Bab 20 : Terbayang

Satu bulan telah berlalu, Maura masih terbayang dengan ciuman panasnya dengan Davin di dapurnya kala itu. Meskipun diantara mereka seperti tidak terjadi apa-apa setelah itu, dan tidak ada yang menyinggungnya namun Maura terkadang merona saat melihat Davin hingga saat ini. Di otaknya masih terngiang-ngiang kejadian waktu itu. Seperti sekarang ini, Ia senyum-senyum sendiri mengingat kejadian itu. Bagaimana dirinya tidak bisa menolak setiap sentuhan Davin. Ia sangat menikmatinya.

"Mom...mom..." panggil Cecilia menyadarkan Maura dari lamunannya. Tadi pagi Cecil meminta pada Davin agar mengantarnya ke rumah Cecilia. Hampir tiap hari Ia datang kesana bahkan menginap disana.

"Ya sayang...ada apa?" tanya Maura.

"Masakannya udah siap...ayo dimakan mom," ujar Cecilia menyerahkan piring mainannya pada Maura. Anak itu sedang bermain masak masakan setelah mereka makan siang. Sekarang rumah Maura penuh dengan mainan Cecil. Tiap kali datang kesana, Cecilia meminta Davin untuk membawakan mainannya ke rumah Maura.

"Wah...masakan Cecil enak. Anak mommy ternyata pandai memasak," ujar Maura pura-pura menikmatinya.

"Ini lagi mom," ucap Cecilia menyerahkan mangkuk mainannya.

"Yang ini juga enak...tapi sekarang Cecil tidur siang ya sayang, bermainnya nanti dilanjutkan lagi" ujar Maura mengangkat tubuh Cecilia dari tumpukan mainannya, membawanya kedalam pangkuannya. Cecilia mencari cari kancing baju Maura karena ingin tidur siang sambil m*ny*su. Tau keinginan Cecil, Maura mengangkat kaosnya lalu mengeluarkan satu bongkahan miliknya dan mengarahkannya ****** nya ke mulut kecil Cecilia. Anak itu langsung saja menghi*apnya. Entahlah, mungkin itu kesenangan baru bagi Cecilia, meskipun tidak ada yang keluar dari benda bulat itu. Maura bersenandung ria sembari menepuk-nepuk bokong Cecil agar anak itu bisa tidur dengan cepat.

"Daddy pulang..." ujar Davin yang datang tiba-tiba dan melihat Maura yang sedang meny*s*i Cecilia. Maura yang mendengar suara Davin langsung menutup dadanya dengan tangannya.

"Ya ampun...,kenapa malah duduk disini sih...." batin Maura kesal karena Davin duduk disampingnya.

"Kenapa menutupinya, bukankah aku sudah pernah melihatnya dan bahkan merasakannya," ujar Davin santai. Tidak taukah Ia jika sekarang wajah Maura sudah seperti kepiting rebus saja.

"Apa dia tidak bisa menyaring ucapannya," kesal Maura dalam hatinya.

"Apa Cecilia sudah tidur?" tanya Davin.

"Sudah om..baru saja.." jawan Maura tidak ingin menatap Davin.

"Apa om sudah makan siang?" tanya Maura menghilangkan rasa gugup dan canggungnya.

"Belum, tadi om langsung datang kesini saat jam makan siang," balas Davin. Ia sengaja tidak makan di luar karena memang ingin makan masakan Maura. Ia juga menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat hari ini karena tidak ingin kembali lagi ke kantornya dan istirahat di rumah Maura.

"Tunggu sebentar ya om, aku akan masak makan siang untuk om. Aku tidak tau kalau om akan datang, jadi Aku hanya memasak untuk kami saja. Aku antar Cecil ke kamar dulu," ucap Maura berdiri lalu melangkah menuju kamarnya. Kalau tau Davin pulang, Ia akan menambah porsi masakannya.

Setelah mengantar Cecilia ke kamarnya, Maura langsung menuju dapur untuk menyiapkan makan siang Davin.

"Om..kenapa datang kesini, makanannya belum siap. Tunggu di ruang tamu saja ya," ujar Maura saat melihat Davin datang ke dapur dan duduk di kursi meja makan.

Apa om tidak boleh duduk disini dan melihat mu memasak?" tanya Davin membuat Maura terpaku. Melihat? apa Davin tidak tau jika Maura akan semakin grogi dan salah tingkah saat Ia memperhatikannya memasak.

"Terserah om deh," balas Maura tidak tau apa lagi yang harus Ia katakan.

Beberapa menit kemudian masakan Maura sudah tersaji di meja makan. Ia membuat nasi goreng seafood untuk Davin.

"Silahkan dimakan om," ucap Maura.

"Kamu tidak mau mencobanya.." tawar Davin.

"Tidak om, Aku masih kenyang. Maura ke toko sebentar ya om, mau bantu Bella," balas Maura.

"Baiklah, terima kasih untuk nasi gorengnya," ujar Davin tersenyum, Maura kemudian mengangguk lalu pergi

Terpopuler

Comments

Meta Lia

Meta Lia

kirain mau nyusu lagi si Davin

2022-09-15

0

Zainab ddi

Zainab ddi

Maura sport jantung ya😅😅😅😅

2022-09-03

0

ariasa sinta

ariasa sinta

12417

2022-05-15

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Kembali
2 Bab 2 : Rumah Alice
3 Bab 3 : Mommy
4 Bab 4 : Serasa seperti ibu
5 Bab 5 : Hati bergetar
6 Bab 6 : Rumah Maura
7 Bab 7 : Mimpi
8 Bab 8 : Menggoda
9 Bab 9 : Jangan dekat-dekat
10 Bab 10 : Cecil mau susu
11 Bab 11 : Mengantar Alice
12 Bab 12 : Tidak ada penolakan
13 Bab 13 : Pulang lebih cepat
14 Bab 14 : Alasan
15 Bab 15 : Daddy pulang
16 Bab 16 : Gagal bertiga
17 Bab 17 : Taman hiburan
18 Bab 18 : Menghubungi Alice
19 Bab 19 : Suara petir
20 Bab 20 : Terbayang
21 Bab 22 : Kejutan
22 Bab 21 : Ponsel berbunyi
23 Bab 22 : Kedatang Alice tiba-tiba
24 Bab 23 : Suka Sama Kamu
25 Bab 24 : Jadian
26 Bab 25 : Jalan-jalan
27 Bab 26 : Hanya ada kamu seorang
28 Bab 27 : Membangunkan Maura
29 Bab 28 : Makin besar
30 Bab 29 : Serasa punya istri
31 Bab 30 : Masa lalu
32 Bab 31 : Dasar tukang cemberut
33 Bab 32 : Menagih janji
34 Bab 33 : Beautiful and sexy
35 Bab 34 : Hadiah
36 Bab 35 : Kamar Davin
37 Bab 36 : Setuju
38 Bab 37 : Wedding day
39 Bab 38 : Mengganggu
40 Bab 39 : Nikmat bukan
41 Bab 40 : Membuat adik
42 Bab 41: Tanda merah
43 Bab 42 : Pregnant
44 Bab 43 : Manja
45 Bab 44 : Ingin memakanmu
46 Bab 45 : Kamu mengintip ya?
47 Bab 46 : Khawatir
48 Bab 47 : Rumah sakit
49 Bab 48 : Menidurkan Devan
50 Bab 49 : End
51 Bab 50 : Extra part 1
52 Bab 51 : Extra part 2
53 Bab 52 : Extra part 3
54 Pengumuman
55 New Novel
56 Bab 54: Extra part 4
57 Bab 56: Extra part 5
Episodes

Updated 57 Episodes

1
Bab 1 : Kembali
2
Bab 2 : Rumah Alice
3
Bab 3 : Mommy
4
Bab 4 : Serasa seperti ibu
5
Bab 5 : Hati bergetar
6
Bab 6 : Rumah Maura
7
Bab 7 : Mimpi
8
Bab 8 : Menggoda
9
Bab 9 : Jangan dekat-dekat
10
Bab 10 : Cecil mau susu
11
Bab 11 : Mengantar Alice
12
Bab 12 : Tidak ada penolakan
13
Bab 13 : Pulang lebih cepat
14
Bab 14 : Alasan
15
Bab 15 : Daddy pulang
16
Bab 16 : Gagal bertiga
17
Bab 17 : Taman hiburan
18
Bab 18 : Menghubungi Alice
19
Bab 19 : Suara petir
20
Bab 20 : Terbayang
21
Bab 22 : Kejutan
22
Bab 21 : Ponsel berbunyi
23
Bab 22 : Kedatang Alice tiba-tiba
24
Bab 23 : Suka Sama Kamu
25
Bab 24 : Jadian
26
Bab 25 : Jalan-jalan
27
Bab 26 : Hanya ada kamu seorang
28
Bab 27 : Membangunkan Maura
29
Bab 28 : Makin besar
30
Bab 29 : Serasa punya istri
31
Bab 30 : Masa lalu
32
Bab 31 : Dasar tukang cemberut
33
Bab 32 : Menagih janji
34
Bab 33 : Beautiful and sexy
35
Bab 34 : Hadiah
36
Bab 35 : Kamar Davin
37
Bab 36 : Setuju
38
Bab 37 : Wedding day
39
Bab 38 : Mengganggu
40
Bab 39 : Nikmat bukan
41
Bab 40 : Membuat adik
42
Bab 41: Tanda merah
43
Bab 42 : Pregnant
44
Bab 43 : Manja
45
Bab 44 : Ingin memakanmu
46
Bab 45 : Kamu mengintip ya?
47
Bab 46 : Khawatir
48
Bab 47 : Rumah sakit
49
Bab 48 : Menidurkan Devan
50
Bab 49 : End
51
Bab 50 : Extra part 1
52
Bab 51 : Extra part 2
53
Bab 52 : Extra part 3
54
Pengumuman
55
New Novel
56
Bab 54: Extra part 4
57
Bab 56: Extra part 5

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!