Part-06 sakit Hati

Dafa memasang wajah terkejut ketika tiba diambang pintu.

"Tidak usah memasang wajah jelek mu itu, Dafa. Mana OB yang ku suruh kesini?" bentak Melvin. Ia paling segan melihat wajah Dafa jika tengah dalam keadaan menganga.

Sesaat kemudian seorang OB datang membawa alat untuk membersihkan pecahan kaca tersebut beberapa menit saja semua sudah tandas di raih sapu berbulu itu.

"Kenapa dipecahin Bos, kau bisa melukai orang nanti?" tanya Dafa sekenanya, karena Dafa memang sedikit ngeyel walaupun penurut.

Melvin menatap tajam kearah Dafa, membuat Dafa sedikit mengkerut sambil menunduk.

"Maaf Bos, saya tidak bermaksud," ucapnya lirih. Takut juga dia kalau Melvin sudah menunjukkan kekesalannya. Pasti dalam sekejap seluruh jagat raya akan hancur dibuatnya.

Melvin Kembali duduk, lalu memperhatikan rantang yang dibawa Hana tadi sedangkan Hana memilih diam di sudut meja kerja Melvin.

"Apa yang kamu masak buat aku?" seloroh Melvin tampa mau memandang Hana.

"Oh, itu, tumis kangkung dan Ikan nila di sambel merah."

Hana bergegas membuka isi rantang tersebut agar segera di makan Melvin.

"Sayang..!" panggil Seorang gadis dari ambang pintu membuat Melvin terperanjat senang.

"Hai sayang."

Mereka melakukan cipika-cipiki di depan Hana tanpa ada perasaan bersalah.

Hana mengulum bibir, tersirat perih dihatinya menyaksikan adegan romantis kedua sejoli itu yang tak lain lelaki itu adalah suaminya sendiri

"Bukannya kamu marah tadi sama aku, yang?" tanya Melvin seraya mengumbar senyum.

"Iya tadi nya aku pengen begitu, tapi sehari saja tidak melihat mu membuat aku kangen, Yang," jawab Clara dengan nada manjanya.

"Oh.. begitu, Maaf ya Sayang aku sudah tidak jujur sama kamu," ungkap Melvin yang menangkup kan kedua tanganya di wajah Clara.

"Iya, aku sudah memikirkannya, jadi aku akan bersabar sampai kamu memutuskan untuk menceraikan Cewek ini!" Clara memantik pandangan kesal kearah Hana.

"Nah, gitu dong. Aku juga kangen sama kamu, sayang. Kebetulan kamu datang, ayo kita makan!" ajak Melvin yang kembali duduk sembari menarik Clara diatas pangkuannya.

Dafa hanya menggelengkan kepalanya melihat si Bos bertindak demikian di depan sang istri.

"Nona, ayo kita makan di kantin!" Dafa menarik pergelangan tangan Hana untuk membawanya pergi.

"Ehk, mau dibawa kemana dia?" sergah Melvin tiba-tiba.

"La, emangnya mau ngapain Bos. Bos kan ada yang nemenin?" Cicit Dafa. Dafa sebenarnya kasihan melihat Hana diabaikan oleh suaminya sendiri.

"Kembali, Oya jangan lupa persiapkan dia untuk nanti malam suruh Cynthia membantu nya bersiap, karena aku akan membawanya pergi dari rumah sebagai alasan agar semua teman-teman saya tidak menanyakan dia nanti, kau paham?" titah Melvin dengan angkuhnya.

Hana menganggukkan sedikit kepalanya, memberi isyarat agar Dafa membiarkannya.

"Baiklah, saya akan ikut kemana pun kamu membawa saya?" ucap Hana dengan intonasi yang sangat kecil dan masih memilih menundukkan kepala .Tak sanggup hatinya melihat pemandangan didepannya.

"Baguslah, aku tidak perlu repot-repot memberi tahu kamu rupanya," tandas Melvin sembari menyuapkan hasil masakan Hana ke mulut Clara lalu kemudian mengusap pucuk kepala Gadis pujaannya itu.

Berdesir hati Hana melihatnya, Ia sangat yakin tidak akan mudah baginya menjalani bahtera rumah tangga bersama Melvin. Pemandangan yang dilihatnya sudah cukup membuatnya yakin dan melemah untuk bertahan dalam waktu yang lama.

Melvin sangat mencintai Clara dan berani mengumbar kemesraan sekali pun itu terjadi didepan matanya.

Hana menarik berat langkah kakinya keluar diikuti Dafa yang bisa menangkap rasa kecewa dihatinya.

"Kasihan Hana, dinikahi hanya untuk disakiti oleh si Bos."

"Nona Hana, kita ke kantin dulu ya, ini sudah jam makan siang anda belum makan 'kan?" Tanya Dafa.

Hana mengangguk, tak ada satu kalimat pun yang terucap hingga tiba di kantin.

"Mau pesan apa, Nona. Biar aku pesankan?"

"Apa saja Dafa, aku suka semua masakan kok," jawab Hana dengan tatapan kosong.

Setelah memesan makanan, Dafa kembali duduk di depan Hana. Dafa tahu, hati Hana tengah berkabut, pasti hatinya sangat terluka oleh ulah Melvin tadi.

"Sabar Nona, mungkin Bos Melvin hanya masih asing dengan Nona."

Kini Hana memandang Dafa.

"Aku tidak menyesal, Dafa. Toh ini kulakukan karena permintaan Mas Arya. Bukankah mengabulkan keinginan terakhirnya adalah bentuk rasa cintaku padanya," tutur Hana berusaha tegas walaupun Air matanya jatuh berderai menggambarkan kepiluan hatinya.

"Beruntung sekali ya, Bos Arya punya pacar seperti Nona Hana hingga akhir hayat nya pun Ia tetap ingin kau berada dirumahnya dimana Ia dibesarkan. Tapi aku tidak tega jika Nona akan sering menahan sakit melihat suami Nona bersama wanita lain."

Dafa pria yang baik dan sebenarnya sangat penyayang tapi percintaannya tidak semulus kebaikannya. Percintaannya bak benang kusut yang sulit dilerai karena sangat sulit untuk menyatu dengan lawas jenisnya.

Jika Ia yang suka duluan otomatis ceweknya yang menghindar tapi kalau ceweknya yang suka duluan dia pasti merasa ilfill. Entahlah, sepertinya dunia sedang tak berpihak kepadanya, mungkin benar kata Melvin, dia memang berwajah jelek bahkan lebih jelek dari lutung kasarung.

"Mungkin sudah jalanya, Dafa," tilas Hana akhirnya.

Usai menghabiskan santap makan siang, Hana di bawa Dafa ke sebuah ruangan di salah satu tempat di kantor itu.

"Nona istirahat saja disini, saya akan kembali selepas dari pekerjaan saya!"

Hana menyapu pandangan keruangan minimalis tersebut, ruangan yang mungkin didesain secara khusus oleh ahli bangunan.

"Dafa, haruskah aku menunggu disini? Kenapa tidak pulang saja kerumah lebih dulu?"

Dafa tergelak.

"Suami mu itu sangat cerewet, jadi apalah dayaku sebagai bawahan kalau tidak menurut ucapan atasannya," ucap Dafa syok bijak.

"Iya, Iya, makasih ya!"

"Oke Nona."

Setelah kepergian Dafa, Hana melihat-lihat isi kamar yang ditempatinya dan lagi-lagi menemukan foto Melvin diatas meja nakas saat menggendong Clara. Hana meraih foto itu lalu menjatuhkan bobotnya disofa.

Hana kembali menangis. Gambar itu benar-benar membuktikan kalau cinta Melvin benar-benar besar pada Clara.

"Mas Arya, mengapa kau jadikan Hana sebagai orang ketiga dalam hubungan mereka, Mas?"

Ada rasa sesal dihatinya, Karena telah jahat merebut Melvin dari Clara meski pun pernikahan dengan Melvin terjadi begitu saja.

Hana kembali menelisik ingatannya jauh kebelakang, Dimana Ia melihat Arya akan mengembuskan nafas terakhirnya dan meminta Melvin menikahinya. Lama Arya memohon sang adik agar menyatakan setuju hingga akhirnya Melvin menganggukkan kepalanya.

Ia tahu, Melvin sebenarnya sangat berat mengabulkan keinginannya. Tapi apalah daya, nasi sudah menjadi bubur Ia harus siap menerima resikonya jika suatu saat Melvin meninggalkannya atau malah menjadikan Clara sebagai madunya.

Sibuk dalam pemikirannya, seseorang membuka pintu.

Ternyata orang itu adalah Melvin.

Hana Sedikit kaget, Ia langsung beranjak dan mengembalikan foto yang tengah di dekap nya keatas nakas karena takut Melvin akan memarahinya.

Melvin masih berdiri di ambang pintu dan menyaksikan gerak-geriknya.

"Ada apa, Vin? maaf kalau aku lancang."

Terpopuler

Comments

🍁RalQEra❣️💋🆂🆈🅰🅵🅰️👻ᴸᴷ

🍁RalQEra❣️💋🆂🆈🅰🅵🅰️👻ᴸᴷ

𝐬𝐞𝐦𝐮𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐥𝐚𝐤𝐮 𝐢𝐭𝐮, 𝐛𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐚𝐭𝐚𝐬 𝐬𝐮𝐤𝐚 𝐬𝐚𝐦𝐚 𝐬𝐮𝐤𝐚 𝐣𝐮𝐠𝐚.... 𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐡𝐚𝐧𝐚 𝐡𝐚𝐫𝐮𝐬 𝐛𝐞𝐫𝐬𝐢𝐤𝐚𝐩 𝐩𝐨𝐬𝐢𝐭𝐢𝐟, 𝐝𝐚𝐧 𝐤𝐮𝐚𝐭 𝐬𝐚𝐣𝐚... 𝐝𝐚𝐧 𝐡𝐚𝐫𝐮𝐬 𝐬𝐞𝐝𝐚𝐫 𝐝𝐢𝐫𝐢... 𝐰𝐚𝐥𝐚𝐮𝐩𝐮𝐧 𝐢𝐭𝐮 𝐚𝐦𝐚𝐧𝐚𝐡,

2023-01-05

1

◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞𝐀⃝🥀иσνιєℛᵉˣ𝓐𝔂⃝❥࿐

◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞𝐀⃝🥀иσνιєℛᵉˣ𝓐𝔂⃝❥࿐

Kamu pergi ke pestanya sama Hana saja Dafa

2022-07-04

1

sejelek lutung kasarung 😂😂

2022-03-05

1

lihat semua
Episodes
1 Part_01 Kecelakaan
2 Part_02 Mimpi
3 Part_03 Di anggap Pembantu
4 Part-04 Kedatangan Rangga
5 Part_05 Kesal
6 Part-06 sakit Hati
7 Part_07 Hanya Jadi Alasan
8 Part_08 Challenge (Tantangan)
9 Part_09 Merayu
10 Part_10 Spesial PART
11 Part_11 Tidak Mengerti
12 Part_12 Pertikaian Prabu dan Melvin
13 Part_13 Getiran Hati
14 Part_14 Belanja
15 Part_15 Kecewa
16 Part_16 Permintaan Melvin
17 Part_17 Dibalik Seorang Melvin
18 Part_18 Menggoda
19 Part_19 Sia-sia
20 Part_20 Perhatian Hana
21 Part_21 Konyol
22 Part_22 Hadiah Dan Acara Manggang
23 Part_23 Gara-Gara Mati Lampu
24 Part_24 Sakit
25 Part_25 Cerita Bu Niken
26 Part_26 Obsesi Cinta Rangga
27 Part_27 Penculikan
28 Part_28 Berkorban
29 Part_29 Apes
30 Part_30 Dafa Sibuk Sendiri
31 Part_31 Ketakutan
32 Part_32 Balasan
33 Part_33 Gara-Gara Dafa dan Rindy
34 Part_34 Takut
35 Part_35 Melawan
36 Part_36 Terjadi lagi
37 Part_37 Di cegat
38 Part_38 Demi
39 Part_39 Kesalahan
40 Part_40 Perhatian
41 Part_41 Usaha Rangga
42 Part_42 Pikiran Maya
43 Part_43 Kembali
44 Part_44 Akal Clara
45 Part_45 Ribut
46 Part_46 Terpesona
47 Part_47 Tak Sengaja
48 Part_48 Mencari Pekerjaan
49 Part_49 Surat Cerai
50 Part_50 Pergi
51 Part_51 Pantang Menyerah
52 Part_52 Hinaan Clara
53 Part_53 Menemui
54 Part_54 Labil
55 Part_55 Demi Paman Roy
56 Part_56 Penjagaan Melvin
57 Part_57 Kenyataan
58 Part_58 Pilihan
59 Part_59 Keputusan
60 Part_60 Pesta
61 Part_61 Rumah Sakit
62 Part_62 Penyesalan
63 Part_63 Niat
64 Part_64 Restaurant
65 Part_65 Kabar
66 Part_66 Berakhir
67 Part_67 Terpaksa
68 Paet_68 Tak Berdaya
69 Part_69 Dikejar penjahat
70 Part_70 Di Gudang
71 Part_71 Cinta Terdalam
72 Part_72 Kuasa
73 Part_73 Siasat
74 Part_74 Ketahuan
75 Part_75 Di Kurung
76 Part_76 Hari Itu Tiba
77 Part_77 Orang Asing
78 Part_78 Terjebak
79 Part_79 Karena Cinta
80 Part_80 Di Cicil
81 Part_81 Memukau
82 Part_82 Penuh Haru
83 Part_83 Malam Spesial
84 Part_84 Memanjakan Istri
85 Part_85 Periksa
86 part_86 Cemburu
87 Part_87 Kejutan
88 Part_88 Bukan Mimpi
89 Part_89 Ihklas
90 Part_90 Memupuk
91 Part_91 Salah Paham
92 Part_92 Sadar
93 Part_93 Menyambangi Panti
94 Part_94 Tak di harapkan
95 Part_95 Berseteru
96 Part_96 Pengertian
97 Part_97 Ide Melvin
98 Part_98 Lamaran
99 Part_99 Manja
100 Part_100 Panggilan Baru
101 Part_101 Dirawat
102 Part_102 Kepergian
103 Part_103 Terbuka
104 104 Kelahiran Yang Dinanti
105 Part 105 Akhir Kisah ini
106 PENGGUMUMAN
107 PENGUMUMAN 2
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Part_01 Kecelakaan
2
Part_02 Mimpi
3
Part_03 Di anggap Pembantu
4
Part-04 Kedatangan Rangga
5
Part_05 Kesal
6
Part-06 sakit Hati
7
Part_07 Hanya Jadi Alasan
8
Part_08 Challenge (Tantangan)
9
Part_09 Merayu
10
Part_10 Spesial PART
11
Part_11 Tidak Mengerti
12
Part_12 Pertikaian Prabu dan Melvin
13
Part_13 Getiran Hati
14
Part_14 Belanja
15
Part_15 Kecewa
16
Part_16 Permintaan Melvin
17
Part_17 Dibalik Seorang Melvin
18
Part_18 Menggoda
19
Part_19 Sia-sia
20
Part_20 Perhatian Hana
21
Part_21 Konyol
22
Part_22 Hadiah Dan Acara Manggang
23
Part_23 Gara-Gara Mati Lampu
24
Part_24 Sakit
25
Part_25 Cerita Bu Niken
26
Part_26 Obsesi Cinta Rangga
27
Part_27 Penculikan
28
Part_28 Berkorban
29
Part_29 Apes
30
Part_30 Dafa Sibuk Sendiri
31
Part_31 Ketakutan
32
Part_32 Balasan
33
Part_33 Gara-Gara Dafa dan Rindy
34
Part_34 Takut
35
Part_35 Melawan
36
Part_36 Terjadi lagi
37
Part_37 Di cegat
38
Part_38 Demi
39
Part_39 Kesalahan
40
Part_40 Perhatian
41
Part_41 Usaha Rangga
42
Part_42 Pikiran Maya
43
Part_43 Kembali
44
Part_44 Akal Clara
45
Part_45 Ribut
46
Part_46 Terpesona
47
Part_47 Tak Sengaja
48
Part_48 Mencari Pekerjaan
49
Part_49 Surat Cerai
50
Part_50 Pergi
51
Part_51 Pantang Menyerah
52
Part_52 Hinaan Clara
53
Part_53 Menemui
54
Part_54 Labil
55
Part_55 Demi Paman Roy
56
Part_56 Penjagaan Melvin
57
Part_57 Kenyataan
58
Part_58 Pilihan
59
Part_59 Keputusan
60
Part_60 Pesta
61
Part_61 Rumah Sakit
62
Part_62 Penyesalan
63
Part_63 Niat
64
Part_64 Restaurant
65
Part_65 Kabar
66
Part_66 Berakhir
67
Part_67 Terpaksa
68
Paet_68 Tak Berdaya
69
Part_69 Dikejar penjahat
70
Part_70 Di Gudang
71
Part_71 Cinta Terdalam
72
Part_72 Kuasa
73
Part_73 Siasat
74
Part_74 Ketahuan
75
Part_75 Di Kurung
76
Part_76 Hari Itu Tiba
77
Part_77 Orang Asing
78
Part_78 Terjebak
79
Part_79 Karena Cinta
80
Part_80 Di Cicil
81
Part_81 Memukau
82
Part_82 Penuh Haru
83
Part_83 Malam Spesial
84
Part_84 Memanjakan Istri
85
Part_85 Periksa
86
part_86 Cemburu
87
Part_87 Kejutan
88
Part_88 Bukan Mimpi
89
Part_89 Ihklas
90
Part_90 Memupuk
91
Part_91 Salah Paham
92
Part_92 Sadar
93
Part_93 Menyambangi Panti
94
Part_94 Tak di harapkan
95
Part_95 Berseteru
96
Part_96 Pengertian
97
Part_97 Ide Melvin
98
Part_98 Lamaran
99
Part_99 Manja
100
Part_100 Panggilan Baru
101
Part_101 Dirawat
102
Part_102 Kepergian
103
Part_103 Terbuka
104
104 Kelahiran Yang Dinanti
105
Part 105 Akhir Kisah ini
106
PENGGUMUMAN
107
PENGUMUMAN 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!