Bikes (bikin kesel)

Setiap harinya Keenan masih sibuk mencari titik terang akan keberadaan orangtuanya. Ia selalu bertanya pada tetangga dan kerabat dari orang yang merawatnya dulu. Berharap bisa menemukan orangtuanya. Ia tak ingin membenci mereka karena mereka sudah berjuang demi adanya Keenan di dunia ini meski caranya salah.

Ia ingat orang yang merawatnya dulu masih memiliki kerabat yang tak tinggal begitu jauh dari rumah orang yang merawatnya dulu.

Tok..tok..

Firman kerabat dari almarhumah membuka pintu dan cukup terkejut melihat Keenan. Namun, Firman menerimanya.

"Kamu udah makan, Keenan? Ayo! makan dulu!" ajak Firman.

"Nggak paman, Aku hanya mau tanya. Aku mau mencari keberadaan orangtua aku, apa paman nggak ada jejak sama sekali tentang mereka?" tanya Keenan.

"Kami nggak tau orangtua kamu, Keenan. Kami cuma menemukan ini, lalu menyimpannya. Disini ada foto mereka. Namun, sampai saat ini setiap kali dicari kami nggak pernah menemukan mereka. Mereka itu berpindah-pindah, terakhir! mereka dikejar hutang dan itu terjadi sekitar 20 tahun yang lalu. Kemudian, mereka hilang bagai ditelan bumi." jawab Firman.

Betapa bahagianya Keenan mengetahui hal ini. Semoga ini awal dari ia bisa menemui kembali kedua orangtua yang telah membawanya ke dunia. Entah mereka masih hidup atau tidak, Keenan akan tetap mencarinya.

Tak lama Keenan kembali mendapat penumpang. Itu kenapa, ia berniat akan kembali lagi menjalani kehidupannya ke rutinitasnya mencari penumpang demi rupiahnya.

"Saya permisi dulu, pak! ada penumpang calling, saya permisi assalamualaikum!" ucap Keenan.

"Waalaikumsalam." ucap Firman.

Sedangkan Keenan kembali masuk ke taksi dan menuju ke tempat pemesan jasanya. Keenan melipir sebentar, ia menitihkan air mata nya. Sudah sejak tadi ia menahan airmata yang mengembang memenuhi matanya. Ia segera membasuhnya dengan tissue menenangkan diri dan mengatur nafasnya agar perasaannya lebih tenang. Kemudian kembali melajukan mobil lagi.

Ia teringat lagu "Hachi" seekor lebah madu sebatang kara. Ia pergi terbang ke segala penjuru mencari dimana keberadaan sang ibu. Keenan ingin seperti itu, ia bahkan bernyanyi namun nama "Hachi" diganti jadi namanya.

🎶 Keenan anak yang sebatang kara pergi mencari ibunya..di malam yang sangat dingin..teringat mama...walaupun kesepian Keenan tetap gembira...kenapa aku jadi galau kayak gini..gumam Keenan

********

Sementara Zoya cukup kelelahan setelah membersihkan toilet. Ia kembali menyantap makanannya di pantry, Ia sedang malas ke kantin. Karena kalau ia kesana mungkin ia akan misuh-misuh karena melihat kedekatan Chelsea dan Aiden.

"Jadi, kita makan disini aja, Zoya?" tanya Mitha.

"Iya, kalau kamu mau ke kantin. Pergilah! aku malas," ucap Zoya bicara dengan penuh makanan di mulutnya.

"Makanlah dulu, baru bicara!" sungut Mitha.

"Kamu kan bertanya jadi aku jawab!" sanggahan Zoya membuat nasinya menyembur kemana-mana sehingga Zoya yang sudah terlanjur malu tertawa begitu puas.

"Ah jorok kamu, yaudah! aku ke kantin, ya!" pamit Mitha.

"Hum..pergilah!" ucap Zoya melirik Mitha yang berjalan meninggalkannya hingga Mitha tak terlihat lagi.

"Ish, lagian. Siapa juga yang mau lihat kemesraan mereka, aku yakin mereka pasti sedang suap-suapan, ih..membayangkannya aja kesal apalagi melihatnya langsung, ishh.." Zoya mengacak-ngacak rambutnya lalu kembali melahap habis masakannya seorang diri.

Sementara Mitha melihat Chelsea dan Aiden. Tak seperti yang Zoya pikirkan. Mereka hanya makan seperti biasa. Tak ada suap-suapan atau apapun yang mengkhawatirkan. Aiden merasakan brownies buatan Chelsea, sementara Chelsea menunggu respon dari Aiden akan rasa kue buatannya. Aiden mengunyahnya perlahan.

"Hmm..enak. Chel! kamu yang membuat ini?" tanya Aiden. Menanggapi pertanyaan Aiden Chelsea hanya mengangguk seraya tersenyum.

"Kamu mau?" tanya Aiden.

"Aku udah merasakannya kok! kamu makanlah! Oh iya, soal supir taksi online tadi. Apa, Keenan itu teman kamu?" tanya Chelsea.

"Siapa, Oh. Keenan. Ya, dia teman aku. Kenapa? kamu suka pelayanannya, kan?" tanya Aiden seraya mengunyah brownies buatan Chelsea.

"Hmm..dia baik, Maaf, ada yang tertinggal!" ucap Chelsea lalu mengelap bekas makanan yang tertinggal di sudut bibir Aiden.

"Ah, makasih ya! maaf hehe.." ucap Aiden sehingga Chelsea menanggapi dengan senyuman.

Sempat-sempatnya Mitha mengambil gambar kemesraan mereka guna membuat Zoya cemburu. Setelah menyelesaikan makan, Mitha segera mempercepat langkahnya untuk memberitahukan hal yang akan membuat Zoya panas hati tersebut.

"Zoya! aku punya kabar baik untuk, kamu." ucap Mitha yang tengah tiba di pantry.

"Apa?" tanya Zoya singkat.

Mitha segera merogoh sakunya untuk mengambil ponsel lalu mengutak-utik ponselnya dan menunjukkan foto Aiden bersama Chelsea.

"Hum..aku nggak peduli. Udahlah, aku mau bersihkan lobi depan!" Zoya pergi begitu saja dan tak peduli, pikir Mitha, Zoya akan marah dan kesal. Ternyata biasa saja.

"Bodo amat, sebentar lagi pulang! nggak berguna juga kesal, toh. Aiden nggak peduli!" sungut Zoya sembari mengepel lobi dengan begitu cepat namun bersih.

Shiftnya tengah selesai. Sehingga Zoya pulang dengan menaiki bus. Ia nampak murung, ia merasa bodoh bisa menyukai Aiden padahal mungkin saja ia bukan tipenya. Saat turun dari bus menuju kerumah, Zoya melangkahkan kakinya dengan gontai. Zoya cemburu, kesal dan sedih.

Duarrr!!!

Keterkejutan Zoya ditertawai dengan puas oleh Keenan yang tiba-tiba mengejutkannya. Zoya merasa kesal, Ia meninggalkan Keenan yang masih tertawa sehingga saat Keenan menoleh. Dia cengo, karena Zoya sudah jauh meninggalkannya.

"Eh, kemana Zoya?" Keenan bertanya-tanya dan memautkan pandangan pada Zoya yang sudah pergi jauh meninggalkannya.

"Asem!! aku malah ditinggal!! Zoya!!" Keenan misuh-misuh dan berlari kecil menyusul Zoya.

"Nggak sopan kamu, aku ajak bicara, malah pergi!" ucap Keenan.

"Nggak ada yang nyuruh kamu bicara, Kamu tuh bagusan diam kalau ketemu aku, ngerti!" ucap Zoya lalu segera mempercepat langkahnya.

"Eh, Zoya sebenarnya apa sih salah aku, kok! kayaknya kamu begitu benci sama aku?" tanya Keenan mencecar Zoya.

Zoya mulai berpikir sejenak, iya sih! apa ya kesalahan Keenan selama ini, Zoya selalu bicara ketus pada Keenan. Padahal Keenan begitu baik padanya. Apa, sebaiknya ia bersikap lebih baik pada Keenan. Tak perlu ketus lagi ataupun bicara nyolot.

"Iya, Maaf ya! padahal kamu begitu baik, kenapa aku harus bicara ketus sama kamu!" Zoya mulai menyadari kesalahannya.

"Kamu tau aku anak yang lugu, kan? Aku selalu bertindak apa adanya, jadi! aku maafin kamu, haha..akhirnya kamu menyadari dosa-dosamu selama ini, markonah haha.." ucapan Keenan membuat Zoya yang tadinya sudah melandaikan perasaanya kembali kesal.

"Keenan!!" pekik Zoya lalu menendang betis Keenan dengan kencangnya sehingga Keenan meringis kesakitan

"Auh, Zoya!" pekik Keenan seraya merasakan kaki yang cenut-cenut karena tendangan Zoya.

"Cih, rasakan itu!" ucap Zoya menatap sinis dan pergi tak peduli.

"Kamu ini, tolong, Zoya kayaknya tulangku, patah nih!" seru Keenan berkelakar.

Namun Zoya segera mengambil cangkul dan berusaha menakuti Keenan.

"Kalau aku pukul kamu pakai ini, baru aku percaya tulang lunak kamu itu patah! berhenti bergurau!" Ancaman Zoya membuat Keenan terdiam sesaat. Sehingga Zoya akhirnya bebas pergi berjalan meninggalkan Keenan menuju ke rumahnya.

"Ish, dia bahkan nggak peduli, huft!" keluh Keenan lalu berjalan kembali dengan biasa.

"Eh, udah sembuh hehe..untung tulangku nggak patah haha.." ujar Keenan yang nyengir kemudian berjalan karena nyerinya hanya sebentar dan hilang.

"Kenapa hari ini begitu panas, sudah di perusahaan! tambah lagi sama supir aneh bin ajaib itu, Ah! mereka bikin aku nyut-nyutan!" keluh Zoya seraya mengacak-acak rambutnya lalu segera masuk ke dalam rumah karena akhirnya Zoya tiba juga dirumah.

********

Terpopuler

Comments

Tha

Tha

nyicil dulu yak..

2022-01-21

0

~🌹eveliniq🌹~

~🌹eveliniq🌹~

hadir lagi nih support selalu

2022-01-08

1

Lady Meilina (Ig:lady_meilina)

Lady Meilina (Ig:lady_meilina)

wah.. ada lagunya hachi jg 🤣

2022-01-04

1

lihat semua
Episodes
1 Awal Mula
2 Mengantarkan penumpang
3 Mendapat pekerjaan
4 Teringat orangtua
5 Mengantar Aiden
6 Menolong ibu hamil
7 Mencuci pakaian
8 Menyatakan Perasaan
9 Membantu pengamen
10 O..o..kamu ketahuan
11 Bikes (bikin kesel)
12 Bunga untuk Zoya
13 Membantu Sandi di peternakan
14 Terjebak
15 Menemani Zoya
16 Syukuri apa yang ada
17 Epilog Billy
18 Mendadak Dancer
19 Romantis
20 Bertemu ibu lagi
21 Penolakan
22 Kasih sayang, katanya!
23 Our tears (airmata kita)
24 Ngedate
25 Kamu, untuk siapa?
26 Mengejar Cinta
27 Mulai merasai
28 Kekalahan
29 Friend
30 Jadilah milikku!
31 Maukah denganku?
32 yes i will
33 Melegakan
34 Ternyata
35 Jealous
36 Dolphin
37 Surprise
38 Sidang
39 Selalu disisimu
40 Rencana
41 Apa adanya
42 Jangan pergi lagi
43 Kumau dia
44 Masuk angin
45 Pertemuan
46 rasa yang terdalam
47 My sunshine
48 Bersepeda
49 Berbunga-bunga
50 Hujan
51 Markas wanita malam
52 Happy mothers day
53 Married
54 Gara-gara obat
55 Michi
56 Pria juga manusia
57 Angan
58 Taxi driver
59 Mendapat anak
60 Saling memahami
61 I love you Chelsea
62 Rajutan cinta dua pasang sejoli
63 Aiden salah tingkah
64 Terkurung
65 Memikirkanmu
66 Relaks
67 Hasrat
68 Sudah resiko
69 Honey-moon?
70 Fiuh
71 Teringat Billy
72 My mom
73 Mesra
74 Aigoo!!
75 Sebuah janji
76 Yokatta
77 Hadapi dengan senyuman
78 Melepaskan
79 Garis dua
80 Sayangi istrimu
81 Apakah??
82 Beautiful
83 KEENAN
84 Aiden
85 Aiden lagi
86 Salah paham
87 Ngidam kue yang ada fotomu
88 Happy
89 Untukmu
90 Candaan gaje
91 Wanita Terindah
92 Tahan
93 Akhirnya
94 Ngidam apa sih
95 Makan bersama
96 Mesra
97 Kebersamaan
98 Nyaman
99 Pregnancy
100 Perpisahan
101 Keenan Zoya
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Awal Mula
2
Mengantarkan penumpang
3
Mendapat pekerjaan
4
Teringat orangtua
5
Mengantar Aiden
6
Menolong ibu hamil
7
Mencuci pakaian
8
Menyatakan Perasaan
9
Membantu pengamen
10
O..o..kamu ketahuan
11
Bikes (bikin kesel)
12
Bunga untuk Zoya
13
Membantu Sandi di peternakan
14
Terjebak
15
Menemani Zoya
16
Syukuri apa yang ada
17
Epilog Billy
18
Mendadak Dancer
19
Romantis
20
Bertemu ibu lagi
21
Penolakan
22
Kasih sayang, katanya!
23
Our tears (airmata kita)
24
Ngedate
25
Kamu, untuk siapa?
26
Mengejar Cinta
27
Mulai merasai
28
Kekalahan
29
Friend
30
Jadilah milikku!
31
Maukah denganku?
32
yes i will
33
Melegakan
34
Ternyata
35
Jealous
36
Dolphin
37
Surprise
38
Sidang
39
Selalu disisimu
40
Rencana
41
Apa adanya
42
Jangan pergi lagi
43
Kumau dia
44
Masuk angin
45
Pertemuan
46
rasa yang terdalam
47
My sunshine
48
Bersepeda
49
Berbunga-bunga
50
Hujan
51
Markas wanita malam
52
Happy mothers day
53
Married
54
Gara-gara obat
55
Michi
56
Pria juga manusia
57
Angan
58
Taxi driver
59
Mendapat anak
60
Saling memahami
61
I love you Chelsea
62
Rajutan cinta dua pasang sejoli
63
Aiden salah tingkah
64
Terkurung
65
Memikirkanmu
66
Relaks
67
Hasrat
68
Sudah resiko
69
Honey-moon?
70
Fiuh
71
Teringat Billy
72
My mom
73
Mesra
74
Aigoo!!
75
Sebuah janji
76
Yokatta
77
Hadapi dengan senyuman
78
Melepaskan
79
Garis dua
80
Sayangi istrimu
81
Apakah??
82
Beautiful
83
KEENAN
84
Aiden
85
Aiden lagi
86
Salah paham
87
Ngidam kue yang ada fotomu
88
Happy
89
Untukmu
90
Candaan gaje
91
Wanita Terindah
92
Tahan
93
Akhirnya
94
Ngidam apa sih
95
Makan bersama
96
Mesra
97
Kebersamaan
98
Nyaman
99
Pregnancy
100
Perpisahan
101
Keenan Zoya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!