Membantu pengamen

Sepulang bekerja Keenan melihat Zoya yang tengah bercengkerama dengan kedua orangtuanya di teras depan rumahnya. Sandi membelai lembut rambut Zoya dengan kasih sayang, melihat hal itu Keenan jadi membayangkan kalau posisi Zoya saat ini adalah dirinya. Pasti begitu bahagia bisa dikasihi seperti itu. Melihat Keenan yang melamun, Zoya segera mengejutkannya.

"Eh, nggak sopan kamu, ya! melihat kami seperti itu." ujar Zoya yang tanpa Keenan sadari tengah ada di hadapannya.

"Ah..emm..anu..itu??" Keenan yang salah tingkah diketahui kelakuannya jadi tergagap.

"Anu, itu, apa??" Zoya mencecar.

"Ah, bukan apa-apa," sanggah Keenan seraya tersenyum.

"Zoya, kamu ini yang sopan dong dengan Keenan! dia kan baru pulang kerja, eh..kamu udah makan belum Keenan? tadi Zoya masak telur balado, akhir-akhir ini sejak ada kamu, dia jadi sering masak lebih banyak tau hehe.." ujar Risna membuat wajah Zoya memerah.

"Ibu nih, bukan karena dia, tapi karena aku lebih semangat kali ini, karena??" ujar Zoya yang tiba-tiba ada Aiden yang mengawang-awang di kepalanya.

"Hey,,haha.." Keenan mengejutkan.

"Ah, kamu ini!!..nih, rasakan!!" karena sontak terkejut Zoya segera melayangkan cubitan ke lengan Keenan.

"Auh, Pak Sandi, lihatlah! Zoya menyakiti saya!" rengek Keenan pada Sandi.

"Jangan lakukan itu Zoya kasian Keenan!" titah Sandi lalu Zoya segera melepas cubitannya itu.

Keenan segera menjulurkan lidah pada Zoya membuat Zoya kesal. Lalu, Risna dan Sandi masuk ke dalam lagi. Risna kembali keluar membawa 2 butir telur balado dan sayur sop daging serta tempe di sebuah nampan.

.

"Nah, Keenan, untuk kamu!" ucap Risna.

"Wah, makasih bu Risna, Maaf jadi merepotkan!" ucap Keenan seraya mengambil nampan berisi lauk untuknya.

"Nggak lah, anggap aja ibu, ini! Ibu kamu." ucapan itu membuat Keenan termangu dan berkaca.

"Iya, makasih bu, atas perhatiannya! Saya naik dulu, ya! permisi Bu, Zoya!" ucap Keenan seraya menoreh senyum manis pada Zoya namun Zoya malah buang muka.

Tak lama kurir datang mengantar rak pot bunga untuk Zoya dari Aiden. Zoya begitu sumringah, ia meminta kurir untuk naik membawanya ke rumah atap sehingga ia yang begitu senang menyenggol begitu keras tubuh Keenan sehingga Keenan hampir terjatuh untunglah Keenan berpegangan.

"Hey, Zoya!!" pekik Keenan sedikit sepor jantung karena hampir terjungkal untunglah dia berpegangan dan tidak menjatuhkan nampan berisi makanan yang dipegangnya. Namun, Zoya hanya mengernyit dan tak peduli. Ia kembali mengantar kurir menuju ke lokasi rak pot bunga tersebut akan diletakkan.

Lalu Keenan perlahan kembali menaiki anak tangga dan masuk ke rumah atap untuk meletakkan nampan didalam. Setelah itu, Keenan keluar lagi dan melihat rak pot bunga yang begitu bagus itu. Sang kurir pun pergi, lalu Zoya meletakkan sederet bunga mawar di rak tersebut. Zoya melihatnya dengan antusias dan Keenan menyapanya.

"Dari siapa itu, Zoy? bahan kayu ini bagus, aku yakin bukan kamu yang membelinya." cebik Keenan.

"Dari pak Aiden, bagusnya! huft, dia sangat baik, pasti beruntung jika bisa menjadi pendampingnya!" harap Zoya sambil berkhayal.

Keenan segera membuyarkan lamunan Zoya dan Zoya mengernyit. Lalu, merapikan pot berisi bunga mawar dan bunga matahari yang sudah bermekaran cantik di pot. Keenan tersenyum melihat Zoya yang begitu terampil menata bunga-bunga itu sehingga semakin cantik.

"Cantik??" ucap Keenan.

"Kamu nggak usah merayu, deh!" pinta Zoya.

"Siapa juga yang merayu kamu??" tanya Keenan.

"Barusan, kamu bilang cantik." jawab Zoya, Keenan pun mengernyit.

"Bunganya yang cantik bukan kamu, hahaha..jangan kege'eran makanya!" pinta Keenan lalu pergi masih dengan meledek. Kemudian masuk kedalam rumahnya lagi. Sedangkan Zoya mendengus kesal karena malu.

Setelah berhasil menggoda Zoya, Keenan menyantap masakan buatan Zoya. Ah..bersyukur bisa makan hari ini. Ia selalu mensyukurinya, karena pekerjaannya di jalan. Ia adalah pejuang jalanan, setiap harinya terkadang ia melihat pengamen dan gelandangan yang masih mencari makanan di tempat sampah demi bisa makan.

"Syukurlah, aku punya pemilik rumah sewa yang baik, semoga suatu hari aku bisa membalasnya!" ucap Keenan lalu meneruskan menyantap makannya.

*********

Sementara Chelsea tengah meletakkan foto di bingkai yang tadi Aiden berikan padanya. Foto dimana mereka tak sengaja tengah bersama. Lalu, Chelsea meletakkan foto itu di dinding kamarnya.

Chelsea mengirimkan pesan pada Aiden dan menunjukkan bingkai dimana ada foto mereka saat itu. Aiden hanya tersenyum dan memberi respon balasan yang membuat Chelsea bahagia. Kemudian Chelsea berniat untuk membuat kue yang akan diberikannya pada Aiden besok.

Chelsea membuatnya dengan penuh cinta, wanita cantik sekertaris dari Aiden ini sangat pandai memasak seperti Zoya. Bedanya Chelsea melakukan ini karena belajar sendiri karena ibunya sudah tiada. Dan ayahnya saat ini tidak tinggal bersamanya. Sedangkan Zoya beruntung karena memiliki orangtua yang lengkap.

"Aku buat brownies keju poni pasti dia menyukainya hehe..." ucap Chelsea dan tangan terampilnya itu mulai meracik bahan yang dibutuhkan untuk membuat brownies yang diinginkannya.

Tak lama kemudian, brownies pun matang. Lalu Chelsea mengoleskan whipped cream ke seluruh permukaan brownies dan menempelkan keju yang dipotong sama panjangnya. Sehingga ia bisa menutup seluruh permukaan brownies. Kenapa bukan roti karena Aiden lebih menyukai brownies ketimbang roti, brownies yang lembut lumer di mulut.

"Ah, sudah siap. Besok, aku tinggal membawanya untuk Aiden!" ucap Chelsea merasa puas dengan hasil tangannya yang rasanya menggugah selera.

********

Seperti biasa Keenan paling tidak betah mendekam di kamarnya, itu kenapa ia dengan memakai kaos panjang warna kuning mustard dan celana Jogger hitam selutut memilih mencari angin dan turun dari rumah atapnya. Niatnya sih ingin sekedar main basket di lapangan dekat lingkungannya tinggal. Namun, sebelum ia mendapatinya. Zoya bagai angin berhembus bicara meledeknya.

"Kuning-kuning mengambang haha.." ucap Zoya.

Keenan mengerti, ia akan balas dendam pada Keenan karena tadi Keenan meledeknya juga.

"Biarin, gimana, apa aku tampan pakai baju ini?" tanya Keenan dengan mengedipkan sebelah matanya pada Zoya berulang kali.

"Kamu cacingan, ya? kedip-kedip begitu?" tanya Zoya.

"Enak aja cacingan, badan atletis seperti ini, sorry banget ya cacingan huh.." jawab Keenan seraya mendengus.

"Terserah kamulah, terus kamu mau kemana, emangnya?" tanya Zoya.

"Aku mau main basket, dekat sini kan ada lapangan dan tiap sore ramai terus, kamu mau ikut nggak?" tanya Keenan berusaha mengajak Zoya.

"Aku nggak tertarik, pergilah sana sendiri!" jawab Zoya kemudian berlalu pergi begitu saja memasuki rumahnya.

"Dasar skeptis!!" ucap Keenan namun gumam pelannya itu didengar oleh Zoya yang kembali keluar dengan membawa gagang sapu.

"Coba ngomong sekali lagi, skeptis? kamu bilang aku skeptis??" tanya Zoya mencecar.

Keenan jadi serba salah merasa bingung, lalu ia berkilah supaya Zoya tak kesal padanya.

"Manis, Zoya maaaaniisss hehe..." ucap Keenan menekankan agar Zoya senang.

"Oh, itu emang benar. Baik! pergilah sana, hus..hus.." ucap Zoya seolah tengah mengusir kucing dari hadapannya.

"Hus..hus..emang aku kucing??" tanya Keenan.

"Kamu bukan kucing tapi kodok hahaha.." ucap Zoya lalu segera mengambil langkah seribu dari hadapan Keenan dan menutup pintunya. Keenan tersenyum mendengar Zoya yang berkelakar, lalu kembali melangkahkan kaki ke lapangan basket di dekat kawasan tempat tinggalnya saat ini.

Belum sampai di lapangan basket, Keenan melihat badut pengamen yang tertegun duduk di kursi. Keenan celingukan kanan dan kiri perlahan menghampiri badut tersebut sehingga membuatnya terkejut.

"Hai badut hehe..apa yang kamu lakukan? kamu tidak bekerja dan menghibur anak-anak?" tanya Keenan.

Pengamen badut itu mendongak melihat keberadaan Keenan dihadapannya. Ia mempunyai masalah dengan suaranya yang serak karena suaranya agak hilang dan terganggu. Bicara pada Keenan pun ia tak jelas,

"Suaraku udah 2 hari ini bermasalah, sakit tenggorokan juga, kalau dipaksakan menyanyi makin tersiksa, dan kalau aku nggak menyanyi orang nggak akan tau kalau aku sedang mencari sesuap nasi karena berpakaian seperti ini." jawab badut tersebut dengan memaksakan bicara yang terdengar sekali kalau suaranya memang bermasalah.

"Hum..aku bisa membantu kamu, bunyikan lah musiknya dan aku akan menyanyi hehe.." jawab Keenan.

"Kamu, bisa menyanyi?" tanya Badut tersebut.

"Ah tentu, kalau hanya menyanyi jelas aku bisa hehe.." sahut Keenan.

Badut itu nampak ragu, karena Keenan dengan sukarela menawarkan bantuan padahal mereka tak saling mengenal.

"Bagaimana aku bisa mempercayai kamu, tampilan kamu seperti tukang palak, jangan-jangan setelah membantu kamu akan menguras uangku." curiga badut itu pada Keenan.

"Apa aku harus memakai jas, kemeja lalu dasi baru kamu percaya sama aku?" tanya Keenan.

"Hum.." badut itu memperhatikan penampilan Keenan dari atas sampai bawah. Keenan pun juga melihat dirinya, adakah yang salah.

"Eng..kenapa?" tanya Keenan seraya menggaruk kepalanya bingung.

"Ah enggak, baiklah! Kamu ingin menyanyikan lagu apa? biar aku setel musik nya?" tanya badut tersebut.

"Mabuk cinta, armada." jawab Keenan.

"Ah..pas banget ada itu. Tapi, kamu hafal kan lagunya?" tanya badut itu.

"Ih, kenapa kamu banyak bertanya, cepatlah! atau aku berubah pikiran?!" pinta Keenan.

Lalu, badut itu menyalakan nada lagu yang Keenan minta. Lagu armada "Mabuk cinta". Keenan pun mulai menyanyikannya dengan suara yang merdu, berbeda saat menyanyi di toilet saat itu. Mungkin karena Keenan niat membantu jadi ia melakukannya dengan serius. Badut itu senang, pesona Keenan menyihir para pejalan kaki disana. Dan mereka menyisihkan rupiah mereka demi melihat pria tampan itu menyanyi.

"Bukan cuma ganteng, tapi suaranya juga bagus!" ucap Badut itu pelan sambil menari.

Tak butuh waktu lama, para penonton mengitari mereka dan menikmati suara merdu Keenan bak penyanyi aslinya. Hingga selesai, Keenan membungkukkan badannya dan ia bersalaman dengan badut itu.

"Terima kasih, ya! karena kamu, begitu banyak orang yang menyisihkan sebagian uangnya untuk kita hehe.." ucap badut itu.

"Ah kita? hanya kamu, kok. Baiklah! aku permisi dulu!" ucap Keenan.

"Maaf, kamu yakin nggak mau?" tanya badut itu menawarkan uang.

"Simpanlah! Aku mau main basket dulu, aku duluan ya!" ucap Keenan.

"Hey, makasih ya!" ucap badut itu dan Keenan hanya mengangguk seraya tersenyum dan bergabung main basket dengan pada warga di kawasan itu.

***********

Terpopuler

Comments

Devi Handayani

Devi Handayani

udah ganteng baik hati pulak si kenaan.... hmmm🥰🥰

2022-02-04

0

SoVay

SoVay

keenan itu imut

2022-01-28

1

SoVay

SoVay

badut...badut

2022-01-28

1

lihat semua
Episodes
1 Awal Mula
2 Mengantarkan penumpang
3 Mendapat pekerjaan
4 Teringat orangtua
5 Mengantar Aiden
6 Menolong ibu hamil
7 Mencuci pakaian
8 Menyatakan Perasaan
9 Membantu pengamen
10 O..o..kamu ketahuan
11 Bikes (bikin kesel)
12 Bunga untuk Zoya
13 Membantu Sandi di peternakan
14 Terjebak
15 Menemani Zoya
16 Syukuri apa yang ada
17 Epilog Billy
18 Mendadak Dancer
19 Romantis
20 Bertemu ibu lagi
21 Penolakan
22 Kasih sayang, katanya!
23 Our tears (airmata kita)
24 Ngedate
25 Kamu, untuk siapa?
26 Mengejar Cinta
27 Mulai merasai
28 Kekalahan
29 Friend
30 Jadilah milikku!
31 Maukah denganku?
32 yes i will
33 Melegakan
34 Ternyata
35 Jealous
36 Dolphin
37 Surprise
38 Sidang
39 Selalu disisimu
40 Rencana
41 Apa adanya
42 Jangan pergi lagi
43 Kumau dia
44 Masuk angin
45 Pertemuan
46 rasa yang terdalam
47 My sunshine
48 Bersepeda
49 Berbunga-bunga
50 Hujan
51 Markas wanita malam
52 Happy mothers day
53 Married
54 Gara-gara obat
55 Michi
56 Pria juga manusia
57 Angan
58 Taxi driver
59 Mendapat anak
60 Saling memahami
61 I love you Chelsea
62 Rajutan cinta dua pasang sejoli
63 Aiden salah tingkah
64 Terkurung
65 Memikirkanmu
66 Relaks
67 Hasrat
68 Sudah resiko
69 Honey-moon?
70 Fiuh
71 Teringat Billy
72 My mom
73 Mesra
74 Aigoo!!
75 Sebuah janji
76 Yokatta
77 Hadapi dengan senyuman
78 Melepaskan
79 Garis dua
80 Sayangi istrimu
81 Apakah??
82 Beautiful
83 KEENAN
84 Aiden
85 Aiden lagi
86 Salah paham
87 Ngidam kue yang ada fotomu
88 Happy
89 Untukmu
90 Candaan gaje
91 Wanita Terindah
92 Tahan
93 Akhirnya
94 Ngidam apa sih
95 Makan bersama
96 Mesra
97 Kebersamaan
98 Nyaman
99 Pregnancy
100 Perpisahan
101 Keenan Zoya
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Awal Mula
2
Mengantarkan penumpang
3
Mendapat pekerjaan
4
Teringat orangtua
5
Mengantar Aiden
6
Menolong ibu hamil
7
Mencuci pakaian
8
Menyatakan Perasaan
9
Membantu pengamen
10
O..o..kamu ketahuan
11
Bikes (bikin kesel)
12
Bunga untuk Zoya
13
Membantu Sandi di peternakan
14
Terjebak
15
Menemani Zoya
16
Syukuri apa yang ada
17
Epilog Billy
18
Mendadak Dancer
19
Romantis
20
Bertemu ibu lagi
21
Penolakan
22
Kasih sayang, katanya!
23
Our tears (airmata kita)
24
Ngedate
25
Kamu, untuk siapa?
26
Mengejar Cinta
27
Mulai merasai
28
Kekalahan
29
Friend
30
Jadilah milikku!
31
Maukah denganku?
32
yes i will
33
Melegakan
34
Ternyata
35
Jealous
36
Dolphin
37
Surprise
38
Sidang
39
Selalu disisimu
40
Rencana
41
Apa adanya
42
Jangan pergi lagi
43
Kumau dia
44
Masuk angin
45
Pertemuan
46
rasa yang terdalam
47
My sunshine
48
Bersepeda
49
Berbunga-bunga
50
Hujan
51
Markas wanita malam
52
Happy mothers day
53
Married
54
Gara-gara obat
55
Michi
56
Pria juga manusia
57
Angan
58
Taxi driver
59
Mendapat anak
60
Saling memahami
61
I love you Chelsea
62
Rajutan cinta dua pasang sejoli
63
Aiden salah tingkah
64
Terkurung
65
Memikirkanmu
66
Relaks
67
Hasrat
68
Sudah resiko
69
Honey-moon?
70
Fiuh
71
Teringat Billy
72
My mom
73
Mesra
74
Aigoo!!
75
Sebuah janji
76
Yokatta
77
Hadapi dengan senyuman
78
Melepaskan
79
Garis dua
80
Sayangi istrimu
81
Apakah??
82
Beautiful
83
KEENAN
84
Aiden
85
Aiden lagi
86
Salah paham
87
Ngidam kue yang ada fotomu
88
Happy
89
Untukmu
90
Candaan gaje
91
Wanita Terindah
92
Tahan
93
Akhirnya
94
Ngidam apa sih
95
Makan bersama
96
Mesra
97
Kebersamaan
98
Nyaman
99
Pregnancy
100
Perpisahan
101
Keenan Zoya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!