Niat hati ingin beristrahat tapi Naura urungkan karna ada berkas-berkas yang harus ia cek ditambah selama seminggu ini Naura belum mengecek email yang dikirim Anggi.
Naura mulai mengerjakannya satu persatu diawali dengan berkas-berkas yang harus ia cek dan tandatangani .
Sekitar satu jam kurang Naura sudah mengecek semua berkas-berkasnya , dan berbarengan dengan itu Anggi kembali dengan membawa pesanan Naura.
"Dek bukannya mau istirahat ?" tanya Anggi tiba-tiba yang baru masuk sambil membawa nampan.
"Ish ngagetin aja sii bang" Kesal Naura sambil memegang dadanya.
"Maaf , ni makan dulu bukannya tadi lapar" Ucap Anggi sambil menyodorkan nampan yang berisi nasi goreng dan jus mangga didepan Naura.
"Wah makasih banget bang" timpal Naura tersenyum senang dan mulai melahap nasi goreng tak lupa membaca doa sebelum makan.
"Iya sama-sama , ngomong-ngomong kenapa gak jadi istirahat ?'' jawab Anggi sekaligus bertanya.
Untuk beberapa detik Naura tidak menjawab pertanyaan Anggi , iya sibuk mengunyah nasi goreng yang ada dimulutnya.
" Nanyanya bisa nanti gak si bang ?, gak tau ya orang lagi nguyah , kalau keselek gimana ?'' omel Naura setelah menelan nasi goreng yang ada dimulutnya .
"Eh iya iya maaf" jawab Anggi sambil nyengir kuda , pasalnya Naura kalau sedang makan ia pasti sibuk dengan makannya tidak pernah mengobrol atau mengeluarkan suaranya.
"Ni ya Naura jawab dulu takut bang Anggi penasaran nungguin jawaban Naura" Ucap Naura narsis .
"Narsis" Gumam Anggi sambil membuang muka.
" Sekarang gini ya Naura mau istirahat bagaimana ? , kalau lihat berkas-berkas numpuk dimeja nungguin Nuara cek , boro-boro bisa istirahat , yang ada kepikiran mulu tumpukan berkas-berkas , kasihan udah lama nungguin minta dicek" Ucap Naura menekuk wajahnya.
"Ck lagian suruh siapa jarang dateng ke kantor , ya numpuk deh tuh berkas-berkas" Decak Anggi sambil menunjuk berkas-berkas yang ada disamping meja Naura.
"Ya tahulah bang , Naura gak mungkin tiap hari ngantor lagian Naura juga kuliah " jawab Naura apa adanya.
"Iya iya tahu adek emang super sibuk orangnya" Balas Anggi mangguk-mangguk.
"Tuh tahu" balas Naura sambil tersenyum.
"Hmmm , ya udah lanjutin lagi makannya ! " Dehem Anggi sekaligus mempersilahkan Naura melanjutkan kembali makannya dan ia meminum jus mangga.
"Lha kirain buat Naura itu jus mangga bang ?" tanya Naura sambil melihat Anggi yang menyeruput jus mangga.
"Biasa nya juga adek lebih suka minum air mineral kan , nanti abang ambilin deh gelasnya" jawab Anggi santai.
Naura tidak menjawab ucapan Anggi ia kembali sibuk dengan nasi gorengnya dihadapannya , Tak berapa lama nasi goreng yang ada dihadapan Naura sudah berpindah tempat ke perut Naura , semuq habis tak tersisa.
"Alhamdulillah " Ucap Naura setelah menyelsaikan makannya.
"Ni minumnya dek" Ujar Anggi sambil menyodorkan gelas yang berisi air mineral , iya setelah Naura hampir menghabiskan makannya Anggi dengan cepat mengambil gelas dan mengisi dengan air mineral yang ada diruangan Naura.
"Makasih bang" Ucap Naura , dan Anggi hanya mengangguk sebagai jawaban lalu ia pamit keluar untuk menjalankan pekerjaannya.
Naura mulai mengambil laptop ditasnya dan ketika akan membuka emai Naura baru teringat kalau ia harus mengunjungi panti.
Naura pun langsung menutup kembali laptopnya dan bergegas untuk pergi ke panti.
Setelah memakai topi dan maskernya kembali Naura mulai melangkahkan kakinya ke luar , dan suasana Caffe dari hari ke hari semakin rame , semakin banyak pengunjung , seperti hari ini terlihat semua meja kursi diisi oleh pengunjung Caffe.
Melihat Anggi yang juga tengah sibuk , Naura pun memutuskan mengirim pesan lewat aplikasi Whatshapp memberitahu kalau ia harus pergi ke panti.
Naura fokus dengan jalannya ia tidak memperdulikan orang-orang disekelilingnya atau pun karyawan-karyawa yang melihatnya aneh , iya karna yang tahu jati dirinya hanya Angga dan Anggi , karyawan yang lain tidak tahu sama sekali siapa pemilik Caffe sebenarnya.
Hanya memerlukan waktu kurang lebih setengah jam dari Caffe , Naura sudah sampai dipanti , yang bertulisan nama Panti Asuhan Pelita.
Naura langsung dibukkan pintu gerbang oleh pak satpam karna ia sudah mengenal Naura.
"Selamat datang kembali non" Ucap Pak Satpak ramah.
"Iya pak terimakasih" jawab Naura , lalu setelah bertegur sapa Naura pun langsung memutuskan untuk langsung masuk.
"Assalamu'alaikum semuanya" Ucap salam Naura pada anak-anak yang sedang bermain diteras depan.
"Walaikum salam , Kakak Naura" Jawab semua anak-anak panti yang berjumlah kurang lebih empat puluh orang .
Semua anak-anak tersenyum senang dengan kedatangan Naura , semua nya langsung berhambur mencium punggung tangan Naura bergantian.
"Wah kedatangan kakak Naura toh , pantes anak-anak pada rame " Ucap Ibu susi sambil menggandeng tangan Aira anak panti yang paling kecil yang baru berusia lima belas bulan.
Iya setelah Pak Saswi dikabarkan sembuh total , setelah mendapatkan perawatan kurang lebih satu tahun dirumah sakit , ia sudah diperbolehkan pulang dan mereka menjalin kehidupan seperti semula , hidup berdua tanpa kehadiran seorang anak dengan bekerja serabutan.
Rey setelah membiayai semua pengobatan pak Saswi ia pun menawarkan mereka untuk tinggal bersama , namun pak Saswi dan bu Susi menolaknya dengan alasan tidak enak takut merepotkan Rey kembali.
Keinginan Naura untuk membangun panti asuhan sudah sejak lama , dan ketika Naura sering melihat anak jalanan yang mendaptkan perlakuan kurang baik dari orang sekitar , Naura pun memutuskan membangun sebuah panti tanpa sepengetahuan keluarga atau pun teman-temannya termasuk Dimas , secara diam-diam ia mendatangi bu Susi dan Pak Saswi untuk menjadi pengurus sekaligus penanggung jawab anak-anak panti.
#Flashback On
Dua tahun yang lalu Naura memutuskan membangun sebuah panti dan ia teringat pak Saswi dan bu Susi yang hidup tanpa seorang anak.
Ketika Naura mendatangi rumah Pak Saswi dan bu Susi dan menyampaikan maksud kedatangannya, mereka dengan senang hati mau menerima tawaran Naura . Dengan dibantu Angga dan Anggi , Naura bisa mendirikan sebuah panti yang berdiri sampai sekarang .
#Flashback Off
"Bu bagaimana kabarnya sehat ?'' Tanya Naura sambil mencium tangan punggung bu Susi.
" Alhamdulillah sehat nak , Kakak Naura bagaimana sehat kan ?'' jawab bu susi sekalian balik bertanya tentang kesehatan Naura.
"Alhamdulillah sehat" Jawab Naura tersenyum sopan.
"Buna , Buna , Buna" panggil Aira yang ternyata sudah bergelayut dikaki Naura.
"Hai cantik" Sapa Naura sambil menggendong Aira.
"Buna Aila tangen buna" Ucap Aira sambil memeluk leher Naura.
"Bunda juga kangen Aira , maaf ya bunda baru bisa main kesini lagi" jawab Naura sambil memeluk Aira.
"Kak bentar dulu ya , ibu buatin minum sama ambilkan kue dulu" Pamit bu Susi.
"Eh bu ga usah" tolak Naura namun bu Susi tetap berjalan ke dapur.
"Buna" panggi Aira lagi sambil mendongak menatap Naura.
"Kenapa cantik ?'' tanya Naura lembut sambil mengelus pipi Aira.
" Temalin Ayah bait tesini bawain Aila dan tata-tata yang lainnya matanan loh buna" Cerita Aira sambil tersenyum senang walau bicaranya belum terlalu jelas tetapi Naura cukup mengerti.
"Ayah baik ?'' tanya Naura sambil mengerutkan dahinya bingung , pasalnya Aira ditemukan oleh pak satpam tak jauh dari pintu gerbang panti , usia Aira waktu itu masih bayi merah mungkin baru berusia beberapa hari. Dan Naura sendirilah yang memberi namanya Aira karna ia terlihat sangat manis.
" Iya kemarin ada donatur baru yang datang ke sini dan ia bilang akan menjadi donatur tetap buat panti ini kak , dia masih muda tampan dan anak-anak langsung menyukainya bahkan kemarin mereka sempat bermain bersama" Papar bu Susi yang baru datang sambil membawa nampan .
"Siapa namanya bu ?'' tanya Naura sambil melihat bu Susi.
" Aduh maaf kak , ibu lupa siapa ya namanya , kirain pak saswi sudah memberitahu kakak" jawab bu Susi sambil mengingat-ingat.
"Belum bu , mungkin pak Saswi belum sempat kali ya" timpal Naura sambil tersenyum ramah.
Oh ya pak Saswi dan Angga saat ini tengah mendaftarkan sekolah untuk tiga anak jalanan yang baru ditemukan tadi pagi sekaligus membeli baju dan peralatan sekolah lainnya.
Naura ia menyuruh pak Saswi dan bu Susi memanggilnya dengan sebutan kakak sama halnya dengan anak-anak panti , namun Aira tiba-tiba ia memanggil Naura dengan sebutan bunda sudah diberitahu beberapa kali tapi ia tetap memanggilnya bunda , mungkin karna Naura sering ikut andil mengurusi baby Aira sampai sekarang ia berumur lima belas bulan walau tidak setiap hari , akhirnya Naura membiarkan Aira memanggilnya bunda sedangkan memanggil bu Susi dan pak Saswi semuanya memanggil Ibu dan Bapak begitu pun dengan Naura.
😘
😘
😘
Maaf baru up , Author lagi kurang enak badan ini juga maksain walau masih sedikit pusing , maaf kalau ada salah atau banyak typo🙏🙏🙏
Jangan lupa tinggalkan Jejak 🙏😁.
Terimakasih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 254 Episodes
Comments
Rifky Hafiz Hafiz
Itu pasti si jay
2022-04-09
0
ANAA K
Semangat yah kak. Boomlike hadir untuk mendukungmu. Mari saling mendukung yah. Jangan lupa mampir😉🙏🏿
2021-11-18
1
Siti Nurjanah
Naura JD bunda termuda
2021-11-08
1