Duka

Setelah kepergian Hana, Rigel mengusap wajahnya kasar. Ia menyesal telah berbicara sedikit kasar oleh mamanya, tapi kali ini Hana memang sudah keterlaluan. Mana mungkin Rigel bisa menikah lagi dengan perempuan lain disaat ia sangat mencintai Elia, Ia juga tak ingin membuat Elia tersakiti dengan hal itu. 

Melihat wajah Rigel yang terlihat kacau, Elia mengusap pundak Rigel untuk menenangkanya. Lalu Rigel memeluk Elia erat-erat untuk memberikan kekuatan baginya. 

"Maafin mama ya sayang, Kamu gak usah pikirin apa perkataan mama tadi. Abang janji sama kamu, Kamu adalah satu-satunya istri Abang dan tidak akan ada wanita lain dalam pernikahan kita," ucap Rigel agar Elia tak memikirkan ucapan Hana. 

"Iya, Abang juga tenang ya … jangan terlalu emosi saat bicara sama mama. Bagaimana juga mama adalah ibu yang sudah melahirkan , membesarkan dan juga surganya Abang. Jadi, Abang jangan seperti ini lagi ya …  saat ini mama pasti sedang sedih, melihat anaknya berani membentaknya demi wanita lain, " papar Elia. 

Rigel melepaskan pelukannya, lalu memegang tangan Elia." Apa kamu tidak membenci mama? " tanya Rigel. 

Elia tersenyum dan menggelengkan kepalanya, menandakan bahwa ia tak membenci Hana. Meskipun Hana tak pernah menyukainya, sering membuatnya tertekan dsb. Elia memang tak membenci Hana, jika kesal mungkin iya tapi tidak benci. 

" Kenapa mama tidak bisa melihat hati kamu yang selembut ini sih, padahal mama udah sering banget nyakitin hati kamu. Tapi kamu tetap saja berbuat baik, berusaha menjadi menantu yang baik,dan tidak membencinya."

" Aku tak sebaik seperti yang Abang ucapkan. Aku juga manusia biasa yang mempunyai rasa sakit dan kesal. Tapi rasa itu bukanlah benci, kalau aku juga membenci mama. Terus apa bedanya aku sama mama? " jawab Elia dwngan mengulas senyum di bibirnya. 

Bibirnya memang mengulas senyum, tapi hatinya remuk dan sakit. Elia memang pandai dalam menyembunyikan perasaannya sendiri, ia selalu berusaha untuk tersenyum meskipun hatinya terluka. 

" Makasih ya sayang, kamu memang benar-benar wanita sempurna yang dikirim tuhan untukku!" kata Rigel dengan memeluk Elia kembali. 

***

Hari demi hari telah berlalu, sejak pertengkaran yang terjadi beberapa hari lalu. Hana sudah tak pernah lagi datang kerumah Elia dan Rigel. Rigel juga sudah meminta maaf, tapi Hana masih saja marah dan ngambek kepada Rigel. Hari ini Elia punya jadwal jaga shift malam, sehingga ia pulang kerumah disaat Rigel telah berangkat ke kantor. 

Hari ini merupakan hari yang sangat spesial bagi Elia dan juga Rigel, Dimana hari ini adalah Anniversarynya 5 tahun pernikahan mereka. Dikarenakan Elia yang jaga shift malam dan tak ada yang bisa menggantikanya, terpaksa ia tak bisa memberikan sebuah kejutan di pagi hari. 

Karena tak bisa memberikan kejutan di pagi hari, Elia berencana untuk mendekorasi rumah saat ia pulang dari rumah sakit. Setelah pergantian shift dimulai, Elia segera pulang dan belanja untuk kebutuhan dekorasi dan masakan yang akan ia siapkan untuk Rigel di hari ulang tahun pernikahanya. 

Sesampainya di rumah, Elia disambut oleh Art rumahnya yang membantu untuk membawa belanjaan. Sebenarnya Elia ingin segera memasak, tetapi rasa kantuk di matanya benar-benar tak bisa ditahan lagi akibat jaga malam dan tidak tidur sedikitpun. Akhirnya Elia memutuskan untuk tidur sebentar dan menyuruh maid untuk menyiapkan dan memotong bahan-bahan yang ia beli, sehingga ketika ia bangun nanti tinggal memasaknya saja. 

Sesampainya di dalam kamarnya, Elia segera merebahkan tubuhnya diatas kasur empuk yang ia rindukan semalam. Tanpa butuh waktu lama, Elia langsung tertidur ketika mencium aroma bantal. 

Di sisi lain, terlihat seorang pria tampan  tengah duduk di kursi kerjanya sambil membaca dokumen-dokumen penting perusahaan. Ia adalah  Jerone Rigel Ervinosa seorang manajer Eksekutif  The star Resort. 

Keluarga Ervinosa memang keluarga yang mempunyai bisnis Resort. Resort milik keluarga Ervinosa sudah merambah ke berbagai tempat wisata di sebuah kota-kota tertentu. Dan saat ini sedang merencanakan untuk membangun sebuah resort di daerah sumba yang masih dalam proses pembangunan. 

Terdengar suara ketukan pintu dari luar ruangan kerja Rigel. 

"Masuk," seru Rigel dari dalam ruangan. 

Mendengar ada aba-aba masuk, Asterio membuka pintu ruangan Rigel dan masuk kedalam ruangan itu. Asteria atau biasa dipanggil Aster berjalan menuju tempat dimana bos nya berada. 

"Ada apa Aster?" tanya Rigel yang masih membuka sebuah dokumen tanpa melihat ke arah Aster. 

"Begini bos, Proyek yang ada di sumba sepertinya sedang terjadi masalah. Sehingga …" Aster sedikit takut ingin mengatakan ini karena pagi tadi Rigel telah berpesan untuk mengosongkan semua jadwalnya karena ia akan dinner dengan Elia malam ini.  

" Sehingga apa Aster? Kenapa tidak kamu lanjutkan? "tanya Rigel dengan menatap wajah Aster yang sedikit memucat. 

" Begini boss, saya sudah berusaha untuk mengosongkan jadwal anda. Tapi, tiba-tiba pengurus proyek yang ada di sumba mengatakan bahwa hari ini kita harus kesana karena … "

"Apa! Apakah tidak bisa di undur?" sela Rigel yang dijawab sebuah gelengan oleh Aster. 

Rigel mengusap wajahnya kasar, saat melihat jawaban dari Aster. Aster juga telah menjelaskan bahwa keadaan disana benar-benar mendesak dan harus segera diurus. Sehingga mau tidak mau, Rigel harus pergi kesana. 

Rigel mencoba menghubungi Elia, tapi panggilan nya tak kunjung diangkat oleh Elia. 

"El … kamu kemana sih? Kenapa di telepon tidak diangkat coba!" 

Rigel mondar-mandir sambil terus berusaha menghubungi nomor Elia, tapi tak kunjung diangkat juga. Kemudian Rigel berusaha mencoba menelpon ke telepon rumah tapi nihil, tak ada juga yang mengangkatnya. 

" Kemana semua sih orang rumah! Kenapa gak ada yang jawab teleponnya," desis Rigel kesal.

"Bos, kita sudah harus berangkat!" ujar Aster yang memberi pemberitahuan bahwa mereka harus berangkat ke sumba sekarang juga. Karena tetap tak bisa menelepon Elia, dan baterai ponselnya tiba-tiba hampir habis membuat Rigel semakin kesal. Ia segera mengirim pesan sebelum ponselnya benar-benar mati.

Mungkin nanti aku akan menghubungi Elia kembali, setelah mengisi daya baterai ponsel ini! Gumam Rigel dalam hati. Kemudian ia pergi bersama Aster. 

Deru suara Alarm terus berbunyi mengisi ruangan kamar Elia. Membuat ia segera bangun dari tidurnya, melihat jam weker yang telah menunjukkan pukul 11 siang. Ia segera bangun dari tempat tidurnya, lalu berjalan turun menuju dapur. 

Wajah bantal serta rambut yang acak-acakkan, memperlihatkan bahwa  Elia baru bangun tidur. Elia segera mencuci tangan dan memasak makanan yang akan ia masak untuk dinner malam ini. 

Sekitar satu jam ia bergelut dengan bahan-bahan makanan, akhirnya makanya telah matang semua. Elia naik ke kamarnya untuk mandi dan bersiap-siap. Tak lama kemudian ia sudah selesai memakai gaun yang cantik dan juga make up tipis-tipis. 

Setelah selesai Elia mengambil ponselnya yang ada di atas nakas tanpa membukanya sedikitpun, karena ia belum mendekorasi meja yang akan ia gunakan untuk dinner. 

Disaat Elia sibuk mendekorasi meja makan, tiba-tiba ponselnya berbunyi. Segera ia mengangkatnya.ternyata no ibunya yang menelpon. 

Elia : Halo Assalamualaikum bun, Ada apa? 

Bunda : Halo mb, saya hanya mau mengatakan bahwa pemilik ponsel ini mengalami kecelakaan. 

Tubuh Elia seketika melemas,dadanya terasa sesak dan dunianya terasa berhenti ketika mendengar berita itu. Air matanya sudah keluar membasahi pipi, Elia segera mencari nomor Rigel untuk menghubunginya. Tetapi nomor Rigel tidak aktif dan ternyata ada pesan dari Rigel. 

Rigel. 

Sayang, Abang minta maaf ya. Karena malam ini tidak bisa pulang dan merayakan anniversary kita, karena tiba-tiba abang ada urusan mendadak dan harus segera ke sumba. Abang janji setelah pulang dari sumba, Abang akan menebus acara kita yang tertunda. Kamu jaga diri baik-baik ya. I love you sayang and happy Anniversary 5th.

Di saat melihat pesan itu, Elia menutup mata dan menghembuskan nafas panjangnya. Kenapa kejadian ini datang disaat bersamaan. Padahal saat ini ia sedang membutuhkan Rigel untuk ada disampingnya, tapi ia tak ada. Tanpa berpikir lama, Elia segera menghubungi Seruni untuk menemaninya pulang ke bandung. 

Sesampainya di rumah sakit yang dikatakan oleh orang yang menelponnya tadi, Elia segera mencari dimana keberadaan Ayah, bunda serta kakaknya. Saat Elia sampai di ruangan UGD ia dikejutkan dengan berita bahwa semua keluarganya meninggal tak ada yang selamat.

Elia terkulai lemas di lantai, tubuhnya sudah tak mampu lagi berdiri. Melihat Elia yang terkulai lemas, Seruni membantunya berdiri dan menguatkannya untuk melihat jenazah Ayah, ibu dan juga kakaknya. 

"Ayah … Bunda … bangun, kenapa kalian tega Ninggalin Lia Sendiri … hiks… hiks…" tangis Elia pecah mengisi seisi ruangan itu. Elia memeluk tubuh bundanya yang telah dingin, kaku, dan sudah tak bernafas lagi.

Ia menangis sejadi-jadinya. Ia tak pernah mengira bahwa Ayah, bunda serta kakaknya akan pergi begitu cepatnya meninggalkan dirinya seorang diri di dunia ini. Padahal Kakanya baru saja akan menikah, tapi ia sudah pergi meninggalkan dunia ini. 

Karena sudah tak sanggup menahan rasa sedihnya, Elia jatuh pingsan. 

"El …  bangun El …" panggil Seruni dan segera ia meminta bantuan perawat untuk memindahkan Elia.

***

Jika Elia sedang berduka, lain halnya Rigel yang langsung disibukkan dengan mengurus proyek yang sedang bermasalah bersama para pegawai disana dan juga Claire Florencia. Claire merupakan arsitek resort di sumba kali ini, dan Claire juga merupakan teman masa kecil Rigel.

Hari semakin malam, dan rapat juga baru selesai. Selesai rapat mata Rigel terasa sangat mengantuk, kepalanya sedikit pusing sampai membuat jalannya sedikit terhuyung. Ditempat ruangan itu hanya tersisa Rigel dan Claire, sedangkan Aster sedang ada urusan diluar bersama pekerja lainnya .

Melihat Rigel yang berjalan terhuyung, Claire berusaha membantu Rigel untuk kembali ke penginapanya.

"Lepaskan Aku Claire, Aku bisa berjalan sendiri," ucap Rigel yang berusaha melepaskan tubuh dari Claire.

"Bagaimana caranya kamu berjalan sendiri, jika seperti ini! Biarkan aku yang membantu kamu oke!" jawab Claire yang tak mau melepaskan Rigel.

Rasa pusing dan kantuk semakin menyerang Rigel, membuatnya tak berdaya dan membiarkan Claire membantunya pulang ke penginapan.

Sesampainya didalam penginapan, tiba-tiba hawa panas menyerang tubuh Rigel sampai membuat Rigel mengira Claire adalah Elia.

"El ... Kamu kesini? Abang kangen sama kamu El, maafin Abang ya di hari Anniversary kita. Abang tidak ada disamping kamu untuk merayakanya," racau Rigel dengan menyentuh wajah Claire dengan kedua telapak tanganya.

"Ri, aku Claire bukan Elia!"

Rigel geleng-geleng. "Tidak! Kamu Elia istriku yang paling cantik dan sangat aku cintai .... Cup," sebuah ciuman mendarat di bibir Claire.

...****************...

Semoga suka. Jangan lupa like, komen, vote dan hadianya ya...

Jangan lupa klik tombol favoritnya agar kalian tahu kalau novel ini up.

Terpopuler

Comments

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

disaat orang tua dan kakak nya meninggal....Rigel lagi bermasalah dengan Claire 🤦‍♀️

2024-05-10

0

Adiba Shakila Atmarini

Adiba Shakila Atmarini

klo dh bgni ni..bkal hncur ni ceritax..jngn2 mmng sngaja tu si prempuan..dsar ulat bulu..

2024-03-22

0

MustikaDyahSukmawati[BundaIke]

MustikaDyahSukmawati[BundaIke]

Jangan~Ojok Si Rigel d Jebak & d kasih Obat Perangsang 🧐🤔🕵️‍♂️

2022-06-21

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!