Melvin melangkah mendekati Hana dengar sorot mata yang menakutkan hingga Hana melangkah mundur akibat gerakan dari tubuh kekar Melvin. "Saya harap kamu tidak mengulangi ini lagi ya, karena status pernikahan kita hanya berdasarkan sebuah amanah, jadi kamu tidak punya hak menyentuh barang-barang ku, kau paham!"
Ucapan Melvin sangat dingin, sedingin es di laut amazon yang bisa membekukan hati Hana dalam sekejap.
"Maaf, Vin," ucap Hana sekali lagi sambil tetap melangkah perlahan mencoba tetap kuat agar tidak tumbang akibat gemetaran.
Setibanya di ujung sofa Hana terduduk, Dia mengira Melvin mendekatkan kepalanya hendak menciumnya hingga Hana spontan menutup mata.
Tapi ternyata Hana hanya kepedean saja, Melvin meraih kunci mobil yang ada di samping tempat duduknya.
"Jangan kepedean, siapa juga yang mau mencium kamu?" ketus Melvin lalu melenggang pergi.
Seperti disambar petir hati Hana, mendengar ucapan dari pria yang sudah berstatus suaminya itu begitu kasar. Bahkan malunya sampai ke ubun-ubun.
"Ya Allah, ampuni Hana. Hana kok jadi berprasangka gini sih?"
Tok! Tok! Tok!
"Sore Mbak."
Hana bergegas membuka pintu.
"Cari siapa ya?" Hana merasa tidak kenal pada perempuan bohay didepannya.
"Mbak Hana 'kan?"
"Iya, Mbak."
"Saya ditugaskan untuk membantu Mbak Hana berdandan."
"Disuruh siapa, Mbak?"
"Pak Dafa, katanya ini permintaan Bos Melvin."
"Oh iya, silahkan masuk."
Kini jam sudah bergulir hingga setengah tujuh malam.
Melvin sudah terlihat cool dengan setelan kemeja kuning Langsat dan celana dasar berwarna hitam pekat.
Wajahnya yang memang tampan membuatnya cocok memakai apa pun.
Drrrrttt!
"Daf, periksa Hana aku mau angkat telpon dulu!" perintah Melvin.
"Siap Bos."
Setelah kepergian Dafa, Melvin segera menerima telpon dari Clara kekasihnya.
"Yang, aku udah OTW, ditungguin ya."
"Iya, Sayang. Ini masih nunggu si Amanah dandan lama banget."
"Amanah? siapa Yang?"
"Hana, Sayang. Diakan Amanah."
"Oh kirain siapa, ya udah bay, jangan lama-lama ya!"
"Oke, Sayang, muaaaach."
Hana yang sudah berdiri dibelakang Melvin lagi-lagi serasa teriris kala mendengar kecupan Melvin dari layar ponsel untuk Clara begitu romantis.
"Bos, Nona Hana sudah siap," tukas Dafa setelah Melvin menyimpan ponselnya.
Melvin menoleh dan mendadak terkesima menatap paras Hana yang begitu anggun. Baju pesta selutut yang dikenakannya begitu menunjang kecantikannya hingga tampilan Hana jauh berbeda dari tampilan sederhana sebelumnya.
Tapi Melvin menepis pikirannya, Ia melangkah masuk lebih dulu kedalam mobil.
"Ayo, Nona!" ajak Dafa.
Dafa membantu Hana membuka pintu dan duduk disamping Melvin.
Dalam perjalanan, yang terjadi hanyalah keheningan. Melvin dan Hana memilih diam tampa adanya perbincangan sedikit pun.
"Nona, nanti kalau Bos Melvin mengabaikan Nona, Nona dansa saja sama Dafa ya!" goda Dafa guna mencairkan suasana.
Bug!
kursi Dafa bergetar akibat tendangan Melvin.
"Apa maksudmu, Kacung!" gertak Melvin menyeloroh.
Dafa mengulum bibir, Ia langsung membisu sesaat di amuk oleh Bos besarnya yang super duper galak melebihi Ibu tiri
"Aku kan cuma becanda, Bos," desis Dafa.
"Walaupun!" teriak Melvin kesal.
"Iya, iya, Bos. Gitu aja sewot banget jadi orang," cerocos Dafa akhirnya.
Sesampainya di halaman hotel Angkasa Sundaya, Melvin bergegas turun dan langsung menyapa Clara yang sudah menunggunya.
"Aku kangen tauk!" tukas Melvin pada gadisnya. Wajahnya yang tadi dingin berubah menjadi hangat secerah sinar mentari.
Hana hanya bisa menahan perih, Ia tidak berdaya melihat pemandangan yang tidak menyenangkan itu sering terjadi di depan matanya. Tapi kenyataannya rasa sakit itu harus Ia telan mentah-mentah karena Ia lah perusak hubungan mereka.
"Sabar ya, Nona. Kau butuh waktu untuk bisa mengambil alih hati Bos Melvin," bisik Dafa.
Hana menoleh kearah Dafa lalu mengembangkan senyum untuk menutupi kekecewaannya.
"Ngomong apa sih, Daf. Kok malah berharap aku memisahkan mereka?" telisik Hana.
"Aku emang gak suka Sama Mbak Clara, Nona. Mbak Clara itu terlalu agresif dan sombongnya tingkat provinsi."
"Ha? provinsi? emang mau tandingan ya?" ledek Hana.
"Bukan gitu, tapi aku menyetarakan kesombongan saja, Nona."
Mereka segera memasuki hotel mewah itu, banyak para remaja dari yang sudah menikah maupun yang belum hadir disana. Para undangan adalah mereka yang berusia sekitar dua puluh hingga kisaran tiga puluhan saja.
"Hai Vin, bukanya istri lo dia ya, kok gandengannya sama si Clara sih?" ungkap Rangga salah satu tamu undangan.
Rangga sengaja mengatakan itu agar Melvin merasa malu telah mengabaikan istrinya demi kekasihnya.
"Ya elah, Ga. Emang lo gak tau ya kalau Clara kan cinta matinya Melvin," sambung seorang gadis yang mengenal baik Melvin dan Clara.
"Iya, tapi seharusnya hargailah istrinya, jangan malah jadikan alasan kalau pernikahannya bukan karena Cinta," dengus Rangga menatap dengan penuh kebencian.
"Sudah, Sudah, ayo nikmati saja pesta ini, biar kan Melvin mengurus rumah tangga dan kekasihnya itu," sahut Gerry sang pemilik acara.
"Kurang ajar, Rangga. Beraninya dia mempermalukan aku di depan orang. Liat saja akan ku buat kau kesulitan mendapatkan Hana," Batin Melvin memanas.
"Ayo dansa, nikmati pesta ini dengan pasangan masing-masing tampa terkecuali ya!" seru si Gerry.
Musik syahdu di mainkan semua berdansa dengan pasangan mereka, berbeda dengan Hana yang akhirnya memilih mundur.
Namun Rangga tidak akan membiarkan Hana seorang diri. Ia menarik lengan Hana dan masuk kedalam pelukannya.
"Berdansa lah dengan ku malam ini saja," pinta Rangga dengan mendekatkan wajahnya kewajah Hana lalu meminta Hana melingkarkan kedua tanganya ke leher.
Hana hanya menurut dan membiarkan Rangga melakukan keinginannya yang juga melingkarkan tangannya ke pinggang Hana.
Melvin terjaga, Ia tersulut juga melihat dansa romantis Hana dan Rangga namun Clara yang mengerti langsung menarik wajah Melvin agar hanya boleh memandangnya.
Tapi Melvin tidak tenang, Ia masih saja mengamati Hana yang tersenyum bersama Rangga.
"Terima kasih, Rangga. Aku harap kebaikan mu ini tidak akan pernah berubah lagi."
Rangga tersenyum dan menganggukkan kepalanya.
"Maaf soal itu, jika kamu masih mengingat keburukan ku."
"Tidak, tapi karena mu persahabatan kita harus berakhir."
"Iya, calon suami mu yang memisahkannya sebagai alasan kalau dia cemburu denganku."
"Maafkan Mas Arya, Ga. Ia begitu berarti untukku hingga aku mengikuti keinginannya."
"Tidak Masalah, toh semua sudah berlalu 'kan?"
"Aku tahu kamu memang sahabat terbaikku, Ga."
"Terserah kamu menganggap aku apa, Han. Tapi aku tidak akan berhenti untuk memiliki hatimu seutuhnya tampa adanya penghalang lagi," pikir Rangga dalam lubuk hatinya.
Alunan musik dansa masih mendayu kini giliran mereka bertukar pasangan hingga Hana terlempar kedepan Melvin.
Dengan saling diselimuti keraguan akhirnya keduanya merekatkan lengan mereka dan berdansa tampa melepaskan tatapan dingin di kedua netra mereka.
Sama seperti sebelumnya, keduanya hanya saling mengadu pandang tampa suara sedikit pun.
"Cla, lo yakin Melvin gak akan jatuh cinta ma Hana, secara Hana kan sangat cantik?" tanya Gerry penasaran.
Gerry adalah sepupu Clara. Mereka sedang berdansa bersama karena Clara terlempar kearah Gerry.
"Yakinlah, Melvin kan sangat mencintai aku, bahkan mereka sama sekali tidak melakukan hubungan suami istri."
"Apa? kau yakin? Melvin tidak akan tergoda?"
"Sebelum Melvin tergoda aku akan menjeratnya lebih dulu, Ger," jawab Clara yakin.
"Gil* kamu, menjual tubuh mu maksudnya?"
"Menurut mu, hal apa yang membuat Melvin tidak bisa lepas lagi dari ku?"
"Ya, cuma itu sih? tapi kalau gagal?"
"Tidak akan, Melvin selamanya akan menjadi budak cintaku."
Seusai dansa mereka melanjutkan sesi mengenal suara, si cowok akan ditutup matanya dan harus menemukan suara gadis yang dicintainya berteriak memanggil namanya.
Jika si lelaki tidak mampu mengenali suara kekasihnya, itu artinya mereka akan mengklaim jika cinta si lelaki tertuju pada Cewek lain maka mereka menganggap si cowok mencintai wanita yang sudah ditebak nya.
jangan lupa jejaknya kawan, agar aku bisa selalu bersemangat. 🤟🤟🤟🤟
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
Cemoro Sewu
sabar hana
2022-10-09
1
◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞𝐀⃝🥀иσνιєℛᵉˣ𝓐𝔂⃝❥࿐
Kan,Clara memang bukan wanita baik2.
Rasakan Melvin, semakin kamu jahat sama Hana pasti Rangga akan semakin berusaha mendekati Hana untuk melindunginya.
2022-07-04
2
Opick Cynkcibehsllu
seruuu
2022-02-22
1