“Ibu! ”
“ Ibu! ” teriakan Lyra yang syok dan segera membantu memapah ibunya ke Ambulance.
Beberapa menit yang lalu ketika Diandra pingsan. Lyra segera mencari bantuan, biarawati yang kebetulan lewat, segera membantu dan menelpon Ambulance.
“ Ibu! ” panggil Lyra lembut mengharap Diandra mendapatkan kembali kesadarannya.
Mereka tiba di rumah sakit. Segera para perawat membantu membawa Diandra ke UGD rumah sakit.
“ Baik Nona, silakan menunggu di luar. Staf kami akan memeriksa pasien” ucap seorang perawat pada Lyra ketika mereka tiba didepan pintu UGD.
Lyra menunggu dengan gelisah di kursi.
Bagaimana keadaan ibu sekarang, ya Tuhan tolong lindungi ibuku, batin Lyra
Setelah 30 menit menunggu, akhirnya Dokter dan beberapa perawat keluar dari ruangan itu.
“ Nona Anda diminta menemui dokter untuk membahas pemeriksaan pasien” ucap perawat itu pada Lyra
“ Baik ”
Di ruangan dokter Lyra di persilahkan duduk.
“ Baik Nona kalau boleh tahu siapa nama Anda dan apa hubungan Anda dengan pasien? ” tanya dokter dengan tetap memperhatikan komputer di depannya.
“ Nama saya Lyra dan pasien adalah ibu saya. Ibu pengasuh panti tempat saya dibesarkan dokter” ucap Lyra
“ Begini Nona dari hasil pemeriksaan Pasien, hasil scanning pasien menunjukkan adanya gejala penyakit ginjal stadium awal” jelas dokter
“ Penyakit ginjal stadium awal umumnya dapat disembuhkan dengan obat tanpa prosedur operasi. Namun yang menyulitkan bagi pasien adalah bahwa pasien sudah pernah melakukan pendonoran ginjal”
“ Lalu apa yang harus dilakukan pada ibu saya dokter” jawab Lyra ia sangat sedih mendengar penuturan dokter itu
“ Secara sederhananya kesulitan pengobatan disini adalah karena pasien hanya memiliki 1 ginjal, setelah pendonoran. Namun sekarang ginjal itu bermasalah. Oleh karena itu pasien tidak akan dapat melakukan perawatan hanya dengan obat saja. Tetapi juga harus diberi prosedur lain seperti pencucian darah.” ucap dokter itu pada Lyra
“ Dan sekarang kami sangat menyarankan agar pasien dirawat inap. Penjelasan tentang jadwal dan prosedur akan di jelaskan kembali oleh dokter residen kami” ucap dokter itu sembari mempersilahkan Lyra keluar dari ruangannya.
Dokter residen menjelaskan kepada Lyra secara terperinci semua prosedur pengobatan yang akan dijalani Diandra, dan biaya pengobatan.
Lyra sudah kembali ke ruangan Diandra di rawat. Ia menungu disebelah ranjang karena sampai sekarang Diandra belum sadar, menurut dokter setelah efek obat penenang hilang Diandra akan terbangun.
Dari mana kami akan mendapatkan uang untuk pengobatan ibu. Bahkan jika aku masih bekerja di cafe. Gajiku pun tidak cukup, Batin Lyra
Seminggu yang lalu secara tiba-tiba ia di pecat dari pekerjaannya di Cafe. Ia tidak tahu pasti alasannya. Bosnya hanya bilang Cafe itu melakukan pengurangan karyawan.
Ketika ia berpikir sempat terlintas apakah sebaiknya ia menyetujui kesepakatan yang ditawarkan oleh Ares. Setidaknya selama ibu panti dalam perawatan, anak-anak panti tetap memiliki tempat tinggal, atau bahkan ia bisa meminta bantuan biaya perawatan ibunya pada pria itu, bukankah dia pria kaya.
Namun Lyra segera menepis pikiran itu.
Setelah sore hari ia memutuskan untuk pergi pulang sebentar mengambil baju ganti.
“ Ibu ” sapa Lyra pada seorang biarawati gereja yang sudah akrab dengannya karena tidak dapat dipungkiri bahwa para Biarawati gereja kerap membantu panti. Seperti sekarang anak-anak panti di izinkan untuk tinggal sementara di gereja.
“ Bagaimana keadaan Diandra, nak? ”
" Tidak baik, bu. Ibu mengidap penyakit ginjal stadium awal, dan harus melakukan pengobatan jangka panjang”
“ Oh kasihan sekali Diandra, semoga ia lekas sembuh. Maaf ibu tidak dapat banyak membantu” ucap biarawati itu sendu
“ Tidak, bu. Dengan mengizinkan kami tinggal di sini dan membantu menjaga adik-adik sudah sangat membantu” ucap Lyra
“ Baiklah, bu. Aku ambil baju ganti dulu ya”
“ Silakan, nak” jawab Biarawati itu.
Lyra mengemas pakaian yang ia butuhkan, begitu juga pakaian ibunya.
Ibu menderita penyakit ini karena aku. Seandainya ibu tidak mendonorkan ginjalnya padaku
“ Ibu tidak akan sakit ” gumam Lyra lirih diiringi bulir-bulir air mata yang berjatuhan membasahi wajahnya.
Lyra kembali teringat saat ia masih duduk di bangku kelas 3 SMA, ia menderita penyakit ginjal kronis akibat kecelakaan motor yang menimpanya.
Kondisinya saat itu mengharuskan Lyra mendapatkan pencangkokan ginjal. Dengan tulus Diandra mendonorkan ginjalnya untuk Lyra.
“ Kakak akan pergi menjaga ibu ke rumah sakit. Kalian jangan nakal dan menyusahkan ibu Biarawati ya” Pamit Lyra pada anak-anak panti sebelum pergi.
Lyra berjalan keluar dari panti menuju halte. Ia akan menaiki bus ke rumah sakit.
“ Nona Lyra”
Sebuah mobil tiba-tiba berhenti didepan Lyra yang duduk di halte bus. Beriringan dengan suara yang memangilnya Lyra segera menoleh.
“ Siapa? ”
“ Ini saya Nona ” balas orang itu, sembari menurunkan kaca mobilnya. Lyra tercengang ia adalah Gavrill.
“ Apa Nona sudah punya jawaban untuk kesepakatan kemarin? ”
“ Aku sudah bilang tidak akan melakukannya” ucap Lyra sejujurnya ia ragu.
“ Naiklah Nona mari kita diskusikan lagi, siapa tahu keputusan Nona berubah”
“ Tidak aku tidak mau, Anda bisa pergi” elak Lyra
“ Ikutlah tidak perlu jual mahal! Bukankah kau membutuhkan biaya untuk perawatan Ibu panti itu! ” Suara tegas itu di tujukan pada Lyra oleh Pria di kursi belakang mobil itu, dari suara itu Lyra tahu itu Ares.
Sejak kapan dia disitu? Bodohnya aku tidak sadar dia ada di sini, batin Lyra
“ Apa kau tetap akan melamun di situ! ”
Perkataan itu cukup untuk menyadarkan Lyra yang termenung
” Aku a-aku tidak bisa” jawab Lyra terbata-bata menolak tawaran itu
“ Ikutlah Nona. Tidak perlu bersikeras coba Nona pikirkan lagi mungkin kesepakatan itu bisa membantu Anda” ucap Gavrill
“ Naiklah” ajak Gavrill sembari membuka pintu pintu mobil.
Sudahlah ikuti saja, dia benar aku tidak punya pilihan lain aku harus mengutamakan ibu, batin Lyra
Lyra akhirnya naik ke mobil itu, ia duduk di sebelah Gavrill yang sedang mengemudikan mobil itu. Ia bisa melihat Ares yang duduk di belakang. Pria itu memancarkan aura dingin dan acuh.
Apa pria ini memang punya sifat seperti ini. Dia sepertinya memang tidak suka melihatku. Bukankah aneh menaruh dendam pada seseorang tanpa sebab yang jelas, batin Lyra.
Setelah beberapa menit akhirnya mereka tiba di sebuah Restoran mewah. Dari penampilan luar restoran ini sudah tertebak ini restoran Chinese Food.
Setelah mobil berhenti Gavrill bergegas membukakan pintu untuk Ares. Lyra pun bergegas turun dari mobil itu. Berjalan mengikuti kedua orang itu.
Hampir rata-rata meja di restoran itu sudah berisi. Seorang pelayan restoran segera menyambut mereka dan membawa mereka ke sebuah ruangan.
Apa ini ruangan khusus? Di sini hanya ada 1 meja dan 4 kursi. Benar-benar seperti suasana makan yang sangat privasi, batin Lyra
“ Tuan pesanan akan segera kami antarkan” ucap pelayan itu setelah mempersilakan kami duduk dan berlalu pergi.
“ Begini Nona saya akan menjelaskan kembali kesepakatan itu secara terperinci” ucap Gavrill buka suara
“ Aku tidak bisa menerima kesepakatan itu” ucap Lyra memandang sekilas wajah Ares ingin tahu ekspresi pria itu mendengar jawabannya.
Dan benar saja wajah Tampan Ares mengeras membentuk sisi tegas dirinya.
“ Nona ada baiknya dengarlah terlebih dahulu, jika Nona setuju dengan kesepakatan ini maka lahan panti akan otomatis menjadi milik Anda, seluruh biaya pengobatan Nyonya Diandra akan dibiayai oleh Tuan Ares, dan termasuk biaya kuliah Anda. Saya tahu Nona sedang butuh biaya untuk keperluan kuliah Anda karena tidak bekerja di Cafe lagi ”
“ Tunggu!! ” sela Lyra
“ Apa kalian berhubungan dengan aku yang dipecat? ”
“ Maaf Nona kami tidak punya kewajiban untuk menjawab pertanyaan itu” balas Gavrill tanpa rasa bersalah. Namun sudah dapat dipastikan mereka terkait dalam hal ini.
“ Sebaiknya Nona menerima kesepakatan ini, itu demi kebaikan Anda ”
“ Bagaimana aku bisa percaya pada kalian? Hah! kalian mempermainkan hidup orang lain! ” Ucap Lyra dengan nada meninggi karena sekarang ia marah dan tidak terima.
“ Cukup!! Bila kau tidak mau dengan cara baik-baik, aku bisa memakai cara kasar. Walaupun harus menyeretmu ke altar pernikahan! ” Ares memutuskan untuk bicara setelah mendengar pernyataan Lyra yang keras kepala baginya.
“ Putuskan sekarang kau mau mengikuti kesepakatan ini atau kau mau melihat bagaimana mana aku akan memaksamu, akan aku hancurkan semuanya! Panti.. dan Ibumu! ”
Perkataan Ares itu terdengar bukan lagi sekadar ancaman, namun seperti sebuah perintah untuk menghancurkan Lyra.
Tidak jangan sakiti Ibu, Anak-anak panti dan panti itu adalah tempat tinggal kami. Itu tidak boleh terjadi kumohon apa yang harus kulakukan, batin Lyra
“ Kau mau menolak? ” tanya Ares secara tiba-tiba dan mendekat ke arah Lyra.
Itu merupakan tindakan yang sanggup membuat Lyra gemetaran, ditambah ia harus melihat kobaran kemarahan dimata pria itu.
“ Siap-siaplah untuk dihancurkan! ” bisik Ares tepat ditelinga Lyra, membuatnya bergidik geri. Ares pun berjalan akan segera keluar dari ruangan itu.
“ Tunggu!! ” ucap Lyra di tengah keputusasaan
“ A-a-aku akan menyetujui kesepakatan itu” akhirnya kata-kata itu lolos dari bibir Lyra. Ia tidak punya pilihan.
Ares pun menghentikan langkahnya, menoleh ke belakang.
“ Gavrill selesaikan ini”
Hanya itu yang di ucapkan Ares, ia nampaknya sudah terlalu muak untuk berlama-lama di ruangan itu.
Setelah kepergian Ares, Gavrill menelpon pengacara untuk membawakan surat perjanjian itu. Seakan sudah ada di restoran itu dan hanya menunggu timing untuk keluar hanya butuh waktu beberapa menit pengacara itu sudah ada di ruangan itu.
“ Baiklah Nona. Karena Anda sudah memutuskan maka kita akan membuat surat perjanjian” ucap Gavrill sembari memberi kode pada pengacara itu untuk memulai.
“ Nona Lyra ini surat perjanjian yang sudah disiapkan, segala aturan dan persyaratan perjanjian dibuat oleh Tuan Ares. Silakan Anda baca terlebih dahulu” ucap pengacara itu menyerahkan beberapa lembar surat dan sebuah pena.
“ Bila ada yang Nona tidak setujui dapat beritahu saya agar... ”
Pengacara itu terdiam oleh tindakan Lyra setelah ia menerima surat itu tanpa membaca hanya membalik lembarannya dan langsung menandatangani perjanjian itu.
“ Ini” Lyra menyerahkan kembali surat itu
“ Nona saya sarankan Anda membaca terlebih dahulu surat itu” ucap Gavrill ia juga terkejut dengan tindakan Lyra, bagaimana jika dalam perjanjian itu ada syarat yang merugikan dirinya. Tapi Lyra menandatangani surat itu tanpa membacanya.
” Sudahlah aku cukup tau, walaupun ada syarat yang tidak aku setujui itu tidak akan mengubah apapun. Syarat dan aturan itu akan tetap dilakukan. Jujur jika kalian bertanya mana aturan yang tidak aku suka itu adalah adanya perjanjian ini. ” tutur Lyra ia juga sudah muak dengan semua ancaman ini lebih baik selesaikan dengan cepat.
“ Ya sudah. Lanjutkanlah" ucap Gavrill pada pengacara itu
“ Nona karena Anda sudah menandatangani surat ini, maka itu menandakan Anda setuju dengan semua syarat dan aturan di surat perjanjian ini. Berdasarkan kesepakatan ini Anda dan Tuan Ares Crimson akan menikah besok. Semua keperluan sudah disiapkan. Diharapkan Nona mempersiapkan diri” jelas pengacara itu
Nama lengkapnya Ares Crimson. Aku baru tahu, aku akan menjadi pengantin Ares Crimson, batin Lyra.
“ Waktu dan kondisi berubah begitu cepat, sehingga kita menjaga tujuan agar tetap fokus ke masa depan”-Walt Disney
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
Sopi_sopiah
Semangat kak, aku mampir.
2022-03-11
1
yanktie ino
lanjuuut ♥️
2022-03-01
3
pecinta COGAN 💋
hai kak Cinta yang kembali hadir membawa like komen n fav ya😉
2022-02-22
3