"Kenapa, Vin?" seloroh Clara menatap heran kearah pemuda yang baru saja menolaknya.
"Aku tidak ingin melakukannya sebelum kita menikah, Cla," ucap Melvin memberi tahu.
Clara beranjak dari ranjang mendekati Melvin lalu membenamkan kepalanya di dada kekar Melvin.
"Tidak apa, Vin. Aku kan milik mu, kita bisa melakukannya karena saling mencintai 'Kan? aku takut kehilangan kamu nanti," jujur Clara mendongak menatap Melvin.
Melvin terbius, karena wajah Clara memang mampu menyihir jiwa lelakinya akan tetapi bayangan akan pesan Arya masih melekat kuat dalam benaknya.
"Tidak, Cla. Aku takut mengecewakan kamu sebelum aku menceraikan Hana." Kekeh Melvin pada pendirian meski sebenarnya Ia juga menginginkannya.
"Heh, sudah kuduga. Kamu pasti sudah membagi hati mu dengan Hana' kan?" ketus Clara.
"Bukan begitu, Sayang." Melvin memeluk Clara dari belakang.
"Lalu apa? paktanya kau menolak permintaan ku."
Melvin membalikkan tubuh Clara kehadapanya, lalu kembali memberikan kecupan pada kening gadis didepannya.
"Bersabarlah, sampai aku bisa meyakinkan Papa dan Mama jika Hana bukanlah gadis yang baik sebagai istri."
"Tapi kapan? setahun? dua tahun? atau hingga rambutku memutih, aku cuma ingin memiliki mu seutuhnya Vin, jika kamu menyiramkan benih di rahim ku maka kita akan mudah membuat Hana mundur dari sisi kamu," tuntut Clara.
Melvin tercekat, yang dikatakan Clara memang benar adanya.
"Oke, baiklah kita lakukan. Tapi aku tidak ingin kau menyesal nanti jika keadaan menyulitkan kita," jawab Melvin setuju.
Clara mengangguk.
"Aku tidak akan menyesal jika sampai aku mengandung anak mu, untuk memudahkan jalan kita, Sayang.
Aku ambil minum dulu, ya?"
Clara kembali ke meja dan meraih satu gelas air putih dari dispenser lalu membubuhkan serbuk putih ke gelas itu dari tas mini yang sengaja Ia siapkan ditempat itu secara diam-diam sambil sesekali melirik Melvin yang masih berdiri dengan raut wajah bingung.
"Kamu akan menjadi milikku seutuh nya, Vin. Kita nikmati malam panas kita sekarang ya, aku pastikan kau tidak akan lepas lagi dari belenggu ku," batin Clara menyeringai licik.
Clara kembali mendekati Melvin dan menyerahkan air yang sudah Ia campur dengan sesuatu yang akan menjadi madu malam mereka.
Tampa pikir panjang, Melvin menegak habis air dari gelas itu.
Tak sampai lima menit, Melvin mulai memandang aneh kearah Clara. Clara jadi terlihat sangat mempesona dengan raut wajah merah serta memantik belahan didada Clara yang menonjol.
"Kamu cantik, Sayang." Ucapnya itu begitu saja lolos dari bibir Melvin.
Melvin yang semakin sempoyongan tidak sabar meraup tubuh Clara di depannya dengan senyum yang sengaja Clara tebarkan untuk menghipnotis Melvin.
Melvin memangsa bibir Clara, tapi Karena kecerobohan Clara yang lupa mengunci pintu, Dafa yang mencari Melvin kesetiap pintu kamar hotel datang mendobrak pintu mereka.
"Bos, apa yang kau lakukan?" sergah Dafa. Dafa akhirnya berhasil menemukan mereka.
Clara terkejut, Ia melotot tajam kearah Dafa karena sudah merusak strategi yang sudah susah payah Ia rencanakan.
"Dafa, ngapain kesini?" dengus Clara.
"Dasar perempuan ular, kau mau menjerat Bos ku ya?" gerutu Dafa. Dafa langsung memapah Melvin yang semakin tidak terkendali.
"Dafa, biarkan aku menghabiskan waktu bersama gadis ku jangan ganggu aku," omel Melvin.
"Iya Dafa, lepasin Melvin," imbuh Clara.
"Tidak, tidak semudah itu kau menjerat Bos ku, Nona. Dia itu punya istri?" ketus Dafa. Dafa memang tidak pernah suka kepada Clara, karena Ia tahu Clara terlalu liar sebagai perempuan.
Dengan segala usaha Dafa berusaha membawa Melvin yang akhirnya mengikuti langkah kakinya meski dengan dipaksa.
"Dafa, aku pecat kau. Kau sudah berani merusak kesenangan ku!" Oceh Melvin.
"Terserah saja, Bos. Luapkan marah mu besok ya," ucap Dafa tak perduli.
Clara benar-benar naik pitam, rencananya gatot alias gagal total karena Dafa datang saat Ia berhasil menguasai Melvin.
Gerry bertemu Dafa yang masih sekuat tenaga menarik paksa Melvin karena Melvin bergelayut pada tiang-tiang apa saja yang Ia ditemuinya.
"Dafa, Kau mau bawa Melvin kemana?" tanya Gerry.
"Bukan urusan mu, Ger. Urus saja sepupu mu itu, dia itu sudah gil*," umpat Dafa.
Gerry segera menemui Clara, sedang Melvin tak ayalnya seperti anak kecil memeluki tiang yang Ia anggap sebagai perempuan.
"Ayo, Sayang. Ayo kita lakukan aku sudah tidak tahan," oceh Melvin setengah waras membuat orang yang melewati keberadaan Melvin menatap ngeri.
Dafa nyengir pada mereka, untuk menutupi rasa malunya akibat si Bos merancau.
"Bos, ayo pulang!"tarik Dafa setelah yakin keadaan sudah lengah dari orang-orang.
"Tidak mau, aku mau malam pertama, juniorku sudah dipuncak nya, Dafa," tolak Melvin semakin erat memeluk tiang.
"Astaga, Bos itu tiang, bukan cewek. Sudah cukup mempermalukan diri sendiri, Bos. Ayo pulang permaisuri mu sudah menunggu dirumah!" ajak Dafa.
"Permaisuri? cantik?" tanya Melvin benar-benar sudah eror.
"Iya, gak akan nyesel pokoknya," rayu Dafa.
"Bener? gak bohong?"
"Iya Bos, suwer," ucap Dafa meyakinkan.
"Janji?"
"Ya ampun, bagaimana aku membuktikannya kalau Bos gak mau ikut sekarang," nyinyir Dafa. Tentu saja Ia kesal dan kewalahan menghadapi orang mabuk seperti Melvin. Dafa sudah menebak pasti minuman yang diberikan Clara mengandung obat terlarang yang bisa menaikkan birahi seseorang.
Kini Melvin menurut setelah Dafa berjanji mengabulkan maunya.
"Bos, Bos, kok suka sih sama cewek ular kayak, Clara sih?"
Setibanya dirumah, Hana yang masih setia menunggu Melvin bergegas keluar saat mendengar deru mobil yang Ia yakini milik Melvin.
Dafa membantu Melvin keluar dari mobil menuju ke daun pintu. Baru saja hendak mengetuk pintu Hana sudah membukanya.
"Dafa, Melvin kenapa?" tanya Hana panik.
"Gak papa, Nona. Dia mabuk tolong urus dia ya, Nona. Aku harus segera pulang sudah jam satu soalnya, besok harus kerja." Dafa menyerahkan Melvin agar Hana memapahnya.
"Dafa, apa dia permaisuri ku?" tanya Melvin memandangi wajah Hana.
"Iya, Bos. Dia halal untuk mu," ledek Dafa terkekeh.
Hana mengernyit bingung.
"Maksud mu apa, Dafa?"
"Gak papa, Nona Hana. Siapkan saja tenaga mu ya," pesan Dafa masih dengan kekehan kecil nya.
Dafa segera pergi, dan membiarkan kedua orang itu menyelesaikan masalah mereka sendiri.
"Kamu cantik!" puji Melvin setibanya di dalam kamar.
"Melvin istirahatlah!" Hana membaringkan tubuh Melvin tapi Melvin menariknya masuk kedalam dekapannya hingga membuat Hana terkejut.
"Vin, lepasin!" Hana memberontak.
"Tidak, juniorku sudah tidak bisa menahan lagi," tolak Melvin.
"Apa maksud mu, Vin?" cecar Hana mendadak takut.
"Kau harus layani, aku!" pinta Melvin.
"Ha? tidak mungkin." Hana memaksa terlepas dari pelukan Melvin hingga tangan Melvin akhirnya melonggar.
Hana gugup, tapi Ia tetap menghormati Melvin melepaskan sepatu yang masih terpakai di kaki Melvin.
Hana ingin keluar untuk membuka pintu, tapi alangkah kaget hati Hana ternyata Melvin menahan pintu itu dan malah menguncinya.
Lama saling bertatapan, Melvin mencengkram tengkuk Hana agar tidak berkutik menerima lum*t*n buas di bibir merah muda miliknya.
Rona wajah Hana memerah dan kedua netra sipitnya membulat, Ia tidak menyangka mendapat perlakuan itu dari tubuh kuat Melvin.
Hana menahan dada Melvin dengan kedua tangannya, tapi tubuh Melvin begitu kuat dan semakin berhasrat menjelajahi ruang dan waktu di bagian mulutnya.
Penasaran gak? kalau penasaran ikuti terus ya??
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
Erviana Erastus
clara mah aslix j*****g pasti cm incar duitx melvin,kasihan hana
2022-12-11
1
◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞𝐀⃝🥀иσνιєℛᵉˣ𝓐𝔂⃝❥࿐
Yang mancing siapa yang kena umpan siapa..untung halal 😁
2022-07-04
1
Maulina Kasih
clara yg pengen di hamili tau2 nanti hana yg hamil🤭🤭
2022-04-10
2