Rasa sakit terdalam

Sesampainya di resort, Elia segera turun dari mobil. Raut wajahnya masih terlihat bercahaya, tetapi setelah memasuki pintu gerbang Resort raut wajah itu berubah sendu saat melihat standing frame wedding yang bertuliskan:

'Welcome our wedding Rigel & Claire' . 

Nama ini ... Apakah Rigel suaminya? Batin Elia.

Karena penasaran, Elia mencoba berjalan masuk kedalam resort untuk memastikan siapa pria bernama Rigel yang menikah hari ini.

Saat sampai di lobi resort sudah ada seorang wanita yang menyapa dengan ramah sambil menunjukkan dimana ruangan pernikahan berada. Saat sampai di bibir pintu, Elia terkejut dengan apa yang Ia lihat sekarang. 

Awalnya, Elia mengira bahwa kedatangannya ke bogor sebagai  kejutan anniversary pernikahan yang sempat tertunda dari Rigel, ternyata bukan. Melainkan rasa sakit terdalam ketika melihat Rigel telah menikah dengan wanita lain tanpa sepengetahuannya. 

Hati Elia benar-benar hancur, saat sebuah kenyataan menamparnya dengan keras. Apa yang dilihat saat ini merupakan sebuah  kebenaran, bukan lagi prasangka ataupun dugaan sementara. Rigel benar-benar sudah berkhianat serta menghancurkan hati Elia bagaikan gelas kaca jatuh dari tempat tertinggi yang sudah hancur menjadi butiran kaca.

"Anda tidak masuk Nona?" tanya wanita yang mengantarnya. 

Saat ini Elia sudah tak sanggup lagi mengucapkan sepatah kata pun sehingga Ia hanya memberikan sebuah kode agar wanita itu pergi meninggalkannya sendiri. Elia tetap mencoba untuk kuat dan menahan genangan air di matanya agar tak jatuh. 

Elia mengambil ponselnya didalam tas, lalu memotret momen pernikahan Rigel dan Claire. Selesai memotret, dengan langkah gontai Elia pergi meninggalkan resort . 

Elia terus berjalan menapaki jalanan seorang diri, tanpa arah dan tujuan yang jelas. Pandanganya nanar, tubuhnya bagaikan roh tanpa jiwa. Dunianya serasa berhenti, dadanya sesak bagaikan sedang memikul beban yang sangat berat.

Suara gemuruh petir saling bersahutan, langit gelap berkabut, dan hujan turun dengan derasnya mengguyur bumi ini. Langit seperti ikut menangis merasakan bagaimana hancur dan sakitnya hati Elia saat ini.

Pandangan Elia mulai kabur akibat derasnya hujan sampai membuatnya tersungkur jatuh ke aspal. Elia mengusap wajahnya kasar dan terus menangis di tengah jalan dan derasnya hujan.

Di sisi samping jalan, terlihat seorang pria muda tengah berteduh di sebuah gardu. Saat menengok kejalan, Ia melihat seorang wanita tengah duduk di tengah jalan.

"Itu wanita ngapain sih, duduk di tengah jalan saat hujan deras begini! Kan baha__"

Saat menengok ke arah berlawanan, Ia melihat sebuah mobil datang. Tanpa berpikir panjang, Simon segera berlari dan menarik tubuh Elia sampai mereka tersungkur bersama di pinggir jalan. 

"Lo cari mati ya?" bentak Simon di samping Elia. 

Bukannya menjawab Elia justru menangis semakin keras. 

Melihat Elia menangis seperti ini, membuat  Simon merasa iba dan bersalah karena telah membentaknya. Entah kenapa seperti ada rasa menggelitik di hatinya saat melihat wanita ini sedih, padahal mereka baru pertama kali bertemu, tetapi Elia sudah mampu membuat Simon merasakan hal yang berbeda.

"Sorry, Gue gak sengaja membentak Lo tadi. Jangan nangis lagi ya …" bujuk Simon. 

Elia tak menghiraukan ucapan Simon dan terus menangis. Setelah itu Simon membantu Elia untuk bangun dari duduknya, saat Ia membantu Elia bangun tiba-tiba Ia jatuh pingsan. 

"Hei … bangun," panggil Simon dengan menepuk pipi Elia. 

Melihat Elia yang tak bangun-bangun, terpaksa Simon menggendong Elia untuk berteduh terlebih dahulu di gardu tempatnya berteduh tadi. Dengan pelan, Simon meletakkan tubuh Elia di dalam gardu. Saat Simon ingin mencoba membangunkan Elia lagi, Ia menyadari bahwa Elia demam.

"Astaga, kenapa suhu tubuhnya panas sekali. Sudah tau sakit, masih aja hujan-hujanan," gumamnya. 

Simon menghela nafas panjang, lalu mencoba menelpon temannya untuk datang dengan membawa mobil karena Simon tadi mengendarai motor. Jadi, tidak mungkin baginya membawa Elia dalam keadaan pingsan menggunakan motor trailnya.

Tak lama kemudian, teman Simon datang dan segera turun dari mobil. 

"Astaga, Mon! Lo habis ngapain anak orang?" tanya Sandy sahabat Simon ketika melihat ada wanita yang tak sadarkan diri di dalam gardu.

Simon menjitak dahi Sandy. "Kalau ngomong tuh yang bener dong!" 

"La terus ini siapa? Kenapa dia bisa bisa seperti ini?" tanyanya sambil menunjuk ke arah Elia.

" Gak usah banyak bacot! Cepat bukain pintu mobilnya," pinta Simon lalu menggendong Elia. 

"Yaelah, galak banget jadi teman. Sukur- sukur gue mau datang. Bukanya jawab pertanyaan Gue, malah marah," sungut Sandy.

Meskipun kesal, Sandy juga tetap membukakan pintu untuk Simon.Setelah itu, Simon mengendarai mobil Sandy menuju rumah sakit, sedangkan motornya dibawa oleh Sandy. 

Sesampainya di rumah sakit, Simon segera turun dari mobil dan menggendong Elia masuk ke dalam rumah sakit. 

"Bagaimana kondisinya dok?" tanya Simon kepada dokter yang memeriksa Elia.

"Dia hanya demam dan dehidrasi saja. Jadi, setelah di infus dan istirahat nanti akan membaik."

"Baguslah kalau begitu, terimakasih dok."

"Sama-sama." setelah itu, Dokter pergi meninggalkan Elia dan Simon di ruangan UGD.

Beberapa menit kemudian, ada seorang perawat datang menyuruh Simon untuk mengurus administrasi dan data pasien. Dikarenakan Simon tidak mengenali Elia, terpaksa Ia mencari tanda pengenal Elia didalam tasnya.

"Permisi ya, Gue gak bermaksud lancang kok. Ini juga buat mengisi data diri Lo sendiri!" ucap Simon saat mengambil ktp Elia. 

"Cordelia Almira, umurnya sudah 25 tahun? Gue kira lo masih umur 18 tahun! Ternyata lebih tua dari Gue! Status ... sudah menikah? Ternyata Lo istri orang, tapi kemana suaminya? Ah ... Kenapa Gue kepo! Lagian bukan urusan Gue juga!"

Setelah itu, Simon pergi keluar untuk mengurus administrasi Elia. Saat kembali lagi ke dalam ruang UGD, Simon melihat Elia berkeringat dingin, mengigau, dan menangis. 

Simon refleks memegang tangan Elia untuk menenangkannya dan untung saja Elia segera tenang dan tertidur kembali. Simon mengelap keringat dan air mata Elia. 

"Sebenarnya apa yang terjadi sama Lu, sih? Sampai buat Lo seperti ini!" pungkas Simon sambil melepaskan genggaman tangannya.

Saat sudah bisa melepaskan genggaman tangan Elia, Simon mencari ponsel Elia untuk menghubungi Suaminya.

"Tumben, ada orang yang ponselnya gak ada kata sandinya." 

Saat Simon membuka layar ponsel Elia, Ia terkejut saat melihat percakapan Elia dan Rigel. 

"Ternyata ini yang ngebuat Lo seperti ini! Pantes aja Lo seperti orang gila yang gak sadar kalau hampir aja mati! " gumam Simon.

Simon mencoba mencari kontak keluarganya dan tidak ada yang aktif, lalu Iya mencoba mencari nomor terakhir yang dihubungi oleh Elia dan menemukan nama bertuliskan nama Jingga. Ia segera menekan tombol panggil. 

Jingga : Iya, Halo El. Ada apa? 

Simon : Maaf, Ini bukan Elia, Gue Simon hanya mau kasih tau kalau Elia ada di rumah sakit xy di sentul. Apakah Kamu bisa datang kesini? Soalnya nomor keluarganya gak ada yang bisa di hubungi. 

 Jingga : Apa yang terjadi dengan Elia? Kenapa dia ada di rumah sakit? 

Simon : Dia demam dan pingsan di tengah-tengah hujan deras. Jadi, Saya membantu membawanya ke rumah sakit. 

Jingga : Yaudah, Gue sekarang masih ada shift. Jadi, bisa gak kalau Gue minta tolong Lu jagain Elia dulu ya. Setelah Gue selesai shift Gue akan segera ke sana. Bisa, Kan? "

Melihat kondisi Elia yang seperti ini membuat Simon lagi-lagi merasa tidak tega kalau meninggalkan dia sendiri.

Simon : Baiklah.

Setelah itu panggilan telepon di tutup. Simon kembali meletakkan ponsel Elia di atas nakas. Ia menghembuskan nafas panjang lalu memandangi wajah sendu Elia yang tengah tertidur. 

" Padahal Lu itu sudah cantik Loh, kenapa masih aja di selingkuhi!" gumam Simon. 

Tanpa terasa perutnya berbunyi meminta untuk di isi. Melihat Elia yang juga belum bangun, Ia memutuskan untuk keluar mencari makan terlebih dahulu. 

***

Di sisi Lain, terlihat acara pernikahan telah selesai. Awalnya Hana menyuruh Rigel dan Claire untuk berbulan madu terlebih dahulu di resort itu, tetapi besok Rigel ada rapat penting yang tidak bisa di tunda, dan Dia juga harus pulang ke rumah karena sudah tidak pulang dari semalam. Rigel takut kalau Elia akan khawatir.

"Kenapa Kamu hanya memikirkan wanita itu sih! Kamu gak mikirin bagaimana perasaan Claire? Kalian kan baru saja menikah dan Kamu ingin meninggalkan dia dia hari pertama kalian menikah?" pungkas Hana yang sedikit kesal melihat Rigel masih saja memikirkan Elia.

" Mah, Rigel kan udah nurutin keinginan Mama. Jadi, tolong Mama juga bisa ngertiin Rigel! "

" Sudah Tan, Aku gapapa Kok. Biarkan Rigel pulang ke rumah untuk menemui Elia, " tutur Claire sambil mengedipkan mata kepada Hana.

Sebenarnya Claire juga merasa kesal, tetapi Ia menahannya karena tidak ingin Rigel membencinya. Jadi, Dia akan berusaha baik didepan Rigel.

Sesampainya di Jakarta, Hana baru mengembalikan ponsel Rigel. Di saat sudah mendapatkan ponselnya kembali, Rigel segera menghidupkan layar ponselnya untuk menghubungi Elia. 

Ketika layar ponsel menyala, ada pesan masuk dari Elia, segera Ia membuka pesan itu. Rigel membolakan matanya dengan sempurna saat melihat Elia mengirimkan sebuah foto pernikahannya dengan pesan tertulis :

Terima Kasih atas sebuah pengkhianatan dan luka terdalam yang Abang torehkan dalam hati ini.

Setelah melihat pesan itu Rigel segera menghubungi Elia, tetapi nomornya sudah tidak aktif.

...****************...

Jangan lupa like, komen, vote, serta hadiahnya ya..

Kalian bisa klik tombol favorit biar tahu kalau novel ini up

Terpopuler

Comments

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

sedihnya 😭

2024-05-10

0

Dewi Dama

Dewi Dama

sedihhjj...thorrrr....nangiss....

2024-03-02

0

I'm wins

I'm wins

Nahloo...bang Rigel..semoga hidupmu penuh warna yesss..hukum karma menantimu😁😁

2022-12-26

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!