Bertahan.

Sorot mata Elia tak kalah tajam saat menatap Rigel. 

"Cinta kamu bilang? Itu bullshit! Jika Aku adalah satu-satunya wanita yang kamu cintai, Kamu gak akan melakukan hal ini kepadaku! Apakah kamu tahu apa yang sudah aku alami beberapa hari ini. Nggak, Kan? Karena Kamu hanya sibuk mengurus selingkuhanmu itu!" hardik Elia. 

Rigel mencoba untuk memegang tangan Elia, tetapi segera di tampis "El … Aku tahu kamu marah karena Aku menikah diam-diam, tapi Aku punya Alasannya El … makanya Kamu dengerin penjelasan Aku dulu ya …" pinta Rigel dengan mata yang sudah berkaca-kaca. 

Elia menyeringai dan menarik nafas dalam lagi. " Alasan … Apa alasan Kamu? Kamu menikahi dia karena dia sudah mengandung anak Kamu! Sedangkan Aku, sampai detik ini belum bisa memberikan hal itu, kan?" cercanya.

Rigel menautkan kedua alisnya. "Bukan itu alasanku El, semua yang terjadi antara Aku dan Claire itu sebuah kesalahan bukan karena anak!" jelasnya yang tak mau Elia salah paham dengan kejadian ini.

"Kesalahan, Kamu bilang? Kesalahan itu terjadi hanya sekali kalau lebih dari sekali itu bukan kesalahan! Apakah Kamu pikir Aku bodoh? Kamu melakukan hal itu bukan sakali, kan? Saat Kamu pamit ke sumba, Kamu melakukannya lagi sampai membuat Claire mengalami flek," hardiknya.

Elia bukanlah wanita bodoh yang bisa di bohongi, meskipun dia bukan bidan atau dokter kandungan. Elia masih sering mendengar cerita dari pasiennya sehingga ia tahu kalau kebanyakan seorang wanita hamil muda mengalami flek disaat kondisi kehamilan yang lemah, itu diakibatkan oleh ****.

Rigel terperangah saat Elia tahu kalau saat di sumba mereka memang sempat melakukan hal itu lagi, tetapi itu juga terjadi karena Rigel mengira kalau Claire adalah Elia. Bukan karena disengaja. 

" Kenapa Kamu hanya diam saja, Kamu kaget aku tahu soal hal itu?"

"Ap-akah Jingga yang memberitahumu?" tanya Rigel dengan nada terbata-bata. 

Elia menggeleng . " Apakah kamu juga mulai lupa apa pekerjaanku? Aku tahu bukan dari Jingga, melainkan melihat dengan mata kepalaku sendiri bahwa suamiku yang tidak ada kabar selama dua hari ternyata sedang bersama seorang wanita lain! Bahkan dia melupakan istrinya yang saat itu, juga sedang membutuhkannya." 

"Coba Kamu pikirkan, ketika Kamu berada di posisi Aku, akankah Kamu bisa bertahan dengan seorang yang sudah berkhianat sekaligus pembohong?" Elia memberikan Rigel sebuah perumapaan agar dia sadar.

"Tapi, El … Aku melakukan itu—

" Cukup! Aku sudah tidak mau mendengar penjelasanmu lagi Bang! Aku mau kita Cerai! " tandas Elia, lalu pergi meninggalkan Rigel. 

Rigel segera berlari mengejar Elia dan memeluknya dari belakang. 

" Aku minta maaf El, tapi Aku tetap gak mau kita cerai. Aku gak bisa hidup tanpa Kamu, kalau Kamu tetap memaksa meminta Cerai. Aku akan  melakukan apa saja agar Kamu tidak bisa pergi dari rumah Ini!" ancam Rigel.

Elia terus mencoba melepaskan diri dari Rigel sampai Ia terpaksa harus menginjak kaki serta menyikut perut Rigel agar dia melepaskan Elia.

Setelah lepas dari Rigel, Elia segera berlari menuju kamarnya untuk mengemasi pakaian, Elia sudah capek dan tidak ingin berdebat lagu dengan Rigel karena itu hanya membuat emosinya semakin memuncak.

Elia menutup pintu agar Rigel tidak bisa masuk kedalam kamar sehingga Ia dengan mudah mengemasi barang-barangnya. Di luar , Rigel terus menggedor-gedor pintu seperti orang gila.

Setelah selesai mengemasi pakaiannya, Elia membuka pintu dan segera keluar dari kamar dengan membawa kopernya. Melihat Elia keluar dengan membawa koper, Rigel menghalanginya.

Elia merasa kesal karena Rigel terus saja menghalanginya untuk pergi, terpakasa Elia mendorong Rigel dengan kopernya sampai membuat Ia terpental ke lantai.

Rigel segera bangun dan mengejar Elia, Ia sudah seperti singa yang mengamuk. Emosinya benar-benar memuncak saat melihat Elia sudah tak bisa di ajak berdamai baik-baik.

Rigel segera melemparkan koper Elia, Lalu menggendong tubuh kecilnya masuk kedalam kamar. Rigel bahkan sudah tak menghiraukan Elia yang memberontak dan terus memukul tubuhnya.

Sesampainya di kamar, Rigel mengambil paksa tas Elia dan mengunci Elia di dalam kamar.

" Rigel … bukain pintunya … Kamu jahat dan Egois!" teriak Elia dari dalam kamar. 

Panggilanya sejak tadi sudah tak ada kata Abang ataupun sayang seperti biasanya.

" Aku terpaksa melakukan ini karena Kamu sudah bukan lagi Elia yang penurut. Bukankah Aku sudah mengatakan bahwa akan melakukan apa saja agar Kamu tidak bisa pergi dan meminta cerai! Jadi, Aku akan mengurungmu di dalam agar tidak bisa pergi lagi!" pungkas Rigel dari bilik pintu.

Tubuh Elia melemas saat mendengar ucapan Rigel. Energinya benar-benar sudah habis sekarang, Elia hanya bisa meringkuk sambil menangis sesegukan. Ia tidak mengira bahwa Rigel bisa segila ini.

Mendengar Elia yang menangis sesegukan, hati Rigel juga merasa sakit. Sebenarnya Ia tak ingin memperlakukan Elia seperti ini, tetapi Ia juga tidak rela kalau Elia pergi dari hidupnya.

Rigel juga tidak pernah mengira bahwa rumah tangganya akan menjadi seberantakan ini, hanya karena sebuah kesalahan yang tidak pernah ingin Ia lakukan, tetapi nasi sudah menjadi bubur semua itu sudah terjadi.

Hanya ada kata andai yang ada dalam pikirannya.

Andai saja waktu bisa terulang lagi, Ia tidak ingin mabuk malam itu. Jika Ia tidak mabuk pasti tidak akan ada kejadian ini. Kesalahan itu hampir saja membuatnya kehilangan orang yang sangat di cintainya.

Maafkan Aku Elia ... Lirih Rigel yang masih duduk di depan pintu kamar.

......................

Elia hanya bisa menyalakan sebuah tv didalam kamar karena ponselnya ada didalam tas yang diambil oleh Rigel.

Saat menonton televisi, Ia melihat satu chanel yang membahas tentang poligami dan berbagai masalah dalam keluarga. Elia mendengarkan nasihat dan petuah itu baik-baik karena saat ini, Ia sudah tidak bisa lagi curhat ataupun meminta nasihat dengan Ibunda tercintanya.

Tiba-tiba ingatan tentang bundanya terlintas kembali dalam pikiranya. Saat mendengar suara adzan berkumandang, Elia segera mengambil air wudhu dan sholat untuk berserah diri kepada sang pencipta.

Setelah sholat, pikiranya lebih tenang dari sebelumnya. Saat ini satu-satunya solusi adalah mencoba mempertahankan rumah tangga yang telah hancur ini agar Rigel bisa membebaskannya lagi.

Meskipun perasaannya sudah tak lagi sama seperti dulu,  dari lubuk hatinya paling dalam Elia masih sedikit mencintai Rigel. Sebenarnya Ia juga tak ingin rumah tangga yang sudah ia bangun selama lima tahun, hancur semudah ini. 

Saat Rigel datang untuk membawakan makanan, Elia mencoba menarik nafas dalam dan menutup matanya.

"Aku akan mencoba bertahan!" pungkas Elia.

Saat mendengar perkataan Elia yang akan tetap bertahan, raut wajah Rigel kembali bercahaya. Rigel segera memeluk Elia serta mengucapkan terimakasih karena Elia masih mau mempertahankan rumah tangga ini.

Melihat sikap Rigel seperti ini, membuat Elia sedikit luluh kembali dan yakin  bahwa sebenarnya Rigel juga masih sangat mencintainya. Mungkin ini memang cobaan dari Tuhan untuk menguji kesabaran mereka.

Semoga keputusanku kali ini benar!  Batin Elia yang tak membalas pelukan Rigel.

Entah kenapa ada rasa iba sekaligus sakit bersamaan. Melupakan orang yang pernah sangat di cintai itu tak mudah seperti membalikkan telapak tangan, tetapi belajar ikhlas dan memaafkan itu juga sulit.

...****************...

Jangan lupa like, komen, vote serta hadianya ya.

Kalian juga bisa memencet tombol favorit agar bisa tahu cerita kelanjutanya Elia.

Terpopuler

Comments

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

Elia bisa bertahan jangan sampai kau sakit hati

2024-05-10

0

Lienda nasution

Lienda nasution

makanya Rigel jangan pergi ke cafe untuk mabuk hancurkan jadinya

2022-12-14

0

Lienda nasution

Lienda nasution

makanya jangan mabuk

2022-12-14

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!