Sepuluh lelaki pertama telah siap, Melvin dan Rangga adalah salah satu kandidatnya. Rangga sengaja ikut karena ingin membuktikan kepada Melvin kalau Ia bisa menebak suara Hana pada semua lima belas gadis yang membentuk lingkaran dan teriak secara bersamaan.
"Vin, jika aku berhasil menemukan Hana dalam lingkaran cewek-cewek itu. Maka kau harus menceraikan dia ya?"
Melvin sedikit menyungging senyum seolah merendahkan kemampuan Rangga. "Heh, apa peduliku. Toh aku juga tidak akan lama-lama terikat dengan Hana."
Rangga menggertakan rahangnya, Ia sangat kesal dengan ucapan Melvin.
"Sialan, akan ku buat kau menyesal, Melvin," ancam Rangga.
"Lakukan saja, Tapi jika Kau mampu melakukannya," sinis Melvin.
Sambutan pembawa acara mulai memberi aba-aba agar semua orang yang bertugas segera menutup mata pada para lelaki itu dengan kain hitam panjang yang tidak tembus pandang.
"Oke, silahkan tutup matanya. Setelah itu kalian dengarkan hitungan dari ku ya?" usai mereka menutup mata pembawa acara mulai menghitung. "Oke, siap... satu, dua, tiga, mulai!"
"Aw, aw, aw." cewek-cewek itu berteriak histeris membuat semua cowok gelimpungan.
Mereka menghampiri cewek-cewek itu dan mendekatkan telinga mereka guna memahami suara dari pasangan mereka, salah satunya juga ada Hana dan Clara.
Clara berteriak sekeras-kerasnya saat Melvin mendekat kearahnya.
"Aw, Aw, Aw."
Hana membisu, Ia sama sekali tidak berani bersuara, Ia tahu pasti tak seorang pun sudi memilih dirinya.
"Ayo cewek-cewek keluarkan suara mu, ini ajang pembuktian seberapa besar cinta pasangan mu pada kalian!" pinta pembawa acara memberi dorongan semangat.
Mereka semakin histeris saat pemuda-pemuda tampan itu berputar mengenali suara mereka.
Pembawa acara menangkap Hana yang tidak mengeluarkan suaranya.
Pembawa acara mencari celah agar Hana menoleh kearahnya dan memberi isyarat pada Hana untuk sudi mengikuti acara itu.
"Itu gadis siapa namanya?" tanya pembawa acara kepada Dafa yang tengah berdiri didekatnya.
"Itu Nona Hana, Mbak. Istri Pak Melvin," jawab Dafa.
"Tapi kenapa dia diam saja? apa dia tidak ingin suaminya memilih dia?" tanya MC tersebut.
Dafa mengulum bibir, Ia tahu Melvin tidak akan mencari Hana oleh karena itu Hana tentu memilih untuk diam saja.
"Mbak Hana, ayo teriak!" pinta Pembawa acara terpaksa menggunakan microfon nya.
Rangga memasang telinga dengan seksama mendengar panggilan sang Pembawa acara terhadap Hana.
Hana gugup, karena Challenge itu terjadi pertama kali dalam hidup nya. Sadar, itu hanya sebuah acara Hana pun akhirnya ikut-ikutan.
"Aw, Aw, Aw." Suaranya begitu kecil hingga hampir hilang oleh suara gadis lainnya.
Semua gadis merubah posisi, kini Hana dan Clara saling berdampingan tak pelak membuat Clara begitu kesal melihat gadis yang sudah merebut kekasih tercintanya.
Teriakan semakin histeris, saat seorang pria sudah menemukan calonnya sedang ada juga yang masih salah hingga sang pacar marah-marah dan memukul si cowok.
"Dasar buaya, masak pacar sendiri gak kenal sih? pasti pacar kamu banyak ya?" Gadis itu menjewer si pria hingga mengundang gelak tawa para tamu undangan lainnya.
"Ayo Pak Melvin, temukan Cinta sejati mu!" Teriak Dafa memberi motivasi berharap Bosnya akan memilih Hana.
Para cowok tersisa empat orang dan Rangga juga Melvin masih ada dalam challenge itu.
Melvin dan Hana bergerak mendekat bersamaan.
Karena posisi Hana dan Clara berbentuk silang antara Rangga Dan Melvin mereka akhirnya bertabrakan.
"Aduh, liat-liat dong," sungut Rangga kesal.
"Dasar bodoh, gimana mau liat kalau mata tertutup, makanya hati-hati dong," balas Melvin.
Mereka kembali pokus, Karena yakin dengan arah tujuannya tadi Rangga dan Melvin yang seharusnya kearah yang mereka inginkan mengejutkan semua orang.
Melvin memeluk Hana hingga Hana terkejut akan tetapi Melvin yakin jika yang dipeluknya adalah pacarnya Clara tentu saja Clara mendengkus kesal melihat pemandangan buruk itu dan Rangga dengan cekatan malah memeluk dirinya tiba-tiba dengan girang karena yakin itu adalah Hana.
"I Miss You, Bos. Dia memang jodoh mu!" seru Dafa senang.
"Wah, Pak Melvin emang cinta sama istrinya ya!" imbuh seseorang lainnya.
Clara kesal dan mendorong Rangga. "Ih apaan sih peluk-peluk," ketus Clara.
Rangga dan Melvin kaget mendengar suara Clara dari arah di sampingnya. Melvin melepas pelukan Hana dan membuka matanya bersamaan dengan Rangga.
"Huh, ngeselin kalau gak cinta ngomong aja, Vin," sungut Clara sewot lalu meninggalkan tempat itu.
Sejenak Melvin memandang Hana lalu melengos mengejar Clara.
"Tunggu, Sayang."
Rangga tidak kalah marah, Ia malah keduluan Melvin memeluk Hana. Membuat Rangga merasa bersalah tidak mampu menunjukkan kepada Hana kalau Ia begitu mencintai Hana.
Hana tersenyum getir, Ia tahu semua itu terjadi karena dirinya. Tidak seharusnya Ia ikut dalam acara seperti itu.
Rangga memukul keningnya.
"Maaf Hana, ternyata aku belom cukup baik untuk mengenal mu."
"Tidak apa, Rangga. Toh ini kan cuma acara seru-seruan," elak Hana terlihat tegar, padahal Ia menyimpan kesedihan melihat Melvin memilih mengajar Clara.
"Nona, biar saya antar pulang!" ajak Dafa setelah Ia melihat Rangga sok akrab.
"Biar saya yang antar, Daf," tawar Rangga.
"Oh Maaf Pak Rangga, tapi Nona Hana adalah tanggung jawab saya, liat pesan ini!" Dafa menunjukkan sebuah pesan dari Melvin yang meminta Ia mengantar Hana kembali kerumah.
"Ya sudah, Ga. Aku pulang ya, aku ingin menjadi istri yang berbakti pada suami," tilas Hana.
Hana melangkah pergi diikuti Dafa keluar gedung itu, Sedang Rangga hanya bisa menatap punggungnya hingga menghilang.
"Aku mencintai kamu, Hana. Aku tidak akan membiarkan Melvin menyakiti mu seujung kuku pun."
Melvin masih mengejar Clara hingga masuk kekamar hotel milik keluarga Gerry.
Clara benar-benar marah pada Melvin hingga membanting bokong ke tepi ranjang.
"Sayang, maaf. Aku tidak sengaja tadi," mohon Melvin.
"Alah, alasan. Kamu memang tidak mencintai aku kan?"
"Tidak, Sayang. Itukan hanya sebuah permainan, wajar kan kalau salah," papar Melvin.
Melvin menggenggam tangan Clara lalu menciumnya.
"Aku mohon maafkan aku, Sayang. Jangan marah lagi ya."
Clara menarik tangannya kemudian bersedekap.
"Baik, aku akan maafkan tapi ada syaratnya."
"Syarat? apa Sayang? apa pun akan kulakukan asal kamu tidak marah lagi."
"Kita minum, ya," rengek Clara.
"Minum? tapi Sayang_?"
"Ya sudah kalau gak mau, pulang sana!" usir Clara kembali kesal.
"Oke, oke, tapi jangan banyak-banyak ya?"
"Iya, Sayang dua gelas saja," tawar Clara.
Clara mengambil botol beralkohol itu bersama dua gelas dari dalam lemari hias yang sangat cantik lalu mereka duduk di sofa untuk menikmatinya.
Clara menuang air itu kedalam gelas lalu mereka teguk bersama-sama. Hingga tampa terasa melebihi kapasitas seharusnya.
"Lagi ya, Yang?" manja Clara.
"Udah, Yang. Aku udah pusing ni."
"Sekali lagi deh, janji."
"Baiklah kalau begitu."
Melvin kembali menegak tandas minuman itu hingga pandangan meremang.
Dirasa yakin Melvin sudah hilang kesadaran, Clara yang sudah terbiasa dengan barang haram tersebut mulai meluncurkan aksinya menggoda Melvin.
Sedangkan Hana gelisah, Ia khawatir karena Melvin Tidak kunjung pulang setelah Ia kembali ke rumah.
"Kamu dimana, Vin. Kok gak pulang-pulang?"
Clara mulai nakal, Ia mengusap dada bidang Melvin dengan sentuhan bak sengatan listrik membuat Melvin terbuai dengan sentuhan lembutnya.
Kini keduanya beradu Ciuman dengan gerakan panas, dan perlahan tangan Clara hendak menyentuh benda tegang dibawah sana membuat Melvin terkejut.
Melvin mendorong Clara dan segera bangkit.
Akan kah Melvin terjerat rayuan Clara? pantengin terus ya cerita selanjutnya. Tapi ingat jangan lupakan like, comen, vote and bintang limanya ya. Hehehe.. agar Author semakin semangat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
Mardiana
buat Malvin jatuh cinta sama Hana Doong..🙏🙏
2023-05-28
0
Eva Rubani
hana klu bs jgan tenggok mereka biar ngak sakit hati
2022-11-28
0
◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞𝐀⃝🥀иσνιєℛᵉˣ𝓐𝔂⃝❥࿐
Gemeeezzz sama Clara pengen tak jitak tuh orang
2022-07-04
1