Godaan

Hari ini adalah waktunya Elia jaga shift malam. Jadi, siang ini dia free dan tidak bekerja. Setelah pertengkaraanya tadi pagi, Elia merasa penat sekali berada di rumah yang sudah bagaikan neraka, bukan lagi Istana penuh cinta dan kisah romantis pernikahan.

Elia pergi tanpa pamit dengan Rigel karena Ia.malas kalau harus melihat adegan sandiwara wanita kedua itu. Elia pergi menggunakan taxi online ke sebuah Cafe tempat langgananya nongkrong.

Sesampainya di cafe itu, Elia duduk di sebuah meja dekat jendela. Ia memesan beberapa cake dan milkshake favoritnya kepada waiters. Di saat merasa penat seperti ini, Elia akan banyak makanan manis karena masalah itu sudah pahit dan gelap jadi harus di tenangkan dengan sesuatu yang manis.

Cuaca hari ini terlihat sangat cerah, 'tak seperti hatinya yang mendung dan begitu gelap. Beberapa menit kemudian, seorang waiter datang memberikan semua menu titipannya.

"Terimakasih ..." ucapnya kepada waiter itu.

Setelah semua menu yang Ia pesan datang, Elia segera memakan cake itu satu persatu dengan perasaan bahagia. Makanan manis memang adalah sahabat terbaik di kala suasana hati seperti ini.

Di sisi lain, terlihat segerombolan pria dan wanita masuk kedalam Cafe. Saat melihat seorang wanita yang Ia kenal ada di cafe ini sendirian, Simon pamit memisah dulu dari teman-temannya.

"Halo cantik ..." sapa Simon.

"Sudah Saya katakan kalau Saya itu tidak butuh pria brengsek!" cetus Elia tanpa melihat siapa yang menyapanya.

Elia berkata seperti itu karena sejak tadi sudah ada beberapa pria yang datang menyapa dan ingin duduk bersamanya sampai membuat Ia semakin merasa kesal.

Melihat jawaban ketus dari Elia, Simon langsung duduk didepannya.

"Aku bukan pria brengsek mbak ... melainkan pria tampan!" ucap Simon sambil tersenyum.

Saat melihat siapa yang duduk di depannya, Elia terkejut. "Simon!"

"Iya ... Ini Simon yang tampan. Apakah mbak ada masalah? Sampai mengatakan Aku pria brengsek!" tanya Simon.

"Oh ... ternyata Kamu, Aku kira tadi pria yang tadi!" pungkas Elia dan kembali melanjutkan makan, tetapi tiba-tiba Simon memegang tangannya dan memasukkan sendok cake itu ke mulutnya.

"Emangnya ada pria siapa lagi, mbak?" tanya Simon sambil mengunyah cake dalam mulutnya.

Elia memicingkan mata. "Kamu gak jijik ya, makan pakai sendok bekasku?" tanyanya dengan tatapan tajam.

"Nggak..." ucap Simon dengan gelengan kepala. "Lagian Mbak gak punya penyakit menular, 'kan?" celetuknya.

Elia menjitak kepala simon dengan sendok yang ada di tangannya. "Kalau ngomong itu jangan asal nyeplos! Meskipun aku gak punya penyakit menular, Kamu juga—"

" Kenapa ngomongnya gak di teruskan, Mbak?" tanya Simon saat Elia tidak melanjutkan ucapannya. Ia hanya terdiam dan meletakkan sendok itu.

Melihat wajah Elia yang terlihat murung, Simon menebak bahwa Ia sedang ada masalah sekarang. Ia segera mengirim pesan chat kepada Runi dan jingga untuk menanyakan kenapa mereka tidak menemani Elia, padahal biasanya mereka selalu bertiga.

Saat melihat pesan balasan dari Runi dan Jingga yang sedang punya urusan pribadi, Simon mengerti kenapa mereka sedang tidak bersama sekarang.

"Mbak, Mau gabung sama teman-temanku atau pergi dari sini?" tawarnya sambil menunjuk ke arah teman-temannya berada.

"Kalau Kamu lagi kumpul sama temanmu, yaudah pergi sana. Aku gapapa kok sendirian!" ujar Elia sambil menatap ke arah jendela.

Bukanya pergi, Simon justru menarik tangan Elia untuk pergi dari Cafe itu.

"Mon, lepasin tanganku! Kamu mau bawa Aku kemana?" tanya Elia yang tidak di hiraukan oleh Simon.

Simon terus berjalan tanpa melepaskan tangan Elia. Mereka berdua berjalan bersama menuju tempat parkir. Setelah sampai tempat parkir, Simon baru melepaskan tangan Elia.

Elia menatap Simon kesal karena Ia menarik tangannya secara paksa tanpa menjawab berkata apa-apa. Simon sibuk melepaskan helem yang ada di motornya, lalu memberikan helm itu ke Elia.

"Apa ini?" tanyanya tanpa mengambil helm itu.

"Itu helm! Buruan di pakai dan naik?! ..."

"Aku tahu itu, helm. Maksudku, Kamu bawa Aku kemana sampai harus pakai helm?" pungkasnya.

"Ke tempat yang indah, biar wajah itu gak lagi cemberut! Ayo buruan naik ..." jawabnya.

Terpaksa Elia memakai helm itu lalu naik ke motor Simon, lagi pula Ia sepertinya sedang butuh tempat yang indah untuk menenangkan diri.

***

Di sisi lain, terlihat Rigel tengah menemani Claire di dalam kamarnya. Setelah dokter memeriksa Claire, untungnya bayinya tidak apa-apa. Namun, dokter itu berpesan agar Rigel lebih siaga lagi dalam menjaga Claire dan kandungannya. Jangan membuatnya stres, kecapean atau terjatuh lagi karena itu sangat berbahaya bagi kandungannya.

"Ri ... Sini deh ..." panggil Claire sambil menepuk ranjang sampingnya.

"Ada apa Claire?" tanya Rigel yang sudah berjalan mendekati Claire.

"Sepertinya, baby lagi pengen di ajak bicara sama papanya, boleh?" tanyanya.

Awalnya Rigel ragu-ragu untuk melakukan itu, tetapi saat mengingat pesan- pesan dari dokter. Ia menuruti permintaan Claire, lagipula itu memang di butuhkan janin agar dia bisa mengenali suara ayahnya.

Rigel berjongkok di sisi ranjang dan mendekatkan kepalanya ke perut Claire.

"Hai, baby ini papa. Kamu sehat-sehat di dalam ya ... Jangan menyusahkan mama. Jadi anak baik dan pintar, kelak jika kamu sudah lahir, Papa akan mengajak kamu bermain." ucapnya sambil tersenyum.

Ada perasaan aneh dalam hati Rigel sampai membuatnya tiba-tiba mengelus perut Claire dan menciumya. Ketika Ia tersadar bahwa itu bukan perut Elia, melainkan Claire. Rigel segera bangun dan pergi. Entah kenapa Rigel bisa-bisa tidak mengontrol dirinya saat berbicara dengan bayi yang ada dalam kandungan Claire.

Senyuman yang baru melintas di bibir Claire, seketika menghilang saat Rigel tiba-tiba bangun dan pergi.

Kamu kenapa sih, Ri? Apa belum ada cinta dalam hatimu untukku dan anak ini? Batin Claire.

***

Sesampainya di tempat indah yang di katakan oleh Simon, Elia merasa takjub ketika melihat keindahan tempat ini. Raut wajah yang sejak tadi murung, sudah terlihat bahagia kembali.

"Bagaimana, Mba? Apakah tempatnya Indah?" ujar Simon yang sudah berdiri di samping Elia.

"Benar-benar indah, Aku gak pernah ke tempat seperti ini sebelumnya karena harus memakai motor trail saat ingin naik ke puncak!" tutur Elia.

" Di tempat ini, mb bisa teriak sepuasnya. Lepaskan semua rasa yang mengganjal di hati Mbak, biar lebih tenang dan plong.

Aaaa.....

Rigel brengsek!!!!!!!!

Persetan dengan Cinta .... Dasar penghianat!!!!!.

Elia berteriak sepuasnya untuk mengeluarkan sebongkah batu yang ada didalam hati. Membuat rasa sesaknya mulai hilang dan terkikis. Ia tersenyum sambil menatap ke arah Simon.

Ketika di rumah Elia selalu saja mempunyai begitu banyak masalah dengan Rigel, lain halnya dengan Simon yang perhatian, pengertian, dan memberikan perlakuan baik kepadanya.

Meskipun mereka belum lama kenal, tapi Simon memang selalu datang di saat Ia merasa terburuk. Tanpa Ia berkat apapun, Simon sudah mengerti dan tau dengan apa yang di butuhkannya saat ini.

Saat Elia merasa tersentuh dengan perlakuan Simon, Ia segera menepis perasaan itu jauh-jauh.

Ingat Elia, Kamu itu masih istri sah dari Rigel! Kamu gak boleh mempunyai perasaan apapun kepada pria lain, apalagi Simon. Dia itu pria muda dan juga tampan, pasti banyak sekali wanita yang menyukainya. Jangan sampai Kamu masuk ke dalam lubang yang sama sekali lagi! Kamu harus lebih hati-hati dalam menilai seorang pria, semua pria juga awalnya baik, tetapi lama-kelamaan keluar deh sikap aslinya ... Gumam Elia dalam hati.

...****************...

Maaf ya... Kalau baru up. Dikarenakam sibuk dengan dunia nyata dan novel Author satunya.

Tapi akan Author usahakan untuk tetap up.

Jangan lupa like, komen, vote, serta hadiahnya ya...

Terpopuler

Comments

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

Rigel bakalan berubah hati nya .....

2024-05-10

0

Novita Ekawati

Novita Ekawati

kenapa tdk pergi aja elia, daripada bertahan tambah sakit dan semakin terhina

2022-06-06

0

꧁✯☞︎︎︎𝘼𝙇𝙒𝙄𝙇☜︎︎︎✯꧂

꧁✯☞︎︎︎𝘼𝙇𝙒𝙄𝙇☜︎︎︎✯꧂

𝚋𝚊𝚗𝚐𝚔𝚒𝚝 𝙴𝚕𝚒𝚊.
𝚓𝚐𝚗 𝚋𝚞𝚊𝚝 𝚙𝚎𝚕𝚊𝚔𝚘𝚛 𝚒𝚝𝚞 𝚖𝚎𝚛𝚜𝚊 𝚖𝚎𝚗𝚊𝚗𝚐.
𝚂𝚒𝚗𝚐𝚔𝚒𝚛𝚔𝚗 𝚍𝚞𝚕𝚞 𝚙𝚎𝚕𝚊𝚔𝚘𝚛𝚗𝚢𝚊 𝚋𝚊𝚛𝚞 𝚍𝚎𝚑 𝚚𝚖 𝚙𝚒𝚔𝚒𝚛𝚔𝚗 𝚓𝚊𝚕𝚊𝚗 𝚔𝚎𝚍𝚎𝚙𝚊𝚗𝚗𝚢𝚊

2022-03-23

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!