Part_14 Belanja

Perasaan itu begitu lembut dan dalam, bahkan sangat sulit untuk diungkapkan dengan kata-kata. Akan tetapi, saat Hana menghadapi masalah yang pelik, Hana harus berani berdiri tegas sendirian untuk memeroleh kebenaran tampa ada lagi pendorong semangat hidupnya.

Hana perempuan kuat, sekuat Ia mencintai Arya dulu. Arya salah satu perisai yang selalu mendominasi dirinya hingga bangkit dari keterpurukan masa lalu.

Dibawah pohon rindang disebuah taman yang cukup sepi, Gadis itu memilih menenangkan hati seorang diri disana. Bukan bersedih dengan kelakuan Melvin, tapi Ia masih menyisakan kerinduan di relung hatinya.

"Maaf kan Hana, Mas. Tapi ini terasa berat untuk Hana, Hana memang egois menginginkan Mas Arya yang ada disisi Hana, bukan orang lain, Mas."

Sorot mata bening yang dulu jarang menangis meski sering dicaci maki Bibi yang tidak pernah menyukai keberadaannya tidak membuat dirinya merasa lemah sama sekali. Tapi kepergian Arya, sangat lah menyakitkan dirinya. Tak akan ada lagi sosok hebat yang akan melindungi dirinya dari penindasan orang-orang zholim terhadapnya.

Hana berpangku tangan, memandang lurus kedepan dengan tatapan kosong. Ada beberapa orang yang melintas didepannya tapi Ia sama sekali tidak menyadarinya.

Bug!

Bola bundar melayang dikepalanya hingga Ia meringis. Hana menoleh kesana-kemari untuk mencari tahu siapa pelakunya tapi Ia tidak melihat siapa pun disekitarnya.

Hanna kemudian meraih bola tersebut dan memperhatikan setiap inci dibeberapa bagiannya. Namun semua nampak sama tak ada yang berbeda hanya ada gambar kartun Boyboy bermain bola disana.

Hana tersenyum, Ia menebak bola itu pasti milik anak-anak.

"Dulu Mas Arya ingin sekali aku melahirkan anak laki-laki setelah menikah dengannya. Ia sudah merencanakan mengajak anak lelakinya kelak bermain bola." Hana menghela nafas panjang, lagi-lagi batin nya ngelu. "Huh, semua hanya keinginan semata ya, Mas. Cita-cita kamu tidak ada yang terpenuhi satu pun tapi meskipun demikian, aku tidak menyalahkan mu kok, Mas."

Dentingan suara gitar memecah kesendiriannya dari lamunan, seorang pengamen menyanyikan lagu lucu untuk sepasang remaja yang tengah bertengkar ditaman itu.

Jangan tiru ye.. ini Author sendiri yang nyiptain lagu buat ngehibur Hana. 😁😁😁

...Dring.. Dring.. Dring.. Drinding.. Ding... Ding...

...Lagu Sindiran...

...Jangan menangis Sayang......

...Dunia ini luas.....

...Lihat sekelilingmu.....

...Kau tak sendirian......

Pengamen itu terlihat lihai memetik gitar kecil itu.

...Lihatlah aku, sayang......

...Wajahku mirip popiye......

...Meski enggak cakep......

...Tapi lucu banget......

Pengamen itu lagi-lagi meletakkan ibu jarinya disisi kiri kanan pipinya.

...Jangan ngambek, Sayang ......

...aku sangat setia......

...Meski diluar sana......

...Sering gandeng cewek orang......

Astaga, pengamen itu menjulurkan lidahnya dengan gaya aneh.

...Lalalalalala......

...Lililililiiili.........

...Muka pas-pas aja......

...Gak usah banyak gaya......

...Mending elo ngaca.....

...Dari pada bikin sengsara.......

...Yeyeyeye......

Usai mengakhiri lagu, Pengamen mengulurkan gelas plastik berukuran kecil berharap mendapat uang recehan, tapi bukan nya memberi uang Si pemuda makin marah, Ia memaki Sang pengamen dan mengejar sang Pengamen yang berlari tunggang langgang. Membuat Hana menutupi muludnya tak kuasa menahan gelak tawa.

"Sialan lo, gue itu cakep. Gue juga gak pernah selingkuh. Lo tu yang ngaca, wajahnya kayak orang gila, Lo gak mandi sebulan ya?"

Hana jadi cekikikan sendiri melihat aksi didepan matanya.

Aduh mak.. ngakak. 🤣🤣🤣

...☘️☘️☘️☘️...

Cafe Gassion sangat indah, kafe itu terbuat dari kaca dinding tembus pandang yang dikelilingi hamparan kolam dengan berbagai ikan warna warni didalamnya membuat Kafe itu sangat menyenangkan bagi para pengunjungnya.

Ditempat itu juga Melvin dan Dafa mengadakan pertemuan bersama Pak Dikha untuk membahas masalah pembangunan taman hiburan disebuah desa terpencil di ujung kota. Tujuan mereka membangun itu agar anak-anak yang terlahir dari golongan tidak berada bisa menikmati suasana yang menyenangkan dengan harga terjangkau.

"Saya ingin disini kita bangun kolam mini khusus anak-anak, Pak. Tempat ini kita buat patung-patung kartun yang lucu untuk menarik minat anak bermain disana. Selain itu, anak-anak juga bisa berfoto dengan kartun idola mereka," tukas Melvin menjabarkan.

"Itu ide bagus, Pak Melvin. Saya juga ingin melihat anak-anak itu berkembang dengan pola pikir mereka agar terlepas dari stress," timpal Pak Dikha mengangguk.

"Oke, jika Bapak setuju saya akan membuat struktur denahnya. Ini pasti akan memudahkan usaha kita lebih maju lagi, Pak. Karena ini menyangkut masa depan anak-anak itu."

"Benar Pak, saya bukan orang yang egois. Memberi harga diluar batas kemampuan mereka hanya karena ingin untung yang besar," tukas Pak Dikha.

Melvin tersenyum senang, Ia telah mendapat lampu hijau dari Pak Dikha. Itu artinya Pak Dikha menyetujui rancangan sederhana yang Ia ajukan guna membantu pola pikir anak-anak berkembang demi masa depan mereka.

"O ya, Pak. untuk masalah ini ijinkan saya turun langsung ke lokasi," tawar Melvin penuh semangat.

"Oke, baiklah Pak Melvin. Saya percayakan pembangunan taman hiburan itu pada anda." Pak Dikha mengakhiri pertemuan dan berpamitan sedang Melvin dan Dafa pergi ke Mall.

"Kita mau ngapain kesini, Bos?" tanya Dafa.

Melvin menatap dingin kearah Dafa.

"Ikuti saja dan jangan banyak omong."

"Hehehe, iya. Eh iya, tapi Bos apa semalam hari mu menyenangkan?" goda Dafa cengengesan.

Melvin memilih diam. Ia nampak memasukkan beberapa barang-barang penting untuk keperluan pribadi keatas keranjang dorong yang dibawa oleh Dafa.

Dafa menganga, karena isinya adalah peralatan untuk cewek semua.

"Lo inikan, buat cewek Bos. Bos beliin siapa?" selidik Dafa.

Melvin memantik Dafa dengan tatapan tidak suka.

"Apa urusan mu, ha? urus saja dirimu!" bentak Melvin kesal.

Dafa menggaruk kepalanya. Ia tidak mengerti jalan pikiran yang ada di otak Bosnya. Bisa-bisanya Melvin turun tangan demi membelikan Clara belanjaan bermerek sangat banyak.

Selesai membayar dengan kredit Cart, Melvin mengajak Dafa masuk ke toko gaun-gaun cantik.

"Dasar Bos aneh, mau-maunya dimanfaatin Si ular kadut betina itu," Dafa dongkol dibuatnya.

"Dafa, apa menurut mu ini bagus?" Melvin menunjuk dua buah gaun seksi berwarna merah dan kuning.

Dafa hanya mengangguk kecil, Ia tak berselera menjawab. Menurutnya Bosnya terlalu bodoh jadi lelaki.

"Pantes Om Prabu marah terus, orang bodohnya gak ketulungan."

"Jangan berpikir kotor, aku tau isi otak mu."

"Ha, Bos tau aku mengumpat dirinya."

"Tentu saja, aku akan memotong gaji mu seperempat persen. Kamu sudah kurang ajar pada Bos mu."

"Apa Bos?" Dafa menoleh kearah Melvin yang tidak Ia perhatikan ternyata sedang telponan dengan seseorang.

"Lakukan, jangan membantah!" sentak Melvin.

Melvin nampak gusar dan memasukkan kembali ponselnya kedalam saku.

"Dasar bodoh! harusnya jangan ambil kesimpulan sepihak dong. Bisa runyam masalahnya."

Melvin tampak marah dan mengambil satu deret pakaian diatas gantungan dan memasukkannya ke keranjang.

"Dafa, bayar baju ini. kita pulang!"

Dafa lagi-lagi menggelengkan kepala melihat tumpukan baju yang super mahal berbaur menjadi satu.

"Bos, apa ini tidak terlalu banyak?" Dafa mengecilkan suaranya takut protesnya makin membuat Melvin melampiaskan kemarahannya.

"Dasar kacung, emang kamu yang bayar?" Melvin mengambil alih keranjang itu lalu membawanya ke kasir.

"Aku mau bungkus semua baju ini, Mbak!" pinta Melvin.

"Baik Pak."

Mbak kasir dengan cekatan menghitung bandrol yang tertera. "Totalnya dua ratus lima puluh juta, Pak. Tapi karena Bapak membeli banyak, kami diskon sepuluh persen," ucap Mbak kasir.

"Iya, terserah saja. Tolong cepat ya!" Tutur Melvin cuek menyerahkan kartu hitam yang berbeda dari tadi.

Saat itu juga, Clara dan Leo melintas. Clara melihat Melvin dari balik kaca sedang berdiri didepan kasir bersama Data.

"Sayang, itu ada Melvin. Bolehkan aku menemui nya?"

Terpopuler

Comments

Erviana Erastus

Erviana Erastus

berharap sisi gelapx clara ketahuan sama melvin biar hana bahagia

2022-12-11

1

◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞𝐀⃝🥀иσνιєℛᵉˣ𝓐𝔂⃝❥࿐

◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞𝐀⃝🥀иσνιєℛᵉˣ𝓐𝔂⃝❥࿐

Clara ngiler pasti lihat belanjaan Melvin

2022-07-04

1

Aris Pujiono

Aris Pujiono

lagu sendiri ini😁

2022-01-10

0

lihat semua
Episodes
1 Part_01 Kecelakaan
2 Part_02 Mimpi
3 Part_03 Di anggap Pembantu
4 Part-04 Kedatangan Rangga
5 Part_05 Kesal
6 Part-06 sakit Hati
7 Part_07 Hanya Jadi Alasan
8 Part_08 Challenge (Tantangan)
9 Part_09 Merayu
10 Part_10 Spesial PART
11 Part_11 Tidak Mengerti
12 Part_12 Pertikaian Prabu dan Melvin
13 Part_13 Getiran Hati
14 Part_14 Belanja
15 Part_15 Kecewa
16 Part_16 Permintaan Melvin
17 Part_17 Dibalik Seorang Melvin
18 Part_18 Menggoda
19 Part_19 Sia-sia
20 Part_20 Perhatian Hana
21 Part_21 Konyol
22 Part_22 Hadiah Dan Acara Manggang
23 Part_23 Gara-Gara Mati Lampu
24 Part_24 Sakit
25 Part_25 Cerita Bu Niken
26 Part_26 Obsesi Cinta Rangga
27 Part_27 Penculikan
28 Part_28 Berkorban
29 Part_29 Apes
30 Part_30 Dafa Sibuk Sendiri
31 Part_31 Ketakutan
32 Part_32 Balasan
33 Part_33 Gara-Gara Dafa dan Rindy
34 Part_34 Takut
35 Part_35 Melawan
36 Part_36 Terjadi lagi
37 Part_37 Di cegat
38 Part_38 Demi
39 Part_39 Kesalahan
40 Part_40 Perhatian
41 Part_41 Usaha Rangga
42 Part_42 Pikiran Maya
43 Part_43 Kembali
44 Part_44 Akal Clara
45 Part_45 Ribut
46 Part_46 Terpesona
47 Part_47 Tak Sengaja
48 Part_48 Mencari Pekerjaan
49 Part_49 Surat Cerai
50 Part_50 Pergi
51 Part_51 Pantang Menyerah
52 Part_52 Hinaan Clara
53 Part_53 Menemui
54 Part_54 Labil
55 Part_55 Demi Paman Roy
56 Part_56 Penjagaan Melvin
57 Part_57 Kenyataan
58 Part_58 Pilihan
59 Part_59 Keputusan
60 Part_60 Pesta
61 Part_61 Rumah Sakit
62 Part_62 Penyesalan
63 Part_63 Niat
64 Part_64 Restaurant
65 Part_65 Kabar
66 Part_66 Berakhir
67 Part_67 Terpaksa
68 Paet_68 Tak Berdaya
69 Part_69 Dikejar penjahat
70 Part_70 Di Gudang
71 Part_71 Cinta Terdalam
72 Part_72 Kuasa
73 Part_73 Siasat
74 Part_74 Ketahuan
75 Part_75 Di Kurung
76 Part_76 Hari Itu Tiba
77 Part_77 Orang Asing
78 Part_78 Terjebak
79 Part_79 Karena Cinta
80 Part_80 Di Cicil
81 Part_81 Memukau
82 Part_82 Penuh Haru
83 Part_83 Malam Spesial
84 Part_84 Memanjakan Istri
85 Part_85 Periksa
86 part_86 Cemburu
87 Part_87 Kejutan
88 Part_88 Bukan Mimpi
89 Part_89 Ihklas
90 Part_90 Memupuk
91 Part_91 Salah Paham
92 Part_92 Sadar
93 Part_93 Menyambangi Panti
94 Part_94 Tak di harapkan
95 Part_95 Berseteru
96 Part_96 Pengertian
97 Part_97 Ide Melvin
98 Part_98 Lamaran
99 Part_99 Manja
100 Part_100 Panggilan Baru
101 Part_101 Dirawat
102 Part_102 Kepergian
103 Part_103 Terbuka
104 104 Kelahiran Yang Dinanti
105 Part 105 Akhir Kisah ini
106 PENGGUMUMAN
107 PENGUMUMAN 2
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Part_01 Kecelakaan
2
Part_02 Mimpi
3
Part_03 Di anggap Pembantu
4
Part-04 Kedatangan Rangga
5
Part_05 Kesal
6
Part-06 sakit Hati
7
Part_07 Hanya Jadi Alasan
8
Part_08 Challenge (Tantangan)
9
Part_09 Merayu
10
Part_10 Spesial PART
11
Part_11 Tidak Mengerti
12
Part_12 Pertikaian Prabu dan Melvin
13
Part_13 Getiran Hati
14
Part_14 Belanja
15
Part_15 Kecewa
16
Part_16 Permintaan Melvin
17
Part_17 Dibalik Seorang Melvin
18
Part_18 Menggoda
19
Part_19 Sia-sia
20
Part_20 Perhatian Hana
21
Part_21 Konyol
22
Part_22 Hadiah Dan Acara Manggang
23
Part_23 Gara-Gara Mati Lampu
24
Part_24 Sakit
25
Part_25 Cerita Bu Niken
26
Part_26 Obsesi Cinta Rangga
27
Part_27 Penculikan
28
Part_28 Berkorban
29
Part_29 Apes
30
Part_30 Dafa Sibuk Sendiri
31
Part_31 Ketakutan
32
Part_32 Balasan
33
Part_33 Gara-Gara Dafa dan Rindy
34
Part_34 Takut
35
Part_35 Melawan
36
Part_36 Terjadi lagi
37
Part_37 Di cegat
38
Part_38 Demi
39
Part_39 Kesalahan
40
Part_40 Perhatian
41
Part_41 Usaha Rangga
42
Part_42 Pikiran Maya
43
Part_43 Kembali
44
Part_44 Akal Clara
45
Part_45 Ribut
46
Part_46 Terpesona
47
Part_47 Tak Sengaja
48
Part_48 Mencari Pekerjaan
49
Part_49 Surat Cerai
50
Part_50 Pergi
51
Part_51 Pantang Menyerah
52
Part_52 Hinaan Clara
53
Part_53 Menemui
54
Part_54 Labil
55
Part_55 Demi Paman Roy
56
Part_56 Penjagaan Melvin
57
Part_57 Kenyataan
58
Part_58 Pilihan
59
Part_59 Keputusan
60
Part_60 Pesta
61
Part_61 Rumah Sakit
62
Part_62 Penyesalan
63
Part_63 Niat
64
Part_64 Restaurant
65
Part_65 Kabar
66
Part_66 Berakhir
67
Part_67 Terpaksa
68
Paet_68 Tak Berdaya
69
Part_69 Dikejar penjahat
70
Part_70 Di Gudang
71
Part_71 Cinta Terdalam
72
Part_72 Kuasa
73
Part_73 Siasat
74
Part_74 Ketahuan
75
Part_75 Di Kurung
76
Part_76 Hari Itu Tiba
77
Part_77 Orang Asing
78
Part_78 Terjebak
79
Part_79 Karena Cinta
80
Part_80 Di Cicil
81
Part_81 Memukau
82
Part_82 Penuh Haru
83
Part_83 Malam Spesial
84
Part_84 Memanjakan Istri
85
Part_85 Periksa
86
part_86 Cemburu
87
Part_87 Kejutan
88
Part_88 Bukan Mimpi
89
Part_89 Ihklas
90
Part_90 Memupuk
91
Part_91 Salah Paham
92
Part_92 Sadar
93
Part_93 Menyambangi Panti
94
Part_94 Tak di harapkan
95
Part_95 Berseteru
96
Part_96 Pengertian
97
Part_97 Ide Melvin
98
Part_98 Lamaran
99
Part_99 Manja
100
Part_100 Panggilan Baru
101
Part_101 Dirawat
102
Part_102 Kepergian
103
Part_103 Terbuka
104
104 Kelahiran Yang Dinanti
105
Part 105 Akhir Kisah ini
106
PENGGUMUMAN
107
PENGUMUMAN 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!