Part_07 Hanya Jadi Alasan

Melvin melangkah mendekati Hana dengar sorot mata yang menakutkan hingga Hana melangkah mundur akibat gerakan dari tubuh kekar Melvin. "Saya harap kamu tidak mengulangi ini lagi ya, karena status pernikahan kita hanya berdasarkan sebuah amanah, jadi kamu tidak punya hak menyentuh barang-barang ku, kau paham!"

Ucapan Melvin sangat dingin, sedingin es di laut amazon yang bisa membekukan hati Hana dalam sekejap.

"Maaf, Vin," ucap Hana sekali lagi sambil tetap melangkah perlahan mencoba tetap kuat agar tidak tumbang akibat gemetaran.

Setibanya di ujung sofa Hana terduduk, Dia mengira Melvin mendekatkan kepalanya hendak menciumnya hingga Hana spontan menutup mata.

Tapi ternyata Hana hanya kepedean saja, Melvin meraih kunci mobil yang ada di samping tempat duduknya.

"Jangan kepedean, siapa juga yang mau mencium kamu?" ketus Melvin lalu melenggang pergi.

Seperti disambar petir hati Hana, mendengar ucapan dari pria yang sudah berstatus suaminya itu begitu kasar. Bahkan malunya sampai ke ubun-ubun.

"Ya Allah, ampuni Hana. Hana kok jadi berprasangka gini sih?"

Tok! Tok! Tok!

"Sore Mbak."

Hana bergegas membuka pintu.

"Cari siapa ya?" Hana merasa tidak kenal pada perempuan bohay didepannya.

"Mbak Hana 'kan?"

"Iya, Mbak."

"Saya ditugaskan untuk membantu Mbak Hana berdandan."

"Disuruh siapa, Mbak?"

"Pak Dafa, katanya ini permintaan Bos Melvin."

"Oh iya, silahkan masuk."

Kini jam sudah bergulir hingga setengah tujuh malam.

Melvin sudah terlihat cool dengan setelan kemeja kuning Langsat dan celana dasar berwarna hitam pekat.

Wajahnya yang memang tampan membuatnya cocok memakai apa pun.

Drrrrttt!

"Daf, periksa Hana aku mau angkat telpon dulu!" perintah Melvin.

"Siap Bos."

Setelah kepergian Dafa, Melvin segera menerima telpon dari Clara kekasihnya.

"Yang, aku udah OTW, ditungguin ya."

"Iya, Sayang. Ini masih nunggu si Amanah dandan lama banget."

"Amanah? siapa Yang?"

"Hana, Sayang. Diakan Amanah."

"Oh kirain siapa, ya udah bay, jangan lama-lama ya!"

"Oke, Sayang, muaaaach."

Hana yang sudah berdiri dibelakang Melvin lagi-lagi serasa teriris kala mendengar kecupan Melvin dari layar ponsel untuk Clara begitu romantis.

"Bos, Nona Hana sudah siap," tukas Dafa setelah Melvin menyimpan ponselnya.

Melvin menoleh dan mendadak terkesima menatap paras Hana yang begitu anggun. Baju pesta selutut yang dikenakannya begitu menunjang kecantikannya hingga tampilan Hana jauh berbeda dari tampilan sederhana sebelumnya.

Tapi Melvin menepis pikirannya, Ia melangkah masuk lebih dulu kedalam mobil.

"Ayo, Nona!" ajak Dafa.

Dafa membantu Hana membuka pintu dan duduk disamping Melvin.

Dalam perjalanan, yang terjadi hanyalah keheningan. Melvin dan Hana memilih diam tampa adanya perbincangan sedikit pun.

"Nona, nanti kalau Bos Melvin mengabaikan Nona, Nona dansa saja sama Dafa ya!" goda Dafa guna mencairkan suasana.

Bug!

kursi Dafa bergetar akibat tendangan Melvin.

"Apa maksudmu, Kacung!" gertak Melvin menyeloroh.

Dafa mengulum bibir, Ia langsung membisu sesaat di amuk oleh Bos besarnya yang super duper galak melebihi Ibu tiri

"Aku kan cuma becanda, Bos," desis Dafa.

"Walaupun!" teriak Melvin kesal.

"Iya, iya, Bos. Gitu aja sewot banget jadi orang," cerocos Dafa akhirnya.

Sesampainya di halaman hotel Angkasa Sundaya, Melvin bergegas turun dan langsung menyapa Clara yang sudah menunggunya.

"Aku kangen tauk!" tukas Melvin pada gadisnya. Wajahnya yang tadi dingin berubah menjadi hangat secerah sinar mentari.

Hana hanya bisa menahan perih, Ia tidak berdaya melihat pemandangan yang tidak menyenangkan itu sering terjadi di depan matanya. Tapi kenyataannya rasa sakit itu harus Ia telan mentah-mentah karena Ia lah perusak hubungan mereka.

"Sabar ya, Nona. Kau butuh waktu untuk bisa mengambil alih hati Bos Melvin," bisik Dafa.

Hana menoleh kearah Dafa lalu mengembangkan senyum untuk menutupi kekecewaannya.

"Ngomong apa sih, Daf. Kok malah berharap aku memisahkan mereka?" telisik Hana.

"Aku emang gak suka Sama Mbak Clara, Nona. Mbak Clara itu terlalu agresif dan sombongnya tingkat provinsi."

"Ha? provinsi? emang mau tandingan ya?" ledek Hana.

"Bukan gitu, tapi aku menyetarakan kesombongan saja, Nona."

Mereka segera memasuki hotel mewah itu, banyak para remaja dari yang sudah menikah maupun yang belum hadir disana. Para undangan adalah mereka yang berusia sekitar dua puluh hingga kisaran tiga puluhan saja.

"Hai Vin, bukanya istri lo dia ya, kok gandengannya sama si Clara sih?" ungkap Rangga salah satu tamu undangan.

Rangga sengaja mengatakan itu agar Melvin merasa malu telah mengabaikan istrinya demi kekasihnya.

"Ya elah, Ga. Emang lo gak tau ya kalau Clara kan cinta matinya Melvin," sambung seorang gadis yang mengenal baik Melvin dan Clara.

"Iya, tapi seharusnya hargailah istrinya, jangan malah jadikan alasan kalau pernikahannya bukan karena Cinta," dengus Rangga menatap dengan penuh kebencian.

"Sudah, Sudah, ayo nikmati saja pesta ini, biar kan Melvin mengurus rumah tangga dan kekasihnya itu," sahut Gerry sang pemilik acara.

"Kurang ajar, Rangga. Beraninya dia mempermalukan aku di depan orang. Liat saja akan ku buat kau kesulitan mendapatkan Hana," Batin Melvin memanas.

"Ayo dansa, nikmati pesta ini dengan pasangan masing-masing tampa terkecuali ya!" seru si Gerry.

Musik syahdu di mainkan semua berdansa dengan pasangan mereka, berbeda dengan Hana yang akhirnya memilih mundur.

Namun Rangga tidak akan membiarkan Hana seorang diri. Ia menarik lengan Hana dan masuk kedalam pelukannya.

"Berdansa lah dengan ku malam ini saja," pinta Rangga dengan mendekatkan wajahnya kewajah Hana lalu meminta Hana melingkarkan kedua tanganya ke leher.

Hana hanya menurut dan membiarkan Rangga melakukan keinginannya yang juga melingkarkan tangannya ke pinggang Hana.

Melvin terjaga, Ia tersulut juga melihat dansa romantis Hana dan Rangga namun Clara yang mengerti langsung menarik wajah Melvin agar hanya boleh memandangnya.

Tapi Melvin tidak tenang, Ia masih saja mengamati Hana yang tersenyum bersama Rangga.

"Terima kasih, Rangga. Aku harap kebaikan mu ini tidak akan pernah berubah lagi."

Rangga tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

"Maaf soal itu, jika kamu masih mengingat keburukan ku."

"Tidak, tapi karena mu persahabatan kita harus berakhir."

"Iya, calon suami mu yang memisahkannya sebagai alasan kalau dia cemburu denganku."

"Maafkan Mas Arya, Ga. Ia begitu berarti untukku hingga aku mengikuti keinginannya."

"Tidak Masalah, toh semua sudah berlalu 'kan?"

"Aku tahu kamu memang sahabat terbaikku, Ga."

"Terserah kamu menganggap aku apa, Han. Tapi aku tidak akan berhenti untuk memiliki hatimu seutuhnya tampa adanya penghalang lagi," pikir Rangga dalam lubuk hatinya.

Alunan musik dansa masih mendayu kini giliran mereka bertukar pasangan hingga Hana terlempar kedepan Melvin.

Dengan saling diselimuti keraguan akhirnya keduanya merekatkan lengan mereka dan berdansa tampa melepaskan tatapan dingin di kedua netra mereka.

Sama seperti sebelumnya, keduanya hanya saling mengadu pandang tampa suara sedikit pun.

"Cla, lo yakin Melvin gak akan jatuh cinta ma Hana, secara Hana kan sangat cantik?" tanya Gerry penasaran.

Gerry adalah sepupu Clara. Mereka sedang berdansa bersama karena Clara terlempar kearah Gerry.

"Yakinlah, Melvin kan sangat mencintai aku, bahkan mereka sama sekali tidak melakukan hubungan suami istri."

"Apa? kau yakin? Melvin tidak akan tergoda?"

"Sebelum Melvin tergoda aku akan menjeratnya lebih dulu, Ger," jawab Clara yakin.

"Gil* kamu, menjual tubuh mu maksudnya?"

"Menurut mu, hal apa yang membuat Melvin tidak bisa lepas lagi dari ku?"

"Ya, cuma itu sih? tapi kalau gagal?"

"Tidak akan, Melvin selamanya akan menjadi budak cintaku."

Seusai dansa mereka melanjutkan sesi mengenal suara, si cowok akan ditutup matanya dan harus menemukan suara gadis yang dicintainya berteriak memanggil namanya.

Jika si lelaki tidak mampu mengenali suara kekasihnya, itu artinya mereka akan mengklaim jika cinta si lelaki tertuju pada Cewek lain maka mereka menganggap si cowok mencintai wanita yang sudah ditebak nya.

jangan lupa jejaknya kawan, agar aku bisa selalu bersemangat. 🤟🤟🤟🤟

Terpopuler

Comments

Cemoro Sewu

Cemoro Sewu

sabar hana

2022-10-09

1

◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞𝐀⃝🥀иσνιєℛᵉˣ𝓐𝔂⃝❥࿐

◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞𝐀⃝🥀иσνιєℛᵉˣ𝓐𝔂⃝❥࿐

Kan,Clara memang bukan wanita baik2.
Rasakan Melvin, semakin kamu jahat sama Hana pasti Rangga akan semakin berusaha mendekati Hana untuk melindunginya.

2022-07-04

2

Opick Cynkcibehsllu

Opick Cynkcibehsllu

seruuu

2022-02-22

1

lihat semua
Episodes
1 Part_01 Kecelakaan
2 Part_02 Mimpi
3 Part_03 Di anggap Pembantu
4 Part-04 Kedatangan Rangga
5 Part_05 Kesal
6 Part-06 sakit Hati
7 Part_07 Hanya Jadi Alasan
8 Part_08 Challenge (Tantangan)
9 Part_09 Merayu
10 Part_10 Spesial PART
11 Part_11 Tidak Mengerti
12 Part_12 Pertikaian Prabu dan Melvin
13 Part_13 Getiran Hati
14 Part_14 Belanja
15 Part_15 Kecewa
16 Part_16 Permintaan Melvin
17 Part_17 Dibalik Seorang Melvin
18 Part_18 Menggoda
19 Part_19 Sia-sia
20 Part_20 Perhatian Hana
21 Part_21 Konyol
22 Part_22 Hadiah Dan Acara Manggang
23 Part_23 Gara-Gara Mati Lampu
24 Part_24 Sakit
25 Part_25 Cerita Bu Niken
26 Part_26 Obsesi Cinta Rangga
27 Part_27 Penculikan
28 Part_28 Berkorban
29 Part_29 Apes
30 Part_30 Dafa Sibuk Sendiri
31 Part_31 Ketakutan
32 Part_32 Balasan
33 Part_33 Gara-Gara Dafa dan Rindy
34 Part_34 Takut
35 Part_35 Melawan
36 Part_36 Terjadi lagi
37 Part_37 Di cegat
38 Part_38 Demi
39 Part_39 Kesalahan
40 Part_40 Perhatian
41 Part_41 Usaha Rangga
42 Part_42 Pikiran Maya
43 Part_43 Kembali
44 Part_44 Akal Clara
45 Part_45 Ribut
46 Part_46 Terpesona
47 Part_47 Tak Sengaja
48 Part_48 Mencari Pekerjaan
49 Part_49 Surat Cerai
50 Part_50 Pergi
51 Part_51 Pantang Menyerah
52 Part_52 Hinaan Clara
53 Part_53 Menemui
54 Part_54 Labil
55 Part_55 Demi Paman Roy
56 Part_56 Penjagaan Melvin
57 Part_57 Kenyataan
58 Part_58 Pilihan
59 Part_59 Keputusan
60 Part_60 Pesta
61 Part_61 Rumah Sakit
62 Part_62 Penyesalan
63 Part_63 Niat
64 Part_64 Restaurant
65 Part_65 Kabar
66 Part_66 Berakhir
67 Part_67 Terpaksa
68 Paet_68 Tak Berdaya
69 Part_69 Dikejar penjahat
70 Part_70 Di Gudang
71 Part_71 Cinta Terdalam
72 Part_72 Kuasa
73 Part_73 Siasat
74 Part_74 Ketahuan
75 Part_75 Di Kurung
76 Part_76 Hari Itu Tiba
77 Part_77 Orang Asing
78 Part_78 Terjebak
79 Part_79 Karena Cinta
80 Part_80 Di Cicil
81 Part_81 Memukau
82 Part_82 Penuh Haru
83 Part_83 Malam Spesial
84 Part_84 Memanjakan Istri
85 Part_85 Periksa
86 part_86 Cemburu
87 Part_87 Kejutan
88 Part_88 Bukan Mimpi
89 Part_89 Ihklas
90 Part_90 Memupuk
91 Part_91 Salah Paham
92 Part_92 Sadar
93 Part_93 Menyambangi Panti
94 Part_94 Tak di harapkan
95 Part_95 Berseteru
96 Part_96 Pengertian
97 Part_97 Ide Melvin
98 Part_98 Lamaran
99 Part_99 Manja
100 Part_100 Panggilan Baru
101 Part_101 Dirawat
102 Part_102 Kepergian
103 Part_103 Terbuka
104 104 Kelahiran Yang Dinanti
105 Part 105 Akhir Kisah ini
106 PENGGUMUMAN
107 PENGUMUMAN 2
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Part_01 Kecelakaan
2
Part_02 Mimpi
3
Part_03 Di anggap Pembantu
4
Part-04 Kedatangan Rangga
5
Part_05 Kesal
6
Part-06 sakit Hati
7
Part_07 Hanya Jadi Alasan
8
Part_08 Challenge (Tantangan)
9
Part_09 Merayu
10
Part_10 Spesial PART
11
Part_11 Tidak Mengerti
12
Part_12 Pertikaian Prabu dan Melvin
13
Part_13 Getiran Hati
14
Part_14 Belanja
15
Part_15 Kecewa
16
Part_16 Permintaan Melvin
17
Part_17 Dibalik Seorang Melvin
18
Part_18 Menggoda
19
Part_19 Sia-sia
20
Part_20 Perhatian Hana
21
Part_21 Konyol
22
Part_22 Hadiah Dan Acara Manggang
23
Part_23 Gara-Gara Mati Lampu
24
Part_24 Sakit
25
Part_25 Cerita Bu Niken
26
Part_26 Obsesi Cinta Rangga
27
Part_27 Penculikan
28
Part_28 Berkorban
29
Part_29 Apes
30
Part_30 Dafa Sibuk Sendiri
31
Part_31 Ketakutan
32
Part_32 Balasan
33
Part_33 Gara-Gara Dafa dan Rindy
34
Part_34 Takut
35
Part_35 Melawan
36
Part_36 Terjadi lagi
37
Part_37 Di cegat
38
Part_38 Demi
39
Part_39 Kesalahan
40
Part_40 Perhatian
41
Part_41 Usaha Rangga
42
Part_42 Pikiran Maya
43
Part_43 Kembali
44
Part_44 Akal Clara
45
Part_45 Ribut
46
Part_46 Terpesona
47
Part_47 Tak Sengaja
48
Part_48 Mencari Pekerjaan
49
Part_49 Surat Cerai
50
Part_50 Pergi
51
Part_51 Pantang Menyerah
52
Part_52 Hinaan Clara
53
Part_53 Menemui
54
Part_54 Labil
55
Part_55 Demi Paman Roy
56
Part_56 Penjagaan Melvin
57
Part_57 Kenyataan
58
Part_58 Pilihan
59
Part_59 Keputusan
60
Part_60 Pesta
61
Part_61 Rumah Sakit
62
Part_62 Penyesalan
63
Part_63 Niat
64
Part_64 Restaurant
65
Part_65 Kabar
66
Part_66 Berakhir
67
Part_67 Terpaksa
68
Paet_68 Tak Berdaya
69
Part_69 Dikejar penjahat
70
Part_70 Di Gudang
71
Part_71 Cinta Terdalam
72
Part_72 Kuasa
73
Part_73 Siasat
74
Part_74 Ketahuan
75
Part_75 Di Kurung
76
Part_76 Hari Itu Tiba
77
Part_77 Orang Asing
78
Part_78 Terjebak
79
Part_79 Karena Cinta
80
Part_80 Di Cicil
81
Part_81 Memukau
82
Part_82 Penuh Haru
83
Part_83 Malam Spesial
84
Part_84 Memanjakan Istri
85
Part_85 Periksa
86
part_86 Cemburu
87
Part_87 Kejutan
88
Part_88 Bukan Mimpi
89
Part_89 Ihklas
90
Part_90 Memupuk
91
Part_91 Salah Paham
92
Part_92 Sadar
93
Part_93 Menyambangi Panti
94
Part_94 Tak di harapkan
95
Part_95 Berseteru
96
Part_96 Pengertian
97
Part_97 Ide Melvin
98
Part_98 Lamaran
99
Part_99 Manja
100
Part_100 Panggilan Baru
101
Part_101 Dirawat
102
Part_102 Kepergian
103
Part_103 Terbuka
104
104 Kelahiran Yang Dinanti
105
Part 105 Akhir Kisah ini
106
PENGGUMUMAN
107
PENGUMUMAN 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!