Teringat orangtua

Sore ini Zoya tengah mengangkat pakaian yang dijemurnya di rumah atap. Sementara angin begitu kencang sehingga menghempaskan beberapa pakaian dalam yang terbang kebawah. Nampak, Keenan baru keluar dari minimarket dan berjalan sejenak sambil menyesap susu kotak.

Lalu, pakaian dalam berupa bra itu tersangkut diatas kepala Keenan. Pikirnya ada daun jatuh di kepalanya namun satu buah bra mendarat mulus di kepalanya dan membuat ia memekik sesaat.

"Hey, punya siapa ini??" tanya Keenan lalu segera melihat ke atap. Ada Zoya yang terkejut melihat Keenan lalu ia segera sembunyi menuntaskan mengangkat pakaian, Zoya bergegas turun dari atap untuk mengambil underwarenya itu.

"Ah, Zoya!" panggil Keenan seraya mengangkat bra miliknya di hadapan wajah Zoya yang jatuh dari atap.

"Ah..sini!" pinta Zoya, namun Keenan menyembunyikan bra itu dibalik punggungnya.

Zoya meletakkan keranjang berisi cucian itu di bawah dan berniat mengambilnya dari balik punggung Keenan. Namun, Keenan masih menggodanya dengan tak memberikan bra miliknya.

"Balikin!! Kamu bikin aku malu!" ujar Zoya yang merasa malu campur kesal.

Dan akhirnya karena Zoya mengambil paksa bra miliknya sehingga tali bra tersebut putus dari tempatnya saat Zoya telah mendapatkannya.

"Bra ku?!?" kejut Zoya sambil menatap kosong pada bra nya kemudian menatap Keenan dengan kesal.

Merasa bersalah karena telah membuat tali bra Zoya terputus. Keenan merasa bingung dan bersalah, lalu ia meminta maaf pada Zoya karena tak sengaja melakukannya.

"Putus?!?" kejut Zoya nafasnya tarik ulur tak beraturan.

"Hehe..kamu sendiri kan, yang menariknya?!" ujar Keenan berusaha menyalahkan Zoya.

"Ish, kamu ini!" Zoya pun segera masuk kembali ke rumahnya sambil menutup pintunya dengan keras membuat Keenan terkejut.

"Huft, harusnya aku langsung kasih ke, dia." Keenan merasa tak enak karena telah menyebabkan tali bra milik Zoya terputus.

"Zoya, Maaf ya! aku nggak sengaja, aku bisa menjait bra kamu, kalau kamu mau!" pekik Keenan.

Namun Zoya tak menghiraukannya. Ia benar-benar kesal pada Keenan saat ini. Keenan kembali naik ke atap seraya menyeruput susu kotaknya.

Malam ini Keenan tengah menghitung uang yang didapatkannya. Ia sudah begitu berhemat, akhir-akhir ini bahkan sudah jarang nge-gym karena ia sangat menyukai gym untuk membuat perutnya itu berkotak enam dan ototnya makin besar.

Biasanya ia selalu membayar setengah harga karena tempat gym tersebut milik temannya. Namun, kali ini ia sangat miskin. Sepertinya, ia harus lebih kerja keras lagi demi sesuap nasi. Agar dia tak selalu makan mie instan setiap harinya. Saat sedang susah, terkadang ia mengingat orangtuanya. Andai saja ia tahu wajahnya seperti apa, ia pasti akan mencarinya kemana pun. Sayangnya, bahkan ia hanya tau kalau dirinya tak diinginkan dan dibuang di tempat pembuangan sampah.

Keenan sesekali menyeka air mata nya. Di balik sikap kocaknya tersirat kesedihan yang mendalam dalam dirinya. Namun, ia kembali tersenyum. Pantang baginya meratapi diri, saat ini hanya Tuhan lah yang mengerti. Ia yakin Tuhan, selalu bersama dengan orang yang kurang beruntung sepertinya. Keenan segera merebahkan diri di kasur lantainya dan memainkan ponselnya.

*********

Pagi ini di perusahaan Aiden...

Aiden tengah menghadiri meeting bersama beberapa client-nya untuk membicarakan tentang proyek yang digarapnya. Ia masuk ke ruangan dan memulai meeting.

Sedangkan Zoya, ia merapikan diri di perusahaan Aiden. Ia sangat senang menjadi bagian dari Aiden Putra Company, Perusahan itu sengaja dinamakan seperti nama Aiden. Karena perusahaan itu warisan dari kakek Aiden.

Kali ini, Zoya kedapatan membersihkan ruangan Aiden. Zoya merapikan dengan cekatan setiap sudut ruangan Aiden yang terlihat kurang rapi. Setelah dirasa bersih, Zoya segera keluar dari ruangan Aiden dan hampir bertabrakan dengan Aiden.

"Astagfirullah!" kejut Aiden.

Melihat Aiden yang terkejut, Zoya segera meminta maaf pada bos tampannya itu.

"Ma..maaf, Pak Aiden! Sa..saya nggak sengaja!" ucap Zoya merasa bersalah sambil menunduk.

Namun, dasarnya Aiden yang ramah. Ia tersenyum dan memaafkan kesalahan Zoya.

"Nggak apa-apa, Lain kali hati-hati ya! Nah, ini hari pertama kamu, kan! Semoga harimu menyenangkan ya! Semangat!" ujar Aiden sambil mengepalkan tangan ke atas untuk memberikan Zoya sentuhan semangat.

Mendengar keramahan Aiden, Zoya malah tersenyum. Satu banding seribu, ada seorang CEO yang seramah Aiden. Biasanya, mereka tampan, galak, dan sombong. Namun, hal itu tidak berlaku bagi Aiden. Ia adalah pria impian Zoya. Sehingga Zoya yang sesaat membayangkannya dibuyarkan lamunannya oleh Aiden.

"Hello, Zoya, hey!" panggil Aiden.

"Eh, iya! Eh, Maaf Pak! sa..saya permisi ya!" ucap Zoya lalu pergi dari hadapan Aiden.

Membuat Aiden menggelengkan kepalanya karena merasa lucu dengan tingkah Zoya.

Aiden melihat seisi ruangannya begitu bersih. Ia cukup menyukai pekerjaan Zoya, Ia merasa Zoya wanita yang tangkas dalam hal bersih-bersih. Tak lama, Seorang wanita datang masuk ke ruangannya. Tak lain ia adalah Chelsea, sekertaris Aiden. Chelsea agak sinis melihat Zoya yang baru keluar dari ruangan Aiden.

"Hai Aiden, Aku baru lihat perempuan itu, Dia, Office girl baru, ya?" tanya Chelsea.

"Hum, dia baru aja bersihin ruangan aku, Oh iya, Ada apa?" tanya Aiden.

"Ini, file nya baru aku selesaikan, Oh, iya sebentar lagi, kamu ada meeting sama Pak Dhani, ya! Di restoran Black, soal proyek mebel terbarunya!" ujar Chelsea.

"Iya, makasih Chel!" sahut Aiden.

Zoya merasa sangat senang saat bertatapan langsung dengan Aiden tadi. Dia selalu membayangkan bisa bersanding dengan Aiden, Namun, itu sangat tidak mungkin, pikirnya. Kali ini, ia memilih mengepel lobi depan bersama Mitha, karyawan lama yang ramah.

"Ayo, kamu terusin ya, Zoy! Aku mau, meletakkan tissue toilet ini dulu!" ujar Mitha.

"Iya." sahut Zoya, lalu mulai membersihkan beberapa lantai yang terlihat kotor.

Zoya terlihat begitu bersemangat, ia terus tersenyum saat melakukan pekerjaannya. Terlebih, ada Aiden yang membuatnya bersemangat. Entah kenapa, Zoya menyimpan perasaan pada Aiden. Ia seperti merasakan jatuh cinta pada pandangan pertama.

Setelah menyelesaikan pekerjaannya di lobi depan. Pas sekali jam makan siang telah tiba. Zoya makan bersama Mitha di kantin perusahaan.

"Oh iya Mitha, makasih ya, udah mau jadi teman aku!" ucap Zoya sembari menikmati nasi yang dibawanya dari rumah.

"Ck, kamu tuh kayak apaan aja, aku juga baru sebulan disini hehe.." sahut Mitha.

"Hum, kamu mau coba nggak? ini aku yang masak?" tanya Zoya menawari Mitha masakannya.

"Boleh," ucap Mitha lalu merasakan makanan yang Zoya bawa.

"Enak, Zoy hehe.." ucap Mitha.

"Yuk, makan bareng aja!" ajak Zoya dan Mitha mengangguk.

Sementara Keenan saat ini tengah mendatangi tempat pembuangan sampah, seperti yang dikatakan oleh orang yang merawatnya dulu. Tempat dimana Keenan dibuang. Ia bahkan masih menyimpan pakaian itu, terakhir Keenan dirawat oleh seorang guru sekolah dasar. Namun, sejak Ia meninggal dunia, Keenan benar-benar sendirian.

Namun di sela kegundahannya, Ada pesan masuk meminta jasanya. Keenan yang bersemangat segera pergi meninggalkan tempat dirinya terbuang untuk mengantar penumpang.

Saat tiba, terlihat mereka adalah sepasang. Entah sepasang suami istri atau kekasih. Sepertinya mereka sedang bertengkar, Keenan ragu untuk mendekati mereka. Namun, ia membuka pintu mobil dan menanyakan pada Mira, pemesan taksinya.

"Maaf, Mba Mira? pesan taksi, kan?" tanya Keenan.

"Siapa, Dia Mira? sopir taksi atau selingkuhan, kamu?" tanya Andi mencecar Mira.

"Ya, tentu aja dia sopir taksi online, kamu nih, udah aku malas ngomong sama kamu, Ayo jalan mas!" ujar Mira kemudian masuk terlebih dahulu ke dalam taksi.

Namun, Andi mencekal tangan Keenan. Andi sempat tak percaya kalau Keenan memang hanya sopir taksi online karena tampangnya yang tampan itu.

"Eh, benar kamu, bukan selingkuhan dia?" tanya Andi.

"Bukan, dia cuma menyewa jasa saya," jawab Keenan seraya melepas pelan tangan Andi yang mencekal lengannya.

"Nggak mungkin, sopir taksi setampan kamu, Sayang! awas ya! kalau kamu selingkuh sama dia!" pekik Andi dan ditanggapi malas oleh Mira.

Lalu, Andi melepas lengan Keenan, dan Keenan memberi senyum seraya pamitan.

"Saya permisi dulu!" ucap Keenan dan diangguki oleh Andi.

Setelah itu, Keenan kembali masuk ke mobilnya. Ia melihat dari kaca atas taksi tersebut seraya melajukan mobilnya kembali.

"Maaf, mba! tujuan kemana?" tanya Keenan.

"Kelapa dua, ya!" jawab Mira.

"Baik, mba."sahut Keenan dan melajukan mobilnya kembali.

Saat di jalan Mira menanyakan kondisi Keenan karena perlakuan Andi tadi.

"Maafin sikap Andi tadi, ya!" pinta Mira.

"Sikap yang mana, mba?" tanya Keenan.

"Saat dia menuduh kamu dan mencekal lengan kamu, tadi." jawab Mira.

"Oh, nggak apa-apa mba. Maaf, apa dia kekasih, mba?" tanya Keenan.

"Hum," sahut Mira singkat dan Keenan hanya mengangguk lalu mengantar Mira ke tempat tujuan.

Terpopuler

Comments

mama Al

mama Al

ngakak gawean si keenan

2022-01-26

0

Sedang Bersemedi

Sedang Bersemedi

tali oh tali😂🤣
jadi ngebayangin kaca mata yg beneran talinya putus🤭

2022-01-24

0

Erna Queena

Erna Queena

Haha ngakak😆😆

2022-01-23

0

lihat semua
Episodes
1 Awal Mula
2 Mengantarkan penumpang
3 Mendapat pekerjaan
4 Teringat orangtua
5 Mengantar Aiden
6 Menolong ibu hamil
7 Mencuci pakaian
8 Menyatakan Perasaan
9 Membantu pengamen
10 O..o..kamu ketahuan
11 Bikes (bikin kesel)
12 Bunga untuk Zoya
13 Membantu Sandi di peternakan
14 Terjebak
15 Menemani Zoya
16 Syukuri apa yang ada
17 Epilog Billy
18 Mendadak Dancer
19 Romantis
20 Bertemu ibu lagi
21 Penolakan
22 Kasih sayang, katanya!
23 Our tears (airmata kita)
24 Ngedate
25 Kamu, untuk siapa?
26 Mengejar Cinta
27 Mulai merasai
28 Kekalahan
29 Friend
30 Jadilah milikku!
31 Maukah denganku?
32 yes i will
33 Melegakan
34 Ternyata
35 Jealous
36 Dolphin
37 Surprise
38 Sidang
39 Selalu disisimu
40 Rencana
41 Apa adanya
42 Jangan pergi lagi
43 Kumau dia
44 Masuk angin
45 Pertemuan
46 rasa yang terdalam
47 My sunshine
48 Bersepeda
49 Berbunga-bunga
50 Hujan
51 Markas wanita malam
52 Happy mothers day
53 Married
54 Gara-gara obat
55 Michi
56 Pria juga manusia
57 Angan
58 Taxi driver
59 Mendapat anak
60 Saling memahami
61 I love you Chelsea
62 Rajutan cinta dua pasang sejoli
63 Aiden salah tingkah
64 Terkurung
65 Memikirkanmu
66 Relaks
67 Hasrat
68 Sudah resiko
69 Honey-moon?
70 Fiuh
71 Teringat Billy
72 My mom
73 Mesra
74 Aigoo!!
75 Sebuah janji
76 Yokatta
77 Hadapi dengan senyuman
78 Melepaskan
79 Garis dua
80 Sayangi istrimu
81 Apakah??
82 Beautiful
83 KEENAN
84 Aiden
85 Aiden lagi
86 Salah paham
87 Ngidam kue yang ada fotomu
88 Happy
89 Untukmu
90 Candaan gaje
91 Wanita Terindah
92 Tahan
93 Akhirnya
94 Ngidam apa sih
95 Makan bersama
96 Mesra
97 Kebersamaan
98 Nyaman
99 Pregnancy
100 Perpisahan
101 Keenan Zoya
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Awal Mula
2
Mengantarkan penumpang
3
Mendapat pekerjaan
4
Teringat orangtua
5
Mengantar Aiden
6
Menolong ibu hamil
7
Mencuci pakaian
8
Menyatakan Perasaan
9
Membantu pengamen
10
O..o..kamu ketahuan
11
Bikes (bikin kesel)
12
Bunga untuk Zoya
13
Membantu Sandi di peternakan
14
Terjebak
15
Menemani Zoya
16
Syukuri apa yang ada
17
Epilog Billy
18
Mendadak Dancer
19
Romantis
20
Bertemu ibu lagi
21
Penolakan
22
Kasih sayang, katanya!
23
Our tears (airmata kita)
24
Ngedate
25
Kamu, untuk siapa?
26
Mengejar Cinta
27
Mulai merasai
28
Kekalahan
29
Friend
30
Jadilah milikku!
31
Maukah denganku?
32
yes i will
33
Melegakan
34
Ternyata
35
Jealous
36
Dolphin
37
Surprise
38
Sidang
39
Selalu disisimu
40
Rencana
41
Apa adanya
42
Jangan pergi lagi
43
Kumau dia
44
Masuk angin
45
Pertemuan
46
rasa yang terdalam
47
My sunshine
48
Bersepeda
49
Berbunga-bunga
50
Hujan
51
Markas wanita malam
52
Happy mothers day
53
Married
54
Gara-gara obat
55
Michi
56
Pria juga manusia
57
Angan
58
Taxi driver
59
Mendapat anak
60
Saling memahami
61
I love you Chelsea
62
Rajutan cinta dua pasang sejoli
63
Aiden salah tingkah
64
Terkurung
65
Memikirkanmu
66
Relaks
67
Hasrat
68
Sudah resiko
69
Honey-moon?
70
Fiuh
71
Teringat Billy
72
My mom
73
Mesra
74
Aigoo!!
75
Sebuah janji
76
Yokatta
77
Hadapi dengan senyuman
78
Melepaskan
79
Garis dua
80
Sayangi istrimu
81
Apakah??
82
Beautiful
83
KEENAN
84
Aiden
85
Aiden lagi
86
Salah paham
87
Ngidam kue yang ada fotomu
88
Happy
89
Untukmu
90
Candaan gaje
91
Wanita Terindah
92
Tahan
93
Akhirnya
94
Ngidam apa sih
95
Makan bersama
96
Mesra
97
Kebersamaan
98
Nyaman
99
Pregnancy
100
Perpisahan
101
Keenan Zoya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!