaikku." Azlina mengacungkan jempolnya ke arah Lulu, memuji gadis berkuncir kuda denhan pipi tembam yang tampak lucu.

Dua puluh menit berlalu dengan bel masuk berbunyi. Bu Melinda sudah lebih dulu berada di ambang pintu sebelum suara bel itu selesai berbunyi. Semua siswa telah duduk di bangku masing-masing. Kelas yang sebelumnya ramai dengan suara celotehan-celotehan siswa-siswi mendadak senyap tanpa kata.

Hanya suara embusan napas yang terdengar dari bibir mereka dengan pergerakan mata terfokus pada satu tempat, Bu Melinda.

"Ulangan, ya!" tutur Bu Melinda tanpa rasa bersalah.

"Apa?!" Semua anak berseru yang hampir bersamaan, mununjukkan raut terkejut nan pasrah tanpa berani mendebat keputusan sepihak Bu Melinda.

Wajah lesu dan berserah tampak terlihat ketika siswa-siwi itu menerima lembaran soal ujian dadakan itu. Kening mereka turut berkerut di saat jemari mulai menguraikan soal demi soalan untuk menjawab semampu yang mereka bisa.

Dua jam pelajaran berlalu. Keringat membanjiri pelipis bersamaan embusan napas lega yang terdengar dari setiap siswa. Bu Melinda telah keluar dari ruangan kelas XII IPS 3 dengan Airin sang sekretaris kelas membantu membawa hasil ujian dadakan anak-anak.

"Gila, enggak, sih. Aku tadi sampe nahan kentut saking paniknya." Faizal yang terkenal sengklek mulai bersuara dan diikuti gelak tawa anak-anak.

"Dengkulku lemes, tau. Kagak bisa noleh sama sekali."

"Apa hubungannya kagak bisa noleh dengan dengkul lemes, Fer?" tanya temannya yang lain.

"Ya, enggak ada. Hanya medramatisir keadaan."

"Huuuuuuuuu!" Seru semua anak membuat Ferdi, teman sebangku Faizal tampak cengengesan.

Para siswa saling bercengkrama lagi. Suasana kelas yang tadinya hening mendadak ramai seperti pasar. Sungguh kelas XII IPS 3 memang tidak bisa diajak tenang, ditinggal guru sebentar saja bangku-bangku mereka telah kosong tak berpenghuni, beralih dan berkumpul di sudut kelas sambil mengobrol ria.

Sampai ketika Airin datang ke kelas membawa sebuah kabar gembira.

"Woy, dengerin, Permisa! Ada pemgumuman ini!" seru Airin dengan beberapa kali bertepuk tangan mencari perhatian.

Semua anak beralih menatap Airin yang sudah berdiri di tengah kelas. Gadis berwajah cantik itu membawa segebok kartu undangan.

"Bawa apaan, Ay. Kartu sembako?"

Airin hanya melirik malas ke arah Ferdi. Lelucon garing yang dilontarkan Ferdi diabaikan oleh Airin.

"Weekend kita ada party, Guys. Elang, kapten tim basket kita ngadain party di hotel. Semua diundang tanpa terkecuali."

"Yeaah!" Semua murid bersorak senang dan bertepuk tangan meriah. Elang adalah anak pengusaha kaya yang sering mengadakan pesta setiap tim basket di Club-nya memenangkan sebuah kompetisi. Pesta diadakan di salah satu hotel keluarganya. Dan kali ini semua anak IPS diundang untuk memeriahkan pesta kemenangan itu.

"Na, kita barengan, yuuk!" Lulu mengerlingkan matanya, mengisyaratkan kepada Azlina untuk berangkat bersama.

"Emm, bantuin buat minta izin ke Nyokap dong, Lu! Aku takut enggak diizinin."

"Ya elah. Ini kan hanya pesta kecil. Free alcohol. Kita aman di sana. Mereka juga akan ngadain permainan untuk seru-seruan. Kamu wajib ikut, Na." Lulu tampak antusias membujuk Azlina agar ikut di pesta yang diadakan oleh Elang.

Dalam hati, Lulu ingin berkenalan dengan salah satu anggota tim basket dari Club Pelita Raya yang saat ini sedang naik daun. Tim dari Club Pelita Raya akhir-akhir ini sering memenangkan kompetisi baik tingkat sekolah atau pun tingkat profesional. Jika Lulu berhasil mendekatkan diri dengan salah seorang dari mereka, pasti dia bisa menyombongkan diri, bukan?

"Aku enggak yakin. Kalau kamu bisa bantuin ngedapetin izin nyokap, aku bakal ikut. Tapi jika gagal, siap-siap kamu di sana sendirian meratapi nasib."

"Ih, kamu jahat banget, sih. Yaudah, nanti aku bantuin minta izin ke orang tua kamu.

"Gitu, dong! Kamu memang teman terbaik!" ucap Azlina memuji Lulu.

Terpopuler

Comments

꧁𓊈𒆜🅰🆁🅸🅴🆂𒆜𓊉꧂

꧁𓊈𒆜🅰🆁🅸🅴🆂𒆜𓊉꧂

awal mula bocil satu kamar sama Alvaro wah seru nih,ok lanjut baca😁

2023-04-12

0

AdZkia Nahda RafaNda

AdZkia Nahda RafaNda

😂bakalan kocak ini mahj

2022-11-05

0

Tiktok: misshel_author

Tiktok: misshel_author

ini bagi2 kartu vaksin😅

2022-02-01

1

lihat semua
Episodes
1 01. Awal Bertemu
2 02. Pria Tua
3 03. Oleh-Oleh
4 04. Sosok Disukai
5 05. Edelweiss
6 06. Mencari Bunga Part 1
7 07. Mencari Bunga Part 2
8 08. Modus
9 09. Mencari Pisang
10 10. Single Room
11 11. Tertangkap Basah
12 12. Melacak Lokasi
13 13. Saling Mencinta
14 14. Pinangan
15 15. Bicara Empat Mata
16 16. Kesepakatan
17 17. Gangguan
18 18. Lengan Misterius
19 19. Hukuman Penuh Berkah
20 20. Bibir Menggoda
21 21. Suara Aneh
22 22. Almeera
23 23. Janji Suci
24 24. Pelukan Hangat
25 25. Minuman Laknat
26 26. Malam Penuh Perjuangan Part 1
27 27. Malam Penuh Perjuangan Part 2
28 28. Malam Penuh Perjuangan Part 3
29 29. Pertanyaan Menjengkelkan
30 30. Luka Tak Terasa
31 31. Serangga Jenis Apa?
32 32. Soto Pak Wahid
33 33. Berkata Jujur
34 34. Gangguan Kecil
35 35. Hubungan Toxic
36 36. Pangeran Negeri Dongeng
37 37. Pingsan
38 38. Penawaran yang Meresahkan
39 39. Menjijikkan
40 40. Merajuk
41 41. Pandangan Layaknya Singa
42 42. Cemburu
43 43. Virus Lulu
44 44. Obat Tidur Alvaro
45 45. Gerakan yang Mengusik
46 46. Ciuman Pertama
47 47. Sudah Tidak Sabar
48 48. Merasa Cemburu
49 49. Aku Sedang Kesal
50 50. Tatapan Merendahkan
51 51. Tidurkan Dia!
52 52. Serangga Itu Ternyata ....
53 53. Dia Istriku
54 54. Berlari dari Kenyataan
55 55. Yang Indah Ternyata Penuh Luka
56 56. Pengintaian Part 1
57 57. Pengintaian Part 2
58 58. Pengintaian Part 3
59 59. Cemburu yang Tak Disadari
60 60. Perasaan yang Mengusik
61 61. Menjadi Suami yang Baik
62 62. Bimbang
63 63. Pesanan Misterius
64 64. Kue Menyebalkan
65 65. Dikelilingi Pria Tampan
66 66. Menunggu Itu Menyakitkan
67 67. Istri Selamanya
68 68. Malam Itu
69 69. Perasaan yang Terlalu Tinggi
70 70. Berebut Nasi
71 71. Harapan yang Hampir Pupus
72 72. Penyesalan
73 73. Kenyatan yang Lain
74 74. Pergi
75 75. Pindah ke Rumah Lulu
76 76. Mengintip Alvaro
77 77. Dukungan dari Mertua
78 78. Bangunlah, Kak!
79 79. Tertangkap
80 80. Pengakuan Airin
81 81. Tuntas
82 82. Memulai Hidup yang Baru
83 83. Terkejut
84 84. Curiga
85 85. Kabur
86 86. Surat Rahasia
87 87. Bertemu Almeera
88 88. Mengajak Almeera
89 89. Aku Mencintainya
90 90. Mencarinya
91 91. Membebaskan Diri
92 92. Melepas Rindu
93 93. Hanya Kamu
94 94. Semakin Panik
95 95. Mencari Azlina Bag. 1
96 96. Mencari Azlina Bag. 2
97 97. Perselisihan
98 98. Mengelak
99 99. Tinggal Terpisah
100 100. Salam Perpisahan
101 101. Perdebatan Sengit
102 102. Rindu yang Tertahan
103 103. Dipermalukan
104 104. Ketegangan di Sekolah
105 105. Lagi
106 106. Pesan Alvaro
107 107. Pertemuan Tak Disengaja
108 108. Sakit Hati
109 109. Membujuk Alvaro
110 110. Sembunyi-sembunyi
111 111. Panik
112 112. Lepas dari Pantauan
113 113. Waktunya Kembali
114 114. Tertangkap Basah
115 115. Diusir
116 116. Campur Tangan Sean
117 117. Semakin Terpojok
118 118. Dipecat
119 119. Murka
120 120. Terbongkar
121 121. Dia Saudaraku
122 122. Jatuhkan Talak!
123 123. Terlelap Dalam Buaian
124 124. Pergi yang Jauh
125 125. Maafkan Mama!
126 126. Rasa Bersalah
127 127. Bawa Dia Kembali!
128 128. Menghubungi Istri
129 129. Menjejaki Tempat Baru
130 130. Lelaki Misterius
131 131. Teramat Rindu
132 131. Kenangan Malam itu
133 133. Kakak Ipar Menyebalkan
134 134. Paris, I am Coming!
135 135. Melepas Rindu
136 136. Sendu
137 136. Rencana Awal
138 137. Jalan-jalan Part 1
139 138. Jalan-jalan Part II
140 139. Jalan-jalan Part III
141 141. Pergi
142 142. Cemas
143 143. Pria Melankolis
144 144. Pelukang Hangat
145 145. Kita Berjuang Bersama
146 146. Anti Alvaro
147 147. Laki-laki Sesungguhnya
Episodes

Updated 147 Episodes

1
01. Awal Bertemu
2
02. Pria Tua
3
03. Oleh-Oleh
4
04. Sosok Disukai
5
05. Edelweiss
6
06. Mencari Bunga Part 1
7
07. Mencari Bunga Part 2
8
08. Modus
9
09. Mencari Pisang
10
10. Single Room
11
11. Tertangkap Basah
12
12. Melacak Lokasi
13
13. Saling Mencinta
14
14. Pinangan
15
15. Bicara Empat Mata
16
16. Kesepakatan
17
17. Gangguan
18
18. Lengan Misterius
19
19. Hukuman Penuh Berkah
20
20. Bibir Menggoda
21
21. Suara Aneh
22
22. Almeera
23
23. Janji Suci
24
24. Pelukan Hangat
25
25. Minuman Laknat
26
26. Malam Penuh Perjuangan Part 1
27
27. Malam Penuh Perjuangan Part 2
28
28. Malam Penuh Perjuangan Part 3
29
29. Pertanyaan Menjengkelkan
30
30. Luka Tak Terasa
31
31. Serangga Jenis Apa?
32
32. Soto Pak Wahid
33
33. Berkata Jujur
34
34. Gangguan Kecil
35
35. Hubungan Toxic
36
36. Pangeran Negeri Dongeng
37
37. Pingsan
38
38. Penawaran yang Meresahkan
39
39. Menjijikkan
40
40. Merajuk
41
41. Pandangan Layaknya Singa
42
42. Cemburu
43
43. Virus Lulu
44
44. Obat Tidur Alvaro
45
45. Gerakan yang Mengusik
46
46. Ciuman Pertama
47
47. Sudah Tidak Sabar
48
48. Merasa Cemburu
49
49. Aku Sedang Kesal
50
50. Tatapan Merendahkan
51
51. Tidurkan Dia!
52
52. Serangga Itu Ternyata ....
53
53. Dia Istriku
54
54. Berlari dari Kenyataan
55
55. Yang Indah Ternyata Penuh Luka
56
56. Pengintaian Part 1
57
57. Pengintaian Part 2
58
58. Pengintaian Part 3
59
59. Cemburu yang Tak Disadari
60
60. Perasaan yang Mengusik
61
61. Menjadi Suami yang Baik
62
62. Bimbang
63
63. Pesanan Misterius
64
64. Kue Menyebalkan
65
65. Dikelilingi Pria Tampan
66
66. Menunggu Itu Menyakitkan
67
67. Istri Selamanya
68
68. Malam Itu
69
69. Perasaan yang Terlalu Tinggi
70
70. Berebut Nasi
71
71. Harapan yang Hampir Pupus
72
72. Penyesalan
73
73. Kenyatan yang Lain
74
74. Pergi
75
75. Pindah ke Rumah Lulu
76
76. Mengintip Alvaro
77
77. Dukungan dari Mertua
78
78. Bangunlah, Kak!
79
79. Tertangkap
80
80. Pengakuan Airin
81
81. Tuntas
82
82. Memulai Hidup yang Baru
83
83. Terkejut
84
84. Curiga
85
85. Kabur
86
86. Surat Rahasia
87
87. Bertemu Almeera
88
88. Mengajak Almeera
89
89. Aku Mencintainya
90
90. Mencarinya
91
91. Membebaskan Diri
92
92. Melepas Rindu
93
93. Hanya Kamu
94
94. Semakin Panik
95
95. Mencari Azlina Bag. 1
96
96. Mencari Azlina Bag. 2
97
97. Perselisihan
98
98. Mengelak
99
99. Tinggal Terpisah
100
100. Salam Perpisahan
101
101. Perdebatan Sengit
102
102. Rindu yang Tertahan
103
103. Dipermalukan
104
104. Ketegangan di Sekolah
105
105. Lagi
106
106. Pesan Alvaro
107
107. Pertemuan Tak Disengaja
108
108. Sakit Hati
109
109. Membujuk Alvaro
110
110. Sembunyi-sembunyi
111
111. Panik
112
112. Lepas dari Pantauan
113
113. Waktunya Kembali
114
114. Tertangkap Basah
115
115. Diusir
116
116. Campur Tangan Sean
117
117. Semakin Terpojok
118
118. Dipecat
119
119. Murka
120
120. Terbongkar
121
121. Dia Saudaraku
122
122. Jatuhkan Talak!
123
123. Terlelap Dalam Buaian
124
124. Pergi yang Jauh
125
125. Maafkan Mama!
126
126. Rasa Bersalah
127
127. Bawa Dia Kembali!
128
128. Menghubungi Istri
129
129. Menjejaki Tempat Baru
130
130. Lelaki Misterius
131
131. Teramat Rindu
132
131. Kenangan Malam itu
133
133. Kakak Ipar Menyebalkan
134
134. Paris, I am Coming!
135
135. Melepas Rindu
136
136. Sendu
137
136. Rencana Awal
138
137. Jalan-jalan Part 1
139
138. Jalan-jalan Part II
140
139. Jalan-jalan Part III
141
141. Pergi
142
142. Cemas
143
143. Pria Melankolis
144
144. Pelukang Hangat
145
145. Kita Berjuang Bersama
146
146. Anti Alvaro
147
147. Laki-laki Sesungguhnya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!