"Papa...."
Semua berdiri melihat kedatangan Prabu dengan sorot mata yang memerah marah.
"Apa maksud kekasih mu ini Melvin, beraninya dia menyuruh-nyuruh Hana layaknya pembantu."
Prabu memandang ke arah Melvin lalu berpindah ke Maya.
"Kenapa Mama membiarkan mereka bersikap seperti itu pada Hana, Ma?"
"Maaf Pa, aku tidak bermaksud," jawab Maya menunduk. Ia memang tidak berani menatap Prabu ketika marah.
"Kamu juga, Apa kamu tidak tahu kalau Melvin ini sudah menikah, Clara?"
Deg!
Kini pernyataan Prabu menghujam jantung Clara kemudian Clara memegang tangan Melvin agar Melvin mengaku.
"Benar itu, Vin?" Air mata Clara mulai memenuhi kelopak matanya. "Apa jangan-jangan gadis itu adalah istri mu?" Clara menunjuk kearah Hana yang memilih diam.
"Sayang, aku bisa menjelaskannya." Melvin mencoba memberi pengertian tapi nampaknya Clara sangat kecewa padanya.
Clara bergegas keluar meninggalkan Melvin.
"Clara tunggu, ini tidak seperti yang kamu pikirkan!" teriak Melvin. Ia takut kemarahan Clara akan mengakhiri hubungan mereka.
Melvin hendak mengejar tapi Prabu menahannya. "Melvin tunggu!"
Melvin hanya menatap bengis sang Papa, lalu berlari keluat untuk mengejar Clara hingga sampai di halaman.
"Clara, sayang tunggu. Aku minta maaf ini terjadi begitu saja." Melvin merengkuh tubuh Clara dengan erat agar Clara tidak pergi darinya.
"Kamu jahat Melvin, kamu sudah mengkhianati aku, katanya kamu mencintai aku tapi mengapa malah menikah dengan perempuan itu?" tunjuk Clara lagi ke ambang pintu yang ternyata ada Hana yang mengikuti mereka. Dengan melotot geram Clara melepaskan pelukan Melvin dan bergegas pergi.
"Clara, jangan pergi!" Teriakan Melvin sia-sia karena Clara tidak menghiraukannya.
Melvin memicing mata karena kesal terhadap Hana, yang dianggap menjadi perusak hubungannya dengan Clara. Ia lalu menghampiri Hana dan mencengkram tangan Hana dengan kuat.
"Aw, sakit Vin. Lepasin!" melas Hana kesakitan.
"Ini semua gara-gara kamu, kamu itu perempuan si*l. Mengapa Kakak harus memaksa aku menikahi perempuan seperti kamu, ha? apa hebatnya kamu Dimata Kak Arya?" cecar Melvin penuh kebencian.
"Maaf Vin, Maaf."
"Jika hubungan ku dengan Clara kandas, maka kamu harus menerima konsekwensinya!" ancam Melvin yang kini berpindah menekan Kedua sisi bibir Hana.
Hana pasrah, hanya air mata yang bisa mewakili perasaannya telah di perlakukan demikian oleh Melvin.
Kemudian dengan kasar, Melvin melepas cekalan nya pada Hana, membuat Hana hampir terjatuh ke lantai tapi untunglah seseorang dengan sigap langsung menangkap tubuhnya membuat Melvin terkesima.
Ternyata yang datang adalah seorang pemuda yang belum pernah di kenal oleh Melvin sebelumnya.
Pemuda itu seperti menaruh pandangan kebencian kepada Melvin. karena melihat Hana diperlakukan dengan kasar olehnya.
"Rangga...."
Hana yang tau itu adalah Rangga bergegas berdiri dari pelukan Rangga.
"Begini cara kamu memperlakukan Hana, Melvin?" orang itu menepuk pundak Melvin dengan gayanya yang tegas.
Melvin menatap tangan orang asing itu dengan tatapan nyalang lalu menepisnya.
"Oh..jadi kamu adalah Rangga?" tebak Melvin setelah tahu Hana baru saja menyebutnya.
Bola mata Rangga menyipit melirik Melvin.
"Heh, Arya memang bodoh, dia lebih senang melihat wanita yang di cintai nya di sakiti adiknya sendiri dari pada membiarkan kan Hana menikah dengan ku."
Rangga kemudian melangkah mendekati Hana yang masih memeluk satu tangannya.
"Ikutlah dengan Hana, kamu akan aku perlakuan bak bidadari di istana ku!" ajaknya seperti sedang memelas.
Hana tahu, Rangga sangat mencintainya sama seperti Arya. Tapi Hana merasa sedikit takut pada Rangga karena pernah hampir menodainya kala itu. Kejadian itu bermula dari Hana mengakui kalau dirinya sudah mencintai Arya lebih dulu, hingga akhirnya Rangga marah dan berbuat nekat.
Rangga menggenggam kedua tangan Hana, dengan perasaan yang amat dalam.
"Hana, tidakkah kau bisa memberikan aku kesempatan untuk menjadi bagian di hati mu, setidaknya sama seperti Melvin." Rangga menoleh ke arah Melvin lalu kembali menatap kedua manik bening milik Hana.
"Berikan kesempatan aku menjadi suami mu dan nilai lah aku dengan caraku memperlakukan mu, kau pasti akan menjadi bidadari di rumah ku, percayalah Hana."
Hana meleguk liurnya, Ia hanya membisu. Kali ini perasaannya sedang dalam delima. Ia sadar, jika Melvin memang tidak ada rasa padanya apalagi saat melihat Melvin marah pada nya ketika Clara pergi, pasti Melvin tidak akan mungkin mencintainya sampai kapan pun.
Sesaat Hana berpikir picik untuk pergi saja dari hidup Melvin. Sehari saja di perlakukan Melvin seperti tidak ada artinya, sudah membuat Hana tersiksa. Bagaimana jika itu berlangsung sangat lama tentu Ia akan benar-benar hancur.
Bingung sendiri dengan pemikirannya, Namun Melvin membuat Ia tidak menyangka jika tiba-tiba Melvin langsung menyerobot tanganya dari tangan Rangga.
"Jangan coba-coba mempengaruhi nya, Rangga. Meski pun aku tidak mencintai nya tapi dia adalah Amanah yang harus aku jaga," tukas Melvin menekankan suaranya.
Rangga menarik sudut bibirnya tersenyum kecut.
"Menjaga kata mu? tapi apakah caranya menjaga dia dengan berlaku kasar?" delik Rangga.
Melvin merasa terusik dengan ucapan Rangga.
"Bukan urusan mu, dia adalah Istri ku!" teriak Melvin kesal.
"Melvin, Melvin. Kau tidak punya bakat untuk menjaga Hana, jika kau masih mencintai wanita mu itu." Rangga terkekeh. Kekehan nya itu nampak seperti sebuah hinaan bagi Melvin.
Rangga kemudian kembali memegang tangan Hana dari sisi lainnya. "Jika kau tidak mencintai nya, biar aku yang menjaga nya, cepat talak dia sekalian talak tiga bila perlu!" pancing Rangga yang semakin membuat Melvin tersulut emosi.
Bug!
Tinjuan Melvin yang semakin geram mendarat sempurna di pipi Rangga.
Rangga yang mendapatkan pukulan itu menggertakan giginya, Ia juga tidak akan tinggal diam dengan perlakuan Melvin.
Bug!
Kini Rangga yang memukul Melvin hingga memerah membuat Melvin semakin panas.
"Sialan kau Rangga!"
Keduanya akhirnya saling baku hantam tampa ada yang kalah mau pun menang. Jika yang satu terluka maka yang satunya juga terluka.
Hana menjadi panik, Ia takut keduanya bisa saja melampaui batas.
"Hentikan Vin, Ga. Hentikan!"
"Diam lah Hana, aku akan menghajar suami mu yang tidak tahu diri ini."
Kali ini Melvin dalam kendali Rangga. Rangga menindih Melvin yang sudah tergeletak dan meninju wajahnya bertubi-tubi.
"Jangga Rangga!" Hana mencegah Rangga dengan cara memeluk Melvin hingga pukulan Rangga yang hilang kendali mendarat di pipi Hana sampai membuatnya tidak sadarkan diri.
Rangga yang terkejut bergegas bangkit.
Melvin juga kaget melihat kenekatan Hana, Ia tidak percaya Hana melindungi dirinya dari pukulan Rangga yang membabi buta.
"Hana, bangun Hana!" Melvin berusaha bangkit meski setengah tubuh Hana menimpa tubuhnya.
Setelah berhasil duduk, Melvin langsung mengangkat tubuh Hana dan berhenti di samping Rangga yang menyesal tidak sengaja membuat Hana jadi tersakiti karenanya. "Rangga, mungkin aku tidak mencintainya seperti Arya mencintainya, tapi bagiku dia adalah amanah yang harus aku jaga baik suka mau pun tidak suka, dan satu hal lagi, aku tidak akan membiarkan kamu memilikinya, seperti yang di lakukan Arya terhadap Hana semasa hidupnya, kau paham? silahkan tinggalkan tempat ini!"
Rangga membisu, bukan karena ucapan Melvin barusan melainkan melihat Hana tidak sadarkan diri. "Vin, izinkan aku melihat keadaannya," tawar Rangga khawatir.
"Tidak perlu, aku bisa mengurusnya." Melvin bergegas masuk hingga membuat sang Mama dan Papa yang masih diselimuti marah Pada Ia dan Clara tadi mendadak kaget.
"Melvin, ada apa dengan, Hana?" teriak Maya yang mengikuti langkah Melvin di susul oleh Prabu.
"Apa kau menyakitinya? kau memukulnya?" Pertanyaan Prabu syarat akan tuduhan yang mengintimidasi dirinya.
Melvin masih saja tidak menjawab, lalu membaringkan Hana di atas ranjang.
Prabu tidak sabar dan menarik lengan Melvin.
Plak!
Masih sakit karena wajahnya penuh lebam oleh pukulan Rangga, sang Papa malah menambahinya.
Melvin kembali memandang Sang Papa dengan penuh kebencian.
"Lakukan saja Pa, lakukan sesuka hati mu, aku juga tidak tahan Papa selalu membandingkan aku dengan Kak Arya anak kesayangan Papa itu," jengah Melvin yang kini berbalik emosi.
Prabu tercekat. "Apa maksud mu Melvin?"selidik sang Papa tak sadar jika selama ini Ia sudah berlaku tidak adil pada kedua putranya.
🌱🌱🌱Jangan lupa, like, komen and Vote nya reader..
Aku menanti dukungan mu....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
🍁RalQEra❣️💋🆂🆈🅰🅵🅰️👻ᴸᴷ
tiba tiba ranga muncul..... moga melvin berubah hati, untuk menjaga hana... kasihan hana
2023-01-04
0
🍁RalQEra❣️💋🆂🆈🅰🅵🅰️👻ᴸᴷ
kmu sabar aja hana... cinta tdk boleh di paksa juga.... apa tindakan melvin bukan dia membencimu... tapi dia sudah ada wanita yg dia cintai terdahulu seblm mu...
2023-01-04
1
◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞𝐀⃝🥀иσνιєℛᵉˣ𝓐𝔂⃝❥࿐
Semoga pengorbanan Hana ini menjadi awal tarbukanya hati Melvin untuk Hana
2022-07-03
0