Lyra Pov On
Pada akhirnya aku sudah terikat kesepakatan itu. Aku sudah menjadi istri seseorang yang ingin membalas dendam padaku.
Bahkan ketika dia mengucapkan janji pernikahan itu, masih sama wajahnya tetap tanpa ekspresi. Apa itu simbol ketenangannya? Aku harus bagaimana dengan pernikahan ini, ibu belum tahu tentang ini. Ibu pasti akan sangat marah, karena aku mengambil keputusan bodoh atau mungkin aku telah membuatnya sedih.
Entah apa yang terjadi selanjutnya, aku hanya bisa diam dan menunggu.
Lyra Pov Off
Setelah acara pernikahan yang sangat singkat itu, mereka naik ke mobil dan pergi dari gereja. Lyra duduk disamping Ares dikursi penumpang, dengan Gavrill yang mengemudi.
Sepanjang perjalanan hanya keheningan yang ada. Lyra memilih diam dan hanya memandang keluar jendela.
Akhirnya mereka tiba di pekarangan sebuah mansion yang besar dan megah.
Ini rumah yang layak untuk julukannya sebagai Miliuner, batin Lyra.
“ Silakan Tuan” Gavrill yang membukakan pintu untuk Ares.
“ Silakan Nona”
“ Tidak perlu”
“ Baiklah Nona”
“ Tuan apakah saya bisa kembali ke kantor? ”
“ Tunggulah di sini sebentar”
“ Kau ayo masuk! ” ucap Ares singkat pada Lyra
“ Baik Tuan”
Ares dan Lyra masuk ke dalam mansion itu, pemandangan pertama yang Lyra lihat adalah ruang tamu yang cukup luas dan mewah.
“ Kenapa membawanya ke rumah!! ” Teriak Adhisti tiba-tiba
“ Mari kita bicarakan di atas ” ucap Ares
“ Kakak menikahinya dan membawa dia ke rumah ini. Kakak mau dia jadi Nyonya! Kakak tidak memikirkan perasaanku. Aku benci dia! ”
“ Kakak melakukan ini untukmu. Kenapa sekarang mau protes apa lagi! ”
“ Aku meminta kakak membalasnya bukan menikahinya, aku juga tidak mau tinggal serumah dengan dia”
“ Aku menikahinya agar dia tidak mengganggu pria itu lagi, bukankah itu keinginanmu”
Deggg!
Hati Lyra serasa di sambar petir, ia sebenarnya sudah menduga penyebab dari pernikahan ini. Tapi mendengar langsung kebenarannya serasa lebih menyayat hati.
Apa mereka setidaknya tidak berpikir sebelum mengatakan itu, mengatakannya seakan aku tidak ada disini, batin Lyra.
Kesedihannya sangat mendalam hingga tanpa sadar bulir-bulir bening itu berjatuhan membasahi wajahnya.
“ Aku mau dia jauh dari Ryan, tapi apa perlu kakak menikahinya. Dan sekarang apa aku harus menganggapnya kakak ipar”
“ Adhisti! kakak sudah bilang padamu itu semua untukmu, dengan menikahinya akan kupastikan dia tidak mendekati pria itu”
“ Aku tetap tidak setuju, Aku akan pergi dari rumah dari pada harus serumah dengannya! ”
“ Jangan melakukan hal bodoh atau kakak akan sangat marah padamu, aku memang membawanya ke sini tapi kalau kau tidak ingin dia ada di rumah ini. Aku akan bahwa dia pergi. Jadi cobalah tenang”
“ Lakukan saja sesuka kakak asal dia tidak lagi berada di dekatku” Adhisti mengucapkan itu sembari berlalu ke luar, ia sengaja menabrak Lyra yang berada di ambang pintu.
Lyra hampir tersungkur sebab tindakan Adhisti tadi. Namun ia berhasil mendapatkan kembali keseimbangannya dengan memegang sisi pintu.
Adhisti sudah pergi dari rumah, entahlah Lyra tidak tahu dia pergi ke mana.
“ Gavrill”
“ Ya Tuan” jawab Gavrill karena dari tadi ternyata ia juga hanya berdiri di samping pintu, karena perintah dari Ares untuk menunggu.
“ Kau sudah menyiapkan apartemen yang suruh? ”
“ Semua sudah siap Tuan”
“ Antar dia ke sana”
“ Baik Tuan” jawab Gavrill
“ Kau akan tinggal di apartemen” Ucap Ares pada Lyra
“ Tidak perlu, aku akan tinggal di panti saja Tuan”
“ Kau harus tinggal di apartemen, berdasarkan kesepakatan kau harus tinggal bersamaku”
“ Tapi aku tidak mau tinggal bersama Anda tuan” jawab Lyra walaupun ia berusaha untuk tegar, tapi sepertinya hatinya menolak karena ia masih saja nampak lemah dengan penuh tangisan.
“ Aku tidak tinggal di apartemen itu, yang ku maksudnya adalah kau harus tinggal di bawah pengawasanku. Bukankah kau sudah menyetujuinya”
“ Aku dapat bersumpah tidak akan mendekati atau bahkan bertemu dengan Ryan. Jadi tuan tolong biarkan aku tinggal di panti saja”
“ Aku tidak mengizinkan, kita lakukan sesuai perjanjian. Tentu aku tidak percaya dengan janji wanita penggoda”
Apa maksud perkataannya? aku bukan wanita seperti itu, batin Lyra
“ Tuan a-aku bukan wanita pengoda hiks hiks aku tidak pernah melakukan hal itu” tangis Lyra pecah ia ingin membela dirinya
“ Lalu disebut apa seseorang yang merebut kekasih sahabatnya, kalau bukan wanita pengoda! atau kalau kau tidak setuju kau bisa menyebut dirimu murahan”
“ Aku bukan wanita seperti itu”
“ Aku tidak peduli mau kau menyangkalnya, tapi sudah ku putuskan kau harus tinggal di apartemen! ” tegas Ares ia merasa muak melihat Lyra yang baginya hanyalah tindakan sok suci dan air mata palsu.
“ Bukankah kau seharusnya bersyukur aku memberikan kebebasan untukmu melakukan apapun, tidak mengajakmu tinggal bersama dan tidak mengekangmu”
Tiba-tiba Ares mendekat pada Lyra.
“ Aku membiarkanmu bebas, yang perlu kau lakukan hanya jangan mendekati kekasih adikku. Aku bisa saja memaksamu untuk tinggal bersamaku dan jadi istri yang baik. Kita sudah menikah kau ingat! ” bisik Ares ke telinga Lyra.
Lyra gemetaran mendengar ancaman itu, ia tidak mau jika harus benar-benar menjalani kehidupan pernikahan dengan Ares.
“ Gavrill antar dia ”
“ Baik Tuan. Nona silakan naik ke mobil”
Lyra naik ke mobil. Ia akan memilih tinggal di apartemen dari pada harus menjalani ancaman Ares.
Sepanjang perjalanan Lyra terus saja menangis. Ia terus memandang keluar jendela. Gavrill yang melihatnya memilih untuk diam.
Sudah sepantasnya setelah semua itu, dia menangis, batin Gavrill
Mereka akhirnya sampai di depan sebuah gedung
“ Ayo Nona, apartemen tempat tinggal Anda ada di lantai 2” Gavrill mengajaknya menaiki lift.
“ Ini adalah apartemennya. Saya sudah menyiapkan semua keperluan Nona, tapi jika masih ada yang kurang. Anda bisa menghubungi aku”
“ Bagaimana dengan barang-barangku yang ada di panti? ”
“ Saya belum menjemputnya, kalau mau Nona bisa ikut untuk menyiapkan semuanya, agar tidak ada yang tertinggal”
“ Baiklah Terima kasih”
“ Nona Tuan berpesan pada saya untuk menyampaikan ini bahwa selama Nona tinggal di sini untuk kegiatan selain kuliah dan mengunjungi panti Anda harus meminta izin terlebih dahulu dan Anda tidak diperkenankan membawa orang lain ke apartemen”
“ Aku harus minta izin untuk melakukan sesuatu”
“ Untuk kegiatan yang tidak biasa Anda harus minta izin Nona”
“ Apa ini yang dia sebut kebebasan? ”
“ Maaf Nona saya hanya menjalankan perintah, untuk lebih jelasnya Anda dapat bertanya pada Tuan. Kalau begitu saya permisi. Telpon saya jika membutuhkan sesuatu” ucap Gavrill pamit pergi.
Lyra memutuskan untuk masuk ke dalam apartemen itu.
Tempat ini sangat luas. Seperti ini ternyata apartemen mewah milik orang-orang kaya. Ini sangat luas untuk hanya 1 orang tinggal, batin Lyra
Aku akan mandi dan segera berganti pakaian.
Lyra masuk ke dalam kamar, karena hanya ada 1 kamar tidur sudah dapat dipastikan itu kamarnya. Ia segera memeriksa lemari untuk mengambil pakaian.
Matanya takjub melihat semua pakaian disana.
Ini bukan pakaianku. Semuanya baru. Mereka menyiapkan semua ini.
Ia mengambil handuk dan mengambil baju dan celana casual. Lyra tidak akan langsung tidur karena jam masih menunjukkan pukul 20.00 WIB ia berpikir untuk pergi ke rumah sakit Melihat ibunya.
Sekitar setengah jam Lyra sudah selesai mandi, ia duduk di depan meja rias. Di sana penuh dengan peralatan rias, namun Lyra nyakin tidak akan dapat menggunakan semua itu. Ia menyisir rambutnya, memoles tipis bedak di wajahnya, dan menambahkan lipstik berwarna pink di bibirnya.
Lyra memang tidak perlu riasan berlebihan untuk terlihat cantik. Ia memiliki paras sempurna sebagai wanita. Jadi dengan stylenya saat ini sudah dapat mengeluarkan pesona dirinya yang memikat.
Aku akan memberitahu ibu, walaupun berusaha ditutupi. Lambat laun ibu pasti tau akhirnya.
Lyra memang tidak mengenal daerah apartemen ini, jadi dia menggunakan handphone untuk mencari lokasi halte terdekat dengan Maps.
Lyra menunggu bus yang melalui jalur ke rumah sakit, di halte.
Setelah ia menaiki bus itu. Lyra akhirnya tiba di rumah sakit. Ia sibuk menata kata yang akan ia pakai untuk mengatakannya pada ibunya.
“ Ibu ” sapa Lyra begitu ia membuka pintu ruangan Diandra.
“ bu, bagaimana keadaan ibu? ”
“ Urusanku tadi berjalan lambat, jadi aku baru datang” ucap Lyra lagi, namun ibunya hanya memandangnya tanpa menjawab
“ Bu, ada apa? ” tanya Lyra ia khwatir.
“ Anak-anak sudah di izinkan tinggal di panti” ucap Diandra buka suara.
“ Iya, bu. Aku sudah meminta orang itu membantu kita, dan dia orang baik bu. Dia mau membantu kita. ” jawab Lyra ia mulai gugup dan takut dari mana Ibunya tau ia belum memberitahunya
“ Dia membantu kita, sebagai imbalan karena kau mau menikah dengannya”
“ Kebahagiaan adalah kenyataan dikurangi ekspektasi”- Tom Magliozzi
Mystorios_Writer 💛
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
Buna Seta
Singgah dulu ya bacanya nanti
2022-04-04
2
Lee
Sudah q favorit ya.maksih yaa
2022-03-13
1
Mom FA
salam dari in memories🙏
2022-03-13
1