Part_03 Di anggap Pembantu

Tak sanggup melihat kejadian itu, Hana menyeret kaki nya melangkah mundur perlahan-lahan agar tidak ketahuan.

Prang!

Hana menyenggol pot bunga hingga jatuh ke lantai membuat Melvin dan Clara kaget dan melihat ke arahnya.

Melvin melihat lelehan air mata Hana kembali membanjiri kedua manik matanya.

"Dia siapa, sayang? bukankah kamu tidak punya saudara perempuan?" tanya Clara sembari membenahi rambutnya yang sedikit berantakan.

"Pembantuku," ketus Melvin. Ia tidak sudi mengakui Hana adalah Istrinya di depan Clara. "Ayo turun!" ajaknya.

Setelah keluar Melvin yang masih sedikit sempoyongan kembali menyematkan tanganya di tangan Clara lalu sengaja menciumnya dengan mesra di depan Hana.

"Vin, kenapa pembantu mu menangis?" tanya Clara lagi sambil memeluk Melvin.

"Entahlah, namanya saja pembantu tentu banyak masalah nya," timpal Melvin dengan santainya.

"Melvin, ini kan sudah malam aku bolehkan menginap?" rengek Clara manja.

Melvin sedikit mengangkat alisnya.

"Menginap?"

"Iya, apa kamu tega membiarkan aku pulang sendiri, tengah malam begini?"

Hana yang masih menyaksikan adegan panas itu hanya bisa menguatkan diri dan sesegera mungkin menghapus jejak air matanya.

Kini Melvin beralih menatap Hana yang hanya menunduk saja. "Heh, pembantu, siapkan kamar tamu untuk ke kasihku sekarang!" bentak Melvin.

Hana terdiam, sakit hatinya di katakan pembantu oleh suaminya sendiri.

"Heh, pembantu, kau budek ya?" bentak Melvin lagi sembari berjalan kearah Hana.

"Iya, Vin," jawab Hana yang akhirnya menurut.

Mendengar penuturan Hana yang hanya pembantu memanggil Melvin dengan nama saja membuat Clara tercengang.

"Hah? Vin, lancang sekali pembantu mu kok dia manggil kamu tidak sopan? harusnya dia manggil kamu itu, Aden Melvin," protes Clara sembari menatap sinis ke arah Hana.

"Benar juga, kau dengar itu Hana. Cepat laksanakan perintahku!" bentaknya lagi.

Hana mencium aroma alkohol dari mulut Melvin karena jarak Melvin kian mendekat lalu tiba-tiba tumbang ke pelukan Hana.

"Vin, Vin sadar, Vin." Hana mencoba mengusap punggung Melvin agar sadar, tapi Melvin mungkin terlalu banyak mengkonsumsi minuman beralkohol itu.

Clara yang melihat Melvin memeluk Hana menjadi kesal di buatnya.

"Mbak, tolong bantu saya membawa Melvin ke kamar!" pinta Hana karena Ia merasa tidak kuat menahan tubuh Melvin yang lebih besar darinya.

Dengan keterpaksaan, Clara akhirnya membantu Hana memapah Melvin ke kamar.

"Keluarlah, biar aku tidur di sini!" perintah Clara seenak jidat.

Tentu Hana yang tahu maksud Clara tidak akan menyetujuinya.

"Tidak bisa, Mbak. Mari saya antar ke kamar tamu!" Hana menarik pergelangan tangan Clara dengan kasar tampa persetujuan Clara membuat Clara komat kamit memaki Hana tampa Hana perduli kan.

Setibanya di ruang tamu, Hana mengambilkan sprei dan selimut di dalam lemari. "Mbak pasang sendiri ya, aku ngantuk!" ucap Hana tampa perasaan bersalah.

"Apa? beraninya kau. Kau itu pembantu disini, seharusnya kau yang mengerjakan tugasmu, aku kan tamu spesial Tuan mu." seloroh Clara tak terima.

Hana hanya menatap Clara sembari tersenyum miring. "Aku juga punya jam kerja Mbak, lagian bukan Mbak kok yang membayar aku dirumah ini," timpal Hana dengan tenang. Rupanya Hana memiliki sifat yang cenderung berani di depan orang yang mencoba menindas nya kecuali kepada Melvin suaminya.

"Apa? setelah aku menjadi Nona besar di rumah ini, kau adalah orang pertama yang akan aku pecat!" ancam Clara memanas.

"Silakan!"

Hana melangkah keluar meninggalkan Clara yang terus saja mengumpat dirinya. Clara yang merasa mengantuk kerena hari semakin larut terpaksa melakukan nya sendiri dan itu terjadi untuk yang pertama kali dalam hidupnya.

Hana kembali ke kamar Melvin dan memperhatikan Melvin yang tidur dengan tubuh yang berantakan dan sepatu yang masih menempel di kakinya.

Sebagai istri yang baik, Hana dengan cekatan melepaskan sepatu Melvin dan jaket yang di kenakan nya lalu sekuat tenaga mengangkat tubuh Melvin agar kepalanya naik ke atas bantal. Bagaimana pun Melvin memperlakukannya, Ia tetap harus mengabdikan diri kepada sang suami.

Tengah kesusahan mengangkat tubuh Melvin. Tampa di sadari Hana, Melvin malah merengkuh tubuhnya dalam dekapan hingga membuat Ia terkejut. Kini tubuhnya tepat di atas Melvin.

Hana mencoba melepaskan diri tapi Melvin semakin mempererat pelukannya. Kemudian memindahkan tubuhnya kesamping dan memeluknya bak bantal guling dengan menindih kan kakinya yang besar itu ke kaki Hana.

Hana merasa sesak mendapat perlakuan Melvin, namun Ia tidak kuat memindahkan kaki Melvin yang telah mengunci tubuhnya. Sedangkan wajah Melvin menempel di telinga kirinya. Hana merasa gugup, Ia dapat merasakan deru nafas Melvin menerpa wajahnya.

"Apa yang bisa ku lakukan? aku tidak bisa berkutik di buatnya."

Kelamaan berusaha memindahkan tubuh Melvin, Hana akhirnya kelelahan dan tertidur dalam pelukan Melvin tepat di malam pertama mereka.

Keesokan harinya, Matahari mulai menyingsing di ufuk timur dengan sinar yang amat cerah.

Dua insan yang masih dalam posisi yang sama terkejut bersamaan mendengar teriakan Maya.

Klonteng!

Sebuah benda jatuh dari tangan Maya.

"Clara, sejak kapan kamu ada disini? apa kamu menginap semalam?"

Melvin yang sebenarnya menyadari Hana tidur di pelukannya tidak sempat berargumen, Ia langsung melompat dari ranjang untuk menemui Sang Mama dan Clara, kerena takut Sang Mama memarahi kekasihnya.

Nampaknya Clara belum menjawab pertanyaan Maya.

Melvin yang baru saja menghampiri mereka dengan sigap memeluk Clara. "Maaf Ma, ini keinginan Melvin, semalam mobilnya rusak di jalan, jadi aku membawanya kemari mengingat hari sudah malam."

Maya memicingkan mata, Ia tidak suka Melvin begitu lancang memeluk Clara di depannya.

Maya kemudian menatap Clara dengan lekat.

"Apa kau tidak tahu sesuatu mengenai Melvin? atau kau sengaja tidak mau tahu?"

Pertanyaan Maya membuat Clara mendongak ke arah Melvin lalu beralih kearah Maya. "Maksud Tante, apa? aku sangat mencintai Melvin Tante?"

Beberapa saat kemudian, Hana sudah rapi dari kamarnya. Maya yang tidak ingin melihat Melvin begitu romantis dengan Hana langsung menggaet Hana ke meja untuk sarapan.

"Ayo makan, Hana mau makan apa?" tanya sang Mama dengan lembut.

Pemandangan itu tak ayal membuat Clara merasa kesal. "Kenapa Mama mu memperlakukan Hana dengan sangat dekat, Vin?" Clara mulai menaruh perasaan curiga.

"Lupakan, ayo kita ikut sarapan!"

Melvin menyeret kursi untuk Clara.

"Kamu mau makan apa sayang, biar aku ambilkan?" Dengan sangat hangat Melvin hendak melayani Clara.

Tapi Clara yang tidak suka Hana yang notabennya adalah pembantu duduk bersama mereka menahan Gerakan Melvin.

"Biar Hana yang ambilkan dia kan pembantu," ketus Clara yang lagi-lagi menatap sinis ke arah Hana.

Glek!

Maya tersentak.

"Pembantu? apa maksudmu Clara?"

"Iya Tante, dia kan hanya pembantu disini sudah seharusnya dialah yang melayani kita dong bukan malah enak-enakkan makan lebih dulu dari Tuannya," jawab Clara sewot.

Melvin yang melihat sang Mama mulai terlihat marah langsung menenangkan Clara.

"Biar aku saja yang ambilkan, sayang," tawar Melvin.

"Tidak mau, aku maunya Dia!" tunjuk Clara kepada Hana yang sedang mengunyah nasi di mulutnya.

"Jangan kurang ajar, Clara." Maya hendak bangkit dan memarahi Clara tapi Hana menahan tangannya.

"Biarkan Hana, Ma," melas Hana.

Clara kembali ternganga mendengar penuturan Hana kepada Maya. "Ha, Mama? ini maksudnya apa, Vin?" Clara menatap Melvin berhara kejujuran, namun Melvin membisu. Ia bingung karena tidak ingin ucapannya mengecewakan sang Mama.

Hana dengan sabar tetap saja melayani Clara. "Mbak mau makan apa? biar aku yang sediain?" tanya Hana pada Clara.

Clara pun menunjuk beberapa menu yang diinginkannya dan dengan sigap di layani Hana.

"Ini Mbak, makanlah."

"Air minum nya dong sekalian!" titah Clara lagi.

"Baik Mbak."

Setelah meletakkan segelas minuman, ternyata Clara belum puas juga mengerjainya.

"Buatin jus aja ya, aku gak biasa minum air putih!" tandasnya.

"Clara...!"

Teriakan seseorang yang baru datang mengagetkan Clara, Suara itu terlihat penuh kemarahan.

Terpopuler

Comments

🍁RalQEra❣️💋🆂🆈🅰🅵🅰️👻ᴸᴷ

🍁RalQEra❣️💋🆂🆈🅰🅵🅰️👻ᴸᴷ

bersembunyi lh melvin... sampai bila kmu menyimpannya.... sabar ada... untung hana ada mentua yg sangat baik...

2023-01-03

1

◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞𝐀⃝🥀иσνιєℛᵉˣ𝓐𝔂⃝❥࿐

◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞𝐀⃝🥀иσνιєℛᵉˣ𝓐𝔂⃝❥࿐

Ngelunjak lama2 si Clara lagian misal benar Hana pembantu pun Clara nggak berhak bersikap seenak jidatnya gitu..gemeeezz aku

2022-07-03

1

Opick Cynkcibehsllu

Opick Cynkcibehsllu

dasar malvin kurang ajaar

2022-02-22

2

lihat semua
Episodes
1 Part_01 Kecelakaan
2 Part_02 Mimpi
3 Part_03 Di anggap Pembantu
4 Part-04 Kedatangan Rangga
5 Part_05 Kesal
6 Part-06 sakit Hati
7 Part_07 Hanya Jadi Alasan
8 Part_08 Challenge (Tantangan)
9 Part_09 Merayu
10 Part_10 Spesial PART
11 Part_11 Tidak Mengerti
12 Part_12 Pertikaian Prabu dan Melvin
13 Part_13 Getiran Hati
14 Part_14 Belanja
15 Part_15 Kecewa
16 Part_16 Permintaan Melvin
17 Part_17 Dibalik Seorang Melvin
18 Part_18 Menggoda
19 Part_19 Sia-sia
20 Part_20 Perhatian Hana
21 Part_21 Konyol
22 Part_22 Hadiah Dan Acara Manggang
23 Part_23 Gara-Gara Mati Lampu
24 Part_24 Sakit
25 Part_25 Cerita Bu Niken
26 Part_26 Obsesi Cinta Rangga
27 Part_27 Penculikan
28 Part_28 Berkorban
29 Part_29 Apes
30 Part_30 Dafa Sibuk Sendiri
31 Part_31 Ketakutan
32 Part_32 Balasan
33 Part_33 Gara-Gara Dafa dan Rindy
34 Part_34 Takut
35 Part_35 Melawan
36 Part_36 Terjadi lagi
37 Part_37 Di cegat
38 Part_38 Demi
39 Part_39 Kesalahan
40 Part_40 Perhatian
41 Part_41 Usaha Rangga
42 Part_42 Pikiran Maya
43 Part_43 Kembali
44 Part_44 Akal Clara
45 Part_45 Ribut
46 Part_46 Terpesona
47 Part_47 Tak Sengaja
48 Part_48 Mencari Pekerjaan
49 Part_49 Surat Cerai
50 Part_50 Pergi
51 Part_51 Pantang Menyerah
52 Part_52 Hinaan Clara
53 Part_53 Menemui
54 Part_54 Labil
55 Part_55 Demi Paman Roy
56 Part_56 Penjagaan Melvin
57 Part_57 Kenyataan
58 Part_58 Pilihan
59 Part_59 Keputusan
60 Part_60 Pesta
61 Part_61 Rumah Sakit
62 Part_62 Penyesalan
63 Part_63 Niat
64 Part_64 Restaurant
65 Part_65 Kabar
66 Part_66 Berakhir
67 Part_67 Terpaksa
68 Paet_68 Tak Berdaya
69 Part_69 Dikejar penjahat
70 Part_70 Di Gudang
71 Part_71 Cinta Terdalam
72 Part_72 Kuasa
73 Part_73 Siasat
74 Part_74 Ketahuan
75 Part_75 Di Kurung
76 Part_76 Hari Itu Tiba
77 Part_77 Orang Asing
78 Part_78 Terjebak
79 Part_79 Karena Cinta
80 Part_80 Di Cicil
81 Part_81 Memukau
82 Part_82 Penuh Haru
83 Part_83 Malam Spesial
84 Part_84 Memanjakan Istri
85 Part_85 Periksa
86 part_86 Cemburu
87 Part_87 Kejutan
88 Part_88 Bukan Mimpi
89 Part_89 Ihklas
90 Part_90 Memupuk
91 Part_91 Salah Paham
92 Part_92 Sadar
93 Part_93 Menyambangi Panti
94 Part_94 Tak di harapkan
95 Part_95 Berseteru
96 Part_96 Pengertian
97 Part_97 Ide Melvin
98 Part_98 Lamaran
99 Part_99 Manja
100 Part_100 Panggilan Baru
101 Part_101 Dirawat
102 Part_102 Kepergian
103 Part_103 Terbuka
104 104 Kelahiran Yang Dinanti
105 Part 105 Akhir Kisah ini
106 PENGGUMUMAN
107 PENGUMUMAN 2
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Part_01 Kecelakaan
2
Part_02 Mimpi
3
Part_03 Di anggap Pembantu
4
Part-04 Kedatangan Rangga
5
Part_05 Kesal
6
Part-06 sakit Hati
7
Part_07 Hanya Jadi Alasan
8
Part_08 Challenge (Tantangan)
9
Part_09 Merayu
10
Part_10 Spesial PART
11
Part_11 Tidak Mengerti
12
Part_12 Pertikaian Prabu dan Melvin
13
Part_13 Getiran Hati
14
Part_14 Belanja
15
Part_15 Kecewa
16
Part_16 Permintaan Melvin
17
Part_17 Dibalik Seorang Melvin
18
Part_18 Menggoda
19
Part_19 Sia-sia
20
Part_20 Perhatian Hana
21
Part_21 Konyol
22
Part_22 Hadiah Dan Acara Manggang
23
Part_23 Gara-Gara Mati Lampu
24
Part_24 Sakit
25
Part_25 Cerita Bu Niken
26
Part_26 Obsesi Cinta Rangga
27
Part_27 Penculikan
28
Part_28 Berkorban
29
Part_29 Apes
30
Part_30 Dafa Sibuk Sendiri
31
Part_31 Ketakutan
32
Part_32 Balasan
33
Part_33 Gara-Gara Dafa dan Rindy
34
Part_34 Takut
35
Part_35 Melawan
36
Part_36 Terjadi lagi
37
Part_37 Di cegat
38
Part_38 Demi
39
Part_39 Kesalahan
40
Part_40 Perhatian
41
Part_41 Usaha Rangga
42
Part_42 Pikiran Maya
43
Part_43 Kembali
44
Part_44 Akal Clara
45
Part_45 Ribut
46
Part_46 Terpesona
47
Part_47 Tak Sengaja
48
Part_48 Mencari Pekerjaan
49
Part_49 Surat Cerai
50
Part_50 Pergi
51
Part_51 Pantang Menyerah
52
Part_52 Hinaan Clara
53
Part_53 Menemui
54
Part_54 Labil
55
Part_55 Demi Paman Roy
56
Part_56 Penjagaan Melvin
57
Part_57 Kenyataan
58
Part_58 Pilihan
59
Part_59 Keputusan
60
Part_60 Pesta
61
Part_61 Rumah Sakit
62
Part_62 Penyesalan
63
Part_63 Niat
64
Part_64 Restaurant
65
Part_65 Kabar
66
Part_66 Berakhir
67
Part_67 Terpaksa
68
Paet_68 Tak Berdaya
69
Part_69 Dikejar penjahat
70
Part_70 Di Gudang
71
Part_71 Cinta Terdalam
72
Part_72 Kuasa
73
Part_73 Siasat
74
Part_74 Ketahuan
75
Part_75 Di Kurung
76
Part_76 Hari Itu Tiba
77
Part_77 Orang Asing
78
Part_78 Terjebak
79
Part_79 Karena Cinta
80
Part_80 Di Cicil
81
Part_81 Memukau
82
Part_82 Penuh Haru
83
Part_83 Malam Spesial
84
Part_84 Memanjakan Istri
85
Part_85 Periksa
86
part_86 Cemburu
87
Part_87 Kejutan
88
Part_88 Bukan Mimpi
89
Part_89 Ihklas
90
Part_90 Memupuk
91
Part_91 Salah Paham
92
Part_92 Sadar
93
Part_93 Menyambangi Panti
94
Part_94 Tak di harapkan
95
Part_95 Berseteru
96
Part_96 Pengertian
97
Part_97 Ide Melvin
98
Part_98 Lamaran
99
Part_99 Manja
100
Part_100 Panggilan Baru
101
Part_101 Dirawat
102
Part_102 Kepergian
103
Part_103 Terbuka
104
104 Kelahiran Yang Dinanti
105
Part 105 Akhir Kisah ini
106
PENGGUMUMAN
107
PENGUMUMAN 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!