Part_11 Tidak Mengerti

Malam itu benar-benar menjadi malam panjang bagi Melvin dan Hana. Mereka menghabiskan waktu untuk menikmati hubungan mereka berkali-kali hingga mereka tidak sadar telah tertidur nyenyak.

Beberapa jam dalam tidurnya, matahari mulai menyingsing di ufuk timur membawa sejuta kehangatan bagi kehidupan dimuka bumi.

Dring! Dring! Dring!

Melvin menggeliat saat ponselnya berdering nyaring di segala penjuru kamar itu. Dengan masih sambil terpejam Melvin meraih ponsel diatas meja, menggeser tombol hijau tampa melihat siapa yang menelpon dirinya.

"Halo, Sayang. Kamu dimana?" teriakan seorang wanita dari dalam layar membuat Melvin terkejut dan bangun. Lalu melirik Hana yang masih tertidur pulas disampingnya.

Melvin menghela nafas panjang, Ia sadar telah menjalin hubungan suami istri dengan istrinya sendiri dan bukan Clara.

"Clara, kenapa?" Melvin mengecilkan volume nya agar Hana tidak terganggu.

"Aku mau ketemu sekarang," paksa Clara dengan nada sewot.

"Tapi ini masih pagi, Cla. Kepala ku pusing."

"Apa? kau pasti mengkhianati aku kan?" tuding Clara dengan cemo'ohnya.

"Nanti aku kekantor. Temui saja aku disana," timpal Melvin membalas mendengkus. Ia mengakhiri sambungan mereka dan melempar kan ponsel itu ke ujung ranjang.

Melvin membuka selimut yang menutupi tubuhnya dan melihat setitik bercak darah diatas sprei berwarna biru cerah di bawahnya.

Melvin kembali mengacak rambutnya, Ia tidak tahu apa yang harus Ia lakukan dengan kejadian itu. Tapi Ia tidak bisa menyalahkan Hana karena Ialah yang memintanya malam itu.

Melvin melangkah kekamar mandi guna membersihkan diri lalu menghidupkan shower yang menetes jatuh keseluruh tubuhnya. Pikiranya penuh dengan kabut tak ada bedanya dengan benang kusut.

"Kakak, kau membuat hidupku menjadi rumit sekarang. Apa yang harus kukatakan pada Clara nanti setelah kejadian ini? mengapa aku harus menyetujui keinginan mu waktu itu, Kak. Tolong katakan Kak?"

Melvin didera bingung, Ia menyandarkan tubuh ke dinding dan membiarkan air dari shower meluncur dengan percuma.

"Aaaa....!"

Melvin melampiaskan emosinya dengan berteriak dan memukul kan tangannya kedinding untuk menyalahkan dirinya sendiri yang sangat bodoh hingga masalah sering menimpanya.

Dari kecil kedua orang tua nya tidak pernah memperhatikannya dan lebih Fokus pada Arya karena kecerdasan Arya yang selalu meraih juara saat disekolah.

Berbeda dengan dirinya, Ia tidak pernah dihargai sama sekali apa lagi di banggakan setiap kali raport nya memiliki angka merah hingga tak jarang Prabu memukuli nya dan mengumpat dirinya sesuka hati.

Ya, sakit itu harus Ia terima meski Arya selalu membelanya dan mengumpan tubuhnya agar Prabu memukuli Sang Kakak saja karena kebodohannya.

"Apa aku sebodoh itu, Kak? katakan pada ku, Kak. katakan!"

Melvin menduduki diri sambil merutuki nasibnya dan menangis, ternyata dibalik sikap nya yang tegas sesungguhnya hatinya sangat lah lemah.

Hana terbangun, Ia mendengar sayup-sayup teriakan dari kamar mandi.

"Melvin, ada apa denganya? apa kah dia baru sadar dan menyesal?"

Hana menyeret diri kearah kamar mandi bersama dengan selimut yang membungkus tubuhnya.

Tok! Tok! Tok!

"Vin, ada apa dengan mu? a.. apa kau menyesal?" pertanyaan Hana menggugah kerisauan Melvin.

"Jangan pedulikan aku!" Sahut Melvin berteriak diantara gemericik air.

"Vin, maafkan aku. Seharusnya aku menolak mu." Kini Hana menitikan air matanya kerena perasaan bersalah.

"Ini bukan salahmu, tapi kebodohan ku, Hana." Melvin menutup wajahnya kedalam kaki yang Ia peluk.

"Tidak Vin, aku yang bodoh. Maafkan aku karena telah merusak hubungan mu dengan Clara."

"Cukup, Han. Biarkan aku sendiri, aku tidak membenci siapa pun tapi aku membenci diriku sendiri."

"vin, keluarlah. Nanti kamu sakit kelamaan dibawah guyuran air." Hana berusaha membujuknya.

Melvin terperangah, Ia tidak menyangka ternyata Hana mengkhawatirkan keadaanya.

"Apa dia sebaik itu?"

"Vin, aku istri mu berbagi lah dengan ku jika kau ada masalah," ucap Hana menawarkan diri. Ia takut Melvin melakukan sesuatu di dalam sana.

Ceklek!

Pintu terbuka.

Melvin menarik Hana masuk kedalam lalu kembali memangut Bibir ranum miliknya dengan buas.

Lagi-lagi Hana terkejut.

Ia tidak mengerti akan jalan pikiran Melvin. Jantungnya berirama ketika menatap dalam kearah bola mata tajam milik Melvin.

"Sudah terlanjur, Aku tidak ingin lagi mengakhirinya," tutur Melvin lugas namun tidak menghilangkan sikap dinginnya yang terlihat tampa ekspresi.

Hana mendorong tubuh Melvin.

"Apa? kau anggap aku apa Melvin? Kau marah pada ku 'kan, tapi bukan begini cara mu?" ketus Hana tersulut mendengar ungkapan Melvin. Pemuda yang menjadi kepercayaan Arya untuk menjaga dirinya.

Melvin mendekatkan wajahnya kewajah Hana.

"Kenapa? akukan suami mu? apa aku tidak boleh menikmati tubuh mu sesuka hatiku?" tandas Melvin nyalang tampa berpikir ucapannya telah merendahkan wanita di depannya.

Hana memicingkan matanya mendengar kalimat yang keluar dari mulut Melvin.

"Heh, kau tidak bisa ku mengerti Melvin. Bahkan ucap mu seolah merendahkan ku," ucap Hana tersenyum getir.

Melvin mencengkram bahunya dengan kuat hingga menyakiti dirinya.

"Kenapa? Apa aku salah?"

Hana menggeleng, Sungguh Perbuatan suaminya sangat menakutkan dirinya.

Melvin meremas pundak Hana lalu melepaskan tangannya dengan kasar.

Hana memilih diam, dan mengamati keadaan Melvin.

"apa yang terjadi dengannya? emosi nya sangat tidak stabil."

Melvin kembali memandangnya.

"Apa yang membuat Arya begitu mencintai mu, Hana?"

tatapan itu menusuk, bak timah yang panas.

Hana mengulas senyum tapi senyumnya tetap saja bukan senyum yang baik. Hana kemudian menunjuk dada Melvin dengan telunjuknya yang sengaja Ia tekan disana.

"Karena ini, Vin. Jika kau mencintai karena ini dan dicinta karena ini, kau akan merasa bahagia bila bersama dengannya bahkan melihat Ia sakit pun kau tak akan sanggup. Tapi Kulihat dari dirimu kau bahkan tidak bisa mencintai diri mu sendiri dan hanya memikirkan sesiatu yang tidak bermanfaat" ucap Hana. Ia juga menekankan setiap bait kalimatnya agar Melvin mengerti dengan apa yang diucapkannya.

"Hah? Cinta tulus itu seperti apa? bukannya cinta hanya penyatuan dari birah*," tandas Melvin yang masih mengelak pernyataan Hana.

Hana kembali menyungging senyum.

"Bukan? tapi karena saling mengisi kekurangan, Vin. Birahi itu hanya pemuas tapi cinta tulus itu abadi. Meski dunia membenci kita jika kita balas dengan Cinta semua akan luluh Vin, bukan malah menyiksa diri dalam memori ingatan kita."

Melvin tercengang.

"Tapi nyatanya dunia hanya melihat setelah aku berada diatas, semua wanita mendekati aku karena aku tampan dan kaya." Melvin mengusap wajahnya yang terkena percikan air dari shower.

Hana meneguk salivanya.

"Lalu apa pendapat mu tentang mereka yang menjunjung nama mu saat ini setelah mereka menjatuhkan mu?"

"Karena mereka telah menganggap aku hebat."

"Benar, berarti kau hebat kan? maka untuk apa kau berpikir picik." Hana menarik lengan Melvin lalu membubuhkan shampo di atas rambutnya sembari menekan sedikit kepalanya.

"*Apa gadis ini sudah gil*? dia pikir aku anak kecil apa*?"

Terpopuler

Comments

SitiLbs

SitiLbs

itu kasih sayang yg tulus vin... tapi belum cinta ya....!!!!!

2023-03-03

0

◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞𝐀⃝🥀иσνιєℛᵉˣ𝓐𝔂⃝❥࿐

◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞𝐀⃝🥀иσνιєℛᵉˣ𝓐𝔂⃝❥࿐

terjerat pesona istri yang tak diinginkan..wkwk

2022-07-04

1

Opick Cynkcibehsllu

Opick Cynkcibehsllu

lope lope se kebon buat hana

2022-02-22

1

lihat semua
Episodes
1 Part_01 Kecelakaan
2 Part_02 Mimpi
3 Part_03 Di anggap Pembantu
4 Part-04 Kedatangan Rangga
5 Part_05 Kesal
6 Part-06 sakit Hati
7 Part_07 Hanya Jadi Alasan
8 Part_08 Challenge (Tantangan)
9 Part_09 Merayu
10 Part_10 Spesial PART
11 Part_11 Tidak Mengerti
12 Part_12 Pertikaian Prabu dan Melvin
13 Part_13 Getiran Hati
14 Part_14 Belanja
15 Part_15 Kecewa
16 Part_16 Permintaan Melvin
17 Part_17 Dibalik Seorang Melvin
18 Part_18 Menggoda
19 Part_19 Sia-sia
20 Part_20 Perhatian Hana
21 Part_21 Konyol
22 Part_22 Hadiah Dan Acara Manggang
23 Part_23 Gara-Gara Mati Lampu
24 Part_24 Sakit
25 Part_25 Cerita Bu Niken
26 Part_26 Obsesi Cinta Rangga
27 Part_27 Penculikan
28 Part_28 Berkorban
29 Part_29 Apes
30 Part_30 Dafa Sibuk Sendiri
31 Part_31 Ketakutan
32 Part_32 Balasan
33 Part_33 Gara-Gara Dafa dan Rindy
34 Part_34 Takut
35 Part_35 Melawan
36 Part_36 Terjadi lagi
37 Part_37 Di cegat
38 Part_38 Demi
39 Part_39 Kesalahan
40 Part_40 Perhatian
41 Part_41 Usaha Rangga
42 Part_42 Pikiran Maya
43 Part_43 Kembali
44 Part_44 Akal Clara
45 Part_45 Ribut
46 Part_46 Terpesona
47 Part_47 Tak Sengaja
48 Part_48 Mencari Pekerjaan
49 Part_49 Surat Cerai
50 Part_50 Pergi
51 Part_51 Pantang Menyerah
52 Part_52 Hinaan Clara
53 Part_53 Menemui
54 Part_54 Labil
55 Part_55 Demi Paman Roy
56 Part_56 Penjagaan Melvin
57 Part_57 Kenyataan
58 Part_58 Pilihan
59 Part_59 Keputusan
60 Part_60 Pesta
61 Part_61 Rumah Sakit
62 Part_62 Penyesalan
63 Part_63 Niat
64 Part_64 Restaurant
65 Part_65 Kabar
66 Part_66 Berakhir
67 Part_67 Terpaksa
68 Paet_68 Tak Berdaya
69 Part_69 Dikejar penjahat
70 Part_70 Di Gudang
71 Part_71 Cinta Terdalam
72 Part_72 Kuasa
73 Part_73 Siasat
74 Part_74 Ketahuan
75 Part_75 Di Kurung
76 Part_76 Hari Itu Tiba
77 Part_77 Orang Asing
78 Part_78 Terjebak
79 Part_79 Karena Cinta
80 Part_80 Di Cicil
81 Part_81 Memukau
82 Part_82 Penuh Haru
83 Part_83 Malam Spesial
84 Part_84 Memanjakan Istri
85 Part_85 Periksa
86 part_86 Cemburu
87 Part_87 Kejutan
88 Part_88 Bukan Mimpi
89 Part_89 Ihklas
90 Part_90 Memupuk
91 Part_91 Salah Paham
92 Part_92 Sadar
93 Part_93 Menyambangi Panti
94 Part_94 Tak di harapkan
95 Part_95 Berseteru
96 Part_96 Pengertian
97 Part_97 Ide Melvin
98 Part_98 Lamaran
99 Part_99 Manja
100 Part_100 Panggilan Baru
101 Part_101 Dirawat
102 Part_102 Kepergian
103 Part_103 Terbuka
104 104 Kelahiran Yang Dinanti
105 Part 105 Akhir Kisah ini
106 PENGGUMUMAN
107 PENGUMUMAN 2
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Part_01 Kecelakaan
2
Part_02 Mimpi
3
Part_03 Di anggap Pembantu
4
Part-04 Kedatangan Rangga
5
Part_05 Kesal
6
Part-06 sakit Hati
7
Part_07 Hanya Jadi Alasan
8
Part_08 Challenge (Tantangan)
9
Part_09 Merayu
10
Part_10 Spesial PART
11
Part_11 Tidak Mengerti
12
Part_12 Pertikaian Prabu dan Melvin
13
Part_13 Getiran Hati
14
Part_14 Belanja
15
Part_15 Kecewa
16
Part_16 Permintaan Melvin
17
Part_17 Dibalik Seorang Melvin
18
Part_18 Menggoda
19
Part_19 Sia-sia
20
Part_20 Perhatian Hana
21
Part_21 Konyol
22
Part_22 Hadiah Dan Acara Manggang
23
Part_23 Gara-Gara Mati Lampu
24
Part_24 Sakit
25
Part_25 Cerita Bu Niken
26
Part_26 Obsesi Cinta Rangga
27
Part_27 Penculikan
28
Part_28 Berkorban
29
Part_29 Apes
30
Part_30 Dafa Sibuk Sendiri
31
Part_31 Ketakutan
32
Part_32 Balasan
33
Part_33 Gara-Gara Dafa dan Rindy
34
Part_34 Takut
35
Part_35 Melawan
36
Part_36 Terjadi lagi
37
Part_37 Di cegat
38
Part_38 Demi
39
Part_39 Kesalahan
40
Part_40 Perhatian
41
Part_41 Usaha Rangga
42
Part_42 Pikiran Maya
43
Part_43 Kembali
44
Part_44 Akal Clara
45
Part_45 Ribut
46
Part_46 Terpesona
47
Part_47 Tak Sengaja
48
Part_48 Mencari Pekerjaan
49
Part_49 Surat Cerai
50
Part_50 Pergi
51
Part_51 Pantang Menyerah
52
Part_52 Hinaan Clara
53
Part_53 Menemui
54
Part_54 Labil
55
Part_55 Demi Paman Roy
56
Part_56 Penjagaan Melvin
57
Part_57 Kenyataan
58
Part_58 Pilihan
59
Part_59 Keputusan
60
Part_60 Pesta
61
Part_61 Rumah Sakit
62
Part_62 Penyesalan
63
Part_63 Niat
64
Part_64 Restaurant
65
Part_65 Kabar
66
Part_66 Berakhir
67
Part_67 Terpaksa
68
Paet_68 Tak Berdaya
69
Part_69 Dikejar penjahat
70
Part_70 Di Gudang
71
Part_71 Cinta Terdalam
72
Part_72 Kuasa
73
Part_73 Siasat
74
Part_74 Ketahuan
75
Part_75 Di Kurung
76
Part_76 Hari Itu Tiba
77
Part_77 Orang Asing
78
Part_78 Terjebak
79
Part_79 Karena Cinta
80
Part_80 Di Cicil
81
Part_81 Memukau
82
Part_82 Penuh Haru
83
Part_83 Malam Spesial
84
Part_84 Memanjakan Istri
85
Part_85 Periksa
86
part_86 Cemburu
87
Part_87 Kejutan
88
Part_88 Bukan Mimpi
89
Part_89 Ihklas
90
Part_90 Memupuk
91
Part_91 Salah Paham
92
Part_92 Sadar
93
Part_93 Menyambangi Panti
94
Part_94 Tak di harapkan
95
Part_95 Berseteru
96
Part_96 Pengertian
97
Part_97 Ide Melvin
98
Part_98 Lamaran
99
Part_99 Manja
100
Part_100 Panggilan Baru
101
Part_101 Dirawat
102
Part_102 Kepergian
103
Part_103 Terbuka
104
104 Kelahiran Yang Dinanti
105
Part 105 Akhir Kisah ini
106
PENGGUMUMAN
107
PENGUMUMAN 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!