BAB XV

Pagi ini Fattan sudah sampai di rumah Aisyah dengan seorang pengacara yang akan mengurus perceraian Aisyah dan Anton.Fattan mengetuk pintu rumah Aisyah lalu Aisyah membukanya, Fattan terkejut melihnat mata Aisyah sembab.

"Apa yang sudah Anton lakukan padamu, Syah?" tanya Fattan yang memeluk Aisyah.

Dari jauh orang-orang suruhan Mira kembali memotret Fattan yang sedang memeluk Aisyah. Merek terus mengawasi rumah Aisyah dari kemarin.Kemudian Aisyah menyuruh Fattan pengacarnya masuk lalu Aisyah membuatkan minuman. Fattan merasa tak tega melukaimu keadaan Aisyah, Fattan mencoba memberikan support pada Aisyah dengan memberikan senyuman yang hangat untuk Aisyah.

"Ini, kenalkan Bayu dia sahabatku dan pengacaraku, Syah," kata Fattan.

"Aisyah," jawab Aisyah yang menangkupkan kedua tangannya begitu juga Bayu.

"Jadi, Aisyah ini ingin bercerai dengan suaminya. Kamu tahu suaminya, Anton Lazuardi atasan aku. Anton menikah tanpa izin Aisyah dan dia juga menyakiti fisik Aisyah, lihat ini buktinya," kata Fattan yang menunjukkan bekas tamparan Anton.

"Anda ingin menggugat suami Anda dengan alasan poligami dan KDRT," kata Bayu.

"Iya, mas," jawab Aisyah dengan lirih.

"Tak akan sulit, nanti saya dan tim saya akan mengurus semua dan tinggal tunggu surat pernyataan keluar lalu proses sidang. Sebelum sidang apakah Anda ingin mediasi terlebih dahulu?"

"Sepertinya tidak perlu, mas," kata Aisyah.

"Baiklah, saya akan membuat pernyataan dan dan mengirimkan surat perceraian pada suami Anda," kata Bayu yang menyiapkan dokumen perceraian.

Aisyah menatap Fattan dan Fattan tersenyum memberikan support pada Aisyah. Kemudian Fattan dan Bayu berpamitan dan Aisyah mengantarkan mereka sampai pintu.

"Aku pamit ya, kamu hati-hati dirumah," ujar Fattan dan Aisyah mengangguk lalu Fattan tersenyum.

Aisyah menatap kepercayaan Fattan dan Bayu sang pengacara. Aisyah masuk dan berjalan, namun ketika dia menutup pintu. Pintu itu terhalang oleh kaki Anton yang datang lalu dengan sekuat tenaga Aisyah mencoba menutup pintu, tapi tenaganya tak sekuat Anton.

"Mau apalagi, bang?" tanya Aisyah yang memundurkan langkah kakinya.

"Maafkan abang atas sikap abang kemarin," kata Anton.

"Pergilah,bang. Aisyah ingin sendiri," ujar Aisyah.

"Syah," Anton mendekati Aisyah namun Aisyah seperti ketakutan saat melihat Anton.

"Stop!" teriak Aisyah sambil menahan dada Anton.

"Aisyah, kenapa?" tanya Anton.

"Aisyah ingin kita becerai, bang," ujar Aisyah yang mendorong tubuh Anton lalu dia duduk di sofa.

"Apa! cerai?" Anton kaget dan menghampiri Aisyah dan duduk disamping Aisyah.

"Sudah cukup Aisyah disakiti oleh abang, Aisyah sudah gak sanggup terus seperti ini," ujar Aisyah.

"Aisyah abang masih cinta kamu, kenapa kamu menyerah dengan keadaan ini," kata Anton.

"Apa, menyerah?" tanya Aisyah yang tersenyum sinis. "Menyerah yanga bagaimana, menu abang? Apa Aisyah harus diam melihat ibu dan istri muda abang menghina Aisyah," ujar Aisyah yang mulai kesal dengan Anton.

"Oh, apakah kamu sudah mencintai Fattan?" tanya Anton.

"Kalau abang kesini hanya untuk menyakiti Aisyah, silahkan abang pergi. Asal abang tau bang Fattan jauh lebih baik dari abang," kata Aisyah yang berdiri.

"Jadi kamu sudah jatuh cinta pada Fattan?" tanya Anton yang terbakar cemburu dan rahangnya mulai mengeras.

"Silahkan abang keluar dari sini, Aisyah capek terus berdebat dengan abang," kata Aisyah yang menunjuk arah pintu dengan jarinya.

"Benar apa yang dikatakan ibu, kamu wanita bersuami dan aku masih suami sah mu, tapi kamu malah berselingkuh. Aku berhijab tapi kelakuanmu seperti P*******r m********n," ujar Anton.

Plak

Plak

Plak

Tangan Aisyah dengan reflek menampar pipi Anton, dan Anton terdiam. Aisyah menangis, sungguh kata-kata Anton sangat amat menyakitkan. Aisyah akhirnya berlari masuk kedalam kamarnya, dan menguncinya. Anton terdiam berdiri seperti patung, entah kenapa dia mengatakan hal yang menyakitkan hati Aisyah. Sungguh Anton menyesal, dia mengusap wajahnya dengan kasar dan menghembuskan nafas kasarnya.

*****

Mira bertemu dengan orang suruhannya dan dia kemungkinan membayar orang-orang suruhannya itu, Mira tersenyum licik melihat foto-foto Aisyah dan Fattan. Ibu Hana yang melihat Mira mendekat dan langsung melihat foto Aisyah dan Fattan.

"Mira tidak menyangka deh, bu. Aisyah terlihat alim dia memakai hijab bahkan sudah punya suami, tapi masih saja selingkuh. Mas Anton kenapa gak ceraikan Aisyah saja, bu," ujar Mira yang membolak-balikan foto itu.

"Ini kamu dapat darimana, Mira?" tanya ibu Hana.

"E.. E.. Tadi ada yang melemparkan amplitudo di depan gerbang bu," jawab Mira.

"Anton memang b****h, masih saja mencintai wanita yang tak punya akhlak ini. Tega dia mengkhianati cintanya Anton," kata ibu Hana.

"Mira juga kasihan bu dengan mas Anton, untung dia masih punya Mira dan bayi ini, jadi mas Anton tidak sedih," ujar Mira.

"Kamu benar, coba ibu tidak menyuruhnya menikah denganmu, bagaimana nasib dia coba?" tanya ibu Hana. Mira tersenyum bahagia dalam hatinya sudah membuat Sistem pergi dari kehidupan Anton dan ibu mertuanya.

"Itu, mas Anton bu. Lesu sekali wajahnya, "kata Mira yang melihat Anton keluar dari mobilnya dan berjalan masuk kedalam rumah.

" Anton, kamu kenapa tidak cerai Aisyah yang sudah selingkuh dari kamu,"kata ibu Hana yang membuat Anton makin pusing.

"Anton, ibu sedang bicara," kata ini Hana.

"Ibu mau bicara apalagi? Haah!" seru Anton dengan keras membuat ibunya dan Mira kaget mendengar Anton berteriak.

"Aisyah itu bukan gadis baik, dari awal ibu sudah melarang kamu menikahi Aisyah, tapi kamu begitu mencintai dia,? " ujar ibu.

"Sudahlah, bu. Anton capek mau istirahat," kata Anton meninggalkan dua wanita yang selalu mempengaruhi dirinya.

"Mas, aku buatkan teh hangat," Mira dengan hati-hati memanggil Anton.

"Tidak, aku ingin sendiri," jawab Anton yang masuk kedalam kamar Aisyah dan menguncinya.

"Kita harus bisa membuat Anton menceraikan Aisyah," kata ibu Hana dan di angguki Mira.

****

Sore hari yang matahari mulai menenggelamkan sinarnya, Aisyah yang berdiri di balkon atas tempat dia menghabiskan waktu sendiri. Menatap langit senja yang sebentar lagi menjadi gelap, seketika Aisyah merindukan ayah dan ibunya yang ada di luar kota. Aisyah meneteskan air mata, lalu mengusapnya ketika melihat sahabatnya datang membawa beberapa bungkus makanan, Faza melambaikan tangan sambil menatap ke atas. Kemudian Aisyah turun dan menyambut sahabatnya datang.

"Kamu bawa apa, Za?" tanya Aisyah menjulurkan hidungnya ke bungkusan yang Faza bawa.

"Aku beli makanan kesukaanmu, Aisyah. Ayam balado dan ayam bumbu kacang," ujar Faza.

Aisyah dan Faza menyiapkan makanan untuk makan malam hari ini, beruntung Aisyah mempunyai sahabat seperti Faza yang selalu ada untuknya disaat apapun. Faza sudah menganggap Aisyah saudara baginya, Faza yang sudah kehilangan orang tua sewaktu masih SMP. Keluarga Aisyah menolong Faza.

"Jadi Fattan mau bantu kamu cerai dari Anton?Syukur deh, aku gak ingin lihat kamu terus tersiksa," kata Faza yang mengunyah makanan.

"Kamu masih suka dengan Fattan?" tanya Aisyah.

"Hmmm, kenapa kamu suka sama Fattan?" Faza berbalik tanya.

"Iih, apaan sih kamu," ujar Aisyah malu.

"Fattan laki-laki baik, dia pernah bilang cinta sama kamu dari sejak ospek pertama kali masuk kuliah, tapi dia sedikit kecewa karena kamu sudah punya Anton. Mungkin sekarang dia CLBK lagi mungkin sama kamu," kata Faza.

"Masa," ucap Aisyah tersenyum.

"Benar, Syah. Aku ikhlas jika kamu berhubungan dengan Fattan," kata Faza.

"Sudah ah, ayo lanjutkan makannya," ujar Aisyah.

******

Keesokan harinya, Aisyah pergi ke kantor Anton dan para karyawan Anton menyambut dengan senyuman dan ramah pada Anton. Mereka semua tahu bosnya itu memiliki dua orang istri, namun mereka tak peduli. Aisyah masuk ke ruangan Anton dan Anton tampak bahagia.

"Sayang, ada apa?" Anton menghampiri Aisyah dan ingin memeluknya namun Aisyah menolaknya.

"Aku kesini mau memberikan ini," kata Aisyah yang menyerahkan surat pengajuan cerai pada Anton.

"Apa ini?" tanya Anton dengan gemetar.

"Surat cerai kita, bang," jawab Aisyah datar.

"Tidak aku tidak menyetujuinya, aku mencintai mu Aisyah. Tolong beri abang kesempatan, untuk memperbaiki semuanya," ujar Anton.

"Tak ada yang harus di perbaiki semua sudah jelas dan Aisyah minta kita cerai," kata Aisyah yang keluar dari ruangan Anton.

"Aisyah,abang tidak akan pernah menceraikanmu," kata Anton yang merobek surat pengajuan cerai dan Aisyah melihat Anton merobeknya.

Terpopuler

Comments

manda_

manda_

lanjut thor semangat buat up lagi ya

2022-09-13

0

Mumunandra

Mumunandra

ngomong menyesal kok bolak balik ....lain d mulut lain d hati

2022-09-13

0

Anonymous

Anonymous

ya gak salah suami nuduh krn Aisyah mau aj dipeluk2 laki2 lain itu jelas menimbulkan fitnah... aisyah gak bisa menjaga kehormatannya sebagai wanita sekaligus istri

2021-12-28

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!