Part_13 Getiran Hati

Melvin menghentikan mobilnya ditepi jalan. Ia benar-benar tidak ingin diganggu dan ingin sendiri. Sebenarnya Ia marah pada Clara karena Clara lah penyebab Ia akhirnya meminta tubuh Hana agar bersedia melayani keinginannya.

Clara menatap bingung wajah Melvin, Ia tidak habis pikir telah kecolongan akan rencananya sendiri.

"Vin." Clara menyandarkan kepalanya di bahu Melvin.

Melvin hanya meliriknya. Suaranya belum mampu untuk meminta Clara keluar dari mobilnya.

Clara membelai dada Melvin, dan hanya itu alat yang Ia miliki untuk meluluhkan hati Melvin tapi sepertinya Melvin enggan membalasnya kali ini.

"Sayang, benar. Semalam kau telah mengkhianati aku, mengapa kamu tega sekali sama aku."

Melvin melirik Clara dengan tatapan datar.

"Maaf Clara, ini semua salah kamu!" tuturnya menatap kedepan.

"Kenapa aku? ini semua karena asisten mu si Dafa, Vin. Seharusnya kau pecat saja dia, dialah yang merusak kesenangan kita," sungut Clara melipat tangan.

Melvin menoleh.

"Kenapa dengan Dafa?" Melvin tidak ingat apapun.

Clara memasang wajah dongkol, jika disamakan batu hatinya pasti sekeras itu, manakala mengingat ulah Dafa yang telah membawa Melvin pergi dari jeratannya.

"Dia merusak kebersamaan kita dan membawa kamu pulang meninggalkan aku sendirian di hotel itu."

Melvin merasa bersalah lalu menarik kepala Clara kembali ke pundaknya. "Maaf, Sayang. Aku tidak mengingat apa pun tapi kamu jangan sedih ya toh Cintaku cuma buat kamu kan?"

Clara mendongak lagi, dengan pura-pura polos menunjuk bibirnya agar Melvin mencium Ia disana.

Melvin melakukanya mengecup bibir merah Clara yang dilapisi lipstik tebal, akan tetapi tidak selama seperti biasanya Melvin sudah mengakhirinya.

"Maaf, Sayang. Kamu turun disini saja ya, aku ada pertemuan soalnya!"

Clara terperangah.

"Apa? kau mengusir diriku, Vin.

"Tidak Sayang, aku mohon pengertian kamu. Aku benar-benar sibuk," jawab Melvin meluruskan.

Clara mendengus kesal dan memutuskan keluar dari mobil Melvin hingga akhirnya Melvin meninggalkan dirinya.

"Aku tidak akan melepaskan diri mu, Melvin. Enak saja Hana merampas hak ku lebih dulu."

Clara menyetop taksi dan pergi kemana pun yang Ia mau untuk melupakan kegusaran hatinya.

Clara masuk kesebuah Losmen dalam sebuah kamar milik seorang pria yang membukakan pintu untuknya. Ternyata sang pria telah menunggu nya sejak pagi.

"Halo, Sayang. Pagi-pagi minta aku diam dirumah ada apa, kangen ya?"

Pemuda itu sangat mengenal tubuh Clara mereka langsung saling menyapa diri lewat bahasa tubuh mereka melalui ciuman panas hingga keduanya jatuh keranjang.

"Aku kesal, Leo. Melvin sudah memberikan haknya pada istri miskinnya itu," tutur Clara.

Leo terkekeh, Leo adalah pria yang sering Clara datangi hanya untuk berkeluh kesah menunaikan hasrat wanitanya tampa sepengetahuan Melvin maupun sepupunya Gerry.

"Tenang, Sayang. Ada aku disini." Leo memeluk Clara untuk menenangkan gadis itu.

"Apa yang bisa kulakukan, aku sangat mencintainya, Leo," manja gadis itu.

Leo tidak suka akan kejujuran Clara yang lebih mencintai Melvin dibanding dirinya karena Ia hanya dianggap pacar simpanan bagi Clara namun Leo menutupi kekecewaannya.

"Tenangkan dirimu, jika Melvin menolak mu aku siap menerima dirimu kapan saja." Leo mengambil sebotol alkohol dan gelas yang Ia tuang Lalu Ia suguhkan pada Clara.

Clara menerimanya dan menelan tandas air Bergas didalam gelas kecil itu hingga habis. "Maaf Leo, aku tidak mau minum banyak-banyak sebab aku sudah minum banyak sekali semalam." Clara menyerahkan gelas itu kembali.

"Tidak apa, apa kau butuh refreshing?" tawar Leo mencium kening Clara.

Wajah Clara tampak merona.

"Kemana EO?"

"Kemana saja, ayo!"

Leo merangkul Clara keluar Losmen untuk bersenang-senang.

Hari itu tepat seminggu kepergian Arya, Hana pergi berziarah di makam Arya dengan membawa satu keranjang bunga mawar berwarna warni ditangannya.

Mata Hana tertegun menatap nisan yang masih baru bertuliskan nama Arya Prabu Wijaya, tampa Ia sadari air matanya meleleh.

"Mas Arya, kenapa Mas Arya pergi dan telah menjadikan aku orang ketiga diantara mereka, Mas. Aku merasa jahat sudah membuat mereka sulit untuk bersama."

Hana menghela nafas, sambil mengusap-usap nisan itu dengan perasaan teriris.

"Andai kamu masih hidup, aku pasti akan sangat bahagia saat ini Mas dan perasaan bersalah ini tidak akan muncul dalam hatiku, hig.. hig..."

Hana mencoba tegar, rasanya kepergian Arya serasa hanya mimpi baginya. Arya adalah lelaki yang sangat dicintainya dan Arya membuat hari-harinya tidak pernah merasa kesepian.

Hana mengingat kembali masa-masa dimana Arya masih hidup. Arya sering sekali datang memberikan kejutan padanya saat Ia tengah melamun, bahkan tidak jarang Arya menggodanya dengan menunjukkan wajah lucunya yang mirip donal bebek dan Chamseupay yang lucu. Arya juga sangat suka dengan bunga mawar dan setiap kali bertemu dirinya Arya selalu membawakan Ia seikat bunga itu karena kesukaannya tapi Hana tidak masalah karena Ia menyukai semua jenis bunga.

Tampa sadar Hana tertawa sendiri, Ia tidak bisa menampik kerinduan akan kisah itu agar terulang lagi dan berharap Arya muncul disana untuk menghibur hatinya yang gundah gulana.

"Hana, Hana, mana mungkin orang meninggal hidup lagi." Hana meratapi dirinya sendiri. "Lihat Mas, aku membawa semua jenis bunga mawar untuk mewangi kan tempat kediaman mu, semoga kamu bahagia disurga sana ya Mas."

Hana menabur bunga yang sudah Ia uraikan dari tangkainya sebelum pergi kesana.

Hana kemudian berdiri dan melangkah mundur sambil terus menatap nisan itu, perasaannya sangat berat untuk pergi meninggalkan Kekasih yang sangat dicintainya.

Hana terisak-isak mengusap dadanya dan tidak sadar bahwa ada seseorang berdiri dibelakangnya.

"Tumpahkan kesedihanmu, Hana. Biar aku obati luka mu nanti."

Hana terkejut lalu menoleh kearah sumber suara itu.

"Rangga, dari mana kamu tahu aku ada disini?" Hana menatap dalam wajah lelaki di depannya.

Rangga tersenyum membalas menatap netra sembab milik Hana dan mengulurkan tangan untuk mengusapnya.

"Aku melihatmu membeli bunga tadi, jadi ku ikuti diri mu sampai disini," jawab Rangga santai.

Rangga mendekati gundukan nisan milik Arya dan memegangnya dengan perasaan seperti sebuah kemenangan. Bagi nya, kepergian Arya adalah jalan agar Ia lebih mudah mendapatkan Hana apalagi Ia tahu, Melvin tidak punya perasaan apapun terhadap Hana dan sudah dipastikan Melvin pasti akan menceraikan Hana demi Clara dalam waktu yang singkat.

"Semoga kau bahagia Arya, seharusnya kau menitipkan Hana pada orang yang tepat. Tapi kau terlalu bodoh untuk itu, Kau membiarkan wanita yang kau cintai harus menangis setiap hari oleh perbuatan adik yang kau anggap mampu mengemban amanah mu. Aku yakin kini kau menyesal kan, kau tidak bahagia melihat Hana ada bersama adikmu itu."

Hana terusik dengan penuturan Rangga yang dilakukannya di depan makam Arya.

"Rangga, apa yang kau katakan?"

Rangga berdiri sambil membersihkan tangannya lalu tersenyum kearah Hana.

"Tidak apa-apa, Hana. Aku hanya ingin memberi tahu Arya kalau kau sebenarnya tidak bahagia bersama Melvin," jawab Rangga simpul.

"Apa? kau salah Rangga, aku sangat bahagia bersama Melvin."

"O ya? tapi kenapa kau merasa jadi orang ketiga diantara mereka jika kau bahagia, Hana? katakan padaku, apa Melvin membela mu saat Clara menggunjingnya?" desak Rangga meminta Hana mengakui kegamangan hatinya.

Hana begitu lemah untuk mengakui semua itu, Air mata nya lagi-lagi berderai lalu berbalik dan berlari meninggalkan Rangga.

Terpopuler

Comments

Erviana Erastus

Erviana Erastus

apaan sih rangga bkn bantuin hana buat bahagia sm melvin malahan mw jd pebinor arya tuh tau kamu berengsek mkx minta melvin yg jaga hana

2022-12-11

1

◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞𝐀⃝🥀иσνιєℛᵉˣ𝓐𝔂⃝❥࿐

◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞𝐀⃝🥀иσνιєℛᵉˣ𝓐𝔂⃝❥࿐

Rangga kelihatannya baik tapi kenapa Arya tidak menyukainya apakah pernah ada dendam diantara mereka..?

2022-07-04

1

Siti Ainun Habibatur Riskiah

Siti Ainun Habibatur Riskiah

kalo kak uwwu yg jadi Hana,pasti sudah kak uwwu kebiri tuh Melvin🤣

2022-02-07

0

lihat semua
Episodes
1 Part_01 Kecelakaan
2 Part_02 Mimpi
3 Part_03 Di anggap Pembantu
4 Part-04 Kedatangan Rangga
5 Part_05 Kesal
6 Part-06 sakit Hati
7 Part_07 Hanya Jadi Alasan
8 Part_08 Challenge (Tantangan)
9 Part_09 Merayu
10 Part_10 Spesial PART
11 Part_11 Tidak Mengerti
12 Part_12 Pertikaian Prabu dan Melvin
13 Part_13 Getiran Hati
14 Part_14 Belanja
15 Part_15 Kecewa
16 Part_16 Permintaan Melvin
17 Part_17 Dibalik Seorang Melvin
18 Part_18 Menggoda
19 Part_19 Sia-sia
20 Part_20 Perhatian Hana
21 Part_21 Konyol
22 Part_22 Hadiah Dan Acara Manggang
23 Part_23 Gara-Gara Mati Lampu
24 Part_24 Sakit
25 Part_25 Cerita Bu Niken
26 Part_26 Obsesi Cinta Rangga
27 Part_27 Penculikan
28 Part_28 Berkorban
29 Part_29 Apes
30 Part_30 Dafa Sibuk Sendiri
31 Part_31 Ketakutan
32 Part_32 Balasan
33 Part_33 Gara-Gara Dafa dan Rindy
34 Part_34 Takut
35 Part_35 Melawan
36 Part_36 Terjadi lagi
37 Part_37 Di cegat
38 Part_38 Demi
39 Part_39 Kesalahan
40 Part_40 Perhatian
41 Part_41 Usaha Rangga
42 Part_42 Pikiran Maya
43 Part_43 Kembali
44 Part_44 Akal Clara
45 Part_45 Ribut
46 Part_46 Terpesona
47 Part_47 Tak Sengaja
48 Part_48 Mencari Pekerjaan
49 Part_49 Surat Cerai
50 Part_50 Pergi
51 Part_51 Pantang Menyerah
52 Part_52 Hinaan Clara
53 Part_53 Menemui
54 Part_54 Labil
55 Part_55 Demi Paman Roy
56 Part_56 Penjagaan Melvin
57 Part_57 Kenyataan
58 Part_58 Pilihan
59 Part_59 Keputusan
60 Part_60 Pesta
61 Part_61 Rumah Sakit
62 Part_62 Penyesalan
63 Part_63 Niat
64 Part_64 Restaurant
65 Part_65 Kabar
66 Part_66 Berakhir
67 Part_67 Terpaksa
68 Paet_68 Tak Berdaya
69 Part_69 Dikejar penjahat
70 Part_70 Di Gudang
71 Part_71 Cinta Terdalam
72 Part_72 Kuasa
73 Part_73 Siasat
74 Part_74 Ketahuan
75 Part_75 Di Kurung
76 Part_76 Hari Itu Tiba
77 Part_77 Orang Asing
78 Part_78 Terjebak
79 Part_79 Karena Cinta
80 Part_80 Di Cicil
81 Part_81 Memukau
82 Part_82 Penuh Haru
83 Part_83 Malam Spesial
84 Part_84 Memanjakan Istri
85 Part_85 Periksa
86 part_86 Cemburu
87 Part_87 Kejutan
88 Part_88 Bukan Mimpi
89 Part_89 Ihklas
90 Part_90 Memupuk
91 Part_91 Salah Paham
92 Part_92 Sadar
93 Part_93 Menyambangi Panti
94 Part_94 Tak di harapkan
95 Part_95 Berseteru
96 Part_96 Pengertian
97 Part_97 Ide Melvin
98 Part_98 Lamaran
99 Part_99 Manja
100 Part_100 Panggilan Baru
101 Part_101 Dirawat
102 Part_102 Kepergian
103 Part_103 Terbuka
104 104 Kelahiran Yang Dinanti
105 Part 105 Akhir Kisah ini
106 PENGGUMUMAN
107 PENGUMUMAN 2
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Part_01 Kecelakaan
2
Part_02 Mimpi
3
Part_03 Di anggap Pembantu
4
Part-04 Kedatangan Rangga
5
Part_05 Kesal
6
Part-06 sakit Hati
7
Part_07 Hanya Jadi Alasan
8
Part_08 Challenge (Tantangan)
9
Part_09 Merayu
10
Part_10 Spesial PART
11
Part_11 Tidak Mengerti
12
Part_12 Pertikaian Prabu dan Melvin
13
Part_13 Getiran Hati
14
Part_14 Belanja
15
Part_15 Kecewa
16
Part_16 Permintaan Melvin
17
Part_17 Dibalik Seorang Melvin
18
Part_18 Menggoda
19
Part_19 Sia-sia
20
Part_20 Perhatian Hana
21
Part_21 Konyol
22
Part_22 Hadiah Dan Acara Manggang
23
Part_23 Gara-Gara Mati Lampu
24
Part_24 Sakit
25
Part_25 Cerita Bu Niken
26
Part_26 Obsesi Cinta Rangga
27
Part_27 Penculikan
28
Part_28 Berkorban
29
Part_29 Apes
30
Part_30 Dafa Sibuk Sendiri
31
Part_31 Ketakutan
32
Part_32 Balasan
33
Part_33 Gara-Gara Dafa dan Rindy
34
Part_34 Takut
35
Part_35 Melawan
36
Part_36 Terjadi lagi
37
Part_37 Di cegat
38
Part_38 Demi
39
Part_39 Kesalahan
40
Part_40 Perhatian
41
Part_41 Usaha Rangga
42
Part_42 Pikiran Maya
43
Part_43 Kembali
44
Part_44 Akal Clara
45
Part_45 Ribut
46
Part_46 Terpesona
47
Part_47 Tak Sengaja
48
Part_48 Mencari Pekerjaan
49
Part_49 Surat Cerai
50
Part_50 Pergi
51
Part_51 Pantang Menyerah
52
Part_52 Hinaan Clara
53
Part_53 Menemui
54
Part_54 Labil
55
Part_55 Demi Paman Roy
56
Part_56 Penjagaan Melvin
57
Part_57 Kenyataan
58
Part_58 Pilihan
59
Part_59 Keputusan
60
Part_60 Pesta
61
Part_61 Rumah Sakit
62
Part_62 Penyesalan
63
Part_63 Niat
64
Part_64 Restaurant
65
Part_65 Kabar
66
Part_66 Berakhir
67
Part_67 Terpaksa
68
Paet_68 Tak Berdaya
69
Part_69 Dikejar penjahat
70
Part_70 Di Gudang
71
Part_71 Cinta Terdalam
72
Part_72 Kuasa
73
Part_73 Siasat
74
Part_74 Ketahuan
75
Part_75 Di Kurung
76
Part_76 Hari Itu Tiba
77
Part_77 Orang Asing
78
Part_78 Terjebak
79
Part_79 Karena Cinta
80
Part_80 Di Cicil
81
Part_81 Memukau
82
Part_82 Penuh Haru
83
Part_83 Malam Spesial
84
Part_84 Memanjakan Istri
85
Part_85 Periksa
86
part_86 Cemburu
87
Part_87 Kejutan
88
Part_88 Bukan Mimpi
89
Part_89 Ihklas
90
Part_90 Memupuk
91
Part_91 Salah Paham
92
Part_92 Sadar
93
Part_93 Menyambangi Panti
94
Part_94 Tak di harapkan
95
Part_95 Berseteru
96
Part_96 Pengertian
97
Part_97 Ide Melvin
98
Part_98 Lamaran
99
Part_99 Manja
100
Part_100 Panggilan Baru
101
Part_101 Dirawat
102
Part_102 Kepergian
103
Part_103 Terbuka
104
104 Kelahiran Yang Dinanti
105
Part 105 Akhir Kisah ini
106
PENGGUMUMAN
107
PENGUMUMAN 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!