07. Mencari Bunga Part 2

Rasa terkejut itu jelas mendera diri Azlina. Apakah dia tidak sedang salah mendengar? Bunga Edelweiss segar? Oh, mungkin orang kaya memang memiliki tingkat kekaguman dan selera yang aneh. Dia memajukan diri untuk melangkah ke arah Om aneh yang masih menatapnya dengan antusias.

"Mengapa pilih yang segar? Bunga edelweiss hanya diperjualbelikan dalam kondisi kering."

Tampaknya perkataan Azlina hanya bagaikan angin lalu. Alvaro memutar bola mata malas menanggapi, karena sudah tahu apa yang orang lain katakan terhadapnya tentang maksud mencari bunga edelweiss segar. Sudah beberapa orang yang mengatakan hal itu, dan tentunya Alvaro sudah kebal dan hafal setiap rinci perkataan mereka.

Mereka akan berwasilah tentang asal muasal bunga edelweiss, yaitu bunga yang mulai langka keberadaannya dan dilindungi oleh negara. Bunga yang berasal dari pegunungan Bromo, Rinjani, atau pun Dieng itu biasa diburu para pendaki dan mengakibatkan jumlahnya kian langka dan hampir punah.

Namun, Alvaro bukanlah orang bodoh. Dia pasti paham akan bunga yang sedang dicarinya itu. Dia tak menampik akan fakta yang ada dan beberapa kali dibeberkan oleh penjual bunga yang ditemuinya. Di balik bunga yang langka dan banyak penggemarnya, pasti ada sekelompok petani bunga yang berjuang membudidayakannya. Atas dasar itu dia merasa yakin bisa mendapatkan bunga itu, tetapi masih bingung menemukan tempatnya.

"Jadi, kau tak sanggup mencarikannya? Padahal aku sudah menyiapkan uang jutaan hanya untuk mendapatkan satu ikat bunga." Alvaro menyembunyikan seringainya, merasa pancingannya akan berbalas dengan baik.

Mata Azlina seketika melebar. Ucapan akan nominal yang didapatkannya jika berhasil membawakan bunga edelweiss menari-nari di kepala. Bunga edelweiss tidaklah mahal, hanya beberapa ribu rupiah saja per tangkainya. Dan saat ini, lelaki di depannya itu menawarkan angka yang sangat fantastis hanya untuk seikat bunga edelweiss, bukankah itu kesempatan langka?

"Aku bisa membantumu." Azlina segera menjawab, tak mau membuang kesempatan emas. "Tapi, Om harus mengantarkanku ke tempat itu."

"Oke. Aku setuju," jawab Alvaro dengan senyuman lebar.

...***...

Hari menjelang sore ketika Azlina dan Alvaro masih mengendara dalam satu mobil untuk menemukan bunga edelweiss. Lampu-lampu di jalanan tampak mulai menyala yang semula hanya meredup berwarna jingga, lalu memijar dengan seterang-terangnya seiring waktu. Hujan yang sebelumnya sempat mereda kini mulai menderas lagi.

Azlina tampak mengusap-usap telapak tangannya untuk sekadar menghalau hawa dingin yang mulai menyeruak di tubuh mungilnya. Jelas saja dia merasa kedinginan, sempat kehujanan ketika keluar dari kantor Aurora Event Organizer, lalu ditambah berada dalam mobil dengan Air Conditioner yang menyala, hal itu cukup memberi alasan bagi Azlina untuk merasa kedinginan.

"Om, pelankan AC-nya." Suara Azlina terdengar bergetar. Dia tak bisa menutup-nutupi tubuh menggigilnya.

"Ya, kau merepotkan sekali." Dengan satu ketukan suhu udara di dalam mobil naik seketika, sedikit menghangatkan tubuh Azlina yang kedinginan. "Jadi, tempatnya masih jauh?" ucap Alvaro kemudian.

Hampir dua jam mereka berada dalam mobil dan sepertinya tempat yang diusulkan Azlina belum tampak ujungnya sekalipun membuat Alvaro sedikit kesal. Jangan-jangan bocil di sampingnya itu hanya ingin mempermainkannya saja. Jika itu benar, pasti dia akan memberi hukuman kepada Azlina, membuat gadis itu jera karena telah berani mengelabuhinya.

"Sepertinya hampir sampai. Oh, ya, Om, memangnya untuk apa bunga edelweiss? Sampai Om harus mencari yang masih segar."

Tentunya Azlina sangat penasaran dengan tingkah orang kaya yang mau menggelontorkan banyak uang hanya untuk membeli barang remeh. Mereka mau melakukan perjalanan panjang hanya untuk seikat bunga edelweiss. Oh, sepertinya Azlina akan bercita-cita menjadi penjual bunga saja. Mungkin dia akan mendapatkan untung besar jika bertemu orang kaya aneh seperti di sampingnya saat ini.

"Kau masih bocil, mana paham masalah dewasa." Jangankan Azlina, dirinya saja masih penasaran kenapa sang Papa bersikeras mencari bunga edelweiss yang masih segar, bukan bunga yang lain. Akan tetapi, mana munngkin Alvaro mau mengakui ketidaktahuannya di depan Azlina. Harga diri sebagai lelaki dewasa serba tahu akan lenyap ketika masalah kecil tak bisa dia mengerti.

"Siapa yang bocil? Saya sudah hampir sembilan belas tahun, Om. Tiga bulan lagi, ingat, ya. Itu bukan bocil lagi."

Terdengar kekehan kecil dari bibir Alvaro. Setiap orang yang mengatakan dia bukan bocil, itu justru menunjukkan betapa bocilnya dia. Dan sanggahan sepperti itu justru terasa menggelikan ketika terdengar di indra pendengaran Alvaro.

Perdebatan mereka berakhir tatkala Alvaro membelokkan mobilnya tepat di sebuah area perkarangan rumah seseorang. Tiada papan nama atau pun tulisan yang menunjukkan jati diri tempat itu.

"Yakin di sini tempatnya?" tanya Alvaro yang terlihat sedikit ragu akan bangunan yang berada di depan mobilnya.

Azlina mengangguk, mengiakan perkataan Alvaro. Gadis itu membuka lock seatbelt, lalu menatap ke arah bangunan yang tepat berada di depan mobil mereka.

"Ini tempat kami membudidayakan bunga-bunga yang sulit untuk dicari, terutama edelweiss segar seperti yang Om mau." Dia menjelaskan tanpa diminta.

"Bagus. Kalau begitu, tunggu apa lagi. Ayo turun!" ucap Alvaro dengan tak sabar.

Kedua orang berbeda usia itu berlari-lari kecil untuk segera mencapai teras bangunan itu, mencari perlindungan akan derasnya hujan yang sepertinya tak juga kunjung berhenti. Padahal di tempat Azlina tadi hujan sudah mereda, tetapi di area ini justru semakin lebat saja. Tampaknya memang hujan turun tidak secara merata.

"Assalamu'alaikum, Kak Asri, Bang Apin!" Azlina mengetuk-ngetuk pintu sembari memanggil nama dua orang yang merupakan penghuni rumah itu.

Hingga ketika kilap cahaya petir yang merupakan pertabrakan awan berbeda muatan elektron di udara berpendar menerangi teras rumah itu sekilas, disusul oleh suara guntur yang menggelegar memekakkan telinga. Azlina terlonjak terkejut akan suara guntur itu. Dia memang takut akan petir dan guntur, suara dan kilatan itu begitu mengerikan baginya. Hingga tanpa sadar kedua tangannya memeluk lelaki di sampingnya itu dengan mata terpejam.

Deg.

Deg.

Jelas saja Alvaro teekejut dengan sikap implusif yang dilakukan Azlina kepadanya. Dia berdiri kaku dan tegang tatkala pelukan itu terasa semakin erat membenam tubuhnya.

Guntur kembali menggelegar, bersamaan kilatan cahaya yang berkali-kali mengusik ketentraman manusia di muka bumi. Entah ini sebuah musibah atau keberuntungan, Alvaro mendapatkan pelukan seorang gadis polos yang sampai saat ini dia anggap sebagai bocil. Hingga beberapa saat pelukan tak disengaja itu berlangsung, seketika mengubah hawa dingin yang menusuk tulang menjadi sedikit menghangat. Entah karena pelukan itu atau karena aliran darahnya yang terasa memanas sebab bereaksi dengan posisi mereka saat ini, mencoba melebur dan menaklukkan reaksi biologi yang tengah berlangsung di dalam tubuhnya.

Terpopuler

Comments

꧁𓊈𒆜🅰🆁🅸🅴🆂𒆜𓊉꧂

꧁𓊈𒆜🅰🆁🅸🅴🆂𒆜𓊉꧂

si bocil bisa bikin Alvaro panas dingin😁

2023-04-12

0

Rita

Rita

hiya istilah biologiy kluar😂😂😂

2023-03-25

0

Sunarty Narty

Sunarty Narty

nah om itu bocil yg udh bisa bikin bocil

2022-10-27

0

lihat semua
Episodes
1 01. Awal Bertemu
2 02. Pria Tua
3 03. Oleh-Oleh
4 04. Sosok Disukai
5 05. Edelweiss
6 06. Mencari Bunga Part 1
7 07. Mencari Bunga Part 2
8 08. Modus
9 09. Mencari Pisang
10 10. Single Room
11 11. Tertangkap Basah
12 12. Melacak Lokasi
13 13. Saling Mencinta
14 14. Pinangan
15 15. Bicara Empat Mata
16 16. Kesepakatan
17 17. Gangguan
18 18. Lengan Misterius
19 19. Hukuman Penuh Berkah
20 20. Bibir Menggoda
21 21. Suara Aneh
22 22. Almeera
23 23. Janji Suci
24 24. Pelukan Hangat
25 25. Minuman Laknat
26 26. Malam Penuh Perjuangan Part 1
27 27. Malam Penuh Perjuangan Part 2
28 28. Malam Penuh Perjuangan Part 3
29 29. Pertanyaan Menjengkelkan
30 30. Luka Tak Terasa
31 31. Serangga Jenis Apa?
32 32. Soto Pak Wahid
33 33. Berkata Jujur
34 34. Gangguan Kecil
35 35. Hubungan Toxic
36 36. Pangeran Negeri Dongeng
37 37. Pingsan
38 38. Penawaran yang Meresahkan
39 39. Menjijikkan
40 40. Merajuk
41 41. Pandangan Layaknya Singa
42 42. Cemburu
43 43. Virus Lulu
44 44. Obat Tidur Alvaro
45 45. Gerakan yang Mengusik
46 46. Ciuman Pertama
47 47. Sudah Tidak Sabar
48 48. Merasa Cemburu
49 49. Aku Sedang Kesal
50 50. Tatapan Merendahkan
51 51. Tidurkan Dia!
52 52. Serangga Itu Ternyata ....
53 53. Dia Istriku
54 54. Berlari dari Kenyataan
55 55. Yang Indah Ternyata Penuh Luka
56 56. Pengintaian Part 1
57 57. Pengintaian Part 2
58 58. Pengintaian Part 3
59 59. Cemburu yang Tak Disadari
60 60. Perasaan yang Mengusik
61 61. Menjadi Suami yang Baik
62 62. Bimbang
63 63. Pesanan Misterius
64 64. Kue Menyebalkan
65 65. Dikelilingi Pria Tampan
66 66. Menunggu Itu Menyakitkan
67 67. Istri Selamanya
68 68. Malam Itu
69 69. Perasaan yang Terlalu Tinggi
70 70. Berebut Nasi
71 71. Harapan yang Hampir Pupus
72 72. Penyesalan
73 73. Kenyatan yang Lain
74 74. Pergi
75 75. Pindah ke Rumah Lulu
76 76. Mengintip Alvaro
77 77. Dukungan dari Mertua
78 78. Bangunlah, Kak!
79 79. Tertangkap
80 80. Pengakuan Airin
81 81. Tuntas
82 82. Memulai Hidup yang Baru
83 83. Terkejut
84 84. Curiga
85 85. Kabur
86 86. Surat Rahasia
87 87. Bertemu Almeera
88 88. Mengajak Almeera
89 89. Aku Mencintainya
90 90. Mencarinya
91 91. Membebaskan Diri
92 92. Melepas Rindu
93 93. Hanya Kamu
94 94. Semakin Panik
95 95. Mencari Azlina Bag. 1
96 96. Mencari Azlina Bag. 2
97 97. Perselisihan
98 98. Mengelak
99 99. Tinggal Terpisah
100 100. Salam Perpisahan
101 101. Perdebatan Sengit
102 102. Rindu yang Tertahan
103 103. Dipermalukan
104 104. Ketegangan di Sekolah
105 105. Lagi
106 106. Pesan Alvaro
107 107. Pertemuan Tak Disengaja
108 108. Sakit Hati
109 109. Membujuk Alvaro
110 110. Sembunyi-sembunyi
111 111. Panik
112 112. Lepas dari Pantauan
113 113. Waktunya Kembali
114 114. Tertangkap Basah
115 115. Diusir
116 116. Campur Tangan Sean
117 117. Semakin Terpojok
118 118. Dipecat
119 119. Murka
120 120. Terbongkar
121 121. Dia Saudaraku
122 122. Jatuhkan Talak!
123 123. Terlelap Dalam Buaian
124 124. Pergi yang Jauh
125 125. Maafkan Mama!
126 126. Rasa Bersalah
127 127. Bawa Dia Kembali!
128 128. Menghubungi Istri
129 129. Menjejaki Tempat Baru
130 130. Lelaki Misterius
131 131. Teramat Rindu
132 131. Kenangan Malam itu
133 133. Kakak Ipar Menyebalkan
134 134. Paris, I am Coming!
135 135. Melepas Rindu
136 136. Sendu
137 136. Rencana Awal
138 137. Jalan-jalan Part 1
139 138. Jalan-jalan Part II
140 139. Jalan-jalan Part III
141 141. Pergi
142 142. Cemas
143 143. Pria Melankolis
144 144. Pelukang Hangat
145 145. Kita Berjuang Bersama
146 146. Anti Alvaro
147 147. Laki-laki Sesungguhnya
Episodes

Updated 147 Episodes

1
01. Awal Bertemu
2
02. Pria Tua
3
03. Oleh-Oleh
4
04. Sosok Disukai
5
05. Edelweiss
6
06. Mencari Bunga Part 1
7
07. Mencari Bunga Part 2
8
08. Modus
9
09. Mencari Pisang
10
10. Single Room
11
11. Tertangkap Basah
12
12. Melacak Lokasi
13
13. Saling Mencinta
14
14. Pinangan
15
15. Bicara Empat Mata
16
16. Kesepakatan
17
17. Gangguan
18
18. Lengan Misterius
19
19. Hukuman Penuh Berkah
20
20. Bibir Menggoda
21
21. Suara Aneh
22
22. Almeera
23
23. Janji Suci
24
24. Pelukan Hangat
25
25. Minuman Laknat
26
26. Malam Penuh Perjuangan Part 1
27
27. Malam Penuh Perjuangan Part 2
28
28. Malam Penuh Perjuangan Part 3
29
29. Pertanyaan Menjengkelkan
30
30. Luka Tak Terasa
31
31. Serangga Jenis Apa?
32
32. Soto Pak Wahid
33
33. Berkata Jujur
34
34. Gangguan Kecil
35
35. Hubungan Toxic
36
36. Pangeran Negeri Dongeng
37
37. Pingsan
38
38. Penawaran yang Meresahkan
39
39. Menjijikkan
40
40. Merajuk
41
41. Pandangan Layaknya Singa
42
42. Cemburu
43
43. Virus Lulu
44
44. Obat Tidur Alvaro
45
45. Gerakan yang Mengusik
46
46. Ciuman Pertama
47
47. Sudah Tidak Sabar
48
48. Merasa Cemburu
49
49. Aku Sedang Kesal
50
50. Tatapan Merendahkan
51
51. Tidurkan Dia!
52
52. Serangga Itu Ternyata ....
53
53. Dia Istriku
54
54. Berlari dari Kenyataan
55
55. Yang Indah Ternyata Penuh Luka
56
56. Pengintaian Part 1
57
57. Pengintaian Part 2
58
58. Pengintaian Part 3
59
59. Cemburu yang Tak Disadari
60
60. Perasaan yang Mengusik
61
61. Menjadi Suami yang Baik
62
62. Bimbang
63
63. Pesanan Misterius
64
64. Kue Menyebalkan
65
65. Dikelilingi Pria Tampan
66
66. Menunggu Itu Menyakitkan
67
67. Istri Selamanya
68
68. Malam Itu
69
69. Perasaan yang Terlalu Tinggi
70
70. Berebut Nasi
71
71. Harapan yang Hampir Pupus
72
72. Penyesalan
73
73. Kenyatan yang Lain
74
74. Pergi
75
75. Pindah ke Rumah Lulu
76
76. Mengintip Alvaro
77
77. Dukungan dari Mertua
78
78. Bangunlah, Kak!
79
79. Tertangkap
80
80. Pengakuan Airin
81
81. Tuntas
82
82. Memulai Hidup yang Baru
83
83. Terkejut
84
84. Curiga
85
85. Kabur
86
86. Surat Rahasia
87
87. Bertemu Almeera
88
88. Mengajak Almeera
89
89. Aku Mencintainya
90
90. Mencarinya
91
91. Membebaskan Diri
92
92. Melepas Rindu
93
93. Hanya Kamu
94
94. Semakin Panik
95
95. Mencari Azlina Bag. 1
96
96. Mencari Azlina Bag. 2
97
97. Perselisihan
98
98. Mengelak
99
99. Tinggal Terpisah
100
100. Salam Perpisahan
101
101. Perdebatan Sengit
102
102. Rindu yang Tertahan
103
103. Dipermalukan
104
104. Ketegangan di Sekolah
105
105. Lagi
106
106. Pesan Alvaro
107
107. Pertemuan Tak Disengaja
108
108. Sakit Hati
109
109. Membujuk Alvaro
110
110. Sembunyi-sembunyi
111
111. Panik
112
112. Lepas dari Pantauan
113
113. Waktunya Kembali
114
114. Tertangkap Basah
115
115. Diusir
116
116. Campur Tangan Sean
117
117. Semakin Terpojok
118
118. Dipecat
119
119. Murka
120
120. Terbongkar
121
121. Dia Saudaraku
122
122. Jatuhkan Talak!
123
123. Terlelap Dalam Buaian
124
124. Pergi yang Jauh
125
125. Maafkan Mama!
126
126. Rasa Bersalah
127
127. Bawa Dia Kembali!
128
128. Menghubungi Istri
129
129. Menjejaki Tempat Baru
130
130. Lelaki Misterius
131
131. Teramat Rindu
132
131. Kenangan Malam itu
133
133. Kakak Ipar Menyebalkan
134
134. Paris, I am Coming!
135
135. Melepas Rindu
136
136. Sendu
137
136. Rencana Awal
138
137. Jalan-jalan Part 1
139
138. Jalan-jalan Part II
140
139. Jalan-jalan Part III
141
141. Pergi
142
142. Cemas
143
143. Pria Melankolis
144
144. Pelukang Hangat
145
145. Kita Berjuang Bersama
146
146. Anti Alvaro
147
147. Laki-laki Sesungguhnya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!