"Aku, ingin minta cerai darimu, Bang. " Kata Aisyah yang melontarkan karakter cerai dari mulutnya. Anton terhentak kaget dan jari langsung berhenti dari keyboard laptop.
"Apa, cerai? " Tanya Anton yang menatap wajah Aisyah dengan tajam.
"Iya, Bang. Aku sudah tidak tahan dengan keadaan seperti ini. Abang sudah berubah, abang sudah berani membentak aku. Dan tak ada lagi yang kita pertahankan. " Jawab Aisyah yang tersenyum getir.
"Tidak! " Teriak Anton membuat Aisyah mengkerutkan dahinya.
"Kenapa? Apa yang ingin abang pertahankan? Dan jujur aku sudah tidak sanggup harus satu atap dengan maduku. " Kata Aisyah yang mulai kesal.
Anton mengusap wajahnya dengan kasar, dia tidak ingin berdebat dengan Aisyah. Anton keluar dari ruangan kerjanya, Aisyah mengekori di belakang Anton. Anton masuk ke kamarnya, namun Mira keluar dari kamarnya dan memanggil Anton.
"Mas.. " Panggil Mira dengan serak khas bangun tidur. Anton dan Aisyah menoleh lebih arah suara yang tak jauh dari kamarnya.
"Ada apa, Mira? " Tanya Anton berdiri di depan pintu kamar Aisyah.
"Aku mau tidur di temani olehmu. " Jawab Mira dengan manja.
"Tapi malam ini aku tidur dengan Aisyah. " Kata Anton yang memandang Aisyah yang berada di belakangnya.
"Tapi babynya mau ditemani tidur sama ayahnya. " Sahut Mira.
"Mira, aku harus adil pada kalian. Kemarin dua minggu aku menemanimu, sekarang giliran Aisyah. " Ujar Anton yang membuat Mira meradang.
"Mas, aku ingin ditemani oleh mu. " Ucap Mira yang menahan emosi.
Aisyah hanya diam sambil menyandarkan punggungnya di tembok. Sementara Anton mendekati Mira dan lalu mengajak Mira berbicara di dalam. Aisyah kemudian masuk kedalam kamarnya dan duduk di tepi ranjang sambil menatap foto dirinya sewaktu menikah.
"Mas, aku mau kamu tidur temani aku sama si dede. Kamu kan tahu kalau aku tidak bisa tidur kalau tidak ada kamu disampingku. " Ujar Mira dengan manja sambil memeluk lengan Anton.
"Mira, malam ini aku tidur dengan Aisyah. " Kata Anton yang melepaskan tangan Mira yang bergelayut di lengannya.
"Tapi aku mau sama kamu, mas. " Rengek Mira dengan manja membuat Anton menjadi kesal.
"Sabar Anton, jangan emosi. " Batin Anto sambil memgelus dadanya.
Sementara Aisyah berbaring di ranjangnya, menunggu Anton masuk kedalam kamar, namun tak kunjung datang. Aisyah pun memejamkan mata berharap besok dia bisa menyelesaikan masalah dengan Anton.
Pagi hari, Aisyah sudah menyiapkan sarapan untuk Anton suaminya yang semalam tidak tidur dengannya. Aisyah sudah bersiap-siap akan pergi meninggalkan rumah yang dia tempati selama 1,5 tahun pernikahannya dengan Anton. Aisyah tak memberitahu dirinya akan pergi jika Anton sudah berangkat kerja.
Anton keluar dari kamar bersama Mira yang bergelayut manja di lengan Anton. Hati Aisyah merasa sakit melihat suaminya dengan perempuan lain, walaupun itu adalah istri sah Anton. Aisyah tersenyum kala suaminya melepaskan tangan Mira lalu memeluk dan mencium kening Aisyah.
"Hari ini masak apa? " Tanya Anton yang menarik kursi lalu duduk.
"Mas.. " Aisyah tak melanjutkan bicaranya, karena Mira yang langsung memotong pembicaraannya dengan Anton.
"Sayang, kamu mau makan sama apa? " Tanya Mira yang duduk di samping Anton. Aisyah hanya menarik nafas mencoba menetralkan emosi dalam dirinya.
"Bang, aku kekamar dulu. " Kata Aisyah yang berjalan kekamar. Anton lalu menghempaskan tangan Mira dan pergi menyusul Aisyah kedalam kamar. Mira kesal lalu menjatuhkan piring dan melukai dirinya sendiri.
"Awwww... " Mira mengambil pecahan piring yang dia jatuhkan dengan sengaja lalu menyayat jarinya dengan pecahan piring.
"Mira.. " Anton yang mendengar piring jatuh langsung menengok dan melihat Mira sedang meringis kesakitan.
"Sakit, mas. " Ujar Mira dengan manja. Anton langsung membersihkan jari Mira yang sobek dan berdarah dengan kapas dan membalutnya dengan plester.
"Kamu itu hati-hati, jangan sampai terluka seperti ini. Kalau kamu terluka ibu bisa marah padaku, karena aku tidak menjagamu dengan baik." Kata Anton. Tak sadar Aisyah melihat Anton begitu perhatian dan mesra pada Mira.
"Maaf, mas. Aku tidak hati-hati, tadi hanya ingin membawa piring kotor kebelakang. Eh.. Malah jatuh karena licin." Ujar Mira dengan manja.
"Sudah, aku berangkat kerja dulu. Aku sudah terlambat." Ucap Anton yang melirik jam ditangannya.
"Mba Aisyah, bagaimana?" Tanya Mira dengan pura-pura peduli pada Aisyah.
"Biarkan dia sendiri dulu, mungkin dia marah denganku karena semalam aku tidak tidur dengannya." Ujar Anton yang berjalan menuju mobil di garasi. Mira mengantar sampai di depan pintu lalu melambaikan tangannya dan tersenyum pada suaminya.
Mira masuk kembali dan melihat Aisyah duduk sambil makan sarapannya dengan tenang. Pecahan piring masih berserakan dan Aisyah enggan membereskannya.
"Mba, kenapa pecahannya tidak di bereskan?" Tanya Mira yang duduk sambil membaca majalah.
"Tadi yang jatuhkan piring, siapa?" Tanya Aisyah dengan santai.
"Tapi tangan aku kan sedang luka, mba." Jawab Mira manja.
"Kamu bersihkan sendiri, aku itu bukan pembantumu." Ucap Aisyah yang berjalan meninggalkan Mira.
Mira yang kesal, lalu menghampiri Aisyah dan mendorong Aisyah sehingga Aisyah tersungkur dan lututnya terkena pojokan meja.
"Awww.. " Ringis Aisyah bangun dan memegang lututnya.
"Makanya jangan sok, jadi perempuan tuh. Apa kamu gak tau aku bisa melakukan lebih kejam dari ini." Kata Mira yang tersenyum dengan licik.
"Cepat bersihkan, serpihan pecahan piring itu! " Mira dengan ketus berjalan menuju kamarnya. Namun ketika dia berjalan kakinya keseleo dan hampir saja Mira terjatuh.
Kemudian terdengar suara ibu Hana yang masuk kedalam rumah. Lalu ibu Hana melihat Mira yang pura-pura terjatuh dengan rambut sengaja dia acak-acak, dan baju dia dengan sengaja di buat robek.
"Mira, kamu kenapa? Ya ampun kaki kamu berdarah." Kata ibu Hana dengan panik. Aisyah yang melihat kebohongan Mira hanya tersenyum kecut sambil menyapu pecahan piring.
"Tadi mba Aisyah mendorong aku, bu." Kata Mira berbohong sambil menangis dan Aisyah kaget mendengar Mira berkata dia terjatuh karena dirinya.
"Aisyah, kamu itu keterlaluan. Ibu sudah cukup sabar ya menghadapimu, ini kelakuanmu pada menantu ibu! " Teriak ibu Hana yang menampar pipi Aisyah. Air mata Aisyah tak tertahan dan mulai berkaca-kaca.
"Aku tidak melakukan apa-apa, bu.Mira pura-pura dia menjatuhkan dirinya sendiri. Sungguh ibu bukan aku yang melakukannya." Kata Aisyah yang lagi-lagi ditampar oleh ibu mertuanya.
"Alah, kamu bilang seandainya tidak suka dengan Mira. Salah sendiri kamu yang tak kunjung hamil memberikan cucu buat ibu. Dasar wanita mandul!! " Ucap ibu Hana sangat menyakitkan hati Aisyah. Sementara Mira tersenyum penuh kemenangan melihat Aisyah di maki dan di hina.
"Ayo, Mira ibu obati lukamu." Kata ibu Hana yang menuntun Mira kedalam kamarnya.
Aisyah menahan tangisnya, lalu dia membereskan bajunya dan dimasukan kedalam tas. Aisyah pergi tanpa pamit pada Anton dan ibunya.
*****
Siang hari Anton ditelepon oleh ibunya bahwa Mira terjatuh karena di dorong oleh Aisyah. Anton tak percaya, ketika sampai dirumah Aisyah sudah pergi. Dia hanya meninggalkan sebuah surat di atas nakas.
*Untuk abang Anton*
Maafkan Aisyah yang pergi tanpa izin dari abang, Aisyah sudah tidak tahan dengan rumah tangga yang Aisyah jalani. Aisyah lebih baik pergi, dan tak ingin mendapatkan hinaan dan cacian lagi oleh ibu dan Mira. Semoga abang bahagia selalu.
\*Aisyah\*
"Aisyah, kenapa kamu pergi?" Ucap Anton sambil menjambak rambutnya.
"Sudah, biarin aja Aisyah pergi. Kamu bisa lebih fokus mengurus Mira dan anak kalian." Kata ibu Hana yang berdiri di belakang Anton.
"Mira.. Mira.. " Teriak Anton yang berjalan kearah kamar Mira.
"A-Ada apa, mas? " Tanya Mira terbata-bata takut akan kemarahan Anton.
"Jawab dengan jujur, apa benar Aisyah yang mendorongmu?" Tanya Anton mencengkram lengan Mira.
"Anton, kasihan Mira kesakitan. Dia sedang hamil." Ujar ibu Hana.
"Jawab, Mira! " Anton berteriak.
"Maafkan, Mira. Maafkan,mas.Mira hanya cemburu mas begitu sayang dengan Aisyah." Ujarnya.
"Jadi kamu bohong, Mira?" Tanya ibu Hana sedikit kecewa pada Mira.
"Maafkan Mira, ibu." Kata Mira yang menangkup kedua tangannya.
"Anton, kamu mau kemana?" Tanya ibu Hana.
"Anton mau cari Aisyah, bu." Ujarnya yang berlari dan masuk kedalam mobil menyalakan mesin kemudian mobil itis melaju dengan pelan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Yunerty Blessa
mantap Aisyah pergi jauh dari mereka..
2023-06-15
1
Sukliang
kasihan aisyah
aku dak kuat baca kalo yg jahat ku skip aja
2022-12-30
1
Tati Aulia
alah laki plimpan
2022-10-01
0