Mendapat pekerjaan

**Sebelum baca jangan lupa tinggalin jejaknya yaa, like, komentar, vote, hadiah juga boleh biar daku bersemangat 😍

Atas waktu dan perhatiannya menyempatkan diri baca karya remahanku aku ucapkan terima kasih banyak, khamsa hamida, thank you very much ❤❤❤**...

*********

Sepulang dari pekerjaannya. Pas sekali Keenan berpapasan dengan Zoya didepan pintu rumah Zoya. Seperti biasa Keenan selalu mengembangkan senyumnya yang membuat Zoya merasa risih.

"Kenapa sih kamu selalu senyum kalau ketemu aku, nggak usah sok manis, bisa?" tanya Zoya.

"Ish, aku bingung deh. Aku godain salah aku senyumin salah juga, aku kan cuma mau akrab sama kamu!" ujar Keenan..

Dan akhirnya Zoya membalas senyuman Keenan. Kemudian Keenan meninggalkannya begitu saja membuat Zoya kesal.

"Ish, Keenan!!" pekik Zoya dan Keenan terkekeh lalu masuk ke rumah atap untuk membersihkan diri.

Tiba-tiba Keenan teringat akan tawaran dari Aiden. Keenan akan membicarakan hal ini besok pada Zoya. Siapa tau Zoya tertarik menjadi office girl di perusahaan Aiden.

Zoya selalu memulai hari dengan membuat sarapan karena ayah dan ibunya akan bekerja. Setelah Zoya mereka mengantar mereka ke ambang pintu. Mereka berpapasan dengan Keenan yang baru tiba dengan memegang es krim ditangannya.

"Mau berangkat, Bu, Pak!" sapa Keenan.

"Ah, kamu yang sewa rumah atap ya?" tanya Risna.

Keenan hanya mengangguk dengan senyuman. Risna melihat tampang Keenan yang sangat biasa saja.

"Yaudah ayo kita berangkat, Yah! Zoya, jangan lupa pesan Ibu ya!" ujar Risna dan Keenan memberikannya senyuman lagi.

Lalu, Zoya hendak naik ke rumah atap Keenan menyusul Zoya menaiki tangga. Keenan teringat akan tawaran pekerjaan dari Aiden. Lalu, Zoya yang merasa risih terus diikuti menghardik Keenan.

"Ish, Ngapain sih ngikutin aku?" tanya Zoya.

"Ck, Aku cuma mau kasih tau lowongan kerja, kamu mau nggak?" tanya Keenan.

Mendengar ucapan Keenan, Zoya langsung membulatkan matanya karena senang. Yang awalnya ia jutek pada Keenan sekarang malah mendekat.

"Lowongan bagian apa?" tanya Zoya.

"Office girl, di perusahaan Aiden," jawab Keenan.

"Kalau kamu mau, nanti kamu bareng aku. Aku antar kesana gratis." ucap Keenan memastikan.

"Hum..oke, Aku siap-siap dulu," ujar Zoya.

Dan Zoya pun segera berjalan dengan tergesa menuruni anak tangga untuk menyambut tawaran dari Keenan. Sedangkan Keenan hanya menggeleng saat tahu tingkah Zoya yang begitu gembira.

Keenan tengah menunggu Zoya di depan rumahnya dan saat Zoya keluar dari pintu. Keenan sempat terbelalak karena melihat Zoya yang begitu cantik saat berdandan. Zoya merasa risih karena Keenan terus melihatnya.

"Ih, Kenapa kamu lihatin aku kayak gitu?" tanya Zoya.

"Ng..nggak, yaudah ayo!" ajak Keenan dan Zoya mengekorinya dari belakang.

Tak lama mereka tiba di tempat penyewaan taksi tempat Keenan bekerja. Lalu mereka masuk ke dalam taksi tersebut dan mengendarai taksinya ke perusahaan tempat Aiden bekerja.

Setelah menemui resepsionis Keenan dan Zoya dipersilakan menemui Aiden di ruangannya. Keenan mengetuk pintu dan Aiden memintanya masuk.

"Masuk!" ucap Aiden yang tengah membolak-balik file yang tengah dipelajarinya.

"Selamat pagi, pak Aiden!" sapa Keenan.

Lalu Aiden mendongak dan tersenyum lalu meminta Keenan dan seorang perempuan yang bersamanya untuk duduk.

"Eh Keenan, ayo! silakan duduk!" ucap Aiden.

"Makasih Pak, Apa kami mengganggu kesibukkan anda?" tanya Keenan dengan ramahnya.

"Ah, nggak kok. Oh iya, ada apa?" tanya Aiden.

"Emm..soal lowongan kemarin sebagai office girl, ini saya membawa teman saya yang ingin mengisi kekosongan tersebut, namanya Zoya, Pak!" jelas Keenan.

"Hum..iya, Oh Zoya? Zoya, siapa nama panjangnya?" tanya Aiden mulai mencatat di sebuah kertas.

"Zoya Almeera, Pak." sahut Zoya dengan senyuman.

"Oke, besok kamu udah bisa bekerja ya, makasih ya, Keenan udah membantu!" ucap Aiden dengan ramahnya membuat Zoya sedikit mengaguminya.

"Sama-sama, Pak." sahut Keenan seraya menunduk.

Sedangkan Zoya malah terkesima dengan pesona Aiden. Keenan membuyarkan lamunan Zoya, lalu mengajaknya mohon diri.

"Yaudah kami permisi dulu, ya! Pak Aiden, Ayo! Zoya!" ajakan Keenan membuat Zoya terkejut.

"Eh iya, terima kasih banyak ya, Pak Aiden!" ucap Zoya.

"Sama-sama" ucap Aiden.

Lalu Keenan dan Zoya keluar dari ruangan Aiden. Mereka kembali masuk ke mobil, Zoya terlihat begitu senang karena akhirnya ia memiliki pekerjaan dengan atasannya yang begitu tampan dan ramah. Ia sampai terbayang akan wajah Aiden.

"Hey! haha.." ujar Keenan.

"Ish, resek banget!" ucap Zoya kesal.

"Lagian kamu senyum-senyum sendiri, kenapa tuh? Otak kamu masih lurus, kan?" tanya Keenan mulai menggoda Zoya lagi.

"Dimana-mana otak itu keriting, kalau lurus dia nggak muat masuk dalam kepala. Udah, antar aku pulang! Cepatlah cari uang biar kamu bisa segera melunasi uang sewa rumah!" jawab Zoya dengan ketus.

"Hum..iyalah. Galak banget sih kamu!" Keluh Keenan seraya merengut lalu kembali memfokuskan diri untuk menyetir.

"Aku galak karena muka kamu ngeselin, muka mesum! udah deh diam, jangan ngomong terus!" ujar Zoya kesal.

Mendengar ucapan Zoya, Keenan misuh-misuh kesal. Zoya selalu bicara nyolot padanya.

"Ngapain kamu komat-kamit?" tanya Zoya.

"Aku lagi baca mantera, puas kamu? yaudah, aku antar kamu pulang, aku harus mengantar penumpang karena dia udah whatsapp tadi." jawab Keenan.

"Hum.." Zoya hanya mendehem. Dan Keenan menghela nafas pelan.

Tak lama kemudian Keenan sudah tiba didepan rumah Zoya. Zoya tersenyum pada Keenan dan mengucapkan terima kasih padanya.

"Makasih ya, untuk semuanya!" ucap Zoya dengan memberikan senyumnya itu.

"Aah..gitu dong senyum." ujar Keenan yang akhirnya mendapat senyuman dari Zoya.

Lalu Zoya membuka pintu mobil dan keluar dari taksi yang Keenan bawa. Zoya kembali ke rumah dengan hati sumringah karena akhirnya ia bisa dapat pekerjaan. Ia berniat untuk berterima kasih pada Keenan karenanya ia bisa mendapat pekerjaan. Zoya memasakkan sesuatu untuk Keenan, harap-harap Keenan menyukainya.

Sementara Keenan tengah main ke rumah temannya. Terlihat temannya yang tak lain adalah Rangga itu tengah mabuk setelah menenggak bir beberapa botol.

"Eh Rangga," sapa Keenan.

"Eh, Felly, ngapain kamu kesini sayang, kurang apa yang semalam?" tanya Rangga mengganggap Keenan adalah Felly karena mabuk berat dan berusaha memeluk Keenan membuat Keenan sedikit jijik.

"Ehh, ini aku Keenan! Felly dirumahnya, Payah kamu, nih! siang bolong gini malah mabuk!" ujar Keenan.

"Kenapa tangan kamu kasar kayak handuk kotor, Sayang??" tanya Rangga yang masih dalam pengaruh alkohol.

"Woy, susah deh, kalau orang lagi mabuk nih (melihat botol yang berserakan) gila nih orang, minum 3 botol, insyaf Rangga!" ujar Keenan.

"Ah, Ngapain kamu sayang, kumur-kumur ya?!" ujar Rangga.

Sulit menyadarkan teman payahnya itu jika tengah mabuk karena hobi minum. Keenan sedang bosan karena penumpang hari ini agak sepi. Awalnya ia ingin mengajak Rangga minum kopi kaleng, Tapi ternyata Rangga sudah teler dengan minum 3 botol miras.

"Sebenarnya aku mau curhat sama kamu, tapi kamunya lagi teler begini, Udah, lah, aku mangkal sama sopir taxi yang lain aja sekalian cari jodoh!" ujar Keenan.

"Felly, Kamu, lagi nyanyi lagu apa sayang, cari jodoh ya?!" tanya Rangga lagi dengan ngawur tak karuan.

Keenan meringis seraya menggeleng karena sikap Rangga yang selalu minum.

Keenan kembali menaiki taksinya dan untunglah ia mendapat satu pesanan. Keenan yang senang segera mendatangi penumpang tersebut untuk menjemputnya dan mengantarnya ke tempat tujuan. Ia mendapat penumpang seorang nenek tua yang kaya.

"Hai, nenek yang cantik! Silakan! tujuan kemana?" tanya Keenan seraya membukakan pintu untuknya.

"Jangan genit ya! bilang-bilang saya cantik!" ketus nenek Rahmi.

"Maaf nek! saya akan diam!" ucap Keenan memelas padahal maksudnya ingin bersikap ramah.

Mereka menaiki mobil lalu nenek Rahmi langsung mengatakan tujuannya. Keenan melihatnya dari spion mobil diatas kepalanya.

"Antar saya ke perumahan Taman Depok Permai, ya!" jawab nenek Rahmi.

"Baik, Nek!"sahut Keenan lalu segera melajukan mobilnya ke tempat tujuan.

Keenan segera mengantarnya dan tak lama mereka tiba di tempat tujuan. Keenan segera membukakan pintu nenek Rahmi dan kali ini, nenek Rahmi tersenyum

"Makasih ya, Nek! nanti kalau minta jasa antar, langsung hubungi saya, ya!" ujar Keenan.

"Iya, ganteng hehe.."ucap nenek Rahmi dan Keenan langsung membulatkan matanya dan melihat dirinya di kaca spion taxinya.

"Emang iya apa, aku ganteng hehe.." ucapnya memastikan bahwa omongan nenek Rahmi bukanlah bualan.

Setelah merasa percaya diri dikatakan tampan tadi. Perut Keenan terasa keroncongan, Hanya saja ia masih harus mengejar orderan demi melunasi sewa rumah.

"Lapar banget, huft..uang aku ngepas lagi, makan apa ya hari ini?" monolog Keenan. Lalu ia kembali memasuki taksi dan melajukan taksinya lagi. Sejak tadi ia belum sarapan, hanya menyentuh 3 gelas air putih, hingga perutnya terasa gembung bukan kenyang.

Keenan merasa begitu lemas, ia melangkah dengan gontai ke rumah atap. Sepertinya kali ini ia hanya bisa makan mie kuah lagi. Dan, untuk malam nanti urusan belakangan. Nasib hidup sebatang kara membuat ia terbiasa menahan lapar.

Setibanya di rumah Zoya, Keenan pun melangkah naik ke rumah atap. Mendengar langkah kaki Keenan, Zoya segera menyiapkan makan siang untuk Keenan dan membawanya ke rumah atap.

Tok..tok..

Keenan membuka pintu dan ternyata itu Zoya dengan membawa hidangan untuknya. Ah..Zoya bagai malaikat penolongnya disaat tubuhnya sudah lemas karena seharian belum makan.

"Hai, ini buat kamu!" ucap Zoya.

"Iya, Silakan masuk, Zoya!" ajak Keenan.

"Emm..nggak Keenan, aku cuma mau ngantar ini! ini sebagai bentuk ucapan terima kasih dari aku, karena kamu udah memberikan pekerjaan sama, aku!" ucap Zoya dengan senyuman.

"Makasih ya, Kamu baik banget!" ucap Keenan.

"Yaudah, aku turun ya! dimakan ya!" pinta Zoya dan Keenan hanya mengangguk.

Saat Zoya sudah turun, Keenan segera melihat makanan yang Zoya buatkan untuknya. Keenan tersenyum, pas sekali ia tengah kelaparan jadi ia dengan segera melahap dengan rakus masakan buatan Zoya tersebut..

Mohon dukungannya ya..

Terpopuler

Comments

Artini

Artini

baru mampir baca merayap ya ka ⚘⚘⚘

2022-02-04

0

Sedang Bersemedi

Sedang Bersemedi

ada feeling nih, pasti bucin pada andingnya, semoga aja benar dugaan ku, aku lanjut baca aja dulu

2022-01-24

0

lhynaharis

lhynaharis

jangan galak galak mba Zoya ntar jatuh cinta loh sama si Keenan 🤭

2022-01-23

0

lihat semua
Episodes
1 Awal Mula
2 Mengantarkan penumpang
3 Mendapat pekerjaan
4 Teringat orangtua
5 Mengantar Aiden
6 Menolong ibu hamil
7 Mencuci pakaian
8 Menyatakan Perasaan
9 Membantu pengamen
10 O..o..kamu ketahuan
11 Bikes (bikin kesel)
12 Bunga untuk Zoya
13 Membantu Sandi di peternakan
14 Terjebak
15 Menemani Zoya
16 Syukuri apa yang ada
17 Epilog Billy
18 Mendadak Dancer
19 Romantis
20 Bertemu ibu lagi
21 Penolakan
22 Kasih sayang, katanya!
23 Our tears (airmata kita)
24 Ngedate
25 Kamu, untuk siapa?
26 Mengejar Cinta
27 Mulai merasai
28 Kekalahan
29 Friend
30 Jadilah milikku!
31 Maukah denganku?
32 yes i will
33 Melegakan
34 Ternyata
35 Jealous
36 Dolphin
37 Surprise
38 Sidang
39 Selalu disisimu
40 Rencana
41 Apa adanya
42 Jangan pergi lagi
43 Kumau dia
44 Masuk angin
45 Pertemuan
46 rasa yang terdalam
47 My sunshine
48 Bersepeda
49 Berbunga-bunga
50 Hujan
51 Markas wanita malam
52 Happy mothers day
53 Married
54 Gara-gara obat
55 Michi
56 Pria juga manusia
57 Angan
58 Taxi driver
59 Mendapat anak
60 Saling memahami
61 I love you Chelsea
62 Rajutan cinta dua pasang sejoli
63 Aiden salah tingkah
64 Terkurung
65 Memikirkanmu
66 Relaks
67 Hasrat
68 Sudah resiko
69 Honey-moon?
70 Fiuh
71 Teringat Billy
72 My mom
73 Mesra
74 Aigoo!!
75 Sebuah janji
76 Yokatta
77 Hadapi dengan senyuman
78 Melepaskan
79 Garis dua
80 Sayangi istrimu
81 Apakah??
82 Beautiful
83 KEENAN
84 Aiden
85 Aiden lagi
86 Salah paham
87 Ngidam kue yang ada fotomu
88 Happy
89 Untukmu
90 Candaan gaje
91 Wanita Terindah
92 Tahan
93 Akhirnya
94 Ngidam apa sih
95 Makan bersama
96 Mesra
97 Kebersamaan
98 Nyaman
99 Pregnancy
100 Perpisahan
101 Keenan Zoya
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Awal Mula
2
Mengantarkan penumpang
3
Mendapat pekerjaan
4
Teringat orangtua
5
Mengantar Aiden
6
Menolong ibu hamil
7
Mencuci pakaian
8
Menyatakan Perasaan
9
Membantu pengamen
10
O..o..kamu ketahuan
11
Bikes (bikin kesel)
12
Bunga untuk Zoya
13
Membantu Sandi di peternakan
14
Terjebak
15
Menemani Zoya
16
Syukuri apa yang ada
17
Epilog Billy
18
Mendadak Dancer
19
Romantis
20
Bertemu ibu lagi
21
Penolakan
22
Kasih sayang, katanya!
23
Our tears (airmata kita)
24
Ngedate
25
Kamu, untuk siapa?
26
Mengejar Cinta
27
Mulai merasai
28
Kekalahan
29
Friend
30
Jadilah milikku!
31
Maukah denganku?
32
yes i will
33
Melegakan
34
Ternyata
35
Jealous
36
Dolphin
37
Surprise
38
Sidang
39
Selalu disisimu
40
Rencana
41
Apa adanya
42
Jangan pergi lagi
43
Kumau dia
44
Masuk angin
45
Pertemuan
46
rasa yang terdalam
47
My sunshine
48
Bersepeda
49
Berbunga-bunga
50
Hujan
51
Markas wanita malam
52
Happy mothers day
53
Married
54
Gara-gara obat
55
Michi
56
Pria juga manusia
57
Angan
58
Taxi driver
59
Mendapat anak
60
Saling memahami
61
I love you Chelsea
62
Rajutan cinta dua pasang sejoli
63
Aiden salah tingkah
64
Terkurung
65
Memikirkanmu
66
Relaks
67
Hasrat
68
Sudah resiko
69
Honey-moon?
70
Fiuh
71
Teringat Billy
72
My mom
73
Mesra
74
Aigoo!!
75
Sebuah janji
76
Yokatta
77
Hadapi dengan senyuman
78
Melepaskan
79
Garis dua
80
Sayangi istrimu
81
Apakah??
82
Beautiful
83
KEENAN
84
Aiden
85
Aiden lagi
86
Salah paham
87
Ngidam kue yang ada fotomu
88
Happy
89
Untukmu
90
Candaan gaje
91
Wanita Terindah
92
Tahan
93
Akhirnya
94
Ngidam apa sih
95
Makan bersama
96
Mesra
97
Kebersamaan
98
Nyaman
99
Pregnancy
100
Perpisahan
101
Keenan Zoya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!