Bab 4 : Serasa seperti ibu

Karena sudah malam, Maura izin dengan Alice untuk pulang. Ia tidak ingin pulang terlalu larut karena besok Ia harus membuka toko bunganya dan tidak ingin bangun terlambat.

"Alice, sepertinya Aku harus pulang. Aku takut pulang sendirian jika terlalu malam," ujar Maura dengan Cecilia yang tertidur di pangkuannya.

"Cepat banget sih, Kita tidur disini saja ya," pinta Alice.

"Lain kali saja ya, Aku takut pegawai ku datang lebih awal dan Aku tidak ada disana. Lagi pula Aku tidak bawa pakaian ganti ku," pungkas Maura.

"Oh..ayolah, kita tidur disini. Aku masih rindu dengan mu. Kamu bisa pakai bajuku. Aku janji besok akan mengantar mu pagi-pagi sekali," ucap Alice membujuk Maura.

"Tapi Aku___".

"Ku mohon" pinta Alice dengan mata puppy eyes nya.

"Huh..baiklah. Tapi besok Aku harus pulang cepat," ucap Maura menghela nafas. Sulit sekali menolak permintaan sahabatnya itu.

"Kamar Cecil dimana? Aku ingin menidurkannya disana saja. Kalau seperti ini badannya akan sakit," ucap Maura.

"Biar Aku saja yang mengantarnya. Maaf merepotkan mu," pungkas Alice.

"Tidak usah...biar aku saja," balas Maura.

"Baiklah kalau begitu. Kamarnya ada di lantai 2," ujar Alice. Maura lalu menaiki tangga menuju kamar Cecilia. Sebenarnya Ia ingin naik lift, hanya saja Ia segan karena terkesan seperti pemilik rumah saja. Apalagi Ia baru datang.

Setelah sampai di lantai 2, Maura bingung masuk ke kamar yang mana. Ia lupa bertanya pada Alice ciri-ciri kamar Cecilia karena di depannya ada beberapa kamar. Akhirnya Maura mencoba menebak kamar Alice.

"Ceklek," Maura membuka pintu dengan hati-hati lalu masuk kedalam dan menutup kembali pintunya.

"Akh....ma..af...maafkan Maura om. Maura tidak sengaja masuk. Aku kira ini kamar Cecilia," ujar Maura terbata refleks menutup kedua matanya, tangannya tetap menggendong Cecilia. Bagaimana tidak terkejut, Maura melihat Davin yang baru saja keluar dari kamar mandi hanya mengenakan handuk yang dililitkan di pinggangnya. Wajah Maura memerah bak kepiting rebus saja saat melihat tubuh berotot Davin. Di usianya yang ke 40 tubuhnya tetap kekar.

Sama seperti Maura, Davin juga terkejut melihat Maura yang tiba-tiba masuk ke kamarnya. Melihat Maura yang menutup matanya, Davin segera memakai atasannya.

"Buka mata mu Maura. Om sudah pakai baju" ucap Davin. Sebenarnya Ia sedikit gugup dengan situasi sekarang. Hanya saja Ia mencoba tenang seperti tidak terjadi apa-apa. Akhirnya Maura membuka matanya dengan pelan-pelan dan benar saja, Davin sudah memakai atasannya.

"Maaf om, Maura salah masuk kamar. Saya mau mengantarkan Cecil ke kamarnya, tapi tidak tahu kamarnya yang mana. Maura asal tebak saja" ujar Maura.

"Tidak apa-apa. Kamar Cecilia ada disamping kamar om. Antar kesana saja. Terima kasih karena sudah menemaninya sejak tadi," ucap Davin.

"Iya om. Kalau begitu Maura antar Cecil ke kamarnya dulu ya," pungkas Maura lalu pergi menuju kamar Cecil.

Maura masuk kedalam kamar Cecil yang bernuansa pink. Dengan pelan-pelan, Ia menidurkan Cecilia di atas kasur empuknya. Anak itu sedikit menggeliat membuat Maura mengelus-elus rambutnya agar kembali tertidur.

"Selamat tidur princess mommy," ujar Maura mengecup kepala Cecilia. Seketika Ia tersadar dengan apa yang diucapkannya. Bagaimana bisa Ia mengucapkan kata itu begitu saja. Serasa Ia adalah ibu kandung Cecilia. Ia lalu tersenyum membayangkan dirinya menjadi seorang ibu. Entah kenapa Ia merasa bahagia saat ini, hanya karena anak kecil disampingnya.

Maura kembali ke ruang tengah namun Alice sudah tidak ada disana.

"Bik, Alice dimana?" tanya Maura kepada pelayan.

"Nona Alice sudah kembali ke kamarnya barusan Nona" jawab pelayan.

"Terima kasih bik, kalau begitu saya temui Alice dulu," ujar Maura kemudian pergi menuju kamar Alice.

Terpopuler

Comments

Elisanoor

Elisanoor

seumuran suamiku, masih muda lah 40 mah,masih bugar sehat berotot fashionable 🤣🤣

2024-02-12

0

yuristian

yuristian

kalau lihat cerita seperti ini ingat ibunya teman keponakan
kalau nyuapin anak sama anak tiri beda banget padahal 1 piring
kalau anak kandung di suapi sama di beri lauk sedang kan anak tiri hanya di beri nasi sama kuah sayur saja
kalau kita tanya gitu kenapa di bedakan jawabnya anaknya nggak suka lauk sukanya kayak gini. Miris aku ngelihatnya

2023-01-28

0

Atoen Bumz Bums

Atoen Bumz Bums

muda betol bpk alice

2022-09-12

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Kembali
2 Bab 2 : Rumah Alice
3 Bab 3 : Mommy
4 Bab 4 : Serasa seperti ibu
5 Bab 5 : Hati bergetar
6 Bab 6 : Rumah Maura
7 Bab 7 : Mimpi
8 Bab 8 : Menggoda
9 Bab 9 : Jangan dekat-dekat
10 Bab 10 : Cecil mau susu
11 Bab 11 : Mengantar Alice
12 Bab 12 : Tidak ada penolakan
13 Bab 13 : Pulang lebih cepat
14 Bab 14 : Alasan
15 Bab 15 : Daddy pulang
16 Bab 16 : Gagal bertiga
17 Bab 17 : Taman hiburan
18 Bab 18 : Menghubungi Alice
19 Bab 19 : Suara petir
20 Bab 20 : Terbayang
21 Bab 22 : Kejutan
22 Bab 21 : Ponsel berbunyi
23 Bab 22 : Kedatang Alice tiba-tiba
24 Bab 23 : Suka Sama Kamu
25 Bab 24 : Jadian
26 Bab 25 : Jalan-jalan
27 Bab 26 : Hanya ada kamu seorang
28 Bab 27 : Membangunkan Maura
29 Bab 28 : Makin besar
30 Bab 29 : Serasa punya istri
31 Bab 30 : Masa lalu
32 Bab 31 : Dasar tukang cemberut
33 Bab 32 : Menagih janji
34 Bab 33 : Beautiful and sexy
35 Bab 34 : Hadiah
36 Bab 35 : Kamar Davin
37 Bab 36 : Setuju
38 Bab 37 : Wedding day
39 Bab 38 : Mengganggu
40 Bab 39 : Nikmat bukan
41 Bab 40 : Membuat adik
42 Bab 41: Tanda merah
43 Bab 42 : Pregnant
44 Bab 43 : Manja
45 Bab 44 : Ingin memakanmu
46 Bab 45 : Kamu mengintip ya?
47 Bab 46 : Khawatir
48 Bab 47 : Rumah sakit
49 Bab 48 : Menidurkan Devan
50 Bab 49 : End
51 Bab 50 : Extra part 1
52 Bab 51 : Extra part 2
53 Bab 52 : Extra part 3
54 Pengumuman
55 New Novel
56 Bab 54: Extra part 4
57 Bab 56: Extra part 5
Episodes

Updated 57 Episodes

1
Bab 1 : Kembali
2
Bab 2 : Rumah Alice
3
Bab 3 : Mommy
4
Bab 4 : Serasa seperti ibu
5
Bab 5 : Hati bergetar
6
Bab 6 : Rumah Maura
7
Bab 7 : Mimpi
8
Bab 8 : Menggoda
9
Bab 9 : Jangan dekat-dekat
10
Bab 10 : Cecil mau susu
11
Bab 11 : Mengantar Alice
12
Bab 12 : Tidak ada penolakan
13
Bab 13 : Pulang lebih cepat
14
Bab 14 : Alasan
15
Bab 15 : Daddy pulang
16
Bab 16 : Gagal bertiga
17
Bab 17 : Taman hiburan
18
Bab 18 : Menghubungi Alice
19
Bab 19 : Suara petir
20
Bab 20 : Terbayang
21
Bab 22 : Kejutan
22
Bab 21 : Ponsel berbunyi
23
Bab 22 : Kedatang Alice tiba-tiba
24
Bab 23 : Suka Sama Kamu
25
Bab 24 : Jadian
26
Bab 25 : Jalan-jalan
27
Bab 26 : Hanya ada kamu seorang
28
Bab 27 : Membangunkan Maura
29
Bab 28 : Makin besar
30
Bab 29 : Serasa punya istri
31
Bab 30 : Masa lalu
32
Bab 31 : Dasar tukang cemberut
33
Bab 32 : Menagih janji
34
Bab 33 : Beautiful and sexy
35
Bab 34 : Hadiah
36
Bab 35 : Kamar Davin
37
Bab 36 : Setuju
38
Bab 37 : Wedding day
39
Bab 38 : Mengganggu
40
Bab 39 : Nikmat bukan
41
Bab 40 : Membuat adik
42
Bab 41: Tanda merah
43
Bab 42 : Pregnant
44
Bab 43 : Manja
45
Bab 44 : Ingin memakanmu
46
Bab 45 : Kamu mengintip ya?
47
Bab 46 : Khawatir
48
Bab 47 : Rumah sakit
49
Bab 48 : Menidurkan Devan
50
Bab 49 : End
51
Bab 50 : Extra part 1
52
Bab 51 : Extra part 2
53
Bab 52 : Extra part 3
54
Pengumuman
55
New Novel
56
Bab 54: Extra part 4
57
Bab 56: Extra part 5

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!