Pengakuan

Setelah acara meminta doa restu , acara dilanjut dengan manikmati hidangan yang sudah disediakan , karna acara walimatul ursy akan diadakan nanti malam dihotel milik papah Reza.

Tak ketinggalan bagi keluarga dan teman-teman Dimas mereka mengabadikan momen bersama pengantin baru sebelum menikmati hidangan yang tersedia.

"Ciee yang udah nikah" Goda Naura dan Amaara bersamaan.

"Dih apa sii Naura , Amaara" Timpal Zeela sambil malu-malu.

"Ciee ada yang malu ni " Goda yumna dan ocha bersamaan.

"Ish kalian ini dasar " Balas Zeela lagi sambil cemberut dan geleng-geleng kepala.

"Dim ingat harus ada PJ eh bukan PJ tapi PN " ujar Bagas.

"Apaan tu PN ?'' Tanya Aditya dan Dimas.

" Pajak Nikah" Jawab Bagas , Dery , Temmy , Zaky , Naura , dan Amaara bersamaan.

Dimas dan Zeela saling pandang lalu tersenyum dan mengangguk.

"Tenang nanti pasti ada buat kalian semua" Ucap Dimas dan langsung disambut bahagia oleh Bagas dan yang lainnya.

"Udah yu ngambil makan , laper gue " Ajak Dery dan langsung disetujui yang lainnya.

Dimas dan Zeela pun ikut teman-temannya untuk mengantri mengambil makanan .

Dimas mempersilahkan Zeela untuk berdiri didepannya , melihat Zeela yang kesusahan karna bajunya , Dimas inisiatif menyendokan nasi dan lauk pauknya ke piring Zeela.

"Kok jadi kamu yang ngambilin buat aku , harus nya kan itu tugas istri " Ucap Zeela sambil menatap Dimas.

"Gapapa aku gak tega lihat kamu kesusahan karna baju kamu yang panjang itu" Jawab Dimas sambil menunjuk ekor baju Zeela yang membuat dirinya sedikit kesusahan untuk berjalan.

"Makasih" Ucap Zeela tersenyum manis dan Dimas hanya mengangguk.

Disaat Dimas dam Zeela sudah mengambil makannya , Dimas mengambil alih untuk membawakan piring Zeela ke meja bareng teman-temannya.

"Gak papa aku bisa kok" Tolak Zeela.

"Bisa gimana ? , orang kamu jalan aja kesusahan " Timpal Dimas dan akhirnya Zeela hanya menurut karna memang ada benarnya juga perkataan Dimas.

Dimas dan Zeela jalan secara bersamaan dengan Dimas membawa dua piring ditangannya sedangkan Zeela ia jalan sambil kedua tangannya mengangkat gaun bajunya agar ia lebih mudah berjalan.

"Ciee sosweet amaat sii pengantin baru " Ucap Amaara yang melihat Dimas dan Zeela jalan bersamaan , belum lagi Dimas yang langsung menyiapkan kursi untuk Zeela duduk.

"Sirik aja sii , nikah sono sama si Bagas" timpal Zeela dan langsung membuat Amaara membulatkan kedua matanya.

" Noh kode gas " Ucap Dery dan membuat Bagas langsung tersedak makanannya.

" Ni minum santai aja kali , lagian kita juga udah tahu hubungan lu sama si Amaara" Ucap Dery sambil menyodorkan minuman pada Bagas dan langsung membuat Amaara dan Bagas membulatkan kedua matanya.

"Bener itu gas , anak orang jangan terlalu lama dipacari cepat-cepat nikahi sebelum nanti dijodohkan orang tuanya" Ucap Aditya dan langsung membuat Zeela tersedak karna mendengar perjodohan.

Uhukh uhukh uhukh

"Pelan-pelan makannya Zeel" Ucap Dimas seraya memberi Zeela minum.

"Ekhem...." Dehem Naura .

" Lagi pada makan sebaiknya jangan banyak bicara habiskan dulu makannya ! " Ucap Naura kesal , dan semua orang langsung menurut , mereka menikmati makanannya tanpa ada yang angkat suara.

Sesudah menghabiskan makanannya , semua langsung kembali mengobrol dan saling melempar candaan.

"Jadi gimana gas ?'' tanya Dery tiba-tiba.

" Gimana apanya ?'' tanya Bagas sambil mengerutkan dahinya.

"Jadi kapan lu nyusul Dimas , buat nikahin Amaara ?'' tanya Dery.

" Cie cie kak Bagas dan Kak Amaara ternyata diam-diam ya" Ucap Ocha dan Yumna.

"Maaf guys" Ucap Bagas sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Maaf buat apa lu , tumben minta maaf ?'' tanya Aditya.

" Maaf karna gue udah bohongin kalian , kalau gue sudah sejak lama mempunyai hubungan dengan Amaara " Ucap Bagas sungguh-sungguh.

"Santai aja kali Gas , kita juga udah tahu sejak lama kok, kita bisa baca gelagat lu dan Amaara kalau kalian punya hubungan " Timpal Dimas dan dianggukan oleh Dery dan Aditya.

"Untuk kesepakatan kita tempo lalu lupakan saja , lagian bentar lagi kita sudah lulus dan kita juga sudah berhasil membangun sebuah perusahaan , tenang bentar lagi Gue dan Dery juga nyusul" Ucap Aditya panjang lebar sambil memberi kode pada Dery.

"Betul itu" Timpal Dery sambil mengacungkan ibu jarinya.

"Jadi jangan lupa ditunggu nih PJ dan PN nya " Ucap Zaky girang.

"Lah kena PJ juga" Ucap Bagas sambil memukul jidatnya pelan , dan semua langsung tertawa.

" Asik bakalan dapet PJ sekaligus PN " ucap Naura , Yumna dan Ocha kegiran.

Zeela ia pamit terlebih dulu untuk ke kamar nya , karna merasa sudah tidak nyaman memakai baju yang super panjang dan ribet , sedangkan Dimas dan yang lainnya terus mengobrol dan saling melempar candaan dan tertawa bersama.

Sekitar pukul setengah satu siang semua bersiap untuk sholat berjama'ah dimushola keluarga papah Reza , karna saking banyaknya orang jadi keluarga papah Reza mereka sholat dikamar tamu .

Setelah Sholat keluarga papah Abi dan teman-teman Dimas mereka langsung pamit pulang , dan akan bertemu kembali nanti malam dihotel diacara walimatul ursy Dimas dan Zeela.

Dimas ia disuruh papah Reza untuk beristirahat dikamar Zeela sebelum nanti ada MUA yang akan merias Dimas dan Zeela kembali untuk acara pesta nanti malam dihotel.

Dengan ragu-ragu Dimas memutar knop pintu kamar Zeela , namun ternyata pintunya terkunci dari dalam.

"Tok tok Zel" panggil Dimas pelan sambil mengetuk pintu kamar.

Ceklek , Zeela langsung membukakan pintu untuk Dimas.

Dimas mematung melihat Zeela yang tampak sudah segar , sudah dipastikan Zeela sudah mandi ditambah ada lilitan handuk dikepalanya.

"Kenapa kok ngeliatinnya kaya gitu , mau masuk kamar ga ?'' tanya Zeela yang melihat Dimas hanya mematung didepan pintu.

Dimas tersadar dan ia langsung masuk ke dalam kamar lalu menutup pintu nya kembali.

Dimas langsung membaringkan badannya dikasur sambil melihat Zeela yang tengah menyisir rambutnya.

" Zeel" Panggil Dimas lembut , dan Zeela langsung menatap ke asal suara.

"Iya kenapa dim ?'' tanya Zeela sambil melihat Dimas.

" Sini " Ajak Dimas sambil menepuk ruang kosong disampingnya.

Zeela sudah harap-harap cemas dan berpikir kalau Dimas akan meminta haknya , ia berjalan kearah ranjang dengan sedikit gugup , jantungnya jangan ditanya sudah siap akan meloncat dari tempatnya.

Zeela duduk dihadapan Dimas dengan wajah yang menunduk , melihat Zeela yang menunduk Dimas langsung bangun dari berbaringnya.

"Liat apa sii ?'' tanya Dimas sambil mengangkat dagu Zeela agar menatapnya.

" Zeel ko kamu jadi gugup kaya gitu ?'' tanya Dimas lagi.

"Eh ngga kok biasa aja" Elak Zeela sambil menampilkan barisan giginya.

" Zel aku mau nanya ?'' Tanya Dimas sambil menyandarkan kepalanya diheadboard.

" Nanya apa ?'' tanya Zeela menatap Dimas.

" Pernikahan kita memang terbilang sangat tiba-tiba , bahkan sebelumnya aku belum pernah bilang bakal nikahin kamu , tapi yang perlu kamu tahu Zeel , aku mencintai kamu sejak lama dan disaat kamu pergi , disitulah aku mulai merasakan apa itu rindu dan sebuah kehilang " Ucap Dimas panjang lebar sambil menatap Zeela yang membuat Zeela langsung tersipu malu.

"Dim aku tahu pernikahan kita memang sangat tiba-tiba , namun perlu kamu tahu walau aku jauh dari kamu , aku selalu memikirkan kamu dan rasanya aku ingin cepat lulus agar bisa ketemu kamu lagi" balas Zeela gugup sambil menundukan pandangannya karna malu.

"Jadi kamu juga mencintai aku ?'' tanya Dimas dengan senyum mengembang.

" Kalau aku gak cinta sama kamu , ga mungkin aku mau nikah sama kamu" Balas Zeela sambil menekuk wajahnya , dan membuat Dimas terkekeh geli.

"Makasih ya , ternyata cinta aku tidak bertepuk sebelah tangan " Ucap Dimas sambil mengacak rambut Zeela pelan. Zeela ia sudah dipastikan kedua pipi sudah berwarna merah karna malu sekaligus senang dengan pengakuan Dimas.

"Bismillah aku ingin membangun rumah tangga dengan kamu Zeel, ingatkan aku jika aku berbuat salah atau lalai dengan tugas ku sebagai seorang suami" Ucap Dimas sambil menggenggam kedua tangan Dimas.

"Bismillah , mudah-mudah aku bisa jadi istri yang baik buat kamu Dim , dan ingatkan aku juga jika aku berbuat salah dan lalai dengan tugas ku sebagai seorang istri" Balas Zeela sambil tersenyum dan memberanikan menatap Dimas walau keadaan jantungnya sungguh sudah tidak baik karna tangannya digenggam oleh Dimas.

" Bismillah mudah-mudah kita bisa membangun rumah tangga yang sakinnah , mawaddah dan warohmah" Balas Dimas lagi.

"Aamiin" Jawab Zeela sambil tersenyum.

"Aamiin , ya udah tidur yu istirahat , acara nanti malam pasti akan menguras tenaga" Ajak Dimas lembut , lalu ia mulai membuka baju kemejanya , jas yang dipakai Dimas entah kemana seingat Zeela waktu Zeela pamit ke kamar , Dimas masih memakai tuxedonya lengkap.

"Dim" Ucap Dimas sambil menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

"Apa ? , aku masih pakai baju kok " Jawab Dimas sambil terkekeh. dan Zeela mengintip disela jarinya ternyata benar Dimas masih memakai baju ketika baju kemeja nya dilepat yaitu baju kaos oblong.

Dimas dan Zeela membaringkan tubuhnya sama-sama , keadaan jantung keduanya berdegup sangat kencang dan seakan mau melompat dari tempatnya , namun Dimas ia masih bisa mengontrol dirinha dan menyembunyikan rasa gugup , sedangkan Zeela ia terlihat sangat jelas gugup dan salah tingkah.

" Tidur Zell" Ucap Dimas sambil membalikan badannya menghadap Zeela seraya tangannya memeluk perut Zeela.

Zeela ia merasa kaget dengan tangan Dimas yang sudah melingkar diperutnya , Zeela memegang tangan Dimas seraya membalikan badannya menghadap Dimas.

"Kenapa hmm , kita sudah halal kan ?'' tanya Dimas sambil tersenyum dan Zeela hanya bisa menundukan pandangannya dan membiarkan Dimas memeluknya.

Dengan perlahan Dimas menutup kedua matanya , namun tangannya semakin mempererat memeluk tubuh Zeela , Zeela mendongongak menatap Dimas yang ternyata sudah menutup kedua matanya , akhirnya dengan perlahan Zeela bisa menutup kedua matanya seraya menyembunyikan wajahnya di dada bidang Dimas.

😘

😘

😘

Yu yang mau datang ke acara pesta pernikahan Dimas dan Zeela siapin hadiahnya , dengan cara memberi like , komen , Vote serta hadiah untuk author 😁😁🙏.

Tinggalkan Jejak 🤗🙏.

Terimakasih.

Terpopuler

Comments

Aqiyu

Aqiyu

Naura sama Azka mudah-mudahan kisahnya lebih seru

2021-11-03

1

zh4insu

zh4insu

Masih pertama jadi masih malu2, klo dah lama pasti malu2in... 😂😂😂

2021-11-03

1

¢ᖱ'D⃤ ̐Sri Wahyuni

¢ᖱ'D⃤ ̐Sri Wahyuni

jangan lupa man teman..nyok rame-rame kita kondangan 🤭🤭.. Samawa ya Dimas dan Zeela.. lanjut n semangat Thor

2021-11-03

1

lihat semua
Episodes
1 Mahasiswa Baru
2 Tak Asing
3 Rindu
4 Ketemu Lagi
5 Caffe Zana
6 Panti Asuhan Pelita
7 Bahagia itu Sederhana
8 Memilih Berbohong
9 Apa mungkin Azka ?
10 Azka Abbiya Chairi
11 Pertemuan tak terduga
12 Firasat Buruk
13 Tentang Zeela
14 Mencari Bukti
15 Menyusun Setrategi
16 Harap-Harap Cemas
17 Keputusan
18 Nikah Dadakan
19 SAH
20 Pengakuan
21 Serangan Dadakan
22 Dibalik Sifat Dingin dan Cuek
23 Nasib Pengantin Baru
24 Berita Hoak
25 Salah Milih Lawan
26 Pelajaran
27 Meminta Maaf
28 Kebenaran tentang Azka
29 Menghindar
30 Beralasan
31 Cinta Monyet ?
32 Kecurigaan Azka
33 Khawatiran Azka
34 Jangan Kasih Kendor
35 Cari Masalah Tengah Malam
36 Ga Enak Badan
37 Santapan Luky dan Lily
38 Tak Sadarkan diri
39 Menginap DiRS
40 Pengorbanan Azka
41 Merasa Kehilangan
42 Kepulangan Naura
43 Kejutan
44 Drama sebelum Wisuda
45 Ide Naura
46 Kepanikan Dimas & Genk
47 Nasib Jomblo
48 Tekad Aditya
49 Yogyakarta I Caming
50 Kebahagian Azka
51 Keberanian Aditya
52 Serba Salah
53 Mengikhlaskan
54 Mengunjungi berbagai tempat Wisata
55 Tingkah Azka
56 Back To Home
57 Semobil Berdua
58 Oleh-Oleh
59 Membingungkan
60 Kejahilan Azka
61 Dimabuk Cinta
62 Semakin Lengket
63 Jebakan
64 Gara-gara Pakaian Dalam
65 Kekhawatiran orang tua
66 Lelaki Sejati
67 Sakit Tak Berdarah
68 Seperti Mimpi
69 Salting
70 Kecelakaan
71 Tindakan Operasi
72 Koma
73 Prihatin
74 Pamitan
75 Berduka
76 Tahlilan
77 Nahan Amarah
78 Waktunya Pembalasan
79 Penangkapan
80 Mencoba Ikhlas
81 Maaf dan Terimakasih
82 Acuh
83 Cari Aman
84 Kejang
85 Kebanggaan
86 Melarikan Diri
87 Ucapan Selamat Pagi
88 Syok
89 Berniat Nikah Muda
90 Merawat Azka
91 Keinginan Azka
92 Raja Gombal
93 Buah dari Kesabaran
94 Menjenguk Azka
95 Menjenguk Azka II
96 Diluar Dari Perkiraan
97 Penasaran Ocha
98 Balasan Suka Kepo
99 Jujur Lebih Indah
100 Kunjungan Tak Terduga
101 Selalu Rindu
102 Dewi Penolong
103 Rencana Adopsi
104 Tak Rela
105 Tak Karuan
106 Berharap
107 Mungkinkah
108 Menangis Sejadi-jadinya
109 Saling Memberi Kejutan
110 Potong Tumpeng
111 Adrenalin
112 Balapan
113 Lari Pagi
114 Makan Bubur
115 Ketakutan Alex
116 Akhir Pekan
117 Keanehan Alex
118 Rumah Sakit
119 Kenyataan Yang Pahit
120 Harus Kuat
121 Menyampaikan
122 Saling Menguatkan
123 Permohonan Alex
124 Nikah Agama
125 Mimpi Buruk
126 Drama keberangkatan Alex
127 Bersabar
128 Memeluk
129 Kepergok
130 Drop
131 Jadi Bunda itu Sulit
132 Kesibukan diPagi Hari
133 First Kiss
134 Main Bareng
135 Kebersamaan
136 Pagi Yang Menyenangkan
137 Pengajian
138 Pengajian II
139 Bayangan Naura Kecil
140 Nyaman
141 Berperang Dengan Batin
142 Ehem-Ehem
143 Kegundahan Naura
144 Sujud Syukur
145 Pembagian Rapor I
146 Pembagian Rapor II
147 Humor Alex
148 Makan Malam
149 Cemburu
150 Hampir Saja
151 Sial
152 Markas
153 Berpura-pura
154 Panggilan Sayang
155 Kesempatan kedua
156 Menawarkan Pekerjaan
157 Perang Dingin
158 Jealous
159 Baikan
160 Menggemaskan
161 Berbelanja
162 Drama Aira
163 Membawa Aira Pulang
164 Ingin Memiliki Sepenuhnya
165 Acara Syukuran Ayah Alex
166 Acara Syukuran II
167 Bernostalgila
168 Mengadopsi Aira
169 Pasar Malam
170 Lebih Baik Sakit Perut
171 Balkon
172 Sebulan Kemudian
173 Menunggu Azka
174 Mauryn Lagi
175 Aira Hilang
176 Ancaman
177 Kecurigaan Bang Angga
178 Mencari Informasi tentang Mauryn
179 Tersangka
180 Wanita Tak berperasaan
181 Aira Syok
182 Lebay
183 Aira Membaik
184 Tamu Tak Diundang
185 Tak Tahu Malu
186 Bermain dengan Aira
187 Makan Malam diCaffe
188 Makan Malam di Caffe Part II
189 Hening
190 Mendiamkan Naura
191 Tiket Honeymoon
192 Honeymoon
193 Phuket Thailand
194 Panas Dingin
195 Patong Beach
196 Sholat 2 raka'at
197 Penghuni Kamar
198 Curang
199 Bucin
200 Belanja oleh-oleh
201 SURPRISE
202 Ide Ayah Alex
203 Persiapan ijab Qabul & Resepsi
204 Gaun adat Sunda
205 Keseruan rangkaian acara
206 Raja dan Ratu
207 Menikahimu
208 Jones
209 Shazia Nafisa
210 Perjuangan Seorang Ibu
211 Ditinggal perjalanan bisnis
212 Tersiksa
213 Hamil ?
214 Ga Ada yang Hamil
215 Kemarahan Azka
216 Pertengkaran hebat
217 Rumah Kita
218 Damai
219 Isak Tangis
220 Selamat Jalan Opa
221 Penyebab Kematian Opa Abi
222 Permainan Dimulai
223 Kehancuran
224 Hadiah Terindah
225 Tingkah Bumil
226 Hari Bahagia Alya dan Aditya
227 Permulaan
228 4 bulanan
229 Bertabrakan
230 Tidak Pantas
231 Ketenangan tersendiri
232 Rencana malam tahun Baru
233 Perjalanan menuju kota G
234 Menikmati Nasi liwet
235 Malam Pergantian Tahun
236 Semangat Baru
237 Temmy Kembali Berulah
238 Ta'aruf
239 Makan-makan
240 Kebahagiaan yang Berlipat
241 Manten
242 SAH
243 Bedrest
244 Tingkah pengantin Baru
245 Ketangkap Basah
246 Pernikahan Ocha & Temmy
247 Sahabat Jadi Nikah
248 Ruang UGD
249 Sang Maha Pemberian Kehidupan
250 Baby triplets
251 Aqiqah
252 Makan gratis
253 Penghujung Cerita
254 Promosi novel " Hukuman Untuk Alana "
Episodes

Updated 254 Episodes

1
Mahasiswa Baru
2
Tak Asing
3
Rindu
4
Ketemu Lagi
5
Caffe Zana
6
Panti Asuhan Pelita
7
Bahagia itu Sederhana
8
Memilih Berbohong
9
Apa mungkin Azka ?
10
Azka Abbiya Chairi
11
Pertemuan tak terduga
12
Firasat Buruk
13
Tentang Zeela
14
Mencari Bukti
15
Menyusun Setrategi
16
Harap-Harap Cemas
17
Keputusan
18
Nikah Dadakan
19
SAH
20
Pengakuan
21
Serangan Dadakan
22
Dibalik Sifat Dingin dan Cuek
23
Nasib Pengantin Baru
24
Berita Hoak
25
Salah Milih Lawan
26
Pelajaran
27
Meminta Maaf
28
Kebenaran tentang Azka
29
Menghindar
30
Beralasan
31
Cinta Monyet ?
32
Kecurigaan Azka
33
Khawatiran Azka
34
Jangan Kasih Kendor
35
Cari Masalah Tengah Malam
36
Ga Enak Badan
37
Santapan Luky dan Lily
38
Tak Sadarkan diri
39
Menginap DiRS
40
Pengorbanan Azka
41
Merasa Kehilangan
42
Kepulangan Naura
43
Kejutan
44
Drama sebelum Wisuda
45
Ide Naura
46
Kepanikan Dimas & Genk
47
Nasib Jomblo
48
Tekad Aditya
49
Yogyakarta I Caming
50
Kebahagian Azka
51
Keberanian Aditya
52
Serba Salah
53
Mengikhlaskan
54
Mengunjungi berbagai tempat Wisata
55
Tingkah Azka
56
Back To Home
57
Semobil Berdua
58
Oleh-Oleh
59
Membingungkan
60
Kejahilan Azka
61
Dimabuk Cinta
62
Semakin Lengket
63
Jebakan
64
Gara-gara Pakaian Dalam
65
Kekhawatiran orang tua
66
Lelaki Sejati
67
Sakit Tak Berdarah
68
Seperti Mimpi
69
Salting
70
Kecelakaan
71
Tindakan Operasi
72
Koma
73
Prihatin
74
Pamitan
75
Berduka
76
Tahlilan
77
Nahan Amarah
78
Waktunya Pembalasan
79
Penangkapan
80
Mencoba Ikhlas
81
Maaf dan Terimakasih
82
Acuh
83
Cari Aman
84
Kejang
85
Kebanggaan
86
Melarikan Diri
87
Ucapan Selamat Pagi
88
Syok
89
Berniat Nikah Muda
90
Merawat Azka
91
Keinginan Azka
92
Raja Gombal
93
Buah dari Kesabaran
94
Menjenguk Azka
95
Menjenguk Azka II
96
Diluar Dari Perkiraan
97
Penasaran Ocha
98
Balasan Suka Kepo
99
Jujur Lebih Indah
100
Kunjungan Tak Terduga
101
Selalu Rindu
102
Dewi Penolong
103
Rencana Adopsi
104
Tak Rela
105
Tak Karuan
106
Berharap
107
Mungkinkah
108
Menangis Sejadi-jadinya
109
Saling Memberi Kejutan
110
Potong Tumpeng
111
Adrenalin
112
Balapan
113
Lari Pagi
114
Makan Bubur
115
Ketakutan Alex
116
Akhir Pekan
117
Keanehan Alex
118
Rumah Sakit
119
Kenyataan Yang Pahit
120
Harus Kuat
121
Menyampaikan
122
Saling Menguatkan
123
Permohonan Alex
124
Nikah Agama
125
Mimpi Buruk
126
Drama keberangkatan Alex
127
Bersabar
128
Memeluk
129
Kepergok
130
Drop
131
Jadi Bunda itu Sulit
132
Kesibukan diPagi Hari
133
First Kiss
134
Main Bareng
135
Kebersamaan
136
Pagi Yang Menyenangkan
137
Pengajian
138
Pengajian II
139
Bayangan Naura Kecil
140
Nyaman
141
Berperang Dengan Batin
142
Ehem-Ehem
143
Kegundahan Naura
144
Sujud Syukur
145
Pembagian Rapor I
146
Pembagian Rapor II
147
Humor Alex
148
Makan Malam
149
Cemburu
150
Hampir Saja
151
Sial
152
Markas
153
Berpura-pura
154
Panggilan Sayang
155
Kesempatan kedua
156
Menawarkan Pekerjaan
157
Perang Dingin
158
Jealous
159
Baikan
160
Menggemaskan
161
Berbelanja
162
Drama Aira
163
Membawa Aira Pulang
164
Ingin Memiliki Sepenuhnya
165
Acara Syukuran Ayah Alex
166
Acara Syukuran II
167
Bernostalgila
168
Mengadopsi Aira
169
Pasar Malam
170
Lebih Baik Sakit Perut
171
Balkon
172
Sebulan Kemudian
173
Menunggu Azka
174
Mauryn Lagi
175
Aira Hilang
176
Ancaman
177
Kecurigaan Bang Angga
178
Mencari Informasi tentang Mauryn
179
Tersangka
180
Wanita Tak berperasaan
181
Aira Syok
182
Lebay
183
Aira Membaik
184
Tamu Tak Diundang
185
Tak Tahu Malu
186
Bermain dengan Aira
187
Makan Malam diCaffe
188
Makan Malam di Caffe Part II
189
Hening
190
Mendiamkan Naura
191
Tiket Honeymoon
192
Honeymoon
193
Phuket Thailand
194
Panas Dingin
195
Patong Beach
196
Sholat 2 raka'at
197
Penghuni Kamar
198
Curang
199
Bucin
200
Belanja oleh-oleh
201
SURPRISE
202
Ide Ayah Alex
203
Persiapan ijab Qabul & Resepsi
204
Gaun adat Sunda
205
Keseruan rangkaian acara
206
Raja dan Ratu
207
Menikahimu
208
Jones
209
Shazia Nafisa
210
Perjuangan Seorang Ibu
211
Ditinggal perjalanan bisnis
212
Tersiksa
213
Hamil ?
214
Ga Ada yang Hamil
215
Kemarahan Azka
216
Pertengkaran hebat
217
Rumah Kita
218
Damai
219
Isak Tangis
220
Selamat Jalan Opa
221
Penyebab Kematian Opa Abi
222
Permainan Dimulai
223
Kehancuran
224
Hadiah Terindah
225
Tingkah Bumil
226
Hari Bahagia Alya dan Aditya
227
Permulaan
228
4 bulanan
229
Bertabrakan
230
Tidak Pantas
231
Ketenangan tersendiri
232
Rencana malam tahun Baru
233
Perjalanan menuju kota G
234
Menikmati Nasi liwet
235
Malam Pergantian Tahun
236
Semangat Baru
237
Temmy Kembali Berulah
238
Ta'aruf
239
Makan-makan
240
Kebahagiaan yang Berlipat
241
Manten
242
SAH
243
Bedrest
244
Tingkah pengantin Baru
245
Ketangkap Basah
246
Pernikahan Ocha & Temmy
247
Sahabat Jadi Nikah
248
Ruang UGD
249
Sang Maha Pemberian Kehidupan
250
Baby triplets
251
Aqiqah
252
Makan gratis
253
Penghujung Cerita
254
Promosi novel " Hukuman Untuk Alana "

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!