Part_19 Sia-sia

Di dalam dapur Mama Maya menyambangi Hana yang sedang menyiapkan sarapan di meja makan.

"Hana, ini udah siang Lo. Kenapa Melvin belum juga pulang ya?" Maya melirik jam yang tergantung di dinding.

"Gak tau ya Ma, Mungkin ngobrol ma tetangga," jawab Hana. Hana sibuk mengelap sendok dengan tisu sebelum digunakan.

"Kamu susul aja gih, soalnya Melvin kan akan pergi melihat pembangunan taman hiburan jam delapan nanti!" titah Mama Maya.

"Oh, Oke Ma." Hana bergegas menyalami Mama mertuanya guna menyusul Melvin.

Sedangkan Melvin masih sibuk menatap wajah dari Clara yang masih belum berhenti marah. "Kenapa Cla, pagi-pagi udah sewot aja. Ayo kita sarapan!" Melvin merangkul Clara menuju kedai coffee.

"Kok disini sih, Vin. Kenapa gak di restaurant aja atau paling gak ke kafe lah?" tawar Clara bermaksud kurang menyetujui ajakan Melvin ditempat yang menurutnya kurang higienis.

Melvin tersenyum sembari mengusap keringat di keningnya.

"Emang kenapa? ini langganan aku, Sayang. Tempatnya juga bersih kok," bujuk Melvin.

Clara akhirnya mengalah dengan permintaan Melvin.

Keduanya menikmati Koffee mocca dan sepiring pisang goreng bersama sambil bercanda ria. Tampa malu-malu Clara sekali-kali mencuri ciuman dari pipi Melvin hingga meninggalkan bekas lipstik disana.

Sang pemilik toko dan beberapa tetangga yang melihat aksi itu tak percaya. "Mas Melvin punya selingkuhan ya?" bisik Ibu RT.

"Iya, kok pakek ciuman segala tu ama si cewek menor," sahut Bu Riri Ibu lainnya yang menjadi salah satu dari sekian pengunjung yang datang disana.

Hana menyusuri sekitaran perumahan elit tersebut, tapi benar saja Ia tidak melihat Melvin ada dijalanan. "Melvin kemana ya, kok gak ada di sekitar sini?" Hana melebarkan pandanganya kesetiap arah tapi nihil. Tak ada tanda-tanda adanya Melvin disana hanya ada para tetangga-tetangganya yang ayik joging.

Hana melanjutkan langkahnya sembari berlari-lari kecil lalu melihat Lily dan Rindu duduk di tepi jalan sedang meneguk sebotol air kemasan.

"Lily, Rindu!" teriak Hana mulai mendekat.

Ngos.. ngos...

Nafas nya tidak beraturan.

"Mbak Hana, nyusul Mas Melvin ya?" seloroh Rindu.

"Iya, Rin. Kalian lihat dia gak?" Hana menarik nafas panjang mengatur nafas.

"Oh iya Mbak tadi bersama kami, tapi_?" Lily ragu menyampaikan sesuatu yang dilihatnya tadi.

"Oh itu Mbak, ada cewek datang nyamperin Mas Melvin. Dia mengaku pacar nya Mas Melvin tadi," tukas Rindu melanjutkan.

"Cewek?" Hana terdiam, perasaan miris tiba-tiba berdenyur di dalam hatinya.

"Maaf Mbak gak bermaksud ikut campur, apa bener Mas Melvin punya selingkuhan ya?" Lily menatap dalam netra Wanita yang menyandang status istri Melvin itu.

"Wah gawat tu Mbak, hempasan saja pelakor itu. Dia sudah berani mengganggu keluarga Mbak yang masih seumur jagung," saran Rindu ikut kesal.

Hana kemudian mengulas senyum pura-pura bersikap wajar.

"Seandainya kalian tahu, aku lah sebenarnya orang ketiga diantara mereka."

Rindu dan Lily saling berpandangan melihat mimik muka dari Hana yang sangat aneh menurutnya.

"Kalian salah paham Rindu, Lily. Itu sepupu jauh Melvin," terang Hana guna menjaga popularitas suaminya.

Keduanya nampak melongo.

"Ha? Benarkah tapi tadi Mbak seksoy itu mengaku kok Mbak. Kalau dia pacarnya Mas Melvin," tukas Lily.

Hana tersenyum lagi, sulit juga meyakinkan mereka.

"Ya udah, Mbak Hana lanjut dulu ya, Bay." Hana melambaikan tangan berlalu meninggalkan mereka.

Keduanya sama-sama mengangkat bahu.

"Ayo kita pulang, udah panas ni!" ajak Rindu.

"Oke deh, yuk. Aku mau ke kafe juga," jawab Lily.

Keduanya bangkit dan melanjutkan lari-lari kecil mereka.

Hana terus menjajaki jalan ramai yang Ia lalui untuk ikut berolahraga sembari mencari keberadaan Melvin. Dua ibu-ibu yang tadi menggosipkan Melvin dan Clara keluar dari Kafe itu sambil menceritakan kelakuan Melvin yang ternyata tukang selingkuh.

"Gak nyangka ya, Mas Melvin anaknya Pak Prabu tukang selingkuh, pakek pacaran disekitaran sini lagi. Bagaimana kalau istrinya liat no?" ucap Bu RT.

"Iya Bu, perasaan dia udah menikah to."

"Dasar buaya, mentang-mentang ganteng seenaknya saja bersikap begitu. Gak kasihan sama bini nya apa?"

"Udahlah biarin aja, bukan urusan kita ini."

Mereka mengakhiri obrolan mereka hingga tak menyadari Hana berdiri didepan mereka.

"Ehk Mbak Hana, Mau kemana Mbak? Kok gak barengan sama Mas Melvin?" tanya Bu RT basa basi.

"Iya, dia lagi menikmati kangen sama sepupunya," bohong Hana.

Kedua Ibu itu mengerutkan dahi. "Sepupunya?"

"Iya Bu, Ibu liat gak?" Hana bohong lagi. Padahal Ia tahu keberadaan dari Melvin dari perbincangan mereka.

"Oh iya Mbak, di kedai coffee Pak Mansur situ!" tunjuk Bu RT.

Hana menundukkan kepala dan langsung melangkah kearah yang dituju. Benar saja Ia melihat Clara dari jarak yang tidak jauh dari mereka. Clara menyandar di bahu Melvin dan Melvin mengaitkan jari jemari mereka lalu mencium tangan Clara dengan mesra.

Sssrrrt!

Hatinya berdesir lagi. Kelopak matanya menganak sungai. Entah mengapa Ia selalu saja seperti itu jika melihat Melvin memperlakukan Clara dengan romantis.

"Ada apa dengan ku, kenapa aku sering sekali mengalami perasaan tidak nyaman ini?" Hana mengusap dadanya agar perasaan itu segera sirna.

Melvin dan Clara beranjak sepertinya akan segera pergi. Hana memilih bersembunyi dan membiarkan mereka melewati dirinya. Air matanya lepas bebas membasahi pipi menatap punggung keduanya.

"Tidak aku tidak boleh seperti ini. Ini Mungkin karena status kami. Makanya hati ku merasa kelu?"

Hana mengusap pipinya yang basah dan memutuskan pulang tampa mau memikirkan kelakuan Melvin. Ia harus sadar diri, Melvin hanya menikahinya karena sebuah amanah bukan karena adanya cinta diantara mereka. Suatu saat nanti kejadian yang lebih parah pasti harus Ia lewati setelah Melvin menggugat dirinya.

"Pernikahan macam apa ini? jika akhirnya aku dan dia juga akan berpisah?"

Hana melangkah gontai, Ia tidak ingin bertemu Melvin dan Clara lagi sebelum mereka pergi dari rumah. Kemungkinan Melvin akan mengajak Clara pulang.

Asyik bergelut dengan pemikiran dibenaknya, ternyata Rangga mencegatnya di jalan.

"Memikirkan apa, Han?"

Hana mendongakkan kepala, ia tidak menduga bisa bertemu Rangga. "Rangga, sedang apa di daerah ini?" tanya Hana.

"Oh, aku habis bertemu Klayen dirumahnya tapi dalam perjalanan pulang aku melihat mu berjalan sendiri, jadi aku ingin menyapa dirimu," jawab Rangga seraya tersenyum.

"Mana ada Klayen ku disini, aku hanya kangen sama kamu Hana."

Rangga mengulurkan sebotol air kemasan.

"Pasti kamu haus?"

Hana menyambutnya dengan suka rela karena tidak ingin menyinggung perasaan Rangga. "Aku antar ya, rumahmu kan cukup jauh?" tawar Rangga.

"Ha? gak perlu Rangga. Jangan, aku tidak ingin merepotkan diri mu," tolak Hana.

"Ya ampun, jangan sungkan Hana. Aku kan sahabatmu, jika kau menolak ku berarti kau tidak menganggap aku sahabatmu dong," tukas Rangga sedikit sewot.

"Bukan begitu Rangga. Baiklah, tapi antar saja sampai persimpangan ya aku tidak mau orang salah paham nanti." kali ini Hana yang menawar.

"Oke, tidak masalah." Rangga membuka kan pintu hingga Hana terpaksa masuk dan ada di dalam satu mobil bersama Rangga.

Terpopuler

Comments

◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞𝐀⃝🥀иσνιєℛᵉˣ𝓐𝔂⃝❥࿐

◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞𝐀⃝🥀иσνιєℛᵉˣ𝓐𝔂⃝❥࿐

Nyesek jadi Hana 😢

2022-07-05

1

Opick Cynkcibehsllu

Opick Cynkcibehsllu

udah hana sama rangga aja yg baik

2022-02-23

1

Aris Pujiono

Aris Pujiono

melvin dan Clara hot

2022-01-14

0

lihat semua
Episodes
1 Part_01 Kecelakaan
2 Part_02 Mimpi
3 Part_03 Di anggap Pembantu
4 Part-04 Kedatangan Rangga
5 Part_05 Kesal
6 Part-06 sakit Hati
7 Part_07 Hanya Jadi Alasan
8 Part_08 Challenge (Tantangan)
9 Part_09 Merayu
10 Part_10 Spesial PART
11 Part_11 Tidak Mengerti
12 Part_12 Pertikaian Prabu dan Melvin
13 Part_13 Getiran Hati
14 Part_14 Belanja
15 Part_15 Kecewa
16 Part_16 Permintaan Melvin
17 Part_17 Dibalik Seorang Melvin
18 Part_18 Menggoda
19 Part_19 Sia-sia
20 Part_20 Perhatian Hana
21 Part_21 Konyol
22 Part_22 Hadiah Dan Acara Manggang
23 Part_23 Gara-Gara Mati Lampu
24 Part_24 Sakit
25 Part_25 Cerita Bu Niken
26 Part_26 Obsesi Cinta Rangga
27 Part_27 Penculikan
28 Part_28 Berkorban
29 Part_29 Apes
30 Part_30 Dafa Sibuk Sendiri
31 Part_31 Ketakutan
32 Part_32 Balasan
33 Part_33 Gara-Gara Dafa dan Rindy
34 Part_34 Takut
35 Part_35 Melawan
36 Part_36 Terjadi lagi
37 Part_37 Di cegat
38 Part_38 Demi
39 Part_39 Kesalahan
40 Part_40 Perhatian
41 Part_41 Usaha Rangga
42 Part_42 Pikiran Maya
43 Part_43 Kembali
44 Part_44 Akal Clara
45 Part_45 Ribut
46 Part_46 Terpesona
47 Part_47 Tak Sengaja
48 Part_48 Mencari Pekerjaan
49 Part_49 Surat Cerai
50 Part_50 Pergi
51 Part_51 Pantang Menyerah
52 Part_52 Hinaan Clara
53 Part_53 Menemui
54 Part_54 Labil
55 Part_55 Demi Paman Roy
56 Part_56 Penjagaan Melvin
57 Part_57 Kenyataan
58 Part_58 Pilihan
59 Part_59 Keputusan
60 Part_60 Pesta
61 Part_61 Rumah Sakit
62 Part_62 Penyesalan
63 Part_63 Niat
64 Part_64 Restaurant
65 Part_65 Kabar
66 Part_66 Berakhir
67 Part_67 Terpaksa
68 Paet_68 Tak Berdaya
69 Part_69 Dikejar penjahat
70 Part_70 Di Gudang
71 Part_71 Cinta Terdalam
72 Part_72 Kuasa
73 Part_73 Siasat
74 Part_74 Ketahuan
75 Part_75 Di Kurung
76 Part_76 Hari Itu Tiba
77 Part_77 Orang Asing
78 Part_78 Terjebak
79 Part_79 Karena Cinta
80 Part_80 Di Cicil
81 Part_81 Memukau
82 Part_82 Penuh Haru
83 Part_83 Malam Spesial
84 Part_84 Memanjakan Istri
85 Part_85 Periksa
86 part_86 Cemburu
87 Part_87 Kejutan
88 Part_88 Bukan Mimpi
89 Part_89 Ihklas
90 Part_90 Memupuk
91 Part_91 Salah Paham
92 Part_92 Sadar
93 Part_93 Menyambangi Panti
94 Part_94 Tak di harapkan
95 Part_95 Berseteru
96 Part_96 Pengertian
97 Part_97 Ide Melvin
98 Part_98 Lamaran
99 Part_99 Manja
100 Part_100 Panggilan Baru
101 Part_101 Dirawat
102 Part_102 Kepergian
103 Part_103 Terbuka
104 104 Kelahiran Yang Dinanti
105 Part 105 Akhir Kisah ini
106 PENGGUMUMAN
107 PENGUMUMAN 2
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Part_01 Kecelakaan
2
Part_02 Mimpi
3
Part_03 Di anggap Pembantu
4
Part-04 Kedatangan Rangga
5
Part_05 Kesal
6
Part-06 sakit Hati
7
Part_07 Hanya Jadi Alasan
8
Part_08 Challenge (Tantangan)
9
Part_09 Merayu
10
Part_10 Spesial PART
11
Part_11 Tidak Mengerti
12
Part_12 Pertikaian Prabu dan Melvin
13
Part_13 Getiran Hati
14
Part_14 Belanja
15
Part_15 Kecewa
16
Part_16 Permintaan Melvin
17
Part_17 Dibalik Seorang Melvin
18
Part_18 Menggoda
19
Part_19 Sia-sia
20
Part_20 Perhatian Hana
21
Part_21 Konyol
22
Part_22 Hadiah Dan Acara Manggang
23
Part_23 Gara-Gara Mati Lampu
24
Part_24 Sakit
25
Part_25 Cerita Bu Niken
26
Part_26 Obsesi Cinta Rangga
27
Part_27 Penculikan
28
Part_28 Berkorban
29
Part_29 Apes
30
Part_30 Dafa Sibuk Sendiri
31
Part_31 Ketakutan
32
Part_32 Balasan
33
Part_33 Gara-Gara Dafa dan Rindy
34
Part_34 Takut
35
Part_35 Melawan
36
Part_36 Terjadi lagi
37
Part_37 Di cegat
38
Part_38 Demi
39
Part_39 Kesalahan
40
Part_40 Perhatian
41
Part_41 Usaha Rangga
42
Part_42 Pikiran Maya
43
Part_43 Kembali
44
Part_44 Akal Clara
45
Part_45 Ribut
46
Part_46 Terpesona
47
Part_47 Tak Sengaja
48
Part_48 Mencari Pekerjaan
49
Part_49 Surat Cerai
50
Part_50 Pergi
51
Part_51 Pantang Menyerah
52
Part_52 Hinaan Clara
53
Part_53 Menemui
54
Part_54 Labil
55
Part_55 Demi Paman Roy
56
Part_56 Penjagaan Melvin
57
Part_57 Kenyataan
58
Part_58 Pilihan
59
Part_59 Keputusan
60
Part_60 Pesta
61
Part_61 Rumah Sakit
62
Part_62 Penyesalan
63
Part_63 Niat
64
Part_64 Restaurant
65
Part_65 Kabar
66
Part_66 Berakhir
67
Part_67 Terpaksa
68
Paet_68 Tak Berdaya
69
Part_69 Dikejar penjahat
70
Part_70 Di Gudang
71
Part_71 Cinta Terdalam
72
Part_72 Kuasa
73
Part_73 Siasat
74
Part_74 Ketahuan
75
Part_75 Di Kurung
76
Part_76 Hari Itu Tiba
77
Part_77 Orang Asing
78
Part_78 Terjebak
79
Part_79 Karena Cinta
80
Part_80 Di Cicil
81
Part_81 Memukau
82
Part_82 Penuh Haru
83
Part_83 Malam Spesial
84
Part_84 Memanjakan Istri
85
Part_85 Periksa
86
part_86 Cemburu
87
Part_87 Kejutan
88
Part_88 Bukan Mimpi
89
Part_89 Ihklas
90
Part_90 Memupuk
91
Part_91 Salah Paham
92
Part_92 Sadar
93
Part_93 Menyambangi Panti
94
Part_94 Tak di harapkan
95
Part_95 Berseteru
96
Part_96 Pengertian
97
Part_97 Ide Melvin
98
Part_98 Lamaran
99
Part_99 Manja
100
Part_100 Panggilan Baru
101
Part_101 Dirawat
102
Part_102 Kepergian
103
Part_103 Terbuka
104
104 Kelahiran Yang Dinanti
105
Part 105 Akhir Kisah ini
106
PENGGUMUMAN
107
PENGUMUMAN 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!