Tengah malam Maura terbangun karena merasa haus, ini menjadi kebiasaannya saat tidur malam. Ia melihat gelas kosong di atas nakas yang ada disampingnya. Maura melirik Alice yang tidur pulas disampingnya. Niat hati ingin membangunkan Alice untuk menemaninya ke dapur karena takut namun wanita itu kalau sudah tidur pasti sangat susah untuk dibangunkan. Akhirnya Maura memberanikan dirinya ke dapur sendirian. Saat berjalan melewati kamar Cecilia, Maura seperti mendengar suara tangisan dari dalam kamar Cecilia. Samar-samar Ia juga mendengar suara dari seseorang laki-laki.
"Apa Cecil yang menangis?" batin Maura
"Ceklek" Maura membuka pintu dan melihat Davin yang sedang membujuk Cecilia yang menangis sesenggukan di gendongan nya hingga tidak mendengar suara pintu yang terbuka.
"Om kenapa Cecil menangis..?" tanya Maura menghampiri Davin. Refleks Davin menoleh ke arah suara dan terperanjat melihat Maura yang ada disana. Maura tidak sadar jika Ia sekarang hanya mengenakan gaun tidur tanpa mengenakan kimono nya.
"Astaga, matanya kenapa bisa sampai bengkak begini. Berapa lama Cecil menangis?" tanya Maura khawatir mengambil alih Cecilia dari Davin.
"Sayang..kenapa menangis hm.., lihat matamu sampai bengkak begini" ujar Maura lembut mengusap punggung Cecilia naik turun.
"Dia terbangun karena tidak melihat mu disampingnya. Dia merengek ingin menemui mu, tapi Aku takut mengganggu karena membangunkan mu" ujar Davin.
"Ya ampun..om gimana sih. Harusnya om tidak perlu segan untuk membangunkan ku. Apalagi untuk Cecilia. Lihat, matanya sudah bengkak karena terlalu lama menangis" omel Maura dengan suara yang sedikit lebih tinggi. Menyadari perkataannya Maura langsung minta maaf. Ia merutuki kebodohannya karena asal bicara.
"Maaf om, Aku tidak bermaksud untuk__"
"Tidak apa-apa, Aku tau kamu khawatir dengan Cecil. Terimakasih untuk perhatian mu padanya" ucap Davin memotong perkataan Maura. Dalam hatinya Ia tersenyum melihat Maura yang mengomelinya. Entahlah, satu hari ini Maura selalu membuat hatinya bergetar.
"Oh ya, kenapa kamu bisa tau Cecil menangis?" tanya Davin.
"Tadi Aku terbangun karena haus dan ingin mengambil air putih dari dapur. Saat melewati kamar Cecil, Aku seperti mendengar suara tangisan. Makanya Aku masuk untuk mengeceknya" terang Maura sambil menepuk-nepuk pelan bokong Cecilia yang sudah berhenti menangis. Anak itu memang ingin bersama Maura, buktinya setelah digendong Maura anak kecil itu langsung diam.
"Tunggu sebentar om akan ambilkan minum untukmu, kamu pasti sedang kehausan sekarang" ujar Davin berjalan menuju nakas di dekat tempat tidur Cecilia.
"Eh..tidak usah repot-repot om, biar Maura saja yang mengambilnya" ujar Maura mencegah Davin.
"Justru om yang selalu merepotkan mu, ini ambillah..tidak perlu sungkan" ucap Davin memberikan gelas yang berisi air putih pada Maura.
"Thanks om" ucap Maura lalu meneguk habis air putihnya. Ia kemudian menaruh gelas yang ada ditangannya ke atas nakas.
"Om tidur saja, besok om pasti ke kantor kan?. Aku akan menemani Cecil tidur disini" ujar Maura.
"Baiklah..panggil om kalau terjadi sesuatu" ujar Davin.
"Daddy tidur dulu ya sayang..ingat, jangan merepotkan kak Maura. Good night princess" ujar Davin mengelus puncak kepala Cecil lalu pergi.
Di dalam kamarnya Davin tak kunjung tidur karena selalu terbayang dengan Maura yang tiba-tiba masuk ke kamar Cecil dengan gaun tidur berbahan satin yang terlihat sexy di mata Davin. Menampilkan kulit putih mulus Maura. Gaun itu sangat pas ditubuhnya. Davin berusaha menahan sesuatu didalam dirinya saat melihat Maura sahabat putrinya. Davin bangkit dari ranjang dan melangkahkan kakinya menuju kamar Cecilia.
Setibanya disana, Ia melihat Maura dan Cecilia sudah tertidur pulas. Davin melangkah dengan hati-hati dan berdiri di tepi ranjang. Davin menyelimuti Maura dan Cecil hingga sebatas dada. Davin menatap lama wajah Maura. Ini kali pertama jantungnya bergetar hebat saat bertemu dengan wanita dan ingin memilikinya seutuhnya. Dan wanita itu adalah Maura.
"Cantik..." gumamnya pelan. Ia kagum melihat kecantikan yang dimiliki oleh Maura. Tanpa sadar Davin mendekatkan wajahnya di depan wajah Maura dan mengecup kening Maura.
"Good night" ucapnya lalu tersenyum. Davin kemudian kembali ke kamarnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
Pa Muhsid
tua tua keladi si om nih😜
2024-11-18
0
Sleepyhead
Mature is on fire 🤪
2024-12-30
0
yumna
wah dad dah nyuri ciuman aja🤣🤣🤣🤣
2025-01-17
1