Wanita licik

Setelah melihat Elia pergi, Rigel juga ingin mengikuti Elia, tetapi di cegah oleh Hana.

"Kamu mau kemana Ri?" tanya Hana sambil memegang tangan Rigel.

"Rigel mau nyamperin Elia Ma."

"Kok Kamu malah mau nyamperin Elia sih? Bukannya mengurus Claire, menyiapkan kamarnya atau menemaninya gitu. Elia terus .... yang Kamu urusin, " cerca Hana.

"Rigel dari tadi sudah cukup bersabar, bukankah Mama sendiri yang membawa Clair kesini! Jadi yaudah Mama saja yang menemani Claire, kenapa harus Rigel? Kali ini Mama benar-benar sudah keterlaluan ..." pungkas Rigel yang segera melenggang pergi meninggalkan Hana dan Claire.

" Rigel ...! "teriak Hana yang tidak di hiraukan oleh Rigel.

Kali ini Rigel tidak mau membuat Elia salah paham lagi dengannya karena Ia benar-benar tidak tahu kalau Hana akan senekat ini membawa Claire datang ke rumahnya, bahkan meminta Claire untuk tinggal bersama satu atap dengannya dan Elia.

Rigel mencoba mengetuk pintu kamar Elia, tetapi tidak ada respon. Hanya terdengar suara tv yang di putar sekeras mungkin.

"Tan, mungkin sebaiknya Aku tidak tinggal di sini deh? Soalnya—"

"Eh ... Eh ... Kamu jangan ngomong gitu! Kamu harus tinggal di sini agar bisa menyingkirkan si wanita mandul itu! Memangnya Kamu mau selamanya menjadi yang kedua? Nggak, 'kan?" ujar Hana.

Claire hanya mengangguk karena dia memang tidak ingin selamanya di anggap sebagai yang kedua. Dia ingin memiliki Rigel seutuhnya tanpa harus berbagi dengan Elia yang jauh di bawahnya.

" Nah, gitu. Kalau Kamu gak mau selamanya jadi yang kedua, Kamu harus bisa singkirkan wanita itu! Apalagi Kamu sekarang sedang mengandung anak Rigel, itu bisa jadi senjata Kamu untuk bisa menyingkirkan dia!" pungkas Hana dengan seringai Licik.

Claire ikut tersenyum karena mempunyai pendukung kuat yang akan membantunya.

Kita lihat saja Elia, Setelah ini Kamu tidak akan bisa lagi menganggap Aku sebagai Wanita kedua karena Aku akan jadi satu-satunya Istri dari Jerone Rigel Ervinosa dan Kamu ... Akan menangis, pergi ... "batin Claire dengan tersenyum licik.

Setelah itu, Hana menyuruh bi Ina untuk membawa barang-barang Claire ke kamar yang ada di lantai satu karena saat ini Claire tidak bisa tidur di kamar lantai dua dikarenakan kondisi kehamilannya yang lemah membuat Claire harus memakai kursi roda.

Tatapan Bi Ina terlihat sangat tidak suka saat melihat Claire datang ke rumah ini. Dia tidak menyangka kalau Rigel benar mempunyai Istri lagi selain Elia. Padahal hubungan pernikahan mereka selama ini terlihat harmonis, dan Rigel juga terlihat seperti bukan pria yang akan mempunyai Istri lebih dari satu.

Pasti wanita ular ini yang telah menjebak Tuan! Karena Aku tahu betul bagaimana cintanya Tuan sama Nyonya Elia. Jadi, tidak mungkin Ia melakukan hal sekeji itu jika tidak di jebak. Batin bi Ina.

Melihat tatapan bi Ina yang tak biasa, membuat Claire mengerutkan keningnya. " Kamu kenapa menatap Saya seperti itu? Kagum ya ... Karena tidak pernah melihat wanita secantik, Saya? " ucap Claire dengan penuh percaya diri.

"Dasar, pede pede teuing sih jadi jelema teh! Beungeut kawas awéwé oray nyalira bangga!" lirih Bi Ina sambil pergi meninggalkan Claire.

"Hei ... apa tadi yang kamu bilang?" teriak Claire yang tidak di hiraukan oleh Bi Ina.

***

Saat makan malam tiba, Elia belum juga keluar dari kamar, ponselnya juga dimatikan.

"El ... bukain pintunya Sayang ... sudah waktunya makan malam, "panggil Rigel sambil mengetuk pintu kamar Elia.

Setelah lama tidak kunjung ada jawaban, dan suara tv juga sudah tidak terdengar lagi. Rigel takut terjadi sesuatu dengan Elia, tanpa berpikir lama Rigel segera mencoba mendobrak pintu dan ternyata pintu kamar tidak terkunci.

Bodohnya dia yang tidak mengecek dulu apakah pintu kamar terkunci apa tidak. Setelah pintu terbuka, Rigel tak menemukan Elia sama sekali. Ia terus mencari ke setiap ruangan, tetapi tidak menemukan Elia.

Rigel segera berlari turun ke lantai bawaah untuk menanyakan Elia kepada Bi Ina.

"Bi, Elia mana?" tanya Rigel.

"Nyonya tadi pamit pergi Tuan ..." jawab Bi Ina sambil menyiapkan makan malam untuk Rigel dan Claire.

"Keluar Kemana?" tanya Rigel lagi.

"Saya kurang tau Tuan, soalnya Nyonya tidak bilang," jawab Bi Ina.

Saat rigel ingin pergi, tiba-tiba Claire datang dan mencekal tangannya.

"Kamu mau pergi kemana Ri?" tanya Claire.

"Aku mau cari Elia dulu , jadi tolong lepasin tanganku Claire," pinta Rigel.

"Bukankah dia orang dewasa? Kenapa Kamu harus pergi mencarinya di saat dia keluar? Apa Kamu gak bisa perduli sedikit dengan Aku! Aku juga butuh perhatian Kamu Ri ... Apalagi Aku sedang hamil ... Jadi pliss ...jangan terus-terusan Elia ... Elia dan Elia ..." pekik Claire dengan mata yang sudah meneteskan air mata.

Melihat Claire yang marah sampai menangis seperti ini, membuat Rigel merasa sedikit kasihan. Saat Rigel ingin mengusap air mata Claire tiba-tiba Elia datang.

" El ... "Rigel segera berlari dan memeluk Elia.

" Aku kira kamu pergi lagi El ... "gumam Rigel yang masih memeluk Elia dengan erat. Ia benar-benar takut kalau Elia pergi lagi dari hidupnya.

Melihat Rigel yang sepeduli itu dengan Elia, membuat Claire mengepalkan tangannya . Ia kesal melihat Rigel yang sangat peduli dengan Elia daripada dia. Bahkan Elia masih saja menjadi prioritas pertama bagi Rigel.

Bi Ina yang melihat wajah Claire yang seperti kepiting rebus karena menahan amarah. Hanya bisa diam-diam tertawa.

"Syukurin tuh ... Mangkanya jangan sok bersandiwara ... Akhirnya kalah juga kan... cinta Tuan buat nyonya itu jauh lebih besar! Buktinya Tuan lebih memilih berlari memeluk Nyonya daripada mengusap air mata buaya itu!" decak Bi Ina.

"Kamu darimana saja Sayang? Kenapa pergi gak pamit?" tanya Rigel setelah melepaskan pelukannya.

"Aku cuman pergi ke minimarket aja kok!" jawab Elia sambil memperlihatkan kantong belanjaanya.

Rigel menghela nafas lega, saat mengetahui bahwa Elia tidak pergi lagi. Setelah itu Rigel mengajak Elia untuk makan malam.

Suasana makan malam di meja makan terlihat sangat canggung, di tambah dengan Claire yang terus-terusan mencoba mencari perhatian Rigel di depan Elia.

Aku kira dia wanita baik, ternyata wanita licik dan penuh dengan sandiwara! Batin Elia dalam hati.

......................

Pagi telah menyapa, sejak pagi Claire terus saja mencoba meminta bantuan kepada Elia karena Bi Ina sedang pergi ke pasar. Saat Elia ingin menolaknya, Ia selalu saja membuat kehamilanya yang lemah sebagai alasan agar bisa menyuruh Elia. Lama-kelamaan Elia mulai kesal juga dengan Claire yang tidak ada puasnya sejak tadi.

"Hei ... Kamu kira aku pembantu Kamu Apa? Jangan jadikan alasan kehamilan Kamu itu untuk bisa memerintah aku terus ya! Lagian sudah syukur aku masih berbaik hati mau membantu kamu!" lontar Elia dengan menyodorkan segelas susu ibu hamil buat Claire.

Saat melihat Rigel datang, Claire tiba-tiba menumpahkan susu yang sudah di buatkan oleh Elia ke tubuhnya dan berteriak kesakitan. Mendengar Claire yang berteriak, Rigel segera berlari menghampirinya.

"Kamu kenapa Claire ?" tanya Rigel dengan wajah terkejut saat melihat tubuh Claire basah.

"Em ... Aku tadi hanya meminta bantuan Elia untuk membuatkan susu karena Bi Ina lagi gak ada, mungkin karena aku terlalu banyak maunya. Jadi Elia sedikit kesal dan— menumpahkannya, " Ucapnya dengan wajah Sendu.

Elia menakutkan kedua alisnya, dan Rigel menatap ke arah Elia yang masih memegang gelas.

"Apa itu benar El?" tanya Rigel.

Elia menaikkan sudut bibirnya. "Tentu saja tidak! Apa Abang pikir Aku akan sekejam itu?" timpal Elia.

"Tapi—"

"Kalau Abang gak percaya, yaudah. Urusin aja sendiri wanita bermuka dua itu!" cetus Elia sambil meletakkan gelas ke atas meja dengan wajah marah.

Saat Rigel ingin mengejar Elia, Claire menangis sesegukan sambil merintih kepanasan dan perutnya terasa kram, membuat Rigel semakin panik.

Sedangkan Elia pergi meninggalkan mereka berdua, bahkan saat Rigel memanggilnya Elia tidak memperdulikannya sama sekali.

Melihat Claire yang semakin mengesalkan, membuat Elia tak betah berlama-lama berada di rumah. Bahkan kekesalannya di rumah sampai terbawa ke tempat Kerja. Elia yang terkesan sabar, ramah, dan murah senyum sedikit demi sedikit mulai menghilang sampai mendapat teguran dari  kepala ruangan.

...****************...

Jangan lupa like, komen, vote dan hadiahnya ya...

Kalian bisa klik tombol favoritnya biar tahu kelanjutan cerita Elia

Terpopuler

Comments

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

lama² Rigel mudah luluh ni.... Claire banyak mau nya

2024-05-10

0

Adiba Shakila Atmarini

Adiba Shakila Atmarini

jdi prempuan ko lemah btul.bru hmil sdh d jdikn alasan g bisa ngrjain apa2..mnding pergi ja alia.

2024-03-22

0

Novita Ekawati

Novita Ekawati

jangan bertahan elia, lebih baik pergi sebelum semakon sakit

2022-06-06

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!