Tak ada kata Cerai

Saat malam tiba, Simon, Runi, Jingga dan Elia membuat sebuah pesta barbeque di outdoor. Keputusan Jingga untuk mengajak Simon bergabung bersama mereka ternyata tidak salah, bahkan kehadiran Simon membuat suasananya semakin ramai dan menyenangkan. 

Simon sejak tadi sibuk membantu Seruni untuk membakar semua daging, udang, dan lain sebagainya. 

"Kak Jing-Jing … jangan diambil dulu! Itu masih belum terlalu matang!" Simon melarang Jingga untuk mengambil daging yang belum matang. 

"Lu, Kalau manggil yang bagusan dikit napa Mon … masa Jing-Jing sih …" protes Jingga yang tak suka dipanggil dengan sebutan Jing-jing. 

"Bukankah tadi Lu sendiri yang nyuruh Gue untuk memanggil Kakak! Lagian Lo juga manggil Gue, Mon … Mon … gak bagus sama sekali … yaudah Gue panggil Kak Jing-Jing aja atau mau teteh Jingga … pilih yang Mana?" tawar Simon. 

"Kalian tuh ya … hanya perkara panggilan aja bertengkar!" pungkas Elia sambil geleng-geleng kepala saat melihat Jingga dan Simon sudah seperti kucing dan tikus.  

"Bener tuh kata Elia, Lagian panggilan Kak Jing-Jing gak buruk kok! Justru lebih enak di dengar daripada teteh Jingga …" Seruni mencoba menirukan suara Simon sambil tersenyum puas.

Jingga mengerutkan dahinya. "Yaudah, serah Lu aja deh mau manggil  Gue apa …" cetus Jingga. kemudian menyomot daging lalu memakannya. 

Sebenarnya simon bukanlah tipe pria  yang mudah bergaul dengan wanita, tapi entah kenapa dia langsung klop dan dekat saja dengan tiga wanita dewasa di depannya saat ini. 

Padahal pertemuan mereka, adalah pertemuan yang tak disengaja, mungkin ini yang dinamakan takdir tak terduga. 

Setelah itu mereka berbicara layaknya orang yang sudah kenal lama sampai membahas tentang berapa pacar Simon. Saat Simon mengatakan bahwa dia tidak punca pacar, Jingga dan seruni tidak percaya karena melihat wajah tampan Simon terlihat seperti seorang fuckboy/playboy. 

"Lo, seriusan belum pernah pacaran Mon?" tanya Jingga yang tidak percaya ketika Simon mengatakan bahwa dia  tidak pernah pacaran. 

"Serius lah, masak Gue bohong sih! Lu potong nih lidah Gue kalau Gue bohong!" ujar Simon sambil menunjuk lidahnya.

Mendengar ucapan Simon yang terus terang membuat semuanya tertawa. 

"Kenapa Kalian pada ngetawain Gue! Emangnya Lucu ya?"

Semuanya menganggukkan kepala sambil terus tertawa sampai perut mereka sakit. 

"Sudah ketawanya ?" tanya Simon lagi saat mereka sudah berhenti tertawa. 

"Habisnya ya Mon, wajah lo itu ... Wajah-wajah fuckboy atau playaboy gitu! Jadi, kayak aneh aja saat tahu Lo belum pernah pacaran," pungkas Jingga yang diangguki oleh Elia dan Runi. 

Simon hanya menghembuskan nafas panjang, ini bukanlah pertama kalinya ada orang yang mengatakan itu padanya. Banyak yang mengira bahwa Simon itu seorang playboy, tetapi sebenarnya Dia tidak pernah merasakan apa itu cinta dan pacaran karena selama ini Simon selalu mengusir para wanita kecentilan yang mendekatinya. 

Hari mulai malam, mereka memutuskan untuk istirahat. Apalagi Elia juga butuh waktu istirahat yang cukup agar tidak sakit lagi. 

***

Esok paginya, Simon mengajak mereka bertiga untuk berjalan-jalan dan berfoto ke tempat-tempat  indah di sentul sebelum kembali ke jakarta. Jingga dan Runi memang sedang libur kerja, sedangkan  Elia mengambil cuti sakit. 

Saat liburan bersama Runi, Jingga dan Simon. Elia benar-benar bisa melupakan semua masalahnya, mereka bertiga selalu saja mencoba membuat Elia tertawa bahagia dengan tingkah lucuh dan anehnya.  

Disisi lain, terlihat seorang pria tengah mengerjapkan matanya. Melihat hari sudah pagi, Ia segera bangun dan turun ke lantai bawah untuk menanyakan kepada bi Ina apakah Elia sudah pulang atau belum. 

Saat Rigel menanyakan kepada Bi Ina ternyata Elia belum pulang, Rigel mencoba menelpon nomor Elia tetapi tidak diangkat juga. 

" Kamu kemana sih, El? Kenapa telponku gak diangkat juga," gumam Rigel.

Tanpa berpikir panjang, Rigel segera bersiap-siap dan pergi ke rumah sakit, siapa tahu Elia berangkat kerja karena hari ini adalah jadwal Elia masuk shift pagi. 

Sesampainya di rumah sakit, Rigel segera mencari dimana keberadaan Elia, tetapi Ia tak kunjung bertemu  Elia. Saat salah satu teman Elia melihat Rigel yang datang seperti sedang mencari seseorang, dia menyapanya. 

"Rigel ya, Suami Elia?" tanya wanita itu dan dijawab anggukan kepala oleh Rigel. 

"Kamu sedang apa kesini? Apa Elia di rawat di sini?" 

"Maksud kamu apa ya?" tanya Rigel. 

Suster wanita itu menautkan kedua alisnya. "Loh … bukannya Elia izin cuti sakit ya? Apakah penyakitnya parah?" tanya wanita itu untuk memastikan lagi.

Bukannya menjawab, Rigel justru pergi meninggalkan perawat wanita itu karena Ia tidak ingin ketahuan kalau sedang mencari Elia. 

"Elia izin cuti sakit? Lalu kemana dia sekarang?" 

Tiba-tiba teleponnya berbunyi, ternyata Aster yang menelfonya untuk mengatakan bahwa hari ini dia ada rapat penting di kantor. Hilangnya Elia, membuat Rigel sampai lupa segalanya. Rigel memutuskan untuk pergi ke kantor terlebih dahulu, dan akan mencari Elia lagi selesai dari rapat penting.

***

Setelah dua hari tidak pulang ke rumah, Elia memutuskan pulang untuk menyelesaikan urusannya dengan Rigel. Awalnya Jingga tidak setuju, tetapi Elia mencoba memberi penjelasan kepada Jingga dan seruni alasan Ia pulang.

"Lu yakin El, sanggup untuk melihat pria brengsek itu! Nanti kalau Lu luluh lagi gimana?"

"Jing ... Elia kan bukan anak abg. Jadi, biarkan dia menyeleaaikan urusannya sendiri. Kita sebagai sahabat hanya bisa mensuport Elia, entah apa keputusan Elia nanti kita harus bisa menghargai pilihannya," tutur Seruni.

"Tumben Lo bisa kasih petuah Run ... biasanya juga gesrek terus tu otak!" ledek Jingga lalu menutup mulutnya karena Runi menatapnya tajam.

Setelah itu, Elia pamit turun dari mobil dan masuk kedalam rumah. Saat ingin memasuki pintu Rumah, langkahnya seketika terhenti, Ia mencoba untuk mengatur nafas dan emosinya lalu membuka pintu.

Suara ketukan sendal dengan lantai terdengar memasuki rumah, Rigel segera bangun dari tempat duduknya untuk melihat siapa yang datang. Melihat Elia pulang, raut wajah Rigel kembali bahagia dan langsung memeluknya dengan Erat sampai membuat Elia sulit bernafas. Elia terus mencoba melepaskan pelukan Rigel, tetapi Rigel tak menghiraukannya. Rigel tidak ingin Elia pergi lagi dari kehidupannya seperti kemarin karena Ia tak bisa hidup tanpa Elia. 

Elia berhenti memberontak, hanya ada tetesan airmata yang keluar membasahi pipi. Merasakan Elia sudah terdiam, membuat Rigel melepaskan pelukannya. Ketika melihat Elia  menangis seperti ini, membuat  Rigel semakin merasa bersalah.

Rigel ingin mengusap air mata Elia, tetapi Elia segera menepisnya.

"Sayang ... Abang minta maaf sama Kamu. Abang gak bermaksud untuk menyakiti Kamu seperti ini-"

"Gak bermaksud menyakiti ... Lalu apa semua ini! Anda bukan hanya menyakiti, tetapi juga menghancurkan hati saya!" pekik Elia

Rigel mencoba menjelaskan apa yang telah terjadi, tetapi Elia menutup telinganya dengan kedua tangan karena tidak ingin mendengarkan penjelasan apapun dari Rigel.

Melihat Elia yang terus menghindar dan tak ingin mendengarkan penjelasannya. Tiba-tiba Rigel berlutut di kaki Elia untuk meminta maaf kepadanya.

Elia menarik nafas panjang dan menutup mata untuk menahan emosinya. "Bangunlah! Anda tidak perlu seperti ini karena semua itu sudah tidak ada gunanya lagi. Mari kita bercerai!" Pungkas Elia.

Saat mendengar kalimat itu keluar dari mulut Elia, Rigel benar-benar terkejut. Hatinya terasa sakit bagaikan di tusuk ombak, Rigel segera berdiri dan memegang pundak Elia dengan tatapan tajam.

" Sampai Kapan pun, Aku tidak akan pernah menceraikan Kamu! Karena kamu adalah satu-satunya wanita yang aku cintai, dan tidak akan ada kata cerai diantara kita." tandas Rigel dengan penuh penegasan pada setiap katanya.

...****************...

Jangan jadi reader silent, jadi tolong klik tombol like, komen, vote dan hadiahnya ya...

Klik tombol favorit agar kalian bisa mengetahui kalau novel ini up

Terpopuler

Comments

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

jangan egois Rigel...lepaskan Elia kau sudah punya Claire apa lagi Hana tidak suka Elia....

2024-05-10

0

Fay

Fay

sorry thor q jg reader silent tapi setiap baca per bab pasti q kasi like en hadiah🙏😊

2024-03-25

0

Adiba Shakila Atmarini

Adiba Shakila Atmarini

laki2 serakah tu nmax..

2024-03-22

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!