SODA.. Soda...

{ **Cerita ini hanya fiksi belaka yang**     

                  tidak di sengaja. Bila ada       

                          kesamaan    

                         cerita, nama, atau           

                   apapuun itu mohon di maafkan }

                           ________________

TIGAA.... DUAA...

"Inget ya Dal, TRAKTIR SODA !"

"Ya."

Sebelum membuka suara lagi, William melirik Dalnim dengan sesekali memainkan gas motornya."Bagi yang kalah."

Merasa risih, Dalnim menjawab perkataan William dengan tegas"IYA.."

Mu..... Sebelum kata mulai terdengar, William dan Dalnim memainkan gas motor mereka agar mesin motor berjalan sesuai keinginan.

MU..LAIII....

Kata tersebut terdengar, William segera menjalankan kendaraannya dengan kecepatan yang tak biasa.

Sedangkan Dalnim, ia sendiri masih memainkan gas motornya ketika pertandingan sudah dimulai.

"Bang. ada peraturan nya kagak ?"

"kagak, kata William siapa menang siapa kalah aja."

"Kalo gitu gue disini aja."

"Gak ada - gak ada."

"Siapa menang, siapa kalah, kan ?"

"Gak gitu Diska, dah jalan cepet."

"Oke dua."

Dengan hitungan Menit, Dalnim segera melajukan kendaraan roda dua itu untuk menyusul William.Memakai kecepatan yang dimiliki, Dalnim dapat mengiringi lawan.

Bertepatan pada tikungan kedua, Dalnim berpapasan dengan lawan. sedikit mengurangi kecepatan untuk menyapa lawan dan kembali menambahkan kecepatan untuk mendahului lawan.

Mereka tinggal memiliki satu tikungan yang harus dilewati untuk mendapatkan kemenangan.

Lamanya pertandingan. akhir yang ditunggu - tunggu....

Para pemain mulai menampakkan dirinya, Dalnim memimpin pertandingan, ia memakai seluruh kecepatan yang dimiliki oleh kendaraan nya agar memenangkan pertandingan.

Di sisi lain, William pun melakukan hal sama agar kemenangan berpihak padanya.

Saat mendekati garis finis, mereka berdua ber iringan dengan masing - masing yang berusaha menambahkan kecepatan agar kemenangan berpihak kepada salah satu dari mereka berdua.

Para anggota drak kode yang menonton menghitung mundur. menandakan pertandingan akan berakhir.

Sepuluh.....

**Sembilan**........

Dela..... pan.....

William dan Dalnim, mereka benar - benar mengendarai kendaraan mereka dengan penuh kecepatan, ditambah posisi mereka beriringan.

Salah satu anggota drak kode, yaitu pria yang berbicara dengan Dalnim menggunakan bahasa isyarat. sesegera mungkin menyalakan handphone, memasuki aplikasi Vidio untuk merekam detik-detik pertandingan berakhir.

Karena, hasilnya sangat berguna untuk menentukan sang juara, jika posisi William dan Dalnim benar - benar beriringan saat memasuki garis finis.

Lain satu lain dengan yang lain. Anggota drak kode lainnya terus menghitung mundur hingga William dan Dalnim memasuki garis finis.

Tiga...

Duaaa....

Sa.... tu....

Dan... Kata SATU terdengar, menandakan pertandingan berakhir.

Setelah memasuki garis finis, Para pemain lebih terdahulu memarkirkan kendaraan mereka, sebelum menghampiri pria perekam akhir pertandingan, untuk melihat siapa sang juara.

"Kalian, Perhatikan baik - baik." kata Edgar kepada mereka.

Dalnim, William, Edgar, dan satu pria lainnya benar - benar memperhatikan dengan teliti rekaman Vidio tersebut.

Salah satu pria yang melihat rekaman video tersebut membuka suara ketika ia sudah melihat jelas siapa yang memasuki garis finis terlebih dahulu.

"Gar pause gar."

Sesuai perintah, Edgar Memberhentikan Vidio tersebut. awalnya Edgar terheran. namun sesudah lelaki itu menjelaskan, Edgar memahami.

Sembari menunjuk kepada layar kaca tersebut, ia pun seraya menjelaskan. "Lu pada liat ban motor depan Dalnim."

"Walaupun hanya satu inci, Diska berhasil memasuki garis finis lebih dahulu." jelas Edgar.

"Ya.. begitulah."

"Congtrast Diska." ucapan selamat dari salah satu anggota drak kode.

"Thanks."

"Terus - terus nasib gue gimana ?"

"Begitulah, anda kalah." jawab Edgar.

"Dalnim curang bang, gak adil."pengelakan William tidak terima.

Diska ikut berbicara untuk menambahkan suasana. "Enak aja lu, gue main adil walaupun gak ada peraturan.."

"Bener, berisik Anda." tegas Edgar kepada William.

Mendekap William, lelaki berhodie itu mengingatkan kembali hukuman bagi yang kalah. "Sesuai dengan peraturan,kalah traktir soda."

"Siap. kalo jatah jajan gue balik normal."

"Lu yang ngajak, lu yang kalah."sahut salah satu anggota drak kode.

"Sudah takdir bro.. tidak dapat dirubah."

"Menutupi dengan kata - kata yang tidak biasa."

"Diem lu Dal."

"Santai man, gimana kalo kita sekarang keliling kota ? menyenangkan, mungkin ?" Usul pria berhodie hitam itu.

"Setuju tuh." jawab William bersemangat.

"Gar, lu ikut lah Dalnim juga."

"Yoi dong."

Jawaban dari Edgar. \= hanya anggukan kepala dan acungan jempol.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!