Setelah pulang bekerja, Aiden bermaksud akan makan ramyum tteokboki di restoran Korea dekat penyewaan taksi Keenan bekerja. Itu kenapa Aiden berinisiatif untuk mengajak Keenan makan bersama. Aiden masih lajang, ia bingung harus mengajak siapa. Bahkan kekasih pun tak punya. Jadi, CEO mebel tersebut memilih Keenan saja untuk diajak jamuan santai nya.
Keenan terkejut saat mendapati pesan dari Aiden. Tapi ia senang, karena ia kembali mendapat penumpang. Ia segera tancap gas ke perusahan Aiden Putra Company untuk menjemput CEO tampan tersebut.
"Sore, Pak Aiden, Silakan!" ucap Keenan seraya membukakan pintu untuk Aiden.
"Makasih, ya!" ucap Aiden dengan senyuman.
Lalu Aiden masuk ke dalam taksi dan Keenan menutupnya kembali. Keenan pun ikut masuk, lalu melajukan mobilnya dan menanyakan tujuan Aiden saat ini.
"Tujuan kemana, Pak Aiden?" tanya Keenan.
Aiden tersenyum, "Sebaiknya, jangan panggil Pak! panggil nama aja!" ujar Aiden.
"Oh, Maaf! tapi aku nggak enak kalau harus manggil nama aja!" sungkan Keenan.
"Bukannya kita seumuran, Keenan. Kamu santai aja, jabatan aku memang Ceo, tapi, derajat kita sama di mata Tuhan! bersikaplah biasa aja, karena kita sedang berada di jam santai!" pinta Aiden dengan ramahnya.
"Baiklah, Pak! Eh, Aiden. Kamu sangat berbeda," puji Keenan lalu kembali melajukan mobilnya ke lokasi yang Aiden tuju.
"Kamu bisa aja, Kita ke restoran Korea ya!" ujar Aiden.
"Iya, Aiden." sahut Keenan.
Tak berselang lama, Mereka tiba di restoran Korea. Keenan segera membukakan Aiden pintu dan Keenan hendak masuk kembali ke mobilnya.
"Eh, Kamu mau kemana?" tanya Aiden
"Saya, harus bekerja lagi, mencari penumpang, Aiden!" jawab Keenan.
"Nggak, Kamu ikut aku! Kita nikmati ramyum tteokboki bersama!" ajak Aiden.
"Kamu, mengajakku makan disini? Tapi, ini bukan tempat yang cocok untuk orang seperti aku, aku biasa makan di warteg hehe.." sanggah Keenan.
"Haha..kamu ini, aku mengajak kamu! tentu aku yang membayarnya! Ayolah, aku butuh pasangan untuk makan, Aku masih jomblo soalnya hehe.." ujar Aiden lalu Keenan mengangguk menanggapi candaan dari Aiden sehingga mereka masuk bersama ke dalam restoran Korea tersebut.
Mereka duduk di sebuah table dan Aiden menyodorkan menu yang membuat Keenan menelan salivanya. Semuanya berada diatas lima puluh ribuan.
"Ayo pilih, atau kita makan ramyum tteokboki aja, disamakan menunya, ya?" Aiden menawarkan.
"Oke!" jawab Keenan singkat.
Tak lama Aiden memesan menu serta minuman dan waitres mencatatnya. Keenan mengedarkan pandangan. Dan Aiden membuyarkan lamunannya.
"Keenan, kamu melihat apa?" tanya Aiden.
"Oh, nggak. Aku merasa nyaman makan di tempat ini, jujur ini pertama kalinya hehe.." sanggah Keenan menjelaskan membuat Aiden menghela nafasnya prihatin.
"Kamu bisa pesan lebih dari ini, kalau kamu, mau!" ujar Aiden.
"Nggak, cukup ini aja! jangan berlebihan, Aiden! Aku nggak enak, karena belum tentu bisa membalasnya." sanggah Keenan.
"Kamu ini, kamu udah membalasnya hari ini." jawab Aiden.
"Membalas apa?" tanya Keenan bingung.
"Karena kamu udah bersedia menemani aku makan." jawab Aiden seraya mengembangkan senyum.
"Sepertinya, kamu agak kesepian ya hehe.." ujar Keenan.
"Hum, bisa jadi hehe.." sahut Aiden dengan tawanya.
Aiden nampak gusar melihat jam tangannya. Ternyata ia ada meeting mendadak hari ini di Cafe melati mengenai proyek mebel yang terbarunya. Dengan terpaksa Aiden harus menyudahi santap sorenya dengan Keenan yang juga baru saja menyelesaikan makan.
"Maaf Keenan, aku ada kerjaan mendadak! Oh iya, sebentar ya!" Aiden pun menghampiri waitres dan membawakan satu plastik besar berisi makanan korea untuk Keenan.
"Ini, untuk kamu!" ujar Aiden memberikan bungkusan makanan tersebut.
"Tapi!" belum selesai Keenan bicara, Aiden sudah menyelanya.
"Ah, tapi lagi. Aku paling nggak suka, orang menolak pemberian aku, sekarang! antar aku ke cafe melati, ya! aku ada urusan kerjaan!" jelas Aiden dan Keenan mengangguk lalu jalan beriringan masuk ke dalam taksi lagi.
"Makasih ya, Aiden!" ucap Keenan dengan perasaan sedikit tak enak hati.
"Hum.!" sahut Aiden kemudian melanjutkan mengantar Aiden ke tempat tujuan berikutnya.
Tak lama kemudian, mereka tiba di cafe melati. Keenan bermaksud akan membukakan pintu untuk Aiden. Namun, Aiden menghentikannya.
"Cukup, aku bisa membukanya sendiri! Makasih ya, Keenan! Lain kali kalau aku butuh kamu, aku akan hubungi lagi!" ujar Aiden.
"Baik, Aiden." sahutan Keenan mengulas senyum di wajah Aiden. Ia pun keluar dari taksi dan berjalan masuk ke dalam cafe melati.
Keenan menghela nafasnya sejenak dan melihat bungkusan plastik berisi makanan yang Aiden berikan. Kemudian, Keenan kembali melajukan mobilnya untuk pulang karena sore telah menjelang.
Setelah berjalan sebentar dari tempatnya bekerja. Keenan bermaksud untuk sedikit membagi makanannya pada Zoya. Ah..ternyata saat Keenan tengah sampai di pucuk tangga, terlihat Zoya tengah merapikan tanaman bunganya dengan gunting agar bunganya terlihat cantik. Lalu, Keenan sengaja mengejutkan Zoya sehingga Zoya tak sengaja menggunting kelopak bunga anggrek indahnya itu.
Duarr!!
"Ah, bungaku!" kejut Zoya.
Sepertinya aku melakukan kesalahan lagi batin Keenan.
Zoya memutar badannya ganti menatap Keenan. Dan Keenan memberikan senyumannya.
"Hai, Zoya hehe.." sapa Keenan.
"Ck, apa yang kamu lakuin, aku jadi nggak sengaja memotong bunga ini, huft!" pekik Zoya membuat Keenan agak bergedik.
"Maaf, aku nggak sengaja. Aku cuma mau kasih ini ke kamu!" Keenan memberikan satu pack makanan yang Aiden berikan tadi.
"Apa ini, kenapa kamu bisa membelinya, kamu mencuri uang ya, demi bisa makan ini?!" tanya Zoya begitu ketus.
"Apa, men..mencuri?!" kejut Keenan sedikit kesal dituduh mencuri.
"Ini dibelikan sama Aiden, dia membeli dua porsi. Aku pikir kebanyakan, jadi satu porsi untuk kamu, Zoy!" jelas Keenan memberikan makanan pemberian Aiden tersebut.
"Jadi, ini dari Pak Aiden. Ah..senangnya!" Saat Zoya akan mengambilnya, Keenan malah mengumpatnya dibalik punggungnya.
"Eh, tadi nuduh aku mencuri. Saat dengar nama Aiden, secepat kilat kamu mau menerimanya! Minta maaf dulu, dong!" ujar Keenan seraya tersenyum simpul.
"Minta maaf untuk apa?" tanya Keenan dengan mata membola.
"Maaf, karena bilang aku mencuri." sahut Keenan pelan.
"Ish, aku nggak sudi minta maaf sama kamu, Kalau kamu nggak mau kasih, yaudah!" tukas Zoya lalu beranjak meninggalkan Aiden. Namun, merasa Zoya ngambek Keenan segera meraih tangan Zoya membuat Zoya segera menghempaskan tangan Keenan begitu saja.
"Jangan pegang tangan aku!" pinta Zoya malas.
"Ck, maaf! terimalah ini, Aku cuma bercanda tadi!" pinta Keenan dan menyerahkan makanan itu kada Zoya.
Zoya meliriknya lalu tersenyum. Dan perlahan mengambil makanan yang Keenan berikan.
"Kali ini, kamu aku maafin! terima kasih, ya hehe.." Zoya dengan perlahan menyambar makanan yang Aiden berikan dari tangan Keenan. Lalu, ia turun kebawah dengan segera seraya membawa makanan dari Keenan.
"Dasar, kenapa dia begitu senang saat mendengar nama Aiden, ish.." umpat Keenan lalu melangkah masuk menuju ke rumahnya itu untuk membersihkan diri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
mama Al
lanjut
2022-01-26
1
Erna Queena
Ciee cemburu dia.. 😁😁
2022-01-23
0
SoVay
cembetut
2022-01-21
0