Tak sanggup melihat kejadian itu, Hana menyeret kaki nya melangkah mundur perlahan-lahan agar tidak ketahuan.
Prang!
Hana menyenggol pot bunga hingga jatuh ke lantai membuat Melvin dan Clara kaget dan melihat ke arahnya.
Melvin melihat lelehan air mata Hana kembali membanjiri kedua manik matanya.
"Dia siapa, sayang? bukankah kamu tidak punya saudara perempuan?" tanya Clara sembari membenahi rambutnya yang sedikit berantakan.
"Pembantuku," ketus Melvin. Ia tidak sudi mengakui Hana adalah Istrinya di depan Clara. "Ayo turun!" ajaknya.
Setelah keluar Melvin yang masih sedikit sempoyongan kembali menyematkan tanganya di tangan Clara lalu sengaja menciumnya dengan mesra di depan Hana.
"Vin, kenapa pembantu mu menangis?" tanya Clara lagi sambil memeluk Melvin.
"Entahlah, namanya saja pembantu tentu banyak masalah nya," timpal Melvin dengan santainya.
"Melvin, ini kan sudah malam aku bolehkan menginap?" rengek Clara manja.
Melvin sedikit mengangkat alisnya.
"Menginap?"
"Iya, apa kamu tega membiarkan aku pulang sendiri, tengah malam begini?"
Hana yang masih menyaksikan adegan panas itu hanya bisa menguatkan diri dan sesegera mungkin menghapus jejak air matanya.
Kini Melvin beralih menatap Hana yang hanya menunduk saja. "Heh, pembantu, siapkan kamar tamu untuk ke kasihku sekarang!" bentak Melvin.
Hana terdiam, sakit hatinya di katakan pembantu oleh suaminya sendiri.
"Heh, pembantu, kau budek ya?" bentak Melvin lagi sembari berjalan kearah Hana.
"Iya, Vin," jawab Hana yang akhirnya menurut.
Mendengar penuturan Hana yang hanya pembantu memanggil Melvin dengan nama saja membuat Clara tercengang.
"Hah? Vin, lancang sekali pembantu mu kok dia manggil kamu tidak sopan? harusnya dia manggil kamu itu, Aden Melvin," protes Clara sembari menatap sinis ke arah Hana.
"Benar juga, kau dengar itu Hana. Cepat laksanakan perintahku!" bentaknya lagi.
Hana mencium aroma alkohol dari mulut Melvin karena jarak Melvin kian mendekat lalu tiba-tiba tumbang ke pelukan Hana.
"Vin, Vin sadar, Vin." Hana mencoba mengusap punggung Melvin agar sadar, tapi Melvin mungkin terlalu banyak mengkonsumsi minuman beralkohol itu.
Clara yang melihat Melvin memeluk Hana menjadi kesal di buatnya.
"Mbak, tolong bantu saya membawa Melvin ke kamar!" pinta Hana karena Ia merasa tidak kuat menahan tubuh Melvin yang lebih besar darinya.
Dengan keterpaksaan, Clara akhirnya membantu Hana memapah Melvin ke kamar.
"Keluarlah, biar aku tidur di sini!" perintah Clara seenak jidat.
Tentu Hana yang tahu maksud Clara tidak akan menyetujuinya.
"Tidak bisa, Mbak. Mari saya antar ke kamar tamu!" Hana menarik pergelangan tangan Clara dengan kasar tampa persetujuan Clara membuat Clara komat kamit memaki Hana tampa Hana perduli kan.
Setibanya di ruang tamu, Hana mengambilkan sprei dan selimut di dalam lemari. "Mbak pasang sendiri ya, aku ngantuk!" ucap Hana tampa perasaan bersalah.
"Apa? beraninya kau. Kau itu pembantu disini, seharusnya kau yang mengerjakan tugasmu, aku kan tamu spesial Tuan mu." seloroh Clara tak terima.
Hana hanya menatap Clara sembari tersenyum miring. "Aku juga punya jam kerja Mbak, lagian bukan Mbak kok yang membayar aku dirumah ini," timpal Hana dengan tenang. Rupanya Hana memiliki sifat yang cenderung berani di depan orang yang mencoba menindas nya kecuali kepada Melvin suaminya.
"Apa? setelah aku menjadi Nona besar di rumah ini, kau adalah orang pertama yang akan aku pecat!" ancam Clara memanas.
"Silakan!"
Hana melangkah keluar meninggalkan Clara yang terus saja mengumpat dirinya. Clara yang merasa mengantuk kerena hari semakin larut terpaksa melakukan nya sendiri dan itu terjadi untuk yang pertama kali dalam hidupnya.
Hana kembali ke kamar Melvin dan memperhatikan Melvin yang tidur dengan tubuh yang berantakan dan sepatu yang masih menempel di kakinya.
Sebagai istri yang baik, Hana dengan cekatan melepaskan sepatu Melvin dan jaket yang di kenakan nya lalu sekuat tenaga mengangkat tubuh Melvin agar kepalanya naik ke atas bantal. Bagaimana pun Melvin memperlakukannya, Ia tetap harus mengabdikan diri kepada sang suami.
Tengah kesusahan mengangkat tubuh Melvin. Tampa di sadari Hana, Melvin malah merengkuh tubuhnya dalam dekapan hingga membuat Ia terkejut. Kini tubuhnya tepat di atas Melvin.
Hana mencoba melepaskan diri tapi Melvin semakin mempererat pelukannya. Kemudian memindahkan tubuhnya kesamping dan memeluknya bak bantal guling dengan menindih kan kakinya yang besar itu ke kaki Hana.
Hana merasa sesak mendapat perlakuan Melvin, namun Ia tidak kuat memindahkan kaki Melvin yang telah mengunci tubuhnya. Sedangkan wajah Melvin menempel di telinga kirinya. Hana merasa gugup, Ia dapat merasakan deru nafas Melvin menerpa wajahnya.
"Apa yang bisa ku lakukan? aku tidak bisa berkutik di buatnya."
Kelamaan berusaha memindahkan tubuh Melvin, Hana akhirnya kelelahan dan tertidur dalam pelukan Melvin tepat di malam pertama mereka.
Keesokan harinya, Matahari mulai menyingsing di ufuk timur dengan sinar yang amat cerah.
Dua insan yang masih dalam posisi yang sama terkejut bersamaan mendengar teriakan Maya.
Klonteng!
Sebuah benda jatuh dari tangan Maya.
"Clara, sejak kapan kamu ada disini? apa kamu menginap semalam?"
Melvin yang sebenarnya menyadari Hana tidur di pelukannya tidak sempat berargumen, Ia langsung melompat dari ranjang untuk menemui Sang Mama dan Clara, kerena takut Sang Mama memarahi kekasihnya.
Nampaknya Clara belum menjawab pertanyaan Maya.
Melvin yang baru saja menghampiri mereka dengan sigap memeluk Clara. "Maaf Ma, ini keinginan Melvin, semalam mobilnya rusak di jalan, jadi aku membawanya kemari mengingat hari sudah malam."
Maya memicingkan mata, Ia tidak suka Melvin begitu lancang memeluk Clara di depannya.
Maya kemudian menatap Clara dengan lekat.
"Apa kau tidak tahu sesuatu mengenai Melvin? atau kau sengaja tidak mau tahu?"
Pertanyaan Maya membuat Clara mendongak ke arah Melvin lalu beralih kearah Maya. "Maksud Tante, apa? aku sangat mencintai Melvin Tante?"
Beberapa saat kemudian, Hana sudah rapi dari kamarnya. Maya yang tidak ingin melihat Melvin begitu romantis dengan Hana langsung menggaet Hana ke meja untuk sarapan.
"Ayo makan, Hana mau makan apa?" tanya sang Mama dengan lembut.
Pemandangan itu tak ayal membuat Clara merasa kesal. "Kenapa Mama mu memperlakukan Hana dengan sangat dekat, Vin?" Clara mulai menaruh perasaan curiga.
"Lupakan, ayo kita ikut sarapan!"
Melvin menyeret kursi untuk Clara.
"Kamu mau makan apa sayang, biar aku ambilkan?" Dengan sangat hangat Melvin hendak melayani Clara.
Tapi Clara yang tidak suka Hana yang notabennya adalah pembantu duduk bersama mereka menahan Gerakan Melvin.
"Biar Hana yang ambilkan dia kan pembantu," ketus Clara yang lagi-lagi menatap sinis ke arah Hana.
Glek!
Maya tersentak.
"Pembantu? apa maksudmu Clara?"
"Iya Tante, dia kan hanya pembantu disini sudah seharusnya dialah yang melayani kita dong bukan malah enak-enakkan makan lebih dulu dari Tuannya," jawab Clara sewot.
Melvin yang melihat sang Mama mulai terlihat marah langsung menenangkan Clara.
"Biar aku saja yang ambilkan, sayang," tawar Melvin.
"Tidak mau, aku maunya Dia!" tunjuk Clara kepada Hana yang sedang mengunyah nasi di mulutnya.
"Jangan kurang ajar, Clara." Maya hendak bangkit dan memarahi Clara tapi Hana menahan tangannya.
"Biarkan Hana, Ma," melas Hana.
Clara kembali ternganga mendengar penuturan Hana kepada Maya. "Ha, Mama? ini maksudnya apa, Vin?" Clara menatap Melvin berhara kejujuran, namun Melvin membisu. Ia bingung karena tidak ingin ucapannya mengecewakan sang Mama.
Hana dengan sabar tetap saja melayani Clara. "Mbak mau makan apa? biar aku yang sediain?" tanya Hana pada Clara.
Clara pun menunjuk beberapa menu yang diinginkannya dan dengan sigap di layani Hana.
"Ini Mbak, makanlah."
"Air minum nya dong sekalian!" titah Clara lagi.
"Baik Mbak."
Setelah meletakkan segelas minuman, ternyata Clara belum puas juga mengerjainya.
"Buatin jus aja ya, aku gak biasa minum air putih!" tandasnya.
"Clara...!"
Teriakan seseorang yang baru datang mengagetkan Clara, Suara itu terlihat penuh kemarahan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
🍁RalQEra❣️💋🆂🆈🅰🅵🅰️👻ᴸᴷ
bersembunyi lh melvin... sampai bila kmu menyimpannya.... sabar ada... untung hana ada mentua yg sangat baik...
2023-01-03
1
◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞𝐀⃝🥀иσνιєℛᵉˣ𝓐𝔂⃝❥࿐
Ngelunjak lama2 si Clara lagian misal benar Hana pembantu pun Clara nggak berhak bersikap seenak jidatnya gitu..gemeeezz aku
2022-07-03
1
Opick Cynkcibehsllu
dasar malvin kurang ajaar
2022-02-22
2