“Kenapa aku harus ikut kalau dia tidak suka? ” batin Lyra.
“ A-aku tidak biasa memakai pakaian seperti ini, Tuan” ucap Lyra sambil menunduk, ia sengaja menyembunyikan punggungnya dari Gavrill dan Ares.
“ Aku tidak peduli cepatlah! ”
Kenapa dia harus malu, kalau ternyata dia terlihat cantik. Dasar bodoh!, batin Ares yang tanpa sadar dirinya juga terpesona melihat Lyra yang begitu cantik saat ini.
Ares dan Lyra lalu berjalan masuk ke arah rumah itu, tapi mereka berjalan terpisah tidak bergandengan seperti pasangan pada umumnya. Ares berjalan di depan dengan Lyra yang mengikuti dari belakang. Lyra kesulitan menyesuaikan kecepatan langkahnya dengan Ares karena sekarang ia memakai high heels.
“ Hei! kau seperti siput. Jalanlah lebih cepat”
“ Maaf Tuan”
Apa menurutmu berjalan menaiki tangga dengan high heels seperti ini mudah? Makhluk aneh! Setidaknya bersimpatilah sedikit, jangan malah mengataiku siput, rutuk Lyra kesal.
Begitu mereka masuk ke dalam rumah itu, nampak suasana rumah sudah dihias dengan sangat mewah sehingga membuat pesta yang glamor.
Ketika melihat Ares Crimson yang datang, para tamu yang ada disana berdatangan menyapa mereka, Ares hanya menanggapi sesekali.
Tamu-tamu disana dibuat takjub oleh wanita pendamping Ares kali ini. Lyra menjadi pusat perhatian karena aura kecantikannya yang mampu mempesona setiap orang. Ia terlihat cantik dan seksi secara bersamaan.
Lyra memang merasa risih dengan tatapan orang-orang, ia selalu berpikir apa mereka menatap punggungnya. Tapi Lyra tidak lagi berusaha menutupi punggungnya, karena pasti terlihat aneh.
“ Ini adalah pesta perayaan tunangan rekan bisnisku, jadi jaga perilakumu” ucap Ares berbisik pada Lyra sambil meraih pinggang Lyra hingga memaksa Lyra mendekat ke arahnya.
“ Ba-baiklah Tuan” jawab Lyra terbata ia risih harus sedekat ini dengan Ares, apalagi Ares memegang pinggangnya.
“ Ayo” Ares mengiring Lyra berjalan di sampingnya dengan tetap memegang pinggangnya, barulah mereka tampak seperti pasangan.
S*al*n! Gaun ini terlalu terbuka. Ingin ku congkel mata lelaki-lelaki bejat itu. Kenapa mereka memandangnya seperti itu!, geram Ares. Karena itu dia menarik Lyra ke arahnya.
“ Tuan Ares, Terima kasih sudah mau datang ke pestaku, ini merupakan suatu kehormatan besar” ucap seorang pria menghampiri mereka, dari ucapannya Lyra menduga dia penyelenggara pesta ini.
“ Ya” jawab Ares.
“ Hi, Nona saya Mark. Semoga Nona menikmati pestanya” ucap pria itu sembari menjulurkan tangan untuk bersalaman.
Lyra menyambut tangan itu.
“ Lyra ” ucapnya
Lyra lalu menarik tangannya kembali setelah perkenalan itu.
“ Baiklah Tuan silakan nikmati pestanya, saya mohon undur diri menyapa tamu lain”
“ Hemm”
Minus akhlak nih orang, bisa-bisanya hanya berdehem saja, batin Lyra melihat sifat Ares, yang menurutnya angkuh.
“ Siapa yang mengizinkanmu bersalaman dengannya? ”
“ Hahh? maksud Tuan”
“ Sebagai istriku kenapa kau begitu murahannya bersentuhan dengan pria lain? ”
Bersentuhan? dengan pria lain? Dia membuat salaman perkenalan jadi tindakan menyimpang., sesal Lyra
“ Aku hanya membalas perkenalannya saja, tidak ada maksud lain Tuan”
“ Itu sama saja kau tetap membiarkan tubuhmu disentuh pria lain. Aku sudah katakan padamu tubuhmu itu milikku! ”
“ Baiklah Tuan, aku mengerti” Lyra memilih mengalah dari pada harus berdebat dengan pria ini.
“ Kau tidak boleh bersentuhan dengan pria lain selain aku, lain kali minta izin dulu sebelum bertindak, atau kau akan menerima akibatnya”
Lyra bergidik geri, ia tidak mau kejadian seperti waktu itu terulang lagi.
“ Tuan aku ingin bertanya, apa boleh? ”
“ Apa? ”
“ Pernikahan kita, bukankah itu dilakukan secara rahasia? ” Lyra penasaran pernikahannya tidak dipublish oleh Ares, lalu mengapa ia di bawa ke pesta yang tentunya banyak orang.
“ Kapan aku mengatakan pernikahan itu rahasia? ”
“ Ehh maksud Tuan”
“ Aku menikahimu tanpa pesta besar agar itu cepat selesai, tapi tidak pernah mengatakan itu rahasia”
Ahhh! Ini jelas merugikanku, kalau nantinya aku berpisah dengannya. Semua orang akan tahu status ku, batin Lyra.
“ Be-begitukah, ini merugikan bagiku” gumam Lyra pelan
“ Itu tidak merugikan justru seharusnya kau bangga menjadi istri seorang Ares Crimson”
“Lalu segera akan jadi mantan istri kan, apa yang hebat dari itu? ” tanya Lyra sambil menatap Ares.
“ Menjadi mantan istri ku saja sudah patut kau syukuri, karena aku mau menikahimu” jawab Ares santai.
“ Berbaurlah dengan para wanita disini, kau akan tau manfaat menjadi istriku. Aku pergi menyelesaikan beberapa urusan dulu” Ares lalu meninggalkan Lyra dan bergabung dengan kumpulan pria yang nampaknya sedang berunding.
Berbaur seperti apa maksudnya? aku tidak mengenal siapapun. Ini saja bukan seperti pesta mulai dari tadi semuanya hanya berdiri dan berbincang saja, seakan menolak suara ribut dari pesta sebenarnya, pikir Lyra.
Lyra lalu berjalan ke arah meja tempat makanan di sajikan. Ia mencari makanan ringan yang bisa dimakan setidaknya penghilang kebosanan. Lyra lalu mengambil sebiji macaron dan memakannya.
“ Hi, Nona” sapa sapa seorang wanita pada Lyra.
“ Halo ” jawab Lyra singkat
“ Nona datang dengan Tuan Ares? ”
“ Iya”
“ Kalau boleh bertanya Nona ini siapanya? ”
Huftt nampaknya wanita ini sangat ingin tahu. Mengganggu sekali, batin Lyra.
“ Sa-saya istrinya” ucap Lyra enggan
“ Apa?! ”
Benarkah? Benarkah? Nona adalah istri Tuan Ares?
Tiba-tiba entah kerumunan dan mana dan sejak kapan menguping pembicaraan Lyra, serentak para wanita itu bertanya pada Lyra.
“ Iya” jawab Lyra singkat, ia tidak ingin ditanyai lebih lanjut lagi.
Para wanita itu terdiam sejenak, lalu berebut ingin memperkenalkan diri pada Lyra. Lyra sampai bingung harus berkata apa para wanita itu sibuk memperkenalkan diri dan memberi tahu bisnis suami-suaminya, atau ayahnya. Seakan-akan ingin Lyra memberi tahu itu pada Ares.
Menyedihkannya diriku, apa ini yang dia maksud manfaat jadi istrinya, pikir Lyra sambil memandang ke arah Ares yang sedang sibuk mengobrol. Ares yang menyadari sedang di tatap oleh Lyra pun menoleh ke arah Lyra. Melihat itu dengan segera Lyra memalingkan wajah.
Sekarang kau tahu bagaimana pengaruhku kan?, batin Ares. Ia tersenyum penuh kemenangan setelah melihat Lyra memalingkan wajah.
“ Menyebalkan sekali wanita ini! Dia berbangga diri, sedangkan semua tahu bahwa dia adalah simpanan. Nona Shakira adalah kekasih Tuan Ares” geram seorang wanita di sudut ruangan itu melihat Lyra.
Lyra masih terjebak diantara kerumunan wanita itu.
Bagaimana cara untuk pergi dari mereka? aku bosan mendengar mereka memuji-muji Tuan Ares. Kalau saja mereka tahu Tuan Ares itu seperti apa.
“ Iya baiklah. ” ucap Lyra pada para wanita itu. Ia lalu berjalan sebentar mencari minuman, dia kehausan setelah memakan macaron itu dan harus menjawab para wanita itu.
Lyra lalu mengambil segelas Mocktail, lalu menyesapnya pelan. Tapi baru saja ia bebas dari kerumunan itu, para wanita itu kembali menghampiri Lyra lagi. Mengajaknya mengobrol hingga membuat ia terpaksa menaruh kembali gelasnya.
Nikmatilah pesta ini! aku akan membantu sedikit, batin wanita itu sambil menumpahkan minuman di gelas Lyra sampai setengahnya lalu menuangkan vodka ke dalamnya.
Lyra tidak melihat itu karena terhalangi kerumunan wanita-wanita itu.
Ohh! Melelahkan kapan mereka akan meninggalkan aku sendiri, batin Lyra. Ia lalu mengambil kembali gelasnya dan meminumnya. Ia meneguk kuat minuman itu karena niat menghilangkan sedikit rasa stressnya karena perbincangan itu.
Hmmm rasanya jadi sedikit aneh, tadi rasanya manis dan enak. Sekarang terasa membakar tenggorokan. Apa memang begitu, pikir Lyra sembari memandang gelasnya yang kosong.
Tiba-tiba Lyra merasa ada tangan yang menyentuh punggung polosnya, sontak ia berbalik.
“ Tuan! ” pekiknya terkejut.
“ Hei! pelankan suaramu kenapa kau berteriak? ”
“ Maaf Tuan, aku terkejut” Lyra melihat sekeliling nampak semua mata tertuju pada mereka.
Ahhh malunya.
“ Kita akan segera pulang, aku sudah selesai di sini”
“ Baiklah”
Lyra lalu mengikuti Ares yang berjalan di depannya. Saat melewati kumpulan para pria, Lyra berjalan sedikit cepat ia merasa malu. Lyra tidak tahu para pria itu menatapnya takjub karena terpesona dengan kecantikannya apalagi pemandangan seksi punggung polos Lyra.
“ Lain kali pakailah pakaian yang layak” bisik Ares sambil menarik tangan Lyra untuk berjalan bergandengan dengannya, lalu tangannya memegang punggung Lyra posesif usaha menutupi punggung itu. Tapi jelas itu tidak berguna.
“ Bukankah Tuan yang memberi gaun ini? ” tanya Lyra pada Ares, ia juga kesal harus disalahkan untuk hal yang penyebabnya adalah Ares.
“ Waktu itu gaun itu tidak terlalu terbuka, saat kau pakai gaun itu malah nampak seperti pakaian wanita penggoda” ucap Ares sinis, ia merasa kesal saat melihat para pria memandangi Lyra. Ares tidak suka hal itu.
Memang kesalahan besar, memberi gaun ini padamu. Karena itu terlihat sangat mempesona, entah itu salah gaunnya atau riasanmu saat ini, batin Ares.
“ Anda sangat kejam” ucap Lyra lalu ia menjauh dari gandengan Ares. Matanya mulai berkaca-kaca, jelas ia sakit hati oleh perkataan Ares, dia tidak pernah berniat menggoda siapapun. Lyra memakai gaun ini juga oleh perintah darinya, dia juga tidak sudi harus memamerkan tubuhnya. Tapi Ares malah merendahkannya.
Lyra berjalan jauh di depan Ares, ia tidak mau Ares melihat sisi lemahnya. Setelah Ares menyusul, mereka pun naik ke dalam mobil yang di kendarai langsung oleh Ares.
Lyra hanya terdiam memandang keluar jendela.
“ Aku akan mengantarmu ke apartemen”
“ Hmmm” jawab Lyra dengan anggukan tanpa menoleh ke arah Ares.
“ Apa kau mulai berani? kenapa menjawab seperti itu”
“ Tidak, Tuan”
Ares lalu menepikan mobilnya, ia kesal dengan tingkah Lyra. Menjawab seperti itu bahkan tanpa menoleh padanya.
“ Hei! kau tidak mendengar perkataanku! ” bentaknya pada Lyra.
Anehnya Lyra tidak menjawab atau bahkan melihat ke arah Ares.
“ Hiks hiks aaaa hiks hiks” suara tangis Lyra pecah.
Ada apa dengannya, kenapa menangis seperti itu?, pikir Ares.
“ Kau kenapa? lihat kemari, jawab aku”
Tapi Lyra tetap tidak menghiraukan Ares, malah menangis semakin keras dan tersedu-sedu.
“ Ada apa? ” Ares lalu menarik dagu Lyra agar berbalik ke arahnya, dan ia seketika terkejut melihat wajah wanita itu yang basah oleh air mata.
“ Hei! berhenti menangis ada apa? ” Ares merasa iba melihat keadaan Lyra saat ini.
Apa dia menangis karena perkataanku, batinnya.
“ Katakan padaku kenapa kau menangis? Cepatlah sebelum kesabaranku habis! ”
“ aaaa hiks hiks kau jahat sekali! a-aku.. aku sudah bilang aku bukan wanita penggoda! Tapi kau selalu menuduhku. Kalian semua mengatakan aku wanita murahan hiks hiks” ucap Lyra tersedak karena tangisnya.
“ Su-sudahlah jangan menangis lagi” ucap Ares gugup ia bingung tidak tahu harus berbuat apa. Dia memegang bahu Lyra untuk menenangkannya.
Lyra dengan cepat menepis tangan Ares.
“ Jangan sentuh aku dengan tangan kotormu. Baj*ng*n! S*al*n! menjauh dariku, aku benci pada kalian” entah apa yang terjadi hingga Lyra mempunyai keberanian itu.
“ Kau! berani sekali kau memakiku! ” bentak Ares, ia sangat marah karena Lyra berani menepis tangannya, bahkan memakinya.
“ Kenapa?! Kau juga membentakku, apa aku tidak boleh. Menyenangkan mengataiku kan. Katakan saja terus! katakan aku wanita penggoda, wanita murahan. Oh! iya pel*c*r, bukankah kau seperti itu aku menurutmu. Silakan beri tahu saja pada semua orang! ” Lyra berteriak dari menangis sekarang dia bertukar menjadi sangat marah.
“ Kau!! ” geram Ares lalu menarik kuat bahu Lyra ke arahnya.
“ Bicaralah lagi! ” bentaknya tepat di wajah Lyra, ia meremas kuat bahu Lyra.
“ Ahh sakit, kau ber*ngs*k! lepaskan aku! aku tidak menyukaimu, sangat.. sangat membencimu! ” oceh Lyra berontak.
“ Bau alkohol, kau mabuk?! ”
“ S*al*n! aku tidak mabuk. Aku tidak pernah seperti itu. Menjauh dariku! ”
Lyra terus berontak dengan memukuli dada Ares. Sepertinya ia telah dipengaruhi alkohol yang di masukkan wanita di pesta tadi.
“ Apa kau belum puas menyebut aku pel*c*r, kenapa mengatakan aku pemabuk! Aku ti-
Ucapan Lyra terhenti karena Ares yang tiba-tiba menciumnya. Lyra memukuli bahu Ares agar pria itu menjauh darinya.
Tapi sudah terlambat, Ares malah mendorongnya mundur ke kursi, hingga dengan leluasa Ares memperdalam ciuman itu. Menghentikan perlawanan Lyra yang sia-sia.
Ares menyalurkan semua hasrat yang ada padanya, rasa simpati, kemarahan, dan ***** yang berusaha di kendalikannya.
Ia terus menuntun Lyra pada ciuman yang paling mengeksplor, *******, menggigit bibir bawah Lyra. Hingga Lyra membuka mulutnya, dan mengabsen satu persatu yang ada disana.
Lyra mulai kehilangan kesadarannya, tak ada lagi perlawanan darinya. Dia malah mengeluarkan suara lembut, yang menggilakan bagi Ares.
Ares merasakan bahwa Lyra mulai kehilangan kesadarannya, mulai tertidur karena efek alkohol, menghentikan aksinya. Memandang dalam ke arah Lyra.
“ Siapa yang menyuruhmu mabuk? dan mengoceh tak jelas seperti ini”
Ares lalu membenarkan anak-anak rambut Lyra yang berjatuhan di wajahnya.
“hrufff hcritttt”
“ Hei!! ”
Tiba-tiba Lyra menarik jas Ares dan mengenduskan ingusnya seolah itu adalah tisu.
“ Menjijikkan” geram Ares sambil segera membuka jasnya dan melemparkannya ke belakang.
“ Dasar!! **Kau siput lambat dan berlendir!! ”
“ ‘ Bagaimana kau mengeja “ cinta” ? ’ tanya Piglet. ‘ Kau tak usah mengejanya... rasakan saja’ jawab Pooh. A. A. Mine ”
Mystorios_Writer💖**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
Buna Seta
Samapai di sini dulu ya bacanya
2022-04-04
2
Evan
thoor lanjut
2022-03-31
1
𝓐𝔂⃝❥Ŝŵȅȩtŷ⍲᱅Đĕℝëe
semangat
2022-03-16
1