Part_17 Dibalik Seorang Melvin

"Lo, lo, lo, ini bidadari dari mana ya kok Cantik bener," puji Mama Maya senang. Akhirnya menantunya mau berdandan lagi setelah lama kurang merawat diri.

Melvin menatap sekilas, Ia tidak mau Hana kepedean nantinya.

"Ya ampun, seandainya aku yang jadi Bos Melvin pasti hidupku bahagia, hehehe..." Dafa nyengir lagi. Entah berapa kali Ia bertingkah menyebalkan hari itu.

Wajah Hana memerah, Ia agak malu sebenarnya. Baju dress berwarna putih kembang-kembang selutut itu terlihat anggun menempel ditubuhnya. Kecantikan wajahnya sangat terpancar dengan kealamian yang hakiki

"Sini Nak, duduk!" Mama Maya menghantar Hana ke kursi disamping Melvin.

Melvin berusaha cuek, namun sesekali mencuri pandang kearah Hana. Hingga akhirnya kedua pandangan mereka bertemu. Melvin berusaha bersikap wajar lalu meraih gelas susu yang masih panas hingga rasanya merongrong tenggorokannya kemudian Ia semburkan ke belakang punggungnya, lidahnya kepanasan hingga Ia julur kan dan mengipas-ngipasnya dengan tangan.

"Ya ampun, Nak. Susu itu masih Panas, Sayang." Mama Maya sampai terkejut dengan tingkahnya.

"Hihihi..., Salting ni," celoteh Dafa cekikikan.

Bug!

Melvin menendang betis Dafa hingga Dafa meringis.

"Tutup Mulutmu, pakek ini ni." Melvin memasukan satu irisan kue berukuran besar ke dalam mulud Dafa.

"Aduh Bos, Ampun. Ehk, tapi enak Bos." Dafa mengunyah roti itu meski rongga mulutnya tak ada ruang tersisa.

Hana tersenyum kecil melihat polah lucu Dafa.

"Dasar Kacung!" dengus Melvin kesal.

"Bodo' amat, Bos yang penting kenyang." Dafa balas tak perduli.

Hana meraih piring dimeja Melvin, Ia selalu setia melayani Melvin meski Cinta belum hadir diantara mereka.

"Vin, kamu mau makan apa?"

"Apa saja." nadanya tetap terdengar datar.

Hana akhinya hanya mengambilkan yang Ia anggap Melvin sukai lalu menyodorkannya didepan Melvin.

"Aduuuh, kapan ya aku punya bini. Terus aku di ambilin kayak gitu." goda Dafa lagi sembari menggaruk-garuk dagunya. Sungguh hari itu hatinya sangat terhibur dengan ulah Si Bos, hingga celotehan terus saja keluar dari mulutnya.

Melvin memutar bolanya keatas lalu berbalik melototi Dafa. Dafa sudah menjadi semut pengganggu full time hari ini. "Astaga, ada apa dengan mu, Dafa. Apa kau benar-benar ingin dipecat, ha?" Melvin terganggu akan guyonan Dafa.

Dafa melahap makananya sambil senyum-senyum sendiri.

"Emang kenapa sih, Bos. Aku kan ingin belajar berumah tangga dari Si Bos?" sungut tampa perasaan bersalah.

Wajar sih ini kesempatan Dafa menggoda Melvin saat didepan Ibunya Melvin, kalau Ia lakukan di kantor sudah dipastikan Ia akan habis dibogem Melvin.

Usai makan bersama Dafa memutuskan berpamitan pulang.

Sedang Hana mencuci semua perkakas yang kotor.

Melvin mematung dipintu tengah memperhatikan kegiatannya Hana tampa Hana sadari. Hana sibuk melamun hingga Ia tak sengaja menjatuhkan satu buah piring hingga pecah, kemungkinan piring itu terlepas dari tanganya yang licin oleh busa sabun.

"AstaufiruLlahal azhim. Ya ampun Hana, apa yang kau lakukan?" Hana duduk berjongkok lalu memunguti semua pecahan piring. Hana cukup ceroboh dengan segala yang Ia kerjakan hingga itu sering terjadi.

"Aw...." Hana meringis kesakitan. Tangannya tergoret oleh pecahan piring tersebut.

Melvin yang sedari tadi memperhatikan dirinya mendongakkan wajahnya kelangit-langit sesaat, lalu memutuskan mendekati Hana.

Ia menarik lengan Hana dan memeriksa lukanya.

"Ini cukup dalam, apa kau selalu melamun saat bekerja?" Melvin menekan luka ditangan Hana dengan kuat guna menghentikan darahnya yang terus keluar.

"Ah sakit, Vin." Hana menjerit tampa sadar.

"Sudahlah biar Bibi yang kerjain, ayo ikut aku!" Melvin menarik pergelangan lengan Hana menuju kekamar lalu mendudukkan Hana ditepi ranjang. Melvin membuka laci dan mengeluarkan kotak P3K.

Melvin dengan telaten membersihkan luka Hana membuat Hana tertegun dengan perhatiannya.

"Jangan memandang ku seperti itu," tukas Melvin tampa menoleh sedikit pun.

"Oh.. I..Iya."

Hana menundukkan kepalanya.

Sesaat kemudian, Melvin selesai mengikat luka di jari Hana dengan plester.

"Tolong hati-hati. Ini terakhir kalinya aku mengobati luka mu." Melvin hendak melangkah pergi, tapi Hana mencegahnya.

"Vin, terima kasih. Kau sudah membelikan kebutuhanku sangat banyak." Hana menatap kearah tumpukan bepper bag dibelakangnya. Hanya itu yang bisa Hana ungkapkan. Melvin telah berbaik hati membelikan banyak baju untuknya hari itu.

"Aku tidak tahu ukuran baju mu, pakai saja mana yang bisa kau pakai, selebihnya terserah kau saja," timpal Melvin. Ia

lalu melangkah keluar dan memilih duduk sendiri dihalaman samping rumahnya. Rumah miliknya cukup asri, banyak berbagai jenis bunga ditanam disana.

Dulu tempat itu sangat lengang dan tidak ada tumbuhan apapun tetapi karena Arya suka keindahan Ia menyulap taman itu menjadi hidup. Sangat berbeda dengan dirinya, Ia bukanlah orang yang suka dengan hal yang demikian, Dia terlalu buruk untuk hal seperti itu.

Ia akui, Ia memang urakan. Bahkan Ia tak pernah memikirkan diri sendiri. Ia mulai berubah sejak Ia dikirim Papa nya Prabu ke eropa sepuluh tahun lamanya, Semua itu dilakukan Prabu agar Ia tumbuh menjadi anak yang cerdas dan mandiri.

Benar saja, Melvin bekerja disalah satu kantor terbesar disana. Ia tidak mau lagi menerima kiriman uang dari Prabu. Baginya uang dari Papanya Prabu hanya dijadikan alat untuk mengatur hidupnya.

Melvin membuktikan kepiawaiannya berkat kebaikan sahabatnya, Ia berhasil menjadi seorang pengusaha muda yang sukses.

Melvin menyembunyikan kekayaanya dari sang Papa sebuah rumah mewah di Eropa telah Ia miliki, dia juga punya dua buah mobil sport yang harganya selangit.

Prabu tidak pernah tau akan hal itu kecuali mamanya Maya. Suatu saat nanti setelah sudah tepat saat nya Ia menemukan tambatan hari Ia berencana membawa perempuannya tinggal dan menetap disana.

"Apa ada cinta yang tulus dari perempuan, bahkan aku pun belum menemukannya didalam diri Clara.

Melvin membuang nafas kasar, Ia ingin menenangkan pikirannya yang penuh beban. Sebenarnya rencananya pulang ke Indonesia hanya memenuhi permintaan Arya kakaknya. Bagaimana pun Ia merasa iri pada Arya, Arya cukup banyak membantu dirinya. Tujuannya melakukan itu semua untuk membalas kebaikan Arya.

Kenyataanya Arya malah meminta sesuatu yang tidak Ia duga. Menikahi wanita seperti Hana, tidak ada sedikit pun terbersit di otaknya. Melvin menyukai penampilan seksi dan modis untuk menjadi penenang otaknya. Tapi sampai saat ini tak ada satu pun yang mampu menenangkan jiwanya. Wanita-wanita itu hanya butuh kekayaan dan ketampanan yang Ia tawarkan. Sungguh itu sama saja seperti ingin madu tapi racun yang didapat.

Hana mendekati Melvin, lalu menyodorkan secangkir jus Lemon di depannya. Melvin mendongak lalu menyambutnya.

"Kenapa kau masih saja peduli denganku?" celoteh Melvin tampa menatapnya.

Seperti biasa, Hana hanya tersenyum simpul menatap lelaki yang kini telah menjadi suaminya.

...🌱🌱🌱🌱...

Halo.. halo...

Tak lelah Aku menyapa mu 👍👍👍

Mohon dukunganya ya reader🙏🙏🙏

Sumbangan Like, comen, Apa lagi vote, gift juga boleh jika berkenan. Thank you...

Terpopuler

Comments

Cemoro Sewu

Cemoro Sewu

lanjut

2022-10-09

1

◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞𝐀⃝🥀иσνιєℛᵉˣ𝓐𝔂⃝❥࿐

◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞𝐀⃝🥀иσνιєℛᵉˣ𝓐𝔂⃝❥࿐

Salut sama perjuangan Melvin setelah dia "dibuang" ayahnya

2022-07-05

1

Opick Cynkcibehsllu

Opick Cynkcibehsllu

melvin emang rada" bodoh

2022-02-23

1

lihat semua
Episodes
1 Part_01 Kecelakaan
2 Part_02 Mimpi
3 Part_03 Di anggap Pembantu
4 Part-04 Kedatangan Rangga
5 Part_05 Kesal
6 Part-06 sakit Hati
7 Part_07 Hanya Jadi Alasan
8 Part_08 Challenge (Tantangan)
9 Part_09 Merayu
10 Part_10 Spesial PART
11 Part_11 Tidak Mengerti
12 Part_12 Pertikaian Prabu dan Melvin
13 Part_13 Getiran Hati
14 Part_14 Belanja
15 Part_15 Kecewa
16 Part_16 Permintaan Melvin
17 Part_17 Dibalik Seorang Melvin
18 Part_18 Menggoda
19 Part_19 Sia-sia
20 Part_20 Perhatian Hana
21 Part_21 Konyol
22 Part_22 Hadiah Dan Acara Manggang
23 Part_23 Gara-Gara Mati Lampu
24 Part_24 Sakit
25 Part_25 Cerita Bu Niken
26 Part_26 Obsesi Cinta Rangga
27 Part_27 Penculikan
28 Part_28 Berkorban
29 Part_29 Apes
30 Part_30 Dafa Sibuk Sendiri
31 Part_31 Ketakutan
32 Part_32 Balasan
33 Part_33 Gara-Gara Dafa dan Rindy
34 Part_34 Takut
35 Part_35 Melawan
36 Part_36 Terjadi lagi
37 Part_37 Di cegat
38 Part_38 Demi
39 Part_39 Kesalahan
40 Part_40 Perhatian
41 Part_41 Usaha Rangga
42 Part_42 Pikiran Maya
43 Part_43 Kembali
44 Part_44 Akal Clara
45 Part_45 Ribut
46 Part_46 Terpesona
47 Part_47 Tak Sengaja
48 Part_48 Mencari Pekerjaan
49 Part_49 Surat Cerai
50 Part_50 Pergi
51 Part_51 Pantang Menyerah
52 Part_52 Hinaan Clara
53 Part_53 Menemui
54 Part_54 Labil
55 Part_55 Demi Paman Roy
56 Part_56 Penjagaan Melvin
57 Part_57 Kenyataan
58 Part_58 Pilihan
59 Part_59 Keputusan
60 Part_60 Pesta
61 Part_61 Rumah Sakit
62 Part_62 Penyesalan
63 Part_63 Niat
64 Part_64 Restaurant
65 Part_65 Kabar
66 Part_66 Berakhir
67 Part_67 Terpaksa
68 Paet_68 Tak Berdaya
69 Part_69 Dikejar penjahat
70 Part_70 Di Gudang
71 Part_71 Cinta Terdalam
72 Part_72 Kuasa
73 Part_73 Siasat
74 Part_74 Ketahuan
75 Part_75 Di Kurung
76 Part_76 Hari Itu Tiba
77 Part_77 Orang Asing
78 Part_78 Terjebak
79 Part_79 Karena Cinta
80 Part_80 Di Cicil
81 Part_81 Memukau
82 Part_82 Penuh Haru
83 Part_83 Malam Spesial
84 Part_84 Memanjakan Istri
85 Part_85 Periksa
86 part_86 Cemburu
87 Part_87 Kejutan
88 Part_88 Bukan Mimpi
89 Part_89 Ihklas
90 Part_90 Memupuk
91 Part_91 Salah Paham
92 Part_92 Sadar
93 Part_93 Menyambangi Panti
94 Part_94 Tak di harapkan
95 Part_95 Berseteru
96 Part_96 Pengertian
97 Part_97 Ide Melvin
98 Part_98 Lamaran
99 Part_99 Manja
100 Part_100 Panggilan Baru
101 Part_101 Dirawat
102 Part_102 Kepergian
103 Part_103 Terbuka
104 104 Kelahiran Yang Dinanti
105 Part 105 Akhir Kisah ini
106 PENGGUMUMAN
107 PENGUMUMAN 2
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Part_01 Kecelakaan
2
Part_02 Mimpi
3
Part_03 Di anggap Pembantu
4
Part-04 Kedatangan Rangga
5
Part_05 Kesal
6
Part-06 sakit Hati
7
Part_07 Hanya Jadi Alasan
8
Part_08 Challenge (Tantangan)
9
Part_09 Merayu
10
Part_10 Spesial PART
11
Part_11 Tidak Mengerti
12
Part_12 Pertikaian Prabu dan Melvin
13
Part_13 Getiran Hati
14
Part_14 Belanja
15
Part_15 Kecewa
16
Part_16 Permintaan Melvin
17
Part_17 Dibalik Seorang Melvin
18
Part_18 Menggoda
19
Part_19 Sia-sia
20
Part_20 Perhatian Hana
21
Part_21 Konyol
22
Part_22 Hadiah Dan Acara Manggang
23
Part_23 Gara-Gara Mati Lampu
24
Part_24 Sakit
25
Part_25 Cerita Bu Niken
26
Part_26 Obsesi Cinta Rangga
27
Part_27 Penculikan
28
Part_28 Berkorban
29
Part_29 Apes
30
Part_30 Dafa Sibuk Sendiri
31
Part_31 Ketakutan
32
Part_32 Balasan
33
Part_33 Gara-Gara Dafa dan Rindy
34
Part_34 Takut
35
Part_35 Melawan
36
Part_36 Terjadi lagi
37
Part_37 Di cegat
38
Part_38 Demi
39
Part_39 Kesalahan
40
Part_40 Perhatian
41
Part_41 Usaha Rangga
42
Part_42 Pikiran Maya
43
Part_43 Kembali
44
Part_44 Akal Clara
45
Part_45 Ribut
46
Part_46 Terpesona
47
Part_47 Tak Sengaja
48
Part_48 Mencari Pekerjaan
49
Part_49 Surat Cerai
50
Part_50 Pergi
51
Part_51 Pantang Menyerah
52
Part_52 Hinaan Clara
53
Part_53 Menemui
54
Part_54 Labil
55
Part_55 Demi Paman Roy
56
Part_56 Penjagaan Melvin
57
Part_57 Kenyataan
58
Part_58 Pilihan
59
Part_59 Keputusan
60
Part_60 Pesta
61
Part_61 Rumah Sakit
62
Part_62 Penyesalan
63
Part_63 Niat
64
Part_64 Restaurant
65
Part_65 Kabar
66
Part_66 Berakhir
67
Part_67 Terpaksa
68
Paet_68 Tak Berdaya
69
Part_69 Dikejar penjahat
70
Part_70 Di Gudang
71
Part_71 Cinta Terdalam
72
Part_72 Kuasa
73
Part_73 Siasat
74
Part_74 Ketahuan
75
Part_75 Di Kurung
76
Part_76 Hari Itu Tiba
77
Part_77 Orang Asing
78
Part_78 Terjebak
79
Part_79 Karena Cinta
80
Part_80 Di Cicil
81
Part_81 Memukau
82
Part_82 Penuh Haru
83
Part_83 Malam Spesial
84
Part_84 Memanjakan Istri
85
Part_85 Periksa
86
part_86 Cemburu
87
Part_87 Kejutan
88
Part_88 Bukan Mimpi
89
Part_89 Ihklas
90
Part_90 Memupuk
91
Part_91 Salah Paham
92
Part_92 Sadar
93
Part_93 Menyambangi Panti
94
Part_94 Tak di harapkan
95
Part_95 Berseteru
96
Part_96 Pengertian
97
Part_97 Ide Melvin
98
Part_98 Lamaran
99
Part_99 Manja
100
Part_100 Panggilan Baru
101
Part_101 Dirawat
102
Part_102 Kepergian
103
Part_103 Terbuka
104
104 Kelahiran Yang Dinanti
105
Part 105 Akhir Kisah ini
106
PENGGUMUMAN
107
PENGUMUMAN 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!