“ Tidak ada yang spesial. Dia wanita aneh” ucap Ares sambil mengingat kembali tingkah Lyra.
“ Bagaimana dia bisa jadi wanita aneh? ” tanya Shakira bingung dengan maksud Ares.
“ Entahlah, tapi setiap aku bertemu dengannya selalu menimbulkan masalah, kadang ku pikir apa dia dewi masalah”
“ Woow coba bayangkan, aku jadi sangat penasaran dengan istri mu itu. Sayang sekali aku sangat sibuk hufft” Shakira membuang napas kasar.
“ Sudah ku bilang, jangan lupa istirahat. Tapi kau gila kerja”
“ Sekarang kau terdengar seperti seseorang yang tidak gila kerja, padahal kau lebih parah dibanding aku. Tenanglah aku sudah mengatur waktu ku”
“ Baguslah” jawab Ares singkat dan kembali fokus pada berkas di tangannya.
“ Aku selalu penasaran pada satu hal”
“ Apa? ”
“ Wanita itu... maksudku istri mu, menurutmu dia adalah seorang penggoda. Tapi coba pikir bagaimana ternyata.. ya maksudku semua tuduhan itu salah”
Ares terdiam mendengar perkataan Shakira, dia mulai memikirkan juga hal itu, tapi juga masih banyak keraguan terhadap Lyra.
“ Ares, dengar ya. Dari awal aku sudah sarankan ada baiknya selidiki dulu masalah itu dengan benar, pastikan bahwa itu memang fakta. Aku tidak bermaksud meragukan Adhisti, tapi nyatanya kau bertindak hanya karena pengaduan Adhisti sajakan”
“ Aku mengerti maksudmu, tapi kau tahu sendiri keadaan Adhisti karena perempuan itu. Adhisti sangat menderita, dia menangis terus menerus, mengurung diri, dan menurut dokter dia depresi”
“ Iya aku tahu dengan jelas keadaan Adhisti, hanya menurutku tidak adil saja menyalahkan dia untuk semua itu. Bagaimana ternyata Adhisti juga salah paham dan ternyata pria itu yang membuat Adhisti menderita”
“ Aku juga tidak tahu jelasnya, semuanya membingungkan. Ketika aku bertanya pada Adhisti, dia malah hanya menangis. Aku meragukan wanita itu juga karena dia masih berhubungan dengan pria itu”
“ Begitu ya, sudahlah begini saja. Selidiki lagi, jangan hanya menaruh curiga pada istrimu tapi awasi juga pria itu. Aku pergi dulu sebentar lagi aku ada pertemuan dengan klien”
“ Baiklah, hati-hati”
“ Iya, Bye” ucap Shakira melambaikan tangannya pada Ares lalu keluar dari ruangan itu.
Apa aku memang sudah salah menduga? Sebaiknya ku selidiki lagi masalah ini, pikir Ares.
Dia kembali melanjutkan pekerjaannya, hari ini banyak sekali proyek yang harus di tinjau dan menunggu persetujuan darinya.
Hingga Sore hari, Ares masih bergelut dengan pekerjaannya. Dia selesai membaca sebuah berkas, lalu meraih gagang telpon.
“ Suruh Gavrill keruanganku” perintah Ares kepada sekretarisnya. Gavrill adalah sekretaris pribadi Ares, ia juga mempekerjakan seorang sekretaris wanita di kantornya untuk membantu pekerjaannya.
“ Permisi Tuan. Apakah Tuan memanggilku? ” tanya Gavrill begitu dia tiba di ruangan Ares.
“ Iya, aku sudah menerima laporan keuangan dari Hotel yang ada di Singapura, tapi mengapa banyak ketimpangan di sini” ucap Gavrill sembari menyodorkan berkas itu kepada Gavrill.
Gavrill menerima berkas itu, lalu memeriksanya.
“ Benar Tuan, banyak sekali pengeluaran yang tidak balance di sini”
“ Aku tidak tahu bagaimana para staf disana bekerja, kau hubungi dewan direksi hotel itu minta pertanggungjawaban darinya”
“ Baik Tuan. Tapi apa tidak sebaiknya saya langsung pergi ke Singapura untuk menghandel masalah ini Tuan”
“ Untuk saat ini tidak bisa, kita masih harus menyelesaikan proyek pembangunan hotel, proyek disini juga sudah banyak terkendala”
“ Baiklah Tuan. Apakah masih ada yang lain Tuan? ”
“ Bagaimana dengan Lyra? ”
“ Maaf Tuan, hari ini aku tidak pergi mengawasi Nona Lyra. Aku sudah menelpon Nona tadi pagi, dia baik-baik saja Tuan”
“ Jangan lalai terus awasi dia dan selidiki juga pria bernama Ryan itu”
“ Baik Tuan. Tapi Tuan menurutku Nona Lyra adalah orang yang baik, dia juga tidak pernah melakukan sesuatu yang aneh. Maaf Tuan aku hanya ingin mengutarakan pendapatku saja”
“ Dari mana kau tahu dia orang baik? ”
“ Hmmm begini Tuan karena aku sering bicara dengan Nona Lyra, menurutku sifatnya cukup baik”
“ Kenapa kau sering bicara dengannya? ”
“ Hah? ” Gavrill bingung dengan pertanyaan Ares.
“ Karena Tuan memberi perintah untuk mengawasi Nona Lyra, jika ada sesuatu yang di langgar Nona Lyra aku segera menelponnya Tuan, dan aku juga pernah berbincang-bincang dengan Nona Lyra di apartemen”
“ Kau! Berani sekali kau masuk ke apartemen, bukankah kau tahu aturannya! ”
“ Ma-maaf Tuan, hari itu aku mengawasi Nona Lyra, tapi tiba-tiba hujan turun deras. Aku juga tidak menyangka Nona Lyra sudah lama tahu dia di awasi. Nona menawarkan agar aku berteduh sebentar di apartemen. Maaf Tuan lain kali aku akan menjaga sikapku”
Mati aku, kenapa tiba-tiba bos marah?, batin Gavrill
“ Dia sudah tahu?! ”
“ Iya Tuan”
“ Kau tidak perlu mengawasinya lagi, ternyata dia sudah tahu. Dan lagi aku tidak percaya padamu juga! ”
“ Ma-maaf Tuan, aku tidak bermaksud”
“ Berani sekali kau berduaan dengan istriku, tanpa sepengetahuan ku! Pergilah aku malas melihatmu. Jangan ulangi! ”
“ Ba-baik Tuan. Aku permisi”
Gavrill pun keluar dari ruangan itu secepat mungkin.
Gawat Tuan sangat marah, apa Tuan sedang cemburu. Kenapa dia semarah itu, pikir Gavrill.
Dia memang sudah terbiasa dengan sifat temperamen Ares, jadi dia tidak pernah menganggap serius ucapan Ares, apalagi jika bosnya itu sedang marah seperti tadi.
Lyra sudah kembali ke apartemen pada pukul 7 malam, setelah selesai membersihkan diri. Dia duduk di ruang tengah sambil menonton TV. Karena Lyra waspada Ares mengawasinya sampai larut malam seperti waktu itu, jadi dia memadamkan semua lampu, dan menikmati sedikit penerangan dari lampu malam serta cahaya TV yang menyala.
Dia menikmati tontonannya, sambil sesekali tertawa ketika terdapat adegan yang lucu. Saat-saat seperti inilah Lyra merasa sangat tenang.
Ting tong ting tong
Tiba-tiba terdengar suara bel pintu berbunyi.
Apa aku salah dengar? itu seperti suara bel pintu. Tidak ada yang pernah datang ke sini.
Tapi suara itu kembali terdengar, Lyra pun segera bergegas mendekat ke arah pintu.
“ Siapa? ”
Ketika Lyra bertanya tidak ada jawaban, dia mulai takut. Akhirnya Lyra mengambil sebuah tongkat bisbol bersiap memukul jika orang itu berniat jahat. Tapi belum sempat Lyra meraih gagang pintu, pintu itu sudah terbuka sendiri.
“ Ahhh” teriak Lyra sambil mengayunkan tongkat bisbol itu.
Untungnya orang itu segera menghindar.
“ Kau! ” bentaknya
“ Tuan?! ”
“ Kau sengaja ingin membunuhku”
“ Ti-tidak Tuan, aku hanya takut kalau yang datang ternyata orang jahat”
“ Alasan”ucap Ares.
“ Tuan, untuk apa datang ke sini? ”
“ Ada aturan melarang aku datang ke rumah ku sendiri”
Ares lalu masuk, tanpa menghiraukan Lyra yang masih tercengang. Melihat itu Lyra segera menutup pintu dan mengikuti Ares dari belakang.
Untuk apa dia datang ke sini? Aku harus hati-hati, siapa tahu niatnya, pikir Lyra.
“ Kenapa semua lampu di matikan? ”
“ Aku mematikannya karena aku tidur Tuan”
“ Kau tidur dengan TV menyala? ” tanya Ares sembari menunjuk ke arah TV.
Akhirnya Lyra memilih untuk diam, dan segera mencari tombol lampu. Setelah lampu menyala barulah nampak sosok Ares yang sudah duduk di sofa. Lyra tidak tahu harus berbuat apa jadi dia hanya berdiri diam saja.
“ Apa kau tidak menawarkan minuman atau berbincang? ” tanya Ares tiba-tiba mengejutkan Lyra.
“ Hahh?! minuman? ”
“ Iya, bukankah ketika kau mengajak Gavrill ke sini kau buatkan dia minuman” ucap Ares dengan tetap menatap Lyra.
“ Ba-baik lah Tuan”
Lyra kalang kabut, segera dia menuju dapur.
“ Ini Tuan” kata Lyra sambil meletakkan segelas hot chocolate dan beberapa biskuit di sebuah piring di depan Ares.
“ Duduklah, kau akan terus berdiri”
Anehnya karena takut Lyra, tidak tahu harus menolak jadi dia langsung duduk saja dan terus menunduk.
Ares meraih gelas itu dan mulai meminumnya.
“ Ini bukan kopi? ”
Mendengar itu Lyra menegakkan kepala, melihat ke arah Ares.
“ Benar Tuan itu Hot Chocolate. Maaf aku tidak punya kopi”
“ Kau juga membuat ini untuk Gavrill? ”
“ Iya”
“ Kenapa kau mengajak dia minum bersama dan berbincang? ”
Pertanyaan jenis apa itu? Ya Tuhan ada apa dengan orang ini, batin Lyra.
“ Saat itu hujan, jadi aku hanya mengajak dia berteduh sebentar. Setelah hujannya reda dia langsung pergi”
“ Kau lupa aturan tidak boleh mengajak siapa pun ke sini”
“ Maaf Tuan. Aku berjanji tidak akan melakukannya lagi”
Orang ini tidak suka di bantah, lebih baik mengalah saja. Supaya dia cepat pergi dari sini.
“ Apa kau selalu berpakaian seperti ini di depan orang lain? ”
“ Ehhh ti-tidak Tuan”
Lyra memperhatikan dirinya, apanya yang salah dari cara berpakaiannya. Dia hanya mengenakan kaus oversize berwarna putih polos dan celana jeans pendek sepaha. Bukankah normal saja memakai pakaian itu di dalam rumah.
“ Buktinya kau memakainya”
“ Aku mengenakan ini karena sedang berada dalam rumah, siapa yang akan melihatku di sini. Aku tidak suka jika Tuan selalu mempermasalahkan pakaian yang ku kenakan. Seakan aku berusaha menjajahkan tubuhku dengan pakaian yang tidak pantas” ucap Lyra sambil menunduk dia mulai merasakan air mata jatuh di wajahnya. Lyra tahu Ares akan kembali menghinanya seperti di pesta waktu itu.
“ Tapi kau memakai itu saat aku ada di sini”
“ Aku akan menggantinya” Lyra segera berdiri ingin segera pergi ke kamarnya untuk berganti pakaian. Tapi belum sempat melangkah Ares malah menarik tangannya, hingga Lyra terjatuh ke pangkuan Ares.
“ Tu-tuan apa yang Anda lakukan”
“ Terlambat, aku sudah tergoda. Jadi harus bagaimana? ” tanya Ares makin mengeratkan pelukannya di pinggang Lyra.
“ Lepaskan aku. aku mohon Tuan”
Bukannya mendengarkan ucapan Lyra. Ares malah memutar tubuh Lyra, membaringkannya ke sofa dan tetap di atas tubuh Lyra.
“ Ahhhhh” pekik Lyra, sekarang dia sangat ketakutan.
“ Hei, diamlah”
Ares meletakkan telunjuknya di bibir Lyra, isyarat menyuruhnya diam. Dia lalu mendekat dan mendaratkan ciumannya di leher Lyra.
Lyra berusaha berontak, dia ingin berteriak tapi apa dayanya ketika tangan Ares dengan erat membungkam mulutnya, serta tubuhnya yang tepat di bawah kukungan Ares.
Ares terus menciumi tengkuk lehernya. Tangannya mulai menyusup masuk ke dalam baju Lyra, meraba lembut perutnya, berlanjut ke punggung Lyra dan melepas pengait yang ada di sana.
“ Kulitmu lembut. Apa ini yang membuat pria itu menyukaimu? Dia juga menyentuhmu seperti ini” ucap Ares ia menatap Lyra, lalu menarik tangannya dari mulut Lyra dan membelai pipinya lembut.
“ Hiks hiks hiks lepaskan aku hiks” tangis Lyra.
“ Jangan menangis, kenapa kau selalu menangis ketika suamimu menyentuhmu. Aku terkadang berpikir apa kau juga menangis ketika pria lain menidurimu”
“ Aku membencimu, kau selalu memberikan tuduhan kejimu! ”
“ Ohh itu kasar sekali, aku penasaran bagaimana bibir itu apa akan terasa lembut atau kasar” ucap Ares dengan smirk.
“ Mengapa itu jadi kesalahanku? hiks hiks kenapa ketika pria itu melihatku dengan niat bejatnya, jadi kesalahanku hiks hiks a-aku tidak pernah tidur dengan pria manapun hiks”
Ares terdiam, dia mulai menatap dan mendengarkan Lyra yang berbicara sambil menangis.
“ Pria yang mana maksud Anda, aku saja ti-tidak pernah ingat pernah ditiduri seseorang, lalu bagaimana Anda berkata seperti itu” ucap Lyra ia tidak lagi terisak, tapi air mata tak henti berjatuhan dari pelupuk matanya.
Entah karena dorongan apa, Ares bangun dari atas tubuh Lyra dan meninggalkannya begitu saja. Dia segera pergi dari apartemen itu.
Ohh aku selalu merasa bodoh. Mengapa dia menangis seperti itu. Aku tidak tega melihatnya begitu, ada apa denganku. Jika hanya tangisan palsu, ia terlihat begitu terluka. Mungkinkah tuduhan itu salah? ” batin Ares.
“ **Jiwa yang bahagia adalah pelindung terbaik untuk dunia yang kejam ”-Atticus
Mystorios_Writer 💔**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
Evan
nex lanjut thoor
2022-03-31
1
@Secrets_Cha
Favorit, like, n comment done
2022-03-01
2