Part_18 Menggoda

Hana mampu membaca banyak tersimpan luka didalam diri seorang Melvin.

"Vin, apa kau memikirkan hubungan mu dengan Clara?"

Melvin mendongak lagi kearah Hana yang masih berdiri disampingnya. "Menurut mu?"

"Maaf, karena aku merusak nya. Aku akan pergi jika itu harus kulakukan." Hana mengalah demi kebaikan.

Melvin bangkit dari duduknya dan berdiri dihadapan Hana dengan tatapan tajam, lalu pergi sambil menabrak sebelah bahu Hana.

Hana menoleh memandangi punggung pemuda itu, entah apa yang kelak Melvin rencanakan untuknya hanyalah Melvin yang tahu.

Waktu telah berputar berganti malam. Seorang pemuda duduk memandangi foto Hana di sebuah klub member di Kota B. Dialah Rangga Pratama orang yang sangat mencinta Hana.

Cukup sulit baginya menarik perhatian Hana karena Arya pandai menabur Cinta pada Hana waktu itu.

Mengenaskan, itu yang membelenggu perasaan Rangga. Perasaanya pada Hana teramat dalam hingga sulit Ia ungkapkan dengan kata-kata.

Rangga mengusap pipi Hana diatas poto itu sambil meneguk air Bergas di dalam cangkir kecil distan meja berbentuk bundar.

"Aku akan mengejar mu sampai kau aku dapatkan, Hana.

Plok!

Seseorang menepuk pundaknya.

"Masih mikirin dia, Ga?" Leo ternyata sahabat dekat dari Rangga. Leo ikut duduk disampingnya.

"Eo, sejak kapan sampai disini?" timpal Rangga.

"Baru saja. Eh tapi Ga, masak sejak dulu kau belum bisa move on dari dia bukannya dia sudah menikah ya?" Leo menuang air keras tersebut dari botolnya kadalam cangkir mini yang masih belum terpakai.

"Susah Eo, dia terlalu sempurna untuk ku lepaskan. Tapi aku yakin, aku bisa mendapatkannya. Apalagi aku dapat melihat adik Arya tidak punya rasa sama sekali pada Hana," ucap Rangga percaya.

Leo tersenyum sambil mengangguk-angguk kan kepala.

" Semoga saja, coba lihat." Leo merampas foto berukuran sedang dari tangan Rangga. "Hem, sebenarnya dia sangat biasa, tapi emang sih dia terlihat cantik dan cantiknya bisa mempesona semua orang, pantas saja kau sangat tertarik dengannya." Leo memberikan kembali foto itu ditangan Rangga.

"Begitulah, dia hanya kalangan bawah. Tapi aku tidak mempersalahkan kastanya. Aku menyesal pernah hendak berbuat tidak senonoh padanya hingga aku lumayan sulit untuk mendekati dirinya lagi sekarang," tukas Rangga bercerita.

"Apa?" Leo nampak terkejut, akhirnya Rangga membuka kartunya setelah sekian lama. "Mengapa begitu kawan, kau sudah membuatnya jadi takut padamu?"

"Ya, begitulah. Tapi aku tidak akan menyerah mendapatkan lagi simpatiknya." Rangga meneguk lagi air di cangkir mini tersebut agar pikiran resah dihatinya segera lenyap.

Leo menepuk-nepuk pundak Rangga untuk menguatkan sahabatnya itu dalam bercinta, karena Cintanya juga tidak lebih baik dari Rangga. Apalah dia, dia hanyalah kekasih gelap dari seorang Clara.

Dibalik kamar berukuran besar, Hana membenahi tempat tidurnya karena Melvin akan masuk beberapa saat lagi.

Bener saja, terdengar pintu berderit.

Melvin melepas jaketnya lalu melempar tubuh keranjang tampa menghiraukan Hana.

Hana hanya bisa mengelus dada, Lagi-lagi Melvin tidak sempat membuka sepatu nya.

Hana mendekat dan menarik kakinya agar lurus dan membuka ikatan sepatu untuk di lepaskan. Melvin sejuta kali terperangah melihat perbuatan Hana kepadanya.

Hana tidak berkata apapun hingga kedua sepatu dan kaos kakinya terlepas. Melvin mengikuti gerakan Hana yang meletakkan sepatu pada tempatnya.

Hana meraih selimut dan merebahkan diri di sofa. Ada perasaan bersalah dalam diri Melvin melihat Hana mengalah. Melvin pura-pura terpejam hingga yakin dengkuran Hana terdengar.

Melvin bergerak mendekat mengamati wajah sayu dan teduh itu begitu pulas.

Melvin memutuskan memindahkan Hana keranjang dan menyelimuti tubuh Hana. Ia yang memilih mengalah merebahkan tubuh di atas sofa menyadari Hana seorang perempuan.

Malam mulai berganti terang, Bulan telah berganti menjadi matahari. Hana membuka matanya perlahan lalu menoleh ke kiri ke kanan tidak percaya ada di tempat yang tidak seharusnya.

Hana mengambil posisi duduk dan melihat selimut Melvin ada di sofa. "Apa semalam dia memindahkan aku?" Hana bertanya sendiri lalu senyum nya tiba-tiba mengembang. Ada perasaan senang dengan perhatian Melvin padanya meski tidak secara terang-terangan.

Hana membersihkan diri kemudian menyiram bunga di halaman.

"Hana..!" teriak Mama Maya.

"Iya, Ma," sahut Hana.

"Apa Melvin sudah pulang?"

Hana yang masih sibuk menghentikan aktivitasnya.

"Apa Melvin tidak kekantor, Ma?"

Maya muncul dari pintu utama.

"Belum Sayang, dia tidak izin pada mu?"

Hana menggeleng sembari mengulum bibir, sejak kapan Melvin pergi berpamitan dulu pada dirinya. Suatu keajaiban bila Melvin melakukan itu.

"Huh, dasar anak kebiasaan saja begitu," Gerutu Mama Maya yang kembali masuk kedalam.

Melvin lari maraton mengitari perumahan elit tersebut. Mengenakan celana Kaos hitam dan baju kaos putih. Kalung berlian yang selalu menggantung dilehernya ikut bergoyang-goyang mengikuti hentakan kakinya.

Banyak bintik-bintik keringat keluar dari tubuhnya, namun kemunculan keringat itu menambah Cool wajah tampannya.

Tak jarang gadis-gadis yang ikut maraton menggoda dirinya meski semua seisi perumahan elite itu tau Ia sudah menikahi Hana.

"Mas Melvin, sendirian aja ni? lari bareng yuk!" Rindu dan Lily berlari santai mengiringi langkah Melvin.

Rindu dan Lily terbilang cantik, keduanya memiliki pantat yang berisi dan juga menarik tapi Rindu cenderung memiliki tubuh yang lebih gemuk di banding Lily.

"Rindu dan Lily belum capek?" Melvin melirik keduanya

"Belum, Mas. Apa lagi liat Mas Melvin, sayang udah nikah ya?" Lily menyenggol lengan Rindu. Rindu hanya mendengus tanpa suara.

"Mas Melvin, boleh minta foto gak?" Rindu agak genit ternyata.

Melvin menghentikan langkahnya.

"Emang gak ada yang marah?" Melvin menatap lekat wajah keduanya. Mereka malah saling berpandangan satu sama lain.

"Hehehe.. Mas Melvin bisa aja. Paling Mbak Hana yang cemburu," Celoteh Lily.

Melvin tersenyum meski senyumnya tetap terkesan cuek.

Keduanya langsung menyandar dikedua sisi tubuh Melvin lalu melakukan Selfi di handphone mereka.

Ternyata ada yang marah dan kesal melihat cewek-cewek centil itu dari sisi lainnya. Ia langsung menarik tangan keduanya dengan kasar.

"Aduh, Mbak sakit. Kok tarik-tarik sih?" protes Rindu melepaskan tanganya dari cekalan Clara.

"Iya ihk, emang situ siapa ngelarang-larang kita," imbuh Lily kesal.

Clara memicingkan mata.

"pakek nanya lagi, kalian itu yang apa-apaan, beraninya menggoda kekasihku?" Clara melipat tangan mengamati kedua gadis belia yang menurut nya sangatlah tidak tahu diri.

"Hahaha...." Rindu dan Lily menertawakan Clara.

"Rupanya situ ya yang gak punya malu, ngaku pacar Mas Melvin. Mas Melvin punya istri dirumah, toh kami kan cuma ngefans ma kegantengan Mas Melvin. Kalau lo ngefans juga yang vier dong."

Clara melotot tak percaya.

"Sialan, pergi sana. Cari cowok yang lain!" usir Clara mendorong-dorong keduanya.

"Ihk, dasar uler. Ganggu aja kerjanya," kecam Rindu. Keduanya memutuskan meninggalkan Melvin yang terpaku dengan kelakuan mereka.

Clara berbalik menatap Melvin.

"Sayang, kamu apa-apaa sih? seneng banget digoda gadis- gadis centil itu?" Clara memasang wajah cemberut.

Terpopuler

Comments

◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞𝐀⃝🥀иσνιєℛᵉˣ𝓐𝔂⃝❥࿐

◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞𝐀⃝🥀иσνιєℛᵉˣ𝓐𝔂⃝❥࿐

Idiiihh muncul lagi tuh uget uget

2022-07-05

1

Aris Pujiono

Aris Pujiono

Clara kapan sadarnya

2022-01-13

0

"SAYANGKU"😘

"SAYANGKU"😘

iihh aku kok gimana gitu sama si clara,,,,

2021-12-27

1

lihat semua
Episodes
1 Part_01 Kecelakaan
2 Part_02 Mimpi
3 Part_03 Di anggap Pembantu
4 Part-04 Kedatangan Rangga
5 Part_05 Kesal
6 Part-06 sakit Hati
7 Part_07 Hanya Jadi Alasan
8 Part_08 Challenge (Tantangan)
9 Part_09 Merayu
10 Part_10 Spesial PART
11 Part_11 Tidak Mengerti
12 Part_12 Pertikaian Prabu dan Melvin
13 Part_13 Getiran Hati
14 Part_14 Belanja
15 Part_15 Kecewa
16 Part_16 Permintaan Melvin
17 Part_17 Dibalik Seorang Melvin
18 Part_18 Menggoda
19 Part_19 Sia-sia
20 Part_20 Perhatian Hana
21 Part_21 Konyol
22 Part_22 Hadiah Dan Acara Manggang
23 Part_23 Gara-Gara Mati Lampu
24 Part_24 Sakit
25 Part_25 Cerita Bu Niken
26 Part_26 Obsesi Cinta Rangga
27 Part_27 Penculikan
28 Part_28 Berkorban
29 Part_29 Apes
30 Part_30 Dafa Sibuk Sendiri
31 Part_31 Ketakutan
32 Part_32 Balasan
33 Part_33 Gara-Gara Dafa dan Rindy
34 Part_34 Takut
35 Part_35 Melawan
36 Part_36 Terjadi lagi
37 Part_37 Di cegat
38 Part_38 Demi
39 Part_39 Kesalahan
40 Part_40 Perhatian
41 Part_41 Usaha Rangga
42 Part_42 Pikiran Maya
43 Part_43 Kembali
44 Part_44 Akal Clara
45 Part_45 Ribut
46 Part_46 Terpesona
47 Part_47 Tak Sengaja
48 Part_48 Mencari Pekerjaan
49 Part_49 Surat Cerai
50 Part_50 Pergi
51 Part_51 Pantang Menyerah
52 Part_52 Hinaan Clara
53 Part_53 Menemui
54 Part_54 Labil
55 Part_55 Demi Paman Roy
56 Part_56 Penjagaan Melvin
57 Part_57 Kenyataan
58 Part_58 Pilihan
59 Part_59 Keputusan
60 Part_60 Pesta
61 Part_61 Rumah Sakit
62 Part_62 Penyesalan
63 Part_63 Niat
64 Part_64 Restaurant
65 Part_65 Kabar
66 Part_66 Berakhir
67 Part_67 Terpaksa
68 Paet_68 Tak Berdaya
69 Part_69 Dikejar penjahat
70 Part_70 Di Gudang
71 Part_71 Cinta Terdalam
72 Part_72 Kuasa
73 Part_73 Siasat
74 Part_74 Ketahuan
75 Part_75 Di Kurung
76 Part_76 Hari Itu Tiba
77 Part_77 Orang Asing
78 Part_78 Terjebak
79 Part_79 Karena Cinta
80 Part_80 Di Cicil
81 Part_81 Memukau
82 Part_82 Penuh Haru
83 Part_83 Malam Spesial
84 Part_84 Memanjakan Istri
85 Part_85 Periksa
86 part_86 Cemburu
87 Part_87 Kejutan
88 Part_88 Bukan Mimpi
89 Part_89 Ihklas
90 Part_90 Memupuk
91 Part_91 Salah Paham
92 Part_92 Sadar
93 Part_93 Menyambangi Panti
94 Part_94 Tak di harapkan
95 Part_95 Berseteru
96 Part_96 Pengertian
97 Part_97 Ide Melvin
98 Part_98 Lamaran
99 Part_99 Manja
100 Part_100 Panggilan Baru
101 Part_101 Dirawat
102 Part_102 Kepergian
103 Part_103 Terbuka
104 104 Kelahiran Yang Dinanti
105 Part 105 Akhir Kisah ini
106 PENGGUMUMAN
107 PENGUMUMAN 2
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Part_01 Kecelakaan
2
Part_02 Mimpi
3
Part_03 Di anggap Pembantu
4
Part-04 Kedatangan Rangga
5
Part_05 Kesal
6
Part-06 sakit Hati
7
Part_07 Hanya Jadi Alasan
8
Part_08 Challenge (Tantangan)
9
Part_09 Merayu
10
Part_10 Spesial PART
11
Part_11 Tidak Mengerti
12
Part_12 Pertikaian Prabu dan Melvin
13
Part_13 Getiran Hati
14
Part_14 Belanja
15
Part_15 Kecewa
16
Part_16 Permintaan Melvin
17
Part_17 Dibalik Seorang Melvin
18
Part_18 Menggoda
19
Part_19 Sia-sia
20
Part_20 Perhatian Hana
21
Part_21 Konyol
22
Part_22 Hadiah Dan Acara Manggang
23
Part_23 Gara-Gara Mati Lampu
24
Part_24 Sakit
25
Part_25 Cerita Bu Niken
26
Part_26 Obsesi Cinta Rangga
27
Part_27 Penculikan
28
Part_28 Berkorban
29
Part_29 Apes
30
Part_30 Dafa Sibuk Sendiri
31
Part_31 Ketakutan
32
Part_32 Balasan
33
Part_33 Gara-Gara Dafa dan Rindy
34
Part_34 Takut
35
Part_35 Melawan
36
Part_36 Terjadi lagi
37
Part_37 Di cegat
38
Part_38 Demi
39
Part_39 Kesalahan
40
Part_40 Perhatian
41
Part_41 Usaha Rangga
42
Part_42 Pikiran Maya
43
Part_43 Kembali
44
Part_44 Akal Clara
45
Part_45 Ribut
46
Part_46 Terpesona
47
Part_47 Tak Sengaja
48
Part_48 Mencari Pekerjaan
49
Part_49 Surat Cerai
50
Part_50 Pergi
51
Part_51 Pantang Menyerah
52
Part_52 Hinaan Clara
53
Part_53 Menemui
54
Part_54 Labil
55
Part_55 Demi Paman Roy
56
Part_56 Penjagaan Melvin
57
Part_57 Kenyataan
58
Part_58 Pilihan
59
Part_59 Keputusan
60
Part_60 Pesta
61
Part_61 Rumah Sakit
62
Part_62 Penyesalan
63
Part_63 Niat
64
Part_64 Restaurant
65
Part_65 Kabar
66
Part_66 Berakhir
67
Part_67 Terpaksa
68
Paet_68 Tak Berdaya
69
Part_69 Dikejar penjahat
70
Part_70 Di Gudang
71
Part_71 Cinta Terdalam
72
Part_72 Kuasa
73
Part_73 Siasat
74
Part_74 Ketahuan
75
Part_75 Di Kurung
76
Part_76 Hari Itu Tiba
77
Part_77 Orang Asing
78
Part_78 Terjebak
79
Part_79 Karena Cinta
80
Part_80 Di Cicil
81
Part_81 Memukau
82
Part_82 Penuh Haru
83
Part_83 Malam Spesial
84
Part_84 Memanjakan Istri
85
Part_85 Periksa
86
part_86 Cemburu
87
Part_87 Kejutan
88
Part_88 Bukan Mimpi
89
Part_89 Ihklas
90
Part_90 Memupuk
91
Part_91 Salah Paham
92
Part_92 Sadar
93
Part_93 Menyambangi Panti
94
Part_94 Tak di harapkan
95
Part_95 Berseteru
96
Part_96 Pengertian
97
Part_97 Ide Melvin
98
Part_98 Lamaran
99
Part_99 Manja
100
Part_100 Panggilan Baru
101
Part_101 Dirawat
102
Part_102 Kepergian
103
Part_103 Terbuka
104
104 Kelahiran Yang Dinanti
105
Part 105 Akhir Kisah ini
106
PENGGUMUMAN
107
PENGUMUMAN 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!