Keputusan

Zeela tidak bisa berhenti menangis , mamah Fira dan Amaara sudah beberapa kali menenangkan Zeela , namun air mata Zeela tidak bisa ditahan untuk tidak jatuh .

Dengan berderai air mata Zeela digandeng oleh mamah Fira dan Amaara untuk menemui semua orang yang sudah menunggu kehadirannya.

Zeela terlihat sangat cantik dan anggun , ia memakai gaun putih panjang menjuntai seperti cinderelle dengan tangan sebahu yang mengekspos tangan putih mulus miliknya.

Semua yang melihat Zeela langsung terpanah karna kecantikannya , namun hanya beberapa detik sebelum meliahat Zeela yang berderai air mata , semua mulai berasumsi masing-masing , dan mengira jika Zeela menikah dengan keterpaksaan.

Zeela duduk disamping Barra dan ia sedari tadi hanya menundukan pandangannya , bahkan ia tidak sudi untuk melihat wajah Barra yang sekarang berada disampingnya.

"Jangan nangis dong cantik , belum diapa-apain kok sudah nangis" Ucap Barra sedikit berbisik namun bisa didengar jelas oleh Zeela.

"Bagaimana apa sudah siap ? " Tanya Bapak penghulu dan langsung dijawab dengan semangat oleh Barra dan itu mampu membuat Zeela semakin ilfil dengan Barra.

Papah Reza menjabat tangan Barra .

" SAYA NIKAHKAN DAN KAWINKAN ENGKAU ANANDA BARRA MIKO BACTIAR BIN MIRZA BACTIAR DENGAN ANAK SAYA ANANDA ZEELA HAZNA FADHELA DENGAN MAS KAWIN BERUPA SEPERANGKAT BERLIAN... "

"SETOP......" teriak Dimas menghentikan ijab qabul. Dan membuat semua orang langsung menatap ke asal suara.

"Siapa kamu ?'' tanya Barra yang langsung emosi dan berjalan ke arah Dimas.

" Saya gak ada keperluan dengan anda " Jawab Dimas dingin sambil melirik Barra sekilas , lalu ia berjalan mendekat ke meja ijab qabul.

"Om maaf atas kelancangan saya , namun om mesti tahu kelakuan bejad dia" Ucap Dimas sambil menunjuk ke arah Barra.

"Hey siap kamu jaga mulut busuk mu itu" Ucap Mirza Ayahnya Barra.

"Maaf om Mirza yang terhormat apakah anda juga sudah tahu kelakuan bejad anak om dan anda sengaja menutupinya" Ucap Dimas sambil menatap Mirza yang tengah menatapnya dengan amarah yang memburu.

"Siapa kamu , jangan coba-coba kamu merusak acara pernikahan anak saya atau ngga , saya gak akan segan-segan menyeret kamu keluar dari sini" Timpal papah Reza yang juga menatap Dimas dengan tatapan tidak suka.

"Saya tidak akan merusak acara pernikahan anak om , tapi sebelum melanjutkan acaranya , apakah om bersedia jika saya meminta waktunya sebentar" Ujar Dimas dengan nada memohon.

Barra ia sudah mengepalkan kedua tangan , ia tidak tahu siapa laki-laki yang baru datang dan mencoba menghentikan acara ijab qabulnya.

Brugh..Brugh.. Barra langsung melayangkan pukulannya ke wajah Dimas.

"Setop.... hentikan Barra" Teriak Zeela geram .

" Pah Zeela mohon beri waktu sebentar buat Dimas " mohon Zeela sambil memegang tangan papah Reza .

"Ohhhh jadi dia namanya Dimas , apa Dimas ini selingkuhan kamu ? , Bagaimana ini reza ternyata anak kamu bukan cwe baik-baik" tanya Mirza sambil tersenyum mengejek.

"Jaga ucapan kamu Mirza" Ucap papah Reza tidak terima.

" Jika kalian tidak ada yang ditutupi kenapa mesti takut ?'' tanya papah Reza sambil menatap Mirza dan Barra bergantian , dan mereka langsung terdiam tidak bisa berkata apa-apa lagi.

"Saya kasih waktu kamu sepeuluh menit , jika yang kamu sampaikan hanya omong kosong , saya tidak akan segan-segan mengusir kamu !" Ucap Papah Reza tegas.

Dimas langsung saja menggunakan kesempatan yang diberikan om Reza , ia memberi kode pada Naura yang berdiri dibelakang tak jauh darinya , Naura sudah berdiri dengan teman-temannya ia sudah membawa laptop , Flashdisk dan juga proyektor beserta layarnya yang berukuran sedang.

Aditya mulai menghubungkan kabel proyektornya dengan laptop tak lupa ia pun memasang layar proyektornya agar semua orang bisa melihat dengan jelas .

Naura ia sudah berdiri didepan meja yang terdapat laptop yang sudah terhubung dengan flashdisk dan juga proyektor , Naura mulai memutar rekaman video kelakuan Barra selama diluar negeri .

Terlihat jelas wajah Barra di video itu , bahkan setiap kata yang keluar dari mulutnya terdengar sangat jelas dan video pertama menunjukan Barra dan seorang cwe yang sedang berbelanja , terlihat Barra sangat mesra dengan cwe itu ditambah Barra terus membual rayuan-rayuan gombal tak lupa Barra pun membayarkan semua belanjaan cwe tersebut.

Video kedua Naura memutar tentang kelakuan Barra dan teman-temannya yang sedang pesta minuman keras disebuah tempat diluar negri , tak lupa disana pun terlihat kehadiran seorang cwe yang duduk dipangkuan Barra , namun ternyata cwe tersebut berbeda dengan cwe yang Barra belanjakan divideo pertama.

"Hentikan.... semua ini ga benar , kalian sengaja memfitnah saya untuk menggagalkan rencana pernikahan saya dengan Zeela" Teriak Barra yang sudah tidak tahan menanggung malu karna semua kelakuan buruknya terbongkar didepan banyak orang.

"Hey ga usah teriak-teriak bro , kuping kita semua masih normal , kenapa lu harus teriak-teriak hah" Ucap Aditya sambil menatap Barra.

"Malu kali karna kelakuan buruk nya terbongkar , ups" Timpal Amaara dan diakhiri dengan ia tersenyum mengejek sambil menutup mulutnya dengan telapak tangan.

Dan semua orang yang menyaksikan itu langsung menyoraki Barra.

"Diam kalian semua ..... , ini semua gak benar" Teriak Barra tak terima.

"Oke kalau dua video barusan gak benar mungkin satu video ini sepertinya benar" Ucap Naura lantang , lalu jari lentiknya langsung mengklik video yang memperlihatkan kelakuan Barra beberapa hari yang lalu selama ditanah Air , dan dipertengahan video memperlihatkan Barra yang berjalan mesra dengan seorang cwe lalu mereka memasuki hotel dan memesan sebuah kamar , Barra dan cwe tersebut masuk ke dalam kamar dan langsung menutup pintunya , dan berbarengan dengan itu layar proyektor langsung mati namun suara Barra dan cwe tersebut masih terdengar sangat jelas , Dan tiba-tiba terdengar suara desehan-******* .

"Terlalu menjijikan" Ucap Azka sambil mematikan rekaman suaranya.

Mirza dan Barra mereka sudah merah padam menahan marah sekaligus malu , mereka mengepalkan kedua tanganya .

" Brengsek " Teriak Barra lalu ia menyerang Dimas , namun sebelum Barra melayangkan pukulannya tiba-tiba ia langsung merasa lemas lalu tergeletak dilantai begitu saja.

" Rasain " Gumam Naura pelan , iya Naura sengaja merakit bolpoin yang berisi jarum yang sudah tercampur obat bius , dan ia menguji coba pertama kalinya pada Barra dan hasilnya sungguh sangat memuaskan.

Mungkin jika dilihat bolpoin itu sama persis seperti bolpoin pada umumnya hanya terdapat satu tombol kecil dan jika diklik tombol nya maka akan keluar jarum kecil yang sudah tercampur obat bius yang bisa langsung melumpuhkan lawan.

"Saya putuskan dengan tegas , saya tidak sudi melanjutkan pernikahan ini PERINAKAHANNYA BATAL , silahkan anda Mirza membawa anak anda keluar dari sini" Ucap papah Reza final sambil menekankan kata pernikahannya batal.

Mirza menatap Reza dengan tatapan marah tak terima lalu ia segera pergi meninggalkan kediaman Reza , tak lupa ia menyuruh keluarganya untuk membopong Barra yang sudah tidak sadarkan diri.

😘

😘

😘

Author hari ini udah triple up ini khusus untuk readers semua 😁 sehat-sehat kalian semua 🤗.

Jangan lupa tinggalkan Jejak 🤗🙏.

Terimakasih 😊 .

Terpopuler

Comments

Alexandra Juliana

Alexandra Juliana

Sekarang semua org hrs hati2 dan waspada krn sdh dipastikan Barra dan ayahnya akan balas dendam...

2022-09-12

1

mieya723

mieya723

Persiapannya lengkap nih Naura

2021-11-15

1

Siti Nurjanah

Siti Nurjanah

good job naura

2021-11-08

1

lihat semua
Episodes
1 Mahasiswa Baru
2 Tak Asing
3 Rindu
4 Ketemu Lagi
5 Caffe Zana
6 Panti Asuhan Pelita
7 Bahagia itu Sederhana
8 Memilih Berbohong
9 Apa mungkin Azka ?
10 Azka Abbiya Chairi
11 Pertemuan tak terduga
12 Firasat Buruk
13 Tentang Zeela
14 Mencari Bukti
15 Menyusun Setrategi
16 Harap-Harap Cemas
17 Keputusan
18 Nikah Dadakan
19 SAH
20 Pengakuan
21 Serangan Dadakan
22 Dibalik Sifat Dingin dan Cuek
23 Nasib Pengantin Baru
24 Berita Hoak
25 Salah Milih Lawan
26 Pelajaran
27 Meminta Maaf
28 Kebenaran tentang Azka
29 Menghindar
30 Beralasan
31 Cinta Monyet ?
32 Kecurigaan Azka
33 Khawatiran Azka
34 Jangan Kasih Kendor
35 Cari Masalah Tengah Malam
36 Ga Enak Badan
37 Santapan Luky dan Lily
38 Tak Sadarkan diri
39 Menginap DiRS
40 Pengorbanan Azka
41 Merasa Kehilangan
42 Kepulangan Naura
43 Kejutan
44 Drama sebelum Wisuda
45 Ide Naura
46 Kepanikan Dimas & Genk
47 Nasib Jomblo
48 Tekad Aditya
49 Yogyakarta I Caming
50 Kebahagian Azka
51 Keberanian Aditya
52 Serba Salah
53 Mengikhlaskan
54 Mengunjungi berbagai tempat Wisata
55 Tingkah Azka
56 Back To Home
57 Semobil Berdua
58 Oleh-Oleh
59 Membingungkan
60 Kejahilan Azka
61 Dimabuk Cinta
62 Semakin Lengket
63 Jebakan
64 Gara-gara Pakaian Dalam
65 Kekhawatiran orang tua
66 Lelaki Sejati
67 Sakit Tak Berdarah
68 Seperti Mimpi
69 Salting
70 Kecelakaan
71 Tindakan Operasi
72 Koma
73 Prihatin
74 Pamitan
75 Berduka
76 Tahlilan
77 Nahan Amarah
78 Waktunya Pembalasan
79 Penangkapan
80 Mencoba Ikhlas
81 Maaf dan Terimakasih
82 Acuh
83 Cari Aman
84 Kejang
85 Kebanggaan
86 Melarikan Diri
87 Ucapan Selamat Pagi
88 Syok
89 Berniat Nikah Muda
90 Merawat Azka
91 Keinginan Azka
92 Raja Gombal
93 Buah dari Kesabaran
94 Menjenguk Azka
95 Menjenguk Azka II
96 Diluar Dari Perkiraan
97 Penasaran Ocha
98 Balasan Suka Kepo
99 Jujur Lebih Indah
100 Kunjungan Tak Terduga
101 Selalu Rindu
102 Dewi Penolong
103 Rencana Adopsi
104 Tak Rela
105 Tak Karuan
106 Berharap
107 Mungkinkah
108 Menangis Sejadi-jadinya
109 Saling Memberi Kejutan
110 Potong Tumpeng
111 Adrenalin
112 Balapan
113 Lari Pagi
114 Makan Bubur
115 Ketakutan Alex
116 Akhir Pekan
117 Keanehan Alex
118 Rumah Sakit
119 Kenyataan Yang Pahit
120 Harus Kuat
121 Menyampaikan
122 Saling Menguatkan
123 Permohonan Alex
124 Nikah Agama
125 Mimpi Buruk
126 Drama keberangkatan Alex
127 Bersabar
128 Memeluk
129 Kepergok
130 Drop
131 Jadi Bunda itu Sulit
132 Kesibukan diPagi Hari
133 First Kiss
134 Main Bareng
135 Kebersamaan
136 Pagi Yang Menyenangkan
137 Pengajian
138 Pengajian II
139 Bayangan Naura Kecil
140 Nyaman
141 Berperang Dengan Batin
142 Ehem-Ehem
143 Kegundahan Naura
144 Sujud Syukur
145 Pembagian Rapor I
146 Pembagian Rapor II
147 Humor Alex
148 Makan Malam
149 Cemburu
150 Hampir Saja
151 Sial
152 Markas
153 Berpura-pura
154 Panggilan Sayang
155 Kesempatan kedua
156 Menawarkan Pekerjaan
157 Perang Dingin
158 Jealous
159 Baikan
160 Menggemaskan
161 Berbelanja
162 Drama Aira
163 Membawa Aira Pulang
164 Ingin Memiliki Sepenuhnya
165 Acara Syukuran Ayah Alex
166 Acara Syukuran II
167 Bernostalgila
168 Mengadopsi Aira
169 Pasar Malam
170 Lebih Baik Sakit Perut
171 Balkon
172 Sebulan Kemudian
173 Menunggu Azka
174 Mauryn Lagi
175 Aira Hilang
176 Ancaman
177 Kecurigaan Bang Angga
178 Mencari Informasi tentang Mauryn
179 Tersangka
180 Wanita Tak berperasaan
181 Aira Syok
182 Lebay
183 Aira Membaik
184 Tamu Tak Diundang
185 Tak Tahu Malu
186 Bermain dengan Aira
187 Makan Malam diCaffe
188 Makan Malam di Caffe Part II
189 Hening
190 Mendiamkan Naura
191 Tiket Honeymoon
192 Honeymoon
193 Phuket Thailand
194 Panas Dingin
195 Patong Beach
196 Sholat 2 raka'at
197 Penghuni Kamar
198 Curang
199 Bucin
200 Belanja oleh-oleh
201 SURPRISE
202 Ide Ayah Alex
203 Persiapan ijab Qabul & Resepsi
204 Gaun adat Sunda
205 Keseruan rangkaian acara
206 Raja dan Ratu
207 Menikahimu
208 Jones
209 Shazia Nafisa
210 Perjuangan Seorang Ibu
211 Ditinggal perjalanan bisnis
212 Tersiksa
213 Hamil ?
214 Ga Ada yang Hamil
215 Kemarahan Azka
216 Pertengkaran hebat
217 Rumah Kita
218 Damai
219 Isak Tangis
220 Selamat Jalan Opa
221 Penyebab Kematian Opa Abi
222 Permainan Dimulai
223 Kehancuran
224 Hadiah Terindah
225 Tingkah Bumil
226 Hari Bahagia Alya dan Aditya
227 Permulaan
228 4 bulanan
229 Bertabrakan
230 Tidak Pantas
231 Ketenangan tersendiri
232 Rencana malam tahun Baru
233 Perjalanan menuju kota G
234 Menikmati Nasi liwet
235 Malam Pergantian Tahun
236 Semangat Baru
237 Temmy Kembali Berulah
238 Ta'aruf
239 Makan-makan
240 Kebahagiaan yang Berlipat
241 Manten
242 SAH
243 Bedrest
244 Tingkah pengantin Baru
245 Ketangkap Basah
246 Pernikahan Ocha & Temmy
247 Sahabat Jadi Nikah
248 Ruang UGD
249 Sang Maha Pemberian Kehidupan
250 Baby triplets
251 Aqiqah
252 Makan gratis
253 Penghujung Cerita
254 Promosi novel " Hukuman Untuk Alana "
Episodes

Updated 254 Episodes

1
Mahasiswa Baru
2
Tak Asing
3
Rindu
4
Ketemu Lagi
5
Caffe Zana
6
Panti Asuhan Pelita
7
Bahagia itu Sederhana
8
Memilih Berbohong
9
Apa mungkin Azka ?
10
Azka Abbiya Chairi
11
Pertemuan tak terduga
12
Firasat Buruk
13
Tentang Zeela
14
Mencari Bukti
15
Menyusun Setrategi
16
Harap-Harap Cemas
17
Keputusan
18
Nikah Dadakan
19
SAH
20
Pengakuan
21
Serangan Dadakan
22
Dibalik Sifat Dingin dan Cuek
23
Nasib Pengantin Baru
24
Berita Hoak
25
Salah Milih Lawan
26
Pelajaran
27
Meminta Maaf
28
Kebenaran tentang Azka
29
Menghindar
30
Beralasan
31
Cinta Monyet ?
32
Kecurigaan Azka
33
Khawatiran Azka
34
Jangan Kasih Kendor
35
Cari Masalah Tengah Malam
36
Ga Enak Badan
37
Santapan Luky dan Lily
38
Tak Sadarkan diri
39
Menginap DiRS
40
Pengorbanan Azka
41
Merasa Kehilangan
42
Kepulangan Naura
43
Kejutan
44
Drama sebelum Wisuda
45
Ide Naura
46
Kepanikan Dimas & Genk
47
Nasib Jomblo
48
Tekad Aditya
49
Yogyakarta I Caming
50
Kebahagian Azka
51
Keberanian Aditya
52
Serba Salah
53
Mengikhlaskan
54
Mengunjungi berbagai tempat Wisata
55
Tingkah Azka
56
Back To Home
57
Semobil Berdua
58
Oleh-Oleh
59
Membingungkan
60
Kejahilan Azka
61
Dimabuk Cinta
62
Semakin Lengket
63
Jebakan
64
Gara-gara Pakaian Dalam
65
Kekhawatiran orang tua
66
Lelaki Sejati
67
Sakit Tak Berdarah
68
Seperti Mimpi
69
Salting
70
Kecelakaan
71
Tindakan Operasi
72
Koma
73
Prihatin
74
Pamitan
75
Berduka
76
Tahlilan
77
Nahan Amarah
78
Waktunya Pembalasan
79
Penangkapan
80
Mencoba Ikhlas
81
Maaf dan Terimakasih
82
Acuh
83
Cari Aman
84
Kejang
85
Kebanggaan
86
Melarikan Diri
87
Ucapan Selamat Pagi
88
Syok
89
Berniat Nikah Muda
90
Merawat Azka
91
Keinginan Azka
92
Raja Gombal
93
Buah dari Kesabaran
94
Menjenguk Azka
95
Menjenguk Azka II
96
Diluar Dari Perkiraan
97
Penasaran Ocha
98
Balasan Suka Kepo
99
Jujur Lebih Indah
100
Kunjungan Tak Terduga
101
Selalu Rindu
102
Dewi Penolong
103
Rencana Adopsi
104
Tak Rela
105
Tak Karuan
106
Berharap
107
Mungkinkah
108
Menangis Sejadi-jadinya
109
Saling Memberi Kejutan
110
Potong Tumpeng
111
Adrenalin
112
Balapan
113
Lari Pagi
114
Makan Bubur
115
Ketakutan Alex
116
Akhir Pekan
117
Keanehan Alex
118
Rumah Sakit
119
Kenyataan Yang Pahit
120
Harus Kuat
121
Menyampaikan
122
Saling Menguatkan
123
Permohonan Alex
124
Nikah Agama
125
Mimpi Buruk
126
Drama keberangkatan Alex
127
Bersabar
128
Memeluk
129
Kepergok
130
Drop
131
Jadi Bunda itu Sulit
132
Kesibukan diPagi Hari
133
First Kiss
134
Main Bareng
135
Kebersamaan
136
Pagi Yang Menyenangkan
137
Pengajian
138
Pengajian II
139
Bayangan Naura Kecil
140
Nyaman
141
Berperang Dengan Batin
142
Ehem-Ehem
143
Kegundahan Naura
144
Sujud Syukur
145
Pembagian Rapor I
146
Pembagian Rapor II
147
Humor Alex
148
Makan Malam
149
Cemburu
150
Hampir Saja
151
Sial
152
Markas
153
Berpura-pura
154
Panggilan Sayang
155
Kesempatan kedua
156
Menawarkan Pekerjaan
157
Perang Dingin
158
Jealous
159
Baikan
160
Menggemaskan
161
Berbelanja
162
Drama Aira
163
Membawa Aira Pulang
164
Ingin Memiliki Sepenuhnya
165
Acara Syukuran Ayah Alex
166
Acara Syukuran II
167
Bernostalgila
168
Mengadopsi Aira
169
Pasar Malam
170
Lebih Baik Sakit Perut
171
Balkon
172
Sebulan Kemudian
173
Menunggu Azka
174
Mauryn Lagi
175
Aira Hilang
176
Ancaman
177
Kecurigaan Bang Angga
178
Mencari Informasi tentang Mauryn
179
Tersangka
180
Wanita Tak berperasaan
181
Aira Syok
182
Lebay
183
Aira Membaik
184
Tamu Tak Diundang
185
Tak Tahu Malu
186
Bermain dengan Aira
187
Makan Malam diCaffe
188
Makan Malam di Caffe Part II
189
Hening
190
Mendiamkan Naura
191
Tiket Honeymoon
192
Honeymoon
193
Phuket Thailand
194
Panas Dingin
195
Patong Beach
196
Sholat 2 raka'at
197
Penghuni Kamar
198
Curang
199
Bucin
200
Belanja oleh-oleh
201
SURPRISE
202
Ide Ayah Alex
203
Persiapan ijab Qabul & Resepsi
204
Gaun adat Sunda
205
Keseruan rangkaian acara
206
Raja dan Ratu
207
Menikahimu
208
Jones
209
Shazia Nafisa
210
Perjuangan Seorang Ibu
211
Ditinggal perjalanan bisnis
212
Tersiksa
213
Hamil ?
214
Ga Ada yang Hamil
215
Kemarahan Azka
216
Pertengkaran hebat
217
Rumah Kita
218
Damai
219
Isak Tangis
220
Selamat Jalan Opa
221
Penyebab Kematian Opa Abi
222
Permainan Dimulai
223
Kehancuran
224
Hadiah Terindah
225
Tingkah Bumil
226
Hari Bahagia Alya dan Aditya
227
Permulaan
228
4 bulanan
229
Bertabrakan
230
Tidak Pantas
231
Ketenangan tersendiri
232
Rencana malam tahun Baru
233
Perjalanan menuju kota G
234
Menikmati Nasi liwet
235
Malam Pergantian Tahun
236
Semangat Baru
237
Temmy Kembali Berulah
238
Ta'aruf
239
Makan-makan
240
Kebahagiaan yang Berlipat
241
Manten
242
SAH
243
Bedrest
244
Tingkah pengantin Baru
245
Ketangkap Basah
246
Pernikahan Ocha & Temmy
247
Sahabat Jadi Nikah
248
Ruang UGD
249
Sang Maha Pemberian Kehidupan
250
Baby triplets
251
Aqiqah
252
Makan gratis
253
Penghujung Cerita
254
Promosi novel " Hukuman Untuk Alana "

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!