Sudah seminggu semenjak pernikahan Lyra dengan Ares. Selama itu juga ia tidak pernah bertemu lagi dengan Tuan Ares. Lyra hanya bicara dengan Gavrill di telepon untuk tahu apa yang diperintahkan oleh Ares padanya. Jangan pulang terlalu malam, tidak boleh begini, tidak boleh begitu. Ia mendengar semua larangan itu dari Gavrill.
Sebenarnya Lyra tahu bahwa Gavrill selalu menunggu di depan gedung apartemen untuk mengawasi jam berapa ia tiba di apartemen. Tapi Lyra memutuskan untuk pura-pura tidak mengetahuinya, toh kalau ada yang dilanggar oleh secepatnya Gavrill akan menelpon.
Lyra menjalani hari-harinya di kuliah sama seperti biasanya, tidak jarang ia juga hampir berpapasan dengan Adhisti, namun seperti Adhisti yang mengacuhkannya. Lyra juga memutuskan untuk menjauhinya setelah ancaman Ares waktu itu dan semua perkataan Adhisti juga menyakiti Lyra.
“Kenapa dia belum pulang juga? Ini sudah jam 12 malam. Aku juga tidak terlambat tiba di apartemen” guman Lyra saat ia melihat keluar jendela apartemen mobil Gavrill masih terparkir di sana. Lyra memutuskan untuk mengerjakan tugas kuliahnya, ia menyelesaikannya hingga tanpa terasa waktu sudah sangat larut. Ia memutuskan menghirup udara segar dengan membuka jendela.
“ Apa aku tanyakan saja langsung? kenapa tidak pulang sihh, biasanya begitu aku tiba di apartemen dia langsung pulang. Pria itu merepotkan sekali”
“ Ahh sudahlah biarkan saja dia. Nanti juga pulang sendiri.” Lyra pun berjalan menjauh dari jendela setelah sibuk bicara dengan dirinya sendiri.
“ Jangan-jangan Oh! Tidak! aku harus melihatnya..
Lyra kembali menoleh ke jendela, dan akhirnya ia melihat mobil itu menyala dan perlahan berlalu pergi.
“ Oh untunglah tidak sesuai perkiraanku, Ku pikir dia tertidur di dalam mobil dengan kaca tertutup, dan kehabisan oksigen. Aku hampir menemuinya tadi... sudah Lyra kau harus tidur” ucap Lyra. Lalu ia mendekat ke ranjangnya dan dengan segera terlelap ke alam mimpi.
Sinar matahari mulai menyusup masuk dari celah gorden jendela ke dalam kamar Lyra. Lyra pun terbangun oleh suara alarm dan cahaya matahari yang mengenai wajahnya.
Ia memang menyetel alarm jam 07.00 pagi karena kelasnya di mulai jam 09.00. Lyra memakai kesempatan untuk tidur lebih lama, apalagi semalam ia begadang.
“ Baiklah ini saatnya bangun dan mandi” ucap Lyra lirih sembari bangun dan berjalan ke arah kamar mandi.
Setelah mandi, Lyra pergi ke dapur. Ia menyiapkan sarapan untuk dimakannya. Semua keperluannya memang disediakan oleh Ares, ia diberi kartu kredit yang dapat digunakannya untuk keperluan sehari-hari. Awalnya Lyra menolak, tapi keputusan Ares seakan tak bisa di bantah.
Jadi Lyra memutuskan untuk memakai kartu itu untuk memenuhi kebutuhannya selama tinggal sendiri di apartemen, karena ia juga tidak punya sumber penghasilan lain.
“ Ayo buat yang simpel saja, aku hanya akan sarapan roti bakar saja”
Lyra menyantap roti bakar buatannya dengan santai sambil menyesap secangkir kopi.
Lalu ia kembali masuk ke kamar dan mulai bersiap untuk berangkat kuliah. Lyra memakai blazer polos berwarna pink, atasan itu nampak sopan dan formal, ia lalu memadukannya dengan celana jeans panjang. Style itu sukses memamerkan postur tubuh dan kaki jenjang Lyra.
Ia memutuskan untuk mengerai rambutnya, lalu di tambahkan dengan jepitan di belakang untuk menahan rambutnya. Memoles bedak di wajahnya, menambah blus on, dan di lengkapi dengan lipstik berwarna orange yang lembut. Menunjukkan sisi manis wajahnya.
Lyra lalu mengambil tas ransel nya, dan berjalan keluar dengan memakai sepatu sling back shoes. Untuk orang-orang dari jurusannya Lyra wajib membawa ransel yang sedikit lebih besar untuk tempat perlengkapan menggambarnya.
Apa? Dia sepertinya semakin gila setiap harinya. Untuk apa pagi-pagi sudah ada di sini!
Lyra terkejut begitu tiba didepan gedung, ia dapat melihat bahwa mobil Gavrill sudah berada di depan gedung itu.
Sekarang aku juga di awasi kapan keluar dari apartemen, cukup mengganggu. Sudahlah terserahnya saja, batin Lyra sembari ia terus berjalan menuju halte mengabaikan perihal Gavrill.
Lyra tiba di kampus, memang beberapa hari ini ia tidak mendapat gangguan apapun, Ryan tidak pernah mengganggunya. Begitu juga Adhisti. Lyra memang sengaja menjauhi kedua orang itu. Jadi semuanya dapat berjalan mudah untuknya.
Pukul 16.00 sore hari Lyra kembali ke apartemen, hari ini perkuliahan berakhir pada pukul 2 siang, setelah kuliah ia juga pergi ke rumah sakit.
Keadaan kesehatan Diandra memang sudah cukup membaik, jadi Lyra memutuskan untuk kembali lebih awal ke apartemen.
“ Baiklah aku akan memasak terlebih dahulu”
“ Sepi juga karena aku hanya memasak untuk diri sendiri, biasanya aku memasak untuk anak-anak panti. Huft ya sudahlah, ayo aku akan memasak ayam geprek dan sayur asem saja, sepertinya sesuai untuk hari ini”
Lyra pun mulai sibuk menyiapkan semua bahan-bahan masakan, dan segera memasak.
“ Hemm ini enak seperti biasanya aku beri rate 8 dari 10 untuk menu ini”
Akhir-akhir ini karena Lyra tinggal sendiri, ia juga jadi suka bicara sendiri, sekadar menghilangkan sepi. Dia sudah pernah berusaha meminta agar mengizinkan seorang anak panti menemaninya tinggal di apartemen, tapi ia tidak dapat izin dari Tuan Ares.
Setelah makan, ia lalu bergegas mandi. Selesai mandi Lyra mengenakan piyamanya, dan memutuskan untuk menyelesaikan tugas kuliahnya. Ia memang selalu disibukkan oleh tugas.
"Sudah jam berapa?”
“Jam 9 malam, hmmm sejak jam 19.00 hujan turun dan sampai sekarang masih deras sekali. Sepertinya hujan kali ini sudah seperti badai saja. ”
Kruk.. kruk .. kruk
Auw! aku lapar sekali. Lihat di kulkas saja mungkin masih ada makanan.
Lyra berjalan ke dapur mendekati kulkas matanya sibuk menyusuri mencari apakah masih ada makanan yang bisa dimakan.
Tidak ada apa-apa. Aku kehabisan makanan, bahkan cemilan saja tidak ada. Apa sebaiknya aku pergi ke supermarket.
“ Baiklah Lyra, ayo pergi perut lapar tidak menerima toleransi” gumamnya pelan.
Lyra mengambil payung dan pergi ke supermarket. Dari apartemen sekitar 100 meter memang ada supermarket, jadi tidak terlalu jauh.
Lyra kembali dari supermarket dengan sekantong besar plastik, ia membeli banyak cemilan. Ketika Lyra tiba di depan gedung, nampak sekilas dimatanya ada mobil yang terparkir.
What! si gila itu masih di situ? Sepertinya dia punya masalah kejiwaan. Aku tidak tahan lagi aku akan bicara padanya.
Lyra berjalan ke arah mobil itu dan mengetuk kaca mobil.
“ Hei! ” ucap Lyra sambil mengetuk kaca mobil dari luar.
“ Nona? ”
“ Iya ini aku, apa yang kau lakukan di sini? ”
“ Aku hanya kebetulan lewat saja, baiklah aku akan segera pergi, Nona. Sampai jumpa” elak Gavrill sembari akan menghidupkan mobil.
“ Ohh kebetulan ya! Seminggu ini kau mengawasiku dari sini, itu semua kebetulan! ” geram Lyra.
“ Nona, sudah mengetahuinya? ”
“ Orang bodoh seperti apa yang tidak tahu kalau dia di awasi dengan cara paling mencolok seperti itu, menunggui aku pulang di mobil yang terparkir tepat di depan gedung, apa kau pikir aku bodoh! ”
Sudah kuduga Nona pasti sudah tahu, lagian ide siapa juga yang mau mengintai seseorang dengan cara seperti itu. Mati aku!, batin Gavrill
“ Maaf Nona tapi saya melakukan ini karena perintah Tuan”
“ Ya aku menduga kau akan bilang begitu, tapi aku katakan lagi padamu kau hanya membuang waktu mengawasiku ”
“ Tidak usah datang lagi mengawasiku aku tidak akan berbuat yang aneh-aneh”
“Aku tidak diposisi harus menerima perintah Anda, Nona. Aku hanya mengikuti perintah Tuan Ares”
“ Ka-kau kau benar-benar menyebalkan” tukas Lyra, karena perkataan Gavrill seperti serangan telak untuknya. Lyra kan memang tidak mempunyai hak memerintah, toh Gavrill bukan bawahannya.
“ Baiklah Nona, aku akan segera pergi”
“ Tunggu! kau akan mengendarai ditengah hujan deras seperti ini. Turunlah ayo pergi ke apartemen! ”
“ Aku tidak masalah, Nona. Anda lupa aturan tidak boleh mengizinkan siapa pun masuk ke apartemen”
“ Apa memang keahlianmu membuat orang marah dengan pembahasan aturan, aku mengajak mu masuk ke apartemen hanya untuk berteduh sebentar, setelah hujan reda kau bisa langsung pergi” geram Lyra
Hujan sederas ini memang akan sangat menyulitkan, berada di dalam mobil begitu lama juga sangat menyiksa. Apa aku terima saja tawaran Nona, batin Gavrill
“ Hei! Ayo cepat, aku kedinginan harus menunggu mu berpikir”
“ Baiklah karena Nona memaksa”
“ Aku tidak memaksa, hanya saja berpikir layaknya manusia. Jika kau mengendara di keadaan seperti ini lalu mengalami kecelakaan. Anggap saja sebagai tindakan untuk menghindari penyesalan.”
Ohh dia mulai menyerang menggunakan kata-kata. Jika berdebat dengan wanita memang tidak ada akhirnya, batin Gavrill.
Setelah masuk ke apartemen Lyra mengatur belanjaan yang dia beli tadi, sedangkan Gavrill duduk di ruang tengah.
“ Minumlah, kau pasti kedinginan” kata Lyra menyerahkan secangkir Hot Chocolate pada Gavrill.
“ Terima kasih, Nona”
“ Aku keluar karena merasa lapar jadi aku membeli beberapa cemilan, ini makanlah waffle ini”
Gavrill pun mengambil sepotong waffle yang di sodorkan Lyra.
Memang ini sangat membantu, aku baru tahu bahwa Hot Chocolate dan waffle bisa terasa seenak ini, batin Gavrill
Setelah beberapa menit mereka hanya diam. Suasana hening karena tidak ada yang mau buka suara.
Huftt suasana ini menyedihkan sekali, batin Lyra.
“ Ceritakan padaku tentang Tuan Ares” ucap Lyra akhirnya berusaha memecah keheningan.
“ Apa yang harus saya ceritakan”
“ Banyak, kau bisa bercerita bagaimana sifatnya, siapa dia sebenarnya atau apa pun itu”
“ Bukankah Nona sudah tahu”
“ Tidak”
“ Anda tidak pernah mencari tahu”
“ Pernah, tapi informasi dari internet tidak banyak membantu dan serasa tidak sopan menyelidiki seseorang dari internet”
“ Lalu apa Anda merasa sopan menanyai orang lain? ”
“ Ohh ayolah kau mulai lagi, cukup bilang saja. Setidaknya untuk membantuku mengetahui siapa Tuanmu” Lyra mulai kesal melihat tingkah Gavrill
“ Baiklah. Tuan Ares berusia 34 tahun, ia adalah pengusaha sukses dengan tekad yang gigih dan seseorang yang memiliki 1% peluang kegagalan”
“ Dengar dalam menceritakan seseorang walaupun dia atasanmu tidak perlu terlalu melebih-lebihkan”
“ Ku rasa aku tidak melebih-lebihkan, hanya kebenaran saja. Tuan Ares menjalankan perusahaan dengan sangat ambisius dan perfeksionis, Anda dapat lihat dari betapa besarnya Simson Company saat ini”
Orang ini akan terus meninggikan bosnya jika hanya membahas soal pekerjaan, batin Lyra
“ Bagaimana kehidupan sosialnya, ooh ya atau percintaannya”
“ Tuan adalah tipe orang introvert dan tidak banyak bergaul, ia hanya punya beberapa teman itu pun tidak terlalu dekat, mengenai percintaan dia memiliki kekasih bernama Shakira. Nona Shakira adalah seorang desainer pakaian ternama. Mereka sudah berpacaran selama 5 tahun”
“ Mirisnya nasibku, jadi batu kerikil dihubungan mereka. Lalu bagaimana tanggapan kekasihnya mengenai pernikahan ini? ”
“ Sepertinya Nona Shakira belum tahu perihal ini. Jadi Nona tidak perlu khawatir”
“ Hei! perkataan mu seakan memberi saran kepada seorang simpanan untuk tenang karena si istri belum tahu keberadaannya” geram Lyra
“ Maaf Nona saya tidak bermaksud”
“ Semuanya merepotkan untukku, adiknya tidak menyukaiku dan sekarang kekasihnya. Sebenarnya apa manfaat dia menikah dengan ku” jawab Lyra
“ Itu Nona bisa tanyakan langsung kepada Tuan Ares ”
“ Apa menurutmu dia akan menjawabnya? ”
“ Sesuai bagaimana Anda, menyampaikannya. Nona hujan sudah reda aku akan segera pulang, sekarang sudah pukul 11 malam”
“ Benarkah? aku tidak sadar hujan sudah reda. Ya sudah”
Lyra mengantarkan Gavrill sampai depan gerbang dengan payung.
“ Terima kasih, Nona. Saya pamit pulang dulu”
“ Baiklah, tapi kalau aku sarankan tidak usah mengawasiku lagi, bukankah itu cukup membuang-buang waktumu. Apa sebagai supir dari CEO kau tidak sibuk”
“ A-Apa supir? Aku bukan seorang supir tapi aku sekretaris Tuan Ares”
“ Hah? benarkah selama ini kukira kau supirnya”
Dari sisi mananya aku nampak seperti seorang supir, batin Gavrill
“ Aku tidak bisa menuruti perkataan Nona karena Tuan Gavrill sendiri yang memerintahkan mengawasi Nona”
“ Iya aku tau ini perintahnya tapi kan dia tidak akan tahu kalau kau tidak mengawasiku, tenang saja aku akan melaporkan setiap jadwal ku” ucap Lyra berusaha menyakinkan Gavrill.
“ Tidak mungkin tidak tahu. Tuan Gavrill sendiri ikut mengawasi Nona dari mobil, dan ide mengintai dari mobil juga dari Tuan Ares sendiri” jawab Gavrill santai tanpa tahu perkataannya memberi kejut jantung untuk Lyra
“ Apa! Tuan Ares selalu ikut mengawasi! Dia mengawasiku secara langsung?? ”
" **Segalanya kelihatan tidak mungkin sampai semuanya selesai ”-Nelson Mandela
Mystorios_Writer💚**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
🤒
aku sudah mampir dan kasih boom like, juga hadiah...
semangat 💪💪💪💪 ya Kak
2021-12-05
2
Sweet chicie💞
boom like, rate bintang 5 dan favorit ❤❤❤
2021-11-05
2
KINOSANN
semangat lanjutt💪
2021-11-05
1