Setelah sholat dzuhur Naura langsung meninggalkan kampus kebetulan memang sudah tidak ada kelas .
"Kak Al , Kak Hanan , Naura duluan ya , ada urusan urgent !" Ucap Naura sambil menatap Alya dan Hanan bergantian.
"Lho mau kemana Ra ? , ga nungguin yang lain ?'' tanya Alya sambil menampilkan wajah memohon agar Naura tidak pergi.
" Maaf kak ga bisa , salam aja ya buat semuanya" Jawab Naura sambil tersenyum manis dan mengelus bahu Alya.
"Ya ko gitu '' Timpal Alya cemberut.
" Ya udah Al gapapa , memang Naura mungkin lagi ada urusan mendesak" Balas Hanan sambil menatap Alya dan Naura.
"Ya udah deh" jawab Alya akhirnya membiarkan Naura untuk pergi.
"Ya udah Naura pamit ya" Ucap Naura pada Alya dan Hanan.
" Hati-hati Ra" ucap Hanan Dan Alya bersamaan , dan Naura langsung mengangguk tersenyum.
Alya dan Hanan saling lirik dan tersenyum kikuk , suasana terasa menjadi canggung selepas kepergian Naura , ini alasannya Alya tidak mau ditinggal berdua dengan Hanan.
"Kita nunggu yang lain dikantin aja yuk Al ?'' Ajak Hanan lembut dan Alya hanya mengangguk.
Alya dan Hanan sepanjang jalan ke kantin mereka saling terdiam , tidak ada yang angkat suara dan memilih sibuk dengan pikirannya masing-masing , entah mereka sedang memikirkan apa ?.
Setelah sampai dikantin , Alya dan Hanan duduk saling berhadapan dimeja yang biasa mereka dan teman-temannya duduki , Alya lebih memilih menyibukan diri dengan ponselnya , sedangkan Hanan ia curi pandang secara diam-diam , ingin mengobrol namun terlalu malu dan rasanya terlalu canggung.
*****
Naura baru sampai di parkiran kawasan Caffe Zana , Sebenarnya Caffe Zana adalah milik Naura sendiri namun tidak ada yang tau siapa pemiliknya Naura begitu Pintar menutupi jati dirinya. Tiga tahun yang lalu...
#FlashBack On.
Waktu itu Naura baru pulang sekolah , tanpa di duga Naura melihat Angga dan Anggi yang sedang dibawa paksa oleh beberapa orang bertubuh besar.
Naura langsung menghampirinya dan bertanya secara baik-baik. Dan ternyata orang yang menyeret Angga dan Anggi adalah depkolektor.
Kedua orang tua Angga dan Anggi sudah meninggal dan mereka belum membayar hutangnya pada Depkoletor. Sebagai gantinya mereka ingin memperkerja paksakan Angga dan Anggi di Club malam tanpa diberi upah.
Naura langsung melunasi hutang almahrum kedua orang tua Angga dan Anggi memakai uang tabungannya.
Dan ternyata mereka sudah tidak bersekolah sejak orang tuanya meninggal ditambah mereka hanya tinggal berdua. Angga dan Anggi adalah saudara kembar yang waktu itu mereka baru berusia enam belas tahun , dan jika diteruskan sekolah mungkin mereka masih duduk di kelas sebelas SMA , untuk membiayai kebutuhan sehari-hari mereka mengamen dari rumah ke rumah.
Naura berniat setiap bulan akan memberi sejumlah uang untuk Angga dan Anggi , dan menyarankan mereka untuk meneruskan sekolahnya dengan mengambil paket C.
Awalnya Angga dan Anggi menolak secara keras dan justru mereka berjanji akan mengembalikan uang Naura yang dipakai untuk melunasi hutang alm.orang tuanya.
Tak tinggal diam dengan segala rayuan dan bujukan Naura kekeh ingin Angga dan Anggi sekolah kembali.
Akhirnya dengan berat hati Angga dan Anggi mau menerima tawaran Naura , asalkan ia ingin menjadi anak buah Naura.
Awalnnya Naura bingung namun setelah dipikir-pikir akhirnya ia setuju .
Dari sanalah awal mula berdiri Caffe Zana.
Flashback Off.
Naura memarkirkan motornya , banyak orang lain yang menatapny aneh , dengan penampilan seadanya ditambah selalu memakai topi dan masker untuk menutupi wajahnya.
" Dek" Sapa Anggi.
" Bang , gimana keadaan caffe ?'' Tanya Naura seraya masuk ke ruangnya.
"Aman dek " Jawab Anggi.
"Bang , dua orang yang tadi pagi dibawa bang Angga ke mana ?" Tanya Naura sambil mendudukan badannya dikursi meja kebesarannya.
" Ada , mereka masih diruangan bawah tanah" jawab Anggi sambil ikut mendudukan dirinya dibangku depan meja Naura.
"Sudah diselidiki mereka sebenarnya siapa ?'' tanya Naura lagi sambil membuka masker dan topinya.
" Sudah , dan mereka memang preman didaerah sana , mereka kerjaannya merampas paksa uang anak jalanan " Papar Anggi apa adanya.
" Coba abang beri pelajaran dan pengertian agar mereka mau berubah , Jika mereka bingung masalah kerjaan , ajakin mereka gabung kerja disini " Ucap Naura panjang lebar dan terkadang seperti itu lah cara untuk merekruk karyawan baru .
"Oke siap dek , perlu diberi hadiah dulu gak ?" jawab Anggi sekaligus bertanya sambil tersenyum.
"Serah lah, tapi kasian si tadi Naura udah hajar mereka habis-habisan " Ucap Naura sambil menatap lekat wajah Anggi.
"Biarin lah udah gatel ni tangan ingin main-main" timpal Anggi lagi sambil memohon.
"Jangan bang" Lirih Naura pelan namun matanya menyorot tajam.
"Iya iya ngga dek , cuman becanda doang" jawab Anggi sambil bergidik ngeri.
"Hmm" Dehem Naura sambil menyandarkan kepalanya dan mulai menutup kedua matanya.
"Lu kenapa dek ?'' tanya Anggi khawatir.
" Ngantuk" jawab Naura tanpa membuka kedua matanya.
" Ya udah sana tidur gih " titah Anggi karna memang di ruang Naura ada ruangan khusus untuk ia istirahat dan ada juga beberapa baju Naura yang tersimpan rapi dilemari.
Naura langsung membuka matanya dan berdiri dari duduknya , ia ingin mengistirahatkan badannya sebentar , namun ketika ia melewati Anggi tiba-tiba perutnya berbunyi minta diisi.
"Lu lapar dek ?'' tanya Anggi sambil menghalangi jalan Naura.
" Hehe iya bang " Cengenges Naura sambil memegang perutnya.
"Ya udh gue bikinin lu nasi goreng kaya biasa , lu istirahat dulu disini" Ujar Anggi sambil menatap Naura.
"Mmmm terharu deh memang abang Naura yang satu ini paling the best pokoknya" Puji Naura sambil tersenyum lebar.
" Baru nyadar lu dek" timpal Anggi percaya diri.
"Ish nyesel Naura puji-puji abang " balas Naura lagi dan Anggi langsung terkekeh.
"Udah gue cabut ya dek" pamit Anggi.
"Eh eh bentar bang" tahan Naura lalu ia mengambil dompet ditasnya dan menyodorkan uang berwarna pink muda lima lembar.
"Apaan ?" Tolak Anggi.
"Buat anak-anak dibawah tanah , beliin nasi padang " ucap Naura lagi.
"Siap " jawab Anggi sambil mengambil uang yang Naura sodorkan.
"Jangan lupa yang dua orang tadi sekalian kasih makan , beliin nasi padang" Ucap Naura sebelum Anggi melangkahkan kakinya .
"Aneh , kenapa sii lu dek jadi orang baik banget ?'' tanya Anggi .
" Udah bang sana ah , banyak nanya" Usir Naura.
Lalu Naura melangkahkan kakinya untuk mengistirahatkan dirinya diruang khusus yang biasa dipakai jika ia berada diCaffe.
Angga dan Anggi adalah orang kepercayaan Naura , namun Naura tidak menganggapnya sebagai anak buah melainkan sebagai kakak laki-laki baginya.
Dan Naura menolak dipanggil dengan embel-embel Queen atau bos atau apalah itu , ia lebih suka dipanggil dengan sebutan adek.
Jangan lupa tinggalkan jejak 🤗🙏
Terimakasih😁.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 254 Episodes
Comments
Eka
adduuuh kayanya naura bakal jadi pener kakek andi negeri,mantap nauraa
2023-03-08
1
Asiah
lanjut
2021-10-26
0
Nurazizah Djawampasih
lanjutkan lagiiii sampai 5 episode tiap harinya
2021-10-25
1