cara tersimpel yang ada.

{ Cerita ini hanya fiksi belaka yang     

                  tidak di sengaja. Bila ada       

                          kesamaan    

                         cerita, nama, atau           

                   apapuun itu mohon di maafkan }

                           ________________

Dengan pikiran kosong melihat bagian atas kamar, pandangan blur disungguhkan seperti tengah menjalani mimpi dalam dunia nyata.

Dalnim mengambil handphone dengan meraba - raba atas nakas, ia menyalakan data terlebih dahulu agar notifikasi pesan terlihat.

Benar saja, ia langsung diberikan oleh notifikasi pesan berasal dari grup √ Drak kode.• dan beberapa chat pribadi.

**√ Drak kode**.•

 

√ BNG William D.A  •

"@D<3i24♡ Lu hri in ke markas." | 10.21

"Harusnya tadi mlm tpi lu sakit kata bang Edgar." | 10.21

"GET WELL SOON by." | 10.21

"Lu gak punya waktu lagi dal, besok lu dah turun." | 10.21

+1684 ****

"Tolong nama kontaknya." | 10.28

"Halu l ketinggian Will." | 10.29

√ BNG William D.A  •

"Sirik lu." | 10.30

+1684 ****

"Serah lu dah." | 10.33

√ Bng Edgar •

"Diska." | 10.49

"masih ada waktu, kalo diska pengen mundur." | 10.49

"mundur saja, tidak apa apa." | 10.49

"Jangan dipaksa diska." | 10.50

+1684 *****

"Bener tuh kata Edgar." | 10.52

"semenjak kejadian lu koma setahun lu dah gak main di sirkuit lagi." | 10.52

"baru kemarin lagi kan pemanasan sama William ?" | 10.52

+1684 ******

"inget Dalnim !" | 10.53

"kali ini itu sekali final sekali pengumuman." | 10.53

"Fisik lu harus ada." | 10.53

"BUKAN LOMBA SEBELUMNYA." | 10.53

"Iya bang." | 11.02

"Thnx dh ngingetin." | 11.02

+1684 ****

"Gmn keadaan lu dal ?" | 11.03

"Membaik bang." | 11.05

+1684 ****

"Bagus, jga keshtn dal." | 11.05

"👍." | 11.06

+1684 ****

"Katanya GF." | 11.08

"Tau sakit aja mash kta." | 11.08

"Kta bng Edgar lgi." | 11.08

  √ BNG William D.A  •

"sibuk man." | 11.09

"jadi wajar." | 11.09

"lagian juga msh Abang sndiri. " | 11.09

+1684 ******

"SIBUK GAMEEEE." | 11.11

"SOK BENER HIDUP L." | 11.11

√ BNG William D.A  •

"@D<3i24♡ by help me." | 11.12

"it's insult." |11.12

"Look at this, so disgusting." | 11.14

+1684 ****

"great atmosphere." | 11.14

√ Bng Edgar •

"it's nice in here." | 11.16

√ BNG William D.A  •

"OmG." | 11.16

"very unethical." | 11.16

Dalnim meninggalkan obrolan dalam grup √ Drak kode• , membiarkan mereka melempar kata. ia tak keluar dari aplikasi tersebut, ia hanya berpindah tempat untuk mengirim pesan.

**Gen\_TaraF**

"Dad.." | 11.20

Jack Bang

"Halo dek." | 11.20

Dad G

"yes. " | 11.23

"the before I'm so sorry." | 11.23

"Dady sama bang Jondi lagi keluar kota, jadwal Sino lembur untuk dua hari ini, and Jack dia punya kegiatan pribadi." | 11.23

"Entah kapan dia pulang." | 11.23

Dad G

"Tadi Dady juga sudah bilang kepada Bi Inah." | 11.23

"Uang jajan sekolah besok ada di bi Inah, credit crad adek simpen." | 11.24

"Tapi kalo mau pake, silahkan saja." | 11.24

"Dady pulang kapan ?" | 11.25

"bisa mendadak gitu." | 11.25

Dad G

"Thusday we back." | 11.25

"I'm sorry.." | 11.25

"pemberitahuannya sangat mendadak." | 11.25

"I'm sorry dek." | 11.25

"Dady ada meeting, nanti dady kabarin lagi." | 11.25

"See you girl." | 11.25

"Jaga diri baik-baik." | 11.25

Diska hanya membaca, bukan ia terpaku mendengar kata-kata seperti itu, Memang perilaku Diska hanya menyimak sekalipun mereka sedang berbicara dengan dirinya.

Tidak heran jika dalam pesan grup ketikan mereka, mereka tuntaskan terlebih dahulu tanpa menunggu balasan dari Dalnim.

Sudah tidak asing bagi Dalnim mendengar kata - kata seperti tadi. Dady itu tidak kejam, ia hanya ingin terbaik, melakukan dengan caranya dan mengekspor bila mampu.

Kesal, marah, sakit, dan seperti segala rasa menyatu pada hari ini. Dalnim membantingkan handphonenya ke atas kasur untuk melampiaskan amarah saat ini.

Agak tidak masuk akal, namun... ini cara tersimpel yang ada.

Mengangkat kaki kembali menuju lemari untuk mengambil sebuah album usang yang selalu Dalnim jaga. Sebuah album usang berukuran besar yang tidak banyak menyimpan fhoto, hanya terdapat empat buah fhoto bermakna.

Memundurkan dirinya sehingga terduduk tepat pada sofa. Dalnim membuka album tersebut, disungguhkan pertama fhoto keluarga Gentara lengkap dengan senyuman tidak berbohong terpasang di wajah mereka.

Fhoto kedua, fhoto orang terhormat Gentara. ya, itu adalah Hyun Ju ho Jessica Gentara dengan Alexander Gentara. Duduk berhadapan dengan memakai konsep meminum teh.

"Sungguh, momi anggun sekali." Gumam Dalnim.

Fhoto ketiga, itu adalah fhoto dimana Gentara muda tengah berpose bersama. Jondi Steven Gentara dan Jacksonville Gentara masih menduduki bangku sekolah menengah, Dalnim Bradiska Gentara dan Arsino Gentara menduduki Bangku sekolah menengah pertama.

Mamakai konsep meminum teh, dengan dress berwarna putih dan atasan jas dan bawahan celana panjang berwarna sama seperti dress, aksesoris yang terpasang pada badan mereka, mereka sungguh terlihat seperti bangsawan terhormat.

Dan fhoto terakhir, dalam fhoto ini hanya terdapat Dalnim dan mominya. sebuah fhoto yang diambil photography Sino remaja.

Sedikit cerita : "bernostalgia kembali." - Dalnim.

Kala itu pada waktu malam hari, Sino benar - benar tidak memiliki kerjaan, ia Seperti seseorang yang sering dijuluki orang koleris bila tidak melakukan apapun.

Alhasil Sino remaja berjalan jalan dalam rumah megah milik keluarga Gentara tersebut, Setibanya Sino pada depan kamar Jondi, Sino melihat sebuah camera mini.

kesempatan baik bagi Sino untuk mengambil camera mini Jondi. melihat Dalnim dan momi tengah asik menonton televisi pada ruang keluarga, Sino akhirnya menjadikan Dalnim dan momi sebagai bahan percobaan.

Menurut momi hasil karya Sino sungguh luar biasa, namun menurut Dalnim, "lumayan.. masih bisa di lihat." ia tidak iri atau semacamnya, Dalnim hanya mengatakan yang sebenarnya.

"Begitulah."

"Rasa nostalgia sungguh luar biasa."

"ingin sekali menjadikan nyata."

"Dan untuk Sino terimakasih sudah melakukan Gabut berfaedah, sangat bermakna."

Menutup kembali album usang tersebut untuk diletakkan pada tempatnya semula.

Dalnim kembali bergerak, menuruni tangga, ia terhenti sekita melihat lantai ruangan pertama seperti tidak memiliki makna.

Melihat wanita sedikit paruh baya tengah menikmati secangkir teh, Dalnim segera berlari menghampirinya dan duduk di samping BI Inah.

"Bibi.." panggil nya pelan.

"Udah enakan ?" jawab Bi Inah sesudah menegguk satu tegukan teh.

"Sudah..., biii..."

"Bikinin Dalnim dua roti bakar tapi nanti ditaro di tepak makan."

"Terus samaa... nasi goreng aja yang gampang."

"Adek mau kemana ?"

"Oh iya, untuk nasgor itu untuk sarapan Dalnim."

"Dalnim mau ke kamar dulu sebentar."

"Bye Bi Inah..., thanks you." teriak Dalnim sembari berlari menuju kamarnya.

Membuka pintu kamar dan menutup kembali pintu tersebut, Dalnim dengan sengaja mengalihkan pembicaraan dengan BI Inah dan meninggalkan pertanyaan BI Inah.

Dengan satu alasan, ia tidak mau memberitahu kegiatannya teruntuk saat ini. walaupun ia bisa berbohong tetapi, sudah banyak kebohongan dari Dalnim untuk Gentara.

"Namun ini yang terbesar, menyembunyikan tanpa memberitahu." dalam benaknya berbicara.

"Bodo amat." ucap Dalnim kasar.

ia berjalan mengambil tas ransel berwarna hitam, dan beberapa barang untuk mengisi tas hitam tersebut. yang pasti, tablet, Appearing cane, earphone, dan creadit card selalu mengisi tas ransel hitam miliknya.

Dirinya yang hanya menggunakan celana jeans bewarna hitam dan Hoodie bewarna navy segera menggendong tas hitam nya di pundak.

Tidak ketinggalan juga ia memakai smartwatch sebagai aksesoris dan mengambil kembali handphone bewarna hitam tersebut.

Saat menuruni tangga kembali, aroma nasi goreng pesanannya sudah mengharumi lantai pertama. Dan ia juga sudah melihat sebuah tepak makan pada atas meja.

Segera berlari menuju meja makan sebelum menduduki dirinya pada kursi makan. Dalnim menyalakan kembali handphonenya untuk mengirim pesan kepada William.

**√ BNG William D.A**  •

11.48

"Woiy." | 11.49

"Jemput gue d rumah." | 11.49

"Gue tunggu." | 11.49

"Dek, ini nasi gorengnya."

Dalnim terkejut, ia segera mematikan handphonenya kemudian ia letakkan pada atas meja makan. "Makasih Bi."

Ia terlebih dahulu mengambil segelas air baru setelah itu ia memakan nasi goreng buatan BI Inah.

"Dek."

"Tepak makannya mau taro dimana ?"

"Di tas bi." ucap nya saat tengah mengunyah makanan.

Bi Inah hanya tersenyum melihat tingkah Dalnim, ia kemudian mengambil tepak makan bewarna putih tersebut untuk di taro di tempat kedua pada tas.

"Dek, nanti tapaknya di tempat kedua."

"Iya Bi."

Drtt...Drttt

Suara handphone Dalnim bergetar, ia tebak pesan itu berasal dari William. Namun, tebakan Dalnim kurang tepat karena bukan hanya William saja yang mengirimkan pesan. ia pun segera menyalakan handphonenya untuk membalas pesan tersebut.

**√ BNG William D.A**  •

online

"Woiy." | 11.49

"Jemput gue d rumah." | 11.49

"Gue tunggu." | 11.49

"Gue on the way." | 12.03

"Tapi l juga pasti naik motor sendiri kan ?" | 12.03

"Ngapain minta jemput." | 12.03

"mtr gue mau ke bengkel." | 12.03

"Ketemu di bengkel aja Dal." | 12.03

"Bnr." | 12.04

"Nnti kl sudah smpe bengkel telpon aj." | 12.04

"👍." | 12.04

**Sino**

12.03

"Gmna keadaannya lu ?" | 12.03

"Sorry banget gue mlm ini gak pulang ke rumah." | 12.03

"Kerjaan gue gilaaa.... bnyk bnget." | 12.03

"Jngn lupa mkn lu ❗" | 12.03

"Bilangin Bi Inah juga ❗" | 12.03

"Belajar, besok sekolah." | 12.03

"Baik."| 12.05

"Iya, l juga." | 12.05

"Smngt, jngn lpa istirahat." | 12.05

**BANG Jondi Steven**

11.46

"Dek." | 11.48

"Keadaan adek gimana ?" | 11.48

"Abang belum sempet nengok." | 11.48

"Tadi malm abang lembur lagi." |

"Niatnya pulang kerja mau ke kamar adek, tapi Abang enggak tega liat adek lagi istirahat." | 11.49

"I'm so sorry sister, Abang lagi keluar kota sama Dady." | 11.49

"Adek jaga diri baik-baik ya." | 11.49

"Selasa nanti Abang pulang."| 11.49

"Baik bang." | 12.06

"Santai saja bang." | 12.06

"Iy bng sntai." | 12.06

"iy bng, abng juga." | 12.06

"Smngt bng, jngn lpa istrht." | 12.06

**Jack Bang**

12.00

"Dek, Dalnim." | 12.01

"Lu jangan lupa makan." | 12.01

"Minum juga supaya gak seret." | 12.01

"Lu juga gak papa kan ?, di rumah cuma ada Bi Inah sama pak satpam." | 12.01

"Maafin gue dek, gue ada urusan pribadi sampe besok." | 12.02

"Oh iya, keadaan lu gimana dek ?" | 12.02

"Lu jangan maksain diri." | 12.02

"Jaga diri baik-baik dek." | 12.02

"I love you young Gentara girl." | 12.02

"iya bang " | 12.08

"Gk papa bng, tng sja." 12.08

"gk perlu meminta sorry bng." 12.08

"Baik bng." | 12.08

"iya bng, lu juga jangn lpa istirahat. | 12.08

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!