Aiden Putra Company..
Pagi ini di perusahaan Aiden, kedatangannya selalu disambut karyawannya dengan menundukkan kepala. Selain itu, Aiden juga selalu membalas rasa hormat mereka dengan senyuman. Aiden datang agak terlambat kali ini, jadi Zoya tak sempat berpapasan dengannya selepas membersihkan ruangan CEO baik hatinya itu.
Aiden yang selalu dipenuhi dengan kesibukkan sebagai jabatannya. Membuatnya semakin berkharisma, melihatnya Zoya tanpa sadar mengelap kain kotor yang dipakainya bekas mengelap kaca ke wajah manisnya itu. Mita melirik menggeleng karena Zoya yang terpesona dengan CEO nya tersebut tak menyadari kelakuannya.
"Shut..Zoya!..shut.." Mitha memanggilnya namun Zoya masih terlarut dalam khayalannya.
Lalu, Mitha melempar serbet ke wajah Zoya. Sehingga Zoya terperanjat dan antusias menatap Mitha.
"Mitha, apa yang kamu lakuin?" tanya Zoya berusaha tenang karena kelakuannya diketahui Mitha.
"Harusnya, aku yang nanya kenapa kamu melihat Pak Aiden dengan terpesona?" tanya Mitha.
"Aku? terpesona, ah! kamu ngarang, aku mau ke pantry menyiapkan teh untuk pak Aiden, ya!" ucap Zoya dan diangguki oleh Mitha.
Zoya yang memang ditugaskan untuk menjaga kebersihan ruangan Aiden selalu cekatan untuk merawat apa yang berhubungan dengan Aiden. Aiden saat ini terlihat tengah membuka proposal tentang proyek barunya. Ia juga bisa membuat kursi dan meja kecil untuk bersantai. Tak lama Chelsea datang membawa agenda tugas CEO tampan itu ke hadapan Aiden.
"Pak Aiden, ini jadwal anda hari ini, untuk selanjutnya Pak Han akan menemui anda di ruangan anda!" ucap Chelsea.
"Iya, terima kasih, Chelsea! Oh, iya. Aku membuat beberapa kerajinan di rumah ada bingkai foto. Kalau kamu mau, aku akan kirimkan lewat kurir kerumah." ujar Aiden.
"Ah, benar, kah? Hum..dengan senang hati, ada asisten rumah tanggaku, kok. Dia akan menerima, terima kasih Pak Aiden." ucap Chelsea dengan sumringah.
"Iya," sahut Aiden lalu kembali fokus mengamati proposal yang dipelajarinya. Chelsea nampak tersenyum lalu keluar dari ruangan Aiden.
Saat keluar dari ruangan Aiden, Chelsea berpapasan dengan Zoya yang membawa kopi untuk Aiden. Chelsea memandang Zoya lalu tersenyum. Lalu pergi melangkah dari hadapan Zoya. Chelsea yang sedikit dingin, tetap ramah meski tak banyak bicara. Setidaknya, dia bukanlah karyawan yang menyebalkan.
Zoya merapikan rambutnya yang berantakan karena ia akan menemui Aiden. Zoya mengetuk pintu dan Aiden menyahut.
"Masuk!" ucap Aiden.
Zoya perlahan membuka pintunya, Aiden terlihat begitu tampan sangat tengah serius. Lalu Zoya meletakkan kopi hitam aroma durian kesukaan Aiden. Kopi khusus yang Aiden pesan jadi hanya Aiden yang merasakannya. Dengan tangan terampil Zoya kopi itu makin istimewa rasanya.
"Makasih, Zoya!" ucap Aiden sejenak memandangnya membuat perasaan Zoya bahagia.
"Iya, Pak Aiden! Saya permisi dulu!" ucap Zoya lalu membalik tubuhnya dan melangkah pergi.
Namun, tak lama Aiden memanggilnya kembali, sehingga langkah Zoya terhenti dan menatap wajah tampannya lagi.
"Apa kamu menyukai bunga?" tanya Aiden.
Apa yang Aiden lakukan, kenapa ia menanyakan hal itu. Zoya bukan hanya menyukainya namun bahkan merawatnya. Apakah Aiden akan memberikan bunga padanya.
"Saya sangat menyukainya, Pak Aiden. Bahkan saya merawatnya, saya menyukai bunga anggrek dan mawar." jelas Zoya.
"Berarti kebetulan?" ungkap Aiden.
Kebetulan, apa yang dikatakannya, Apakah Aiden akan memberikan bunga mawar merah padanya. Bunga mawar merah melambangkan perasaan yang bahagia karena berbunga saat mencintai seseorang.
"Maksud, bapak? saya nggak mengerti?" Zoya memperjelas pertanyaannya.
"Saya membuat rak untuk menaruh pot bunga, supaya nampak rapi dan cantik. Apa kamu mau menggunakannya. Saya akan meminta kurir mengantarnya kerumah kamu." jawab Aiden.
Raut wajah Zoya berubah datar, pikirnya Aiden akan memberikan sekuntum mawar merah. Atau satu bucket bunga mawar namun ternyata rak buatan tangannya. Tapi, ia tetap senang. Tentu ia menerima dengan senang hati, pemberian dari pujaan hatinya tersebut.
"Boleh, terima kasih, Pak Aiden!" ucap Zoya seraya sedikit menundukkan kepalanya.
"Ya sudah, kamu bisa bekerja kembali!" ucap Aiden dengan senyuman yang menyihir matanya itu.
"I..iya Pak Aiden!" sahutan Zoya sampai terbata kemudian ia melangkah keluar dari ruangan Aiden.
Wajah Zoya begitu berbinar karena ia semakin dekat saja dengan Aiden. Ia harap setelah ini ia bisa lebih dekat dengan Aiden. Ia sangat memimpikan hal itu.
*********
Di sisi lain..
Keenan tengah menunggu penumpang di depan rumahnya. Penumpang itu begitu lama, ingin Keenan memanggilnya namun ia harus bersabar karena ternyata penumpangnya kini akan melamar seorang gadis pujaannya.
"Mas!" panggilannya membuat Keenan terkejut.
"Eh, iya?" tanya Keenan melihat penumpang yang membawa bucket bunga di hadapannya.
"Emm..bunga ini?" tanya Keenan bingung.
"Apa kamu mau menolong aku?" tanya Jodi, penumpangnya itu.
"Menolong apa?" tanya Keenan.
"Ekhmm..maukah kamu menjadi istriku??" tanya Jodi.
Keenan menelan Saliva, pikirnya apa yang penumpangnya ini lakukan. Apa dia baru saja menyatakan perasaan pada Keenan. Tidak, ia masih normal. Ia tidak suka pisang sama pisang.
"Ma-Maaf, tapi saya nggak suka pria!" ucap Keenan sedikit bergidik.
"Eh, bagus dong! bukannya itu normal hehe.." ucap Jodi dengan senyumannya.
"Maaf, apa anda menyukai saya?" tanya Keenan membuat Jodi terperanjat. Ia sedikit menjauh dari Keenan.
"Kenapa aku harus menyukai kamu?" tanya Jodi sedikit jijik.
"Emm..tapi barusan kamu menyatakan perasaan kamu sama aku." sanggah Keenan.
"Ah, itu! Ahaha..haduh! Maaf, aku cuma latihan tadi," ucap Jodi membuat Keenan mengerutkan kening.
"Latihan? teater?" tanya Keenan merasa lega.
"Enggak, aku mau menyatakan perasaan sama teman aku, aku menyukai dia. Dan barusan aku hanya menjadikan kamu contoh karena aku begitu gugup huhh!! Apa kamu mendengar deru nafasku, aku takut dia menolak aku hehe.." jelas Jodi membuat Keenan menggelengkan kepalanya dan tersenyum.
"Baiklah! pejuang cinta, tunjukkan aksimu! hehe..Mari silakan naik!" ucap Keenan seraya membukakan Jodi pintu supaya ia bisa masuk.
"Terima kasih, sayang! Eh..mas hehe.." ucap Jodi yang berkelakar.
"Hum.."
Lalu Jodi masuk ke mobil dan Keenan segera menutup pintunya. Ia sedikit berlari kecil menuju kemudi. Setelah itu ia melajukan mobilnya ke tempat tujuan.
Keenan melihat Jodi begitu gugup, ia meremas tangannya dan terus menggerakkan kepalanya. Mengedarkan pandangannya ke sekitar.
"Jangan gugup Mas, nanti malah bingung!" ucap Keenan.
"Hum..apa kamu pernah melakukan hal ini?" tanya Jodi.
"Melakukan apa?" tanya Keenan sembari matanya terus fokus menyetir.
"Menyatakan perasaan pada wanita." jawab Jodi.
"Oh, pernah dulu saat Sekolah dasar." sahutan Keenan membuat Jodi tersenyum.
"Kamu udah mengerti perasaan cinta saat sekolah dasar, hebat! aku bahkan baru tau tau saat sekolah menengah atas. Hehe.." ujar Jodi.
"Jadi apa dia menerima kamu, perasaan kamu?" tanya Jodi.
"Hum..dia menamparku waktu itu haha.." ucap Keenan dengan senyuman.
"Kenapa?" tanya Jodi.
"Karena setelah dia menolak aku, aku yang kesal membuka roknya hingga ****** ******** terlihat sama teman-temanku. Jadi, dia menamparku haha..aku gagal." ujar Keenan.
"Kamu ini mesum banget sih hehe.." ucap Jodi yang sedikit hilang rasa gugupnya.
"Iya, kamu juga bisa tertawa. Aku lihat kamu begitu gugup. Apa sekarang lebih baik?" tanya Keenan.
"Lumayan karena lelucon dari kamu haha.." sahut Jodi seraya tersenyum.
"Ini bukan lelucon tau! Ini kisah nyata hehe.." ujar Keenan dengan rasanya.
"Baiklah, aku percaya kok hehe.." ucap Jodi lalu Keenan kembali melajukan taksinya itu.
Tak lama kemudian, Keenan tiba di tempat yang Jodi minta. Di sebuah resto, pujaan hati Jodi sudah menunggu didalam. Ia belum sadar akan ditembak saat ini.
"Doakan aku ya, Mas!" pinta Keenan.
"Hum..ganbatte!" ucap Keenan seraya mengepalkan tangan keatas tanda memberi dukungan.
"Arigatou" ucap Jodi.
"Haik" jawab Keenan
Pikirnya kenapa mereka malah bicara bahasa jepang sih. Lalu Jodi membuka pintu dan keluar dari taksi. Jodi masih berisyarat dan Keenan masih memberinya semangat. Lalu, Jodi pun masuk ke dalam restoran membuat Keenan tersenyum.
"Semoga kamu diterima oleh dia ya!" harap Keenan lalu kembali melajukan mobilnya lagi karena harus mencari penumpang kembali.
***********
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Artini
keenam lucu 🤭 semangat ka
2022-02-04
0
Devi Handayani
ganbatteee up nnyaa thoorr😁😁
2022-02-04
1
Erna Queena
Keenan polos sekaliii.. 😆
2022-01-23
0