Pagi ini terasa lebih sejuk dan segar karna semalam bumi telah diguyur hujan , suara kicauan burung yang saling bersahutan terdengar seperti sebuah irama yang mengiri setiap orang untuk bersemangat memulai harinya.
Namun berbeda dengan gadis cantik yang memiliki nama lengkap Naura Ayunindya Farzana , ia sangat tidak bersemangat dan ingin kembali tertidur melanjutkan mimpinya , mimpi dimana ia masih kecil yang masih tinggal dikota G dan ada seorang anak laki-laki yang menjadi temannya , tapi sayangnya Naura tidak mengingat namannya namun wajah anak laki-laki itu menurutnya sangat tidak asing dan mengingatkannya pada seseorang .
Naura dengan gotai ia berjalan ke arah kamar mandi dan langsung mengguyur dirinya dibawah air shower. Setelah menghabiskan waktu hampir empat puluh menit alias dua kali lipat lebih lama dari biasanya , Naura langsung keluar dengan menggunakan jubah handuk dan langsung pergi ke ruang ganti.
Setelah siap dengan pakaiannya tak lupa mengeringkan rambutnya , Naura langsung memakai kerudung dan spatu sportnya.
Ketika Naura melihat jam dinding dikamarnya ia langsung membulatkan kedua matanya , Iya bisa telat hari ini , dimana ada kelas pagi sekitar jam delapan lebih lima belas menit dan sekarang jarum jam menunjukan pukul tujuh tiga puluh .
Dengan cepat Naura menyambar tas gandongnya dan kunci motornya yang disimpan dimeja belajar.
Ia menuruni anak tangga dengan sedikit berlari dan langsung menuju ke meja makan.
"Ngapain aja si kak di kamar ? , tumben lama banget ?, bukannya ada kelas pagi ya ?'' tanya Shalwa beruntun.
" Kelamaan dikamar mandi bun" Jawab Naura apa adanya lalu mengambil gelas yang berisi susu segar dan meminumnya sampai habis.
"Duduk" Teriak Azzam dan Azim bersamaan yang membuat Naura hampir saja tersedak. pasalnya Naura yang sering mengingatkan adik-adiknya adab ketika makan dan minum.
"Maaf" Ucap Naura sambil menampailkan barisan gigi putihnya.
"Naura berangkat dulu ya bun , eh Ayah ? , Ayah mana bun ?'' Pamit Naura dan ia baru menyadari jika Alex sudah tidak ada di meja makan.
" Ayah sudah berangkat dari setengah jam yang lalu , kebetulan ada meeting pagi ini" Jawab Shalwa. dan Naura hanya beroh ria.
"Gak makan dulu kak ?" tanya Shalwa.
" Ngga bun takut telat" jawab Naura sambil tersenyum.
"Bunda ambilin bekal ya ?'' tawar Shalwa sambil berdiri dari duduknya.
" Ga usah bun udah telat ini , nanti sarapan dikantin aja" Tolak Naura lembut.
Naura langsung menyambar tangan Shalwa dan dicium punggung tangannya secara takdzim. dan
"Cup , Cup , Kaburrr..." Naura mencium pipi Azzam dan Azim bergantian lalu berteriak kabur seraya berlari.
"Kakak Naura" Teriak Azzam dan Azim kesal. Dan Shalwa hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah Naura yang selalu senang membuat adik-adiknya kesal , namun terkadang ia begitu perhatian dan juga sayang.
...*****...
Naura menjalankan motornya dengan kecepatan diatas rata-rata dan ia memilih jalan tikus agar tidak terjebak macet , Namun dipertengahan jalan Naura melihat ada dua orang preman yang sedang merampas paksa uang milik ketiga anak kecil yang sepertinya anak jalanan .
Mengingat jarum jam yang semakin berputar dan mungkin kurang lebih tiga puluh menit lagi kelas pertama akan dimulai.
Ingin mengabaikan kondisi disekitarnya namun hati kecilnya menolak dan tak tega , akhirnya Naura langsung menghentikan motornya tak jauh dari sipreman yang sedang merampas paksa uang ketiga anak jalanan.
"Woy lagi ngapain kalian ?'' Teriak Naura dan membuat mereka kaget dan langsung melirik ke asal suara.
" Siapa lu ? , jangan ikut campur urusan anak dewasa , lu anak kecil berangkat sekolah sana" Jawab salah satu preman sambil mengusir Naura dan menampilkan senyum mengejek.
Bugh.... , Naura langsung melayangkan pukulan maut pada mulut sipreman yang mengejek Naura anak kecil dan sampai membuat hidung dan mulutnya mengeluarkan darah segar.
"Kurang ajar lu bocah , cantik cantik pukulan lu keras juga" Ujar preman yang satunya.
" Balikin uang mereka ! " Ujar Naura sambil menatap elang pada sipreman satunya.
"Lu siapa ? , berani suruh-suruh gue ?'' Tanya sipreman sambil emosi.
Tak ada lagi waktu untuk melayani sipreman , Naura langsung melayangkan beberapa pukulan yang membuat sipreman langsung tersungkur tak berdaya.
Bugh Bugh Bugh , dengan sekejap preman itu langsung tersungkur tak berdaya.
Dan Naura langsung mengambil ponselnya untuk menelpon orang kepercayaannya.
" Kurang ajar " Ujar si preman tadi yang mulutnya kena pukul Naura , sambil mengelap kasar darah segar yang masih keluar dari hidung dan mulutnya ia langsung bangun karna tak terima tamannya dibuat tersungkur tak berdaya, kebetulan ia melihat ada kayu yang tergeletak tak jauh dari dirnya.
"Awas kak" Teriak salah satu anak jalanan .
Naura langsung sigap menahan kayu yang hampir terkena kepalanya dengan satu tangan , dan kakinya langsung melayangkan tendangan bertubi-tubi ke perut sipreman dan tendangan terakhir ia arahkan ke benda pusak sipreman. Dan tak lama sipreman langsung tersungkur tak berdaya.
Setelah melihat dua sipreman telah terkapar takbedaya ditanah , Naura melanjutkan untuk menghubungi orang kepercayaannya.
"Cepet datang kejalan XXX , suruh salah satu anak buah abang bawa mobil dan abang kesini pakai motor tanpa pakai lama , tut..." Ucap Naura tegas dan jelas ketika panggilan tersambung dan ia langsung mematikan sambungan telpon tanpa mendengar jawaban dari sipenerima telpon.
Naura mulai berjalan mendekat ke arah ketiga anak jalanan itu yang berjenis kelamin dua perempuan dan satu laki-laki , sepertinya dua anak prempuan ia ketakutan begitu melihat Naura mendekat sedangkan yang satu anak laki-laki , ia tampak biasa bahkan ia menampilkan senyumnya dan ia lah yang tadi berteriak memberitahu Naura , jika tidak ? , mungkin Naura sudah kena pukulan kayu.
"Jangan takut kakak gak akan berbuat jahat sama kalian " Ucap Naura sambil tersenyum manis.
"Kalian tinggal dimana ?'' tanya Naura lembut.
" Kami gak punya tempat tinggal kak , kami tinggal dijalanan" Jawab anak laki-laki.
"Kasian sekali mereka" batin Naura sendu.
"Kalian punya keluarga ?''Tanya Naura lagi sambil tangannya terulur untuk mengusap lembut kepala mereka secara bergantian.
Mereka bertiga serempak menggelengkan kepalanya pertanda mereka tidak punya keluarga.
" Kalian mau sekolah ?'' tanya Naura sambil tersenyum dan menatap mereka bergantian , dan kini mereka langsung mengangguk mantap serempak.
Kedua anak perempuan jalanan itu umurnya tidak beda jauh seperti Azzam dan Azim , sedangkan anak laki-laki sepertinya ia lebih tua selisih sekitar dua tahun.
"Kalian ikut kakak ya , nanti kalian bisa sekolah sama teman-teman yang lain dan nanti kalian bakal punya ibu dan bapa yang selalu merawat dan menjaga kalian" Papar Naura secara perlahan dan lagi-lagi mereka langsung mengangguk dan kali ini sambil menampilkan senyuman diwajahnya.
Berbarengan dengan itu orang yang ditelpon tadi oleh Naura sudah sampai dan langsung menghampiri Naura.
"Kenapa dek ?'' Tanya Angga orang kepercayaan Naura.
" Berisin mereka bang , terserah mau di apain " Tunjuk Naura pada dua preman yang terkapar ditanah.
"Dan bawa tiga anak ini ke ibu panti , mereka gak punya keluarga , ingat jangan sampe lecet !" Ucap Naura lagi sambil menunjuk ketiga anak tadi.
"Iya dek siap , tenang aja" Jawab Angga mengangkat kedua ibu jari tangannya.
"Dek nanti kalian ikut abang ini ya , tenang aja kalian gak usah takut , abang ini orang baik kok , nanti sore kalian ketemu kakak dipanti ya" pesan Naura pada ketiga anak tadi dan langsung dianggukan.
"Bang Naura cabut ya , udah telat ini" Pamit Naura seraya menaiki motornya dan langsung menjalankan motornya dengan kecepatan tinggi.
"Dek hati-hati" Teriak Angga namun Naura sudah melesat jauh sampi tak terlihat lagi.
Setelah menjalankan motornya dengan kecepatan tinggi , akhirnya Naura sampai juga dikawasan kampus dimana ia menimba ilmu saat ini.
Naura langsung memarkirakan motornya ditempat biasa , terlihat motor dan mobil milik teman-temannya sudah terparkir rapi , pertanda mereka sudah datang.
Dengan tergesa-gesa Naura berjalan masuk dikoridor kampus , namun ketika ia kan berbelok ke arah bangunan fakultas kedokteran tiba-tiba ia bertubrukan dengan seorang laki-laki .
"Aduhh , auws...." Ringis Naura sambil memegang keningnya yang terbentur dengan dada bidang laki-laki itu.
"Eh maaf" Ucap Naura sambil sedikit menjauhkan badannya .
Beruntung laki-laki yang ditubruk Naura langsung menahan badan Naura sehingga tidak jatuh kebelakang , namun jarak merak sangat dekat dan pandangannya bertemu sebelum akhirnya Naura menyadari dan langsung menjauhkan badannya.
"Sekali lagi , Maaf " Ucap Naura lalu ia permisi untuk menuju kelasnya.
"Ketemu lagi" gumam Naura pelan sambil mengingat kejadian kemarin dilampu merah.
"Lah bukannya dia mahasiswa baru yang diomongin Yumna " monolog Naura sambil terus berjalan.
"Sebenernya dia siapa sii ?'' tanya Naura kesal karana wajah laki-laki tersebut menutut Naura tidak asing dan mengingatkannya pada seseorang namun Naura bener-bener buntu tidak bisa mengingatnya.
" Ahhh tau lah pusing" ucap Naura lalu ia sedikit berlari untuk sampai kelasnya.
Setelah sampai didepan kelasnya , Naura bisa mendengar kalau suasana didalam begitu ramai .
"Mudah-mudahan dosennya gak ada" batin Naura berharap.
Dengan perlahan Naura masuk ke kelasnya tak lupa mengucapkan salah , Naura celingukan mencari sang dosen dan ternyata benar dosennya tidak ada.
"Dosennya kemana kak Al ?'' tanya Naura yang langsung duduk disamping Alya.
" Gak masuk , sakit katanya" Jawab Alya.
"Alhamdulillah , syukurlah" jawab Naura sambil menadahkan kedua tangannya.
"Eh ko orang sakit Alhamdulillah si Ra ?'' tanya Alya heran.
" Eh maksudnya Alhamdulillah karna gak masuk jadi Naura gak kena hukuman" jawab Naura sambil menampilkan barisan gigi putihnya. dan Alya hanya menggelengkan kepalanya.
😘
😘
😘
Jangan lupa tinggalkan jejak🤗🙏.
Terimakasih😁.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 254 Episodes
Comments
Arin
mungkin temen msa kcilmu di kota G Naura...
2022-02-13
0
Ako
ketemu lagi sama Azka??🤗🤗
2022-01-18
0
Siti Nurjanah
apa mahasiswa baru itu teman sekolahnya waktu TK atau SD waktu di kota G
2021-11-08
0