Bab 20 : Talak si Maya!

Devan mencari keberadaan Sena di ruangannya namun Sena tidak ada di sana. Devan segera menuju ruangan Bram untuk menanyakan Sena karena sudah 2 hari ini Sena tidak datang ke kantor dan pulang ke rumahnya.

"Pak Devan?"

"Pak Bram, di mana Senarita?"

Bram terdiam sejenak lalu memberanikan diri untuk bertanya. "Untuk apa menanyakan Sena?"

"Cepat katakan di mana Sena!"

Bram mengambil surat pengunduran diri atas nama Sena, Devan sangat terkejut ketika membaca surat tersebut.

"Kenapa mendadak sekali?" tanya Devan.

"Suaminya mengajak pindah ke kota sebelah."

Devan langsung berlari meninggalkan ruangan Bram, dia sangat kesal kenapa Sena tidak berpamitan dengannya. Devan menuju ke mobilnya dan akan menemui Regan. Pantas saja nomor Sena sudah tidak aktif, ini semua pasti ulah Regan. Sesampainya di kampus kebetulan Regan baru saja akan masuk gedung, Devan menghampirinya.

"Di mana Sena?" tanya Devan.

Regan terhenti dari langkahnya. "Kau sangat tidak tahu malu menanyakan istri orang lain."

"Kau yang sudah membuangnya."

Regan menatap tajam pada Devan. "Tolong jauhi istriku!"

Regan langsung masuk ke gedung meninggalkan Devan yang menatapnya jengah, Regan setelah ini akan ke kota sebelah untuk menemui Sena namun sebelumnya dia akan mampir ke Maya dulu. Begitulah mempunyai dua istri, mereka sama-sama egois dan ingin sama-sama mendapatkan cinta dari Regan.

Sesampainya di tempat kost Sena, Regan memandang Sena yang termenung sendirian. Sena tidak mau makan dan tidak mau minum membuat Regan merasa kesal sendiri.

"Sena, maumu apa? Aku sudah menerimamu apa adanya?"

"Talak si Maya!"

Regan sangat terkejut dengan penuturan tak masuk akal dari Sena. "Maya sedang hamil anakku, aku tidak bisa mentalaknya begitu saja."

"Yasudah, kita bercerai saja. Aku tidak ingin berbagi cinta dengan wanita lain bahkan kau mengatakan cinta padaku berulang kali pun kau tetap suami yang tidak bisa aku gapai. Cintamu sudah terbagi apalagi akan ada bayi diantara kalian."

Regan mengusap wajahnya kasar, dia berusaha untuk menetralkan amarahnya. Dia berpikir sejenak lalu mengeluarkan surat perjanjian mereka berdua. Di sana sudah tertulis jelas pasal-pasal yang mereka sepakati namun mereka semua mengkhianatinya.

"Harusnya aku yang merasa sangat kecewa, kau membuat surat perjanjian ini namun malah tidur dengan pria lain. Aku sudah tidak akan marah karena marah pun tidak akan mengembalikan keadaan."

Sena merasakan kesal dengan ucapan Regan. Tidur dengan orang lain? Rasanya harga diri Sena jatuh begitu dalam.

"Aku tidak mempunyai darah perawan karena aku sempat jatuh dari sepeda saat remaja."

"Halah, alasan! Kau ditiduri Devan 'kan?"

Plaaaak...

Sena menampar Regan begitu kuat, Regan pun hanya tersenyum kecil mendapat tamparan itu.

"Aku akan mentalak Maya supaya kau puas! Namun apa kau bisa mengembalikan perawanmu?"

Sena tercengang dengan ucapan Regan. Regan pun segera menggendong Sena yang belum bisa berjalan, Sena memberontak untuk di turunkan namun Regan tak menggubrisnya. Regan akan membawa Sena ke tempat Maya namun saat pria itu menggendong Sena merasakan basah dan lengket saat menyentuh rok sang istri.

Regan terhenti sejenak, ia mendudukkan Sena di kursi depan kost.

"Darah?" ucap Regan sambil melihat telapak tangannya.

Sena sangat terkejut. "Aku menstruasi?"

Regan memandang Sena yang juga kebingungan. "Kau hamil?"

Sena menggelengkan kepalanya. "Tidak mungkin. Memangnya aku bergaul dengan siapa?"

Regan dengan cepat membawa Sena ke klinik terdekat. Sena masih bingung, kenapa dia menstruasi namun tidak sadar. Sesampainya di klinik, Sena segera di periksa dan memang benar menstruasi biasa. Regan sangat senang sekali, Sena tidak hamil apalagi hamil anak pria lain.

"Bahkan Tuhan masih berpihak padaku. Dia tidak biarkan kau hamil anak pria lain. Dengar, Sena! Kau tetap milikku dan perceraian tidak akan terjadi," ucap Regan.

Regan lalu berkonsultasi dengan dokter mengenai rahim Sena. Sena sedari tadi hanya diam tak tertarik dengan percakapan mereka.

"Sena, kau siap melakukan operasi pengangkatan kistamu?" tanya Regan membuyarkan lamunan Sena.

"Operasi?"

Regan mengangguk.

"Kak Re, aku ingin pulang." Sena berusaha untuk berdiri walau kakinya sangat pincang.

Regan mengikutinya dan menatap heran Sena. Regan membantu Sena berjalan dan membawanya masuk ke mobil. Sena di dalam mobil hanya diam saja, pikirannya sangat kacau. Dia harus memikirkan rencana untuk menggugat cerai Regan secepatnya.

"Aku tidak ingin memaksamu untuk operasi secepat mungkin, jika kau sudah siap, bilang ya!"

"Hem."

Regan mengusap rambut Sena, Sena hanya diam saja. Tujuan Regan tetap di kontrakan Maya, ia akan mengantalak Maya demi Sena.  Namun bukanlah Sena jika tidak tega dengan orang lain, Sena juga perempuan yang akan merasakan rasa sakit jika ditinggalkan saat sedang hamil apalagi itu adalah anak Regan. 

"Kenapa mudah sekali untuk mentalak Maya yang sedang hamil?"

"Yang terpenting kau bisa senang dan tidak meminta bercerai."

"Sudahlah, jangan talak Maya! Tadi ucapanku mengawur karena kesal saja. Aku akan menerima Maya namun kau jangan mentalaknya. Aku tidak mau dicap sebagai perempuan jahat."

Regan melirik sekilas Sena. "Nanti kau marah lagi?"

Sena menggelengkan kepalanya, sebenarnya Regan sangat ragu dengan ucapan Sena namun yang jelas ia senang saat Sena berusaha menerima kenyataan ini.

Aku akan bermain cantik untuk menggugat cerai. Jangan terburu-buru! Semua akan berjalan dengan semestinya jika aku sedikit bersabar. Batin Sena.

Regan kembali ke tempat kost, sebelumnya dia membelanjakan Sena jamu dan pembalut. Cukup senang sekali saat mengetahui Sena menstruasi namun tak dapat dipungkiri lagi Regan begitu sakit hati karena tak mendapat perawan Sena.

***

"Sena, aku harus kembali ke kampus. Jam 1 aku harus mengajar."

"Baiklah. Hati-hati." Sena mencium pipi Regan membuat Regan begitu senang.

Setelah Regan keluar dari kamar kostnya, Sena mengelap bibirnya yang sempat mencium Regan. Dia menghela nafas panjang sambil menatap langit-langit kamarnya. Andai saja kakinya tidak terluka, ia pasti bisa pergi dari tempat itu.

1 jam...

2 jam...

3 jam...

Terdengar suara pintu diketuk, Sena dengan cepat membukanya, betapa terkejutnya saat dia melihat Devan ada di sana. Devan memeluk Sena dengan erat, Sena pun berusaha melepaskan pelukannya.

"Maaf, Pak Devan kenapa datang kemari? Pak Devan tahu darimana?"

"Itu semua tidak penting." Devan melihat kaki Sena yang bengkak. "Ada apa dengan kakimu?"

Sena menggelengkan kepalanya, ia mengajak Devan duduk di depan kost. Kini Sena lebih agak canggung dengan Devan, posisinya sekarang ia masih bersuami. Sena merasa tidak pantas jika dikhawatirkan oleh pria lain.

"Kau benar mengundurkan diri dari perusahaan?" tanya Devan.

"Eh, kata siapa?"

Devan menunjukan surat pengunduran diri Sena, Sena pun sangat geram, ini pasti ulah Regan yang seenak jidat.

"Pak Devan, kenapa kau tiba-tiba menjadi dekat denganku? Kau adalah atasanku dan aku hanya pegawai biasa. Rasanya lucu sekali."

"Aku hanya ingin kau lepas dari Regan. Aku sudah tahu semuanya tentangmu bahkan tentang rumah tanggamu yang sudah tidak sehat."

"Semua ini tidak ada hubungannya dengan Pak Devan. Aku bisa menyelesaikannya sendiri."

Devan menatap lekat mata Sena yang penuh dengan beban. "Aku akan membantumu untuk menggugat cerainya dan setelah itu menikahlah denganku!"

Terpopuler

Comments

Juan Sastra

Juan Sastra

bukannya keprawanan tidak harus berdarah..
regan bego ggak bisa membedakan perawan atau tidak.
walau tidak berdarah jika sulit di masuki atau terasa sempit ggak ada jalannya artinya tetap perawan karena tetap memiliki selaput..
jika tak perawan walau terasa sempit namun tetaplah ada celah selaputnya udah terlepas.
dan selaput keperawanan pun ada dua macam ada yg tipis dan tebal..jika selaputnya tipis makanya tidak menampakkan darah ,, apa lagi pernah jatuh dengan posisi itu.
selaput akan pecah bilah di tusuk ke dalam oleh suatu benda bisa juga jari tangan.namun sakitnya tetap terasa.

2022-05-05

1

Kod Driyah

Kod Driyah

sena ikuti sj saran p devan drpd sm regan

2022-05-03

0

guntur 1609

guntur 1609

terima saja devan nya sena

2022-04-16

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Menyaksikan perselingkuhannya.
2 Bab 2: Hati yang kau lukai
3 Bab 3 : Regan, pria jahat
4 Bab 4 : Pergi
5 Bab 5 : Untuk apa?
6 Bab 6 : Gosip
7 Bab 7 : Warna janda
8 Bab 8 : Tak terduga
9 Bab 9 : Surat perjanjian
10 Bab 10 : Lift
11 Bab 11 : Anniversary
12 Bab 12 : Villa
13 Bab 13 : Rahasia
14 Bab 14 : Tinggal bersama
15 Bab 15 : Itu masih sakit?
16 Bab 16 : Kunci
17 Bab 17 : Pergi
18 Bab 18 : Mencari Sena
19 Bab 19 : Kost
20 Bab 20 : Talak si Maya!
21 Bab 21 : Main cantik
22 Bab 22 : Janji
23 Bab 23 : Manis
24 Bab 24 : Bertemu
25 Bab 25 : Bapak
26 Bab 26 : Janda muda
27 Bab 27 : Janda muda 2
28 Bab 28 : Menyesal
29 Bab 29 : Tamparan
30 Bab 30 : Menjenguk
31 Bab 31 : Menguntit
32 Bab 32 : Oma, Opa
33 Bab 33 : Tidak bisa
34 Bab 34 : Pingsan
35 Bab 35 : Dari siapa?
36 Bab 36 : Merasa sendiri
37 Bab 37 : Menjauh
38 Bab 38 : Jatuh
39 Bab 39 : Pilu
40 Bab 40 : Menguatkan diri
41 Bab 41 : Maya
42 Bab 42 : Bram & Intan
43 Bab 43 : Memohon
44 Bab 44 : Atap
45 Bab 45 : Kesal
46 Bab 46 : Membujuk
47 Bab 47 : Kejelasan?
48 Bab 48 : Duda of bucin
49 Bab 49 : Ditangkap
50 Bab 50 : Taman hiburan
51 Bab 51 : Taman hiburan
52 Bab 52 : Keterpurukan
53 Bab 53 : Menyesal
54 Bab 54 : Restu
55 Bab 55 : Salah paham
56 Bab 56 : Mental
57 Bab 57 : Restu
58 Bab 58 : Devan & Regan
59 Bab 59 : Devan & Regan 2
60 Bab 60 : Devan & Regan 3
61 Bab 61 : Uang
62 Bab 62 : Adopsi
63 Bab 63 : Mencoba ikhlas
64 Bab 64 : Kiss
65 Bab 65 : Aku mandul!
66 Bab 66 : Regan
67 Bab 67 : Undangan
68 Bab 68 : Pentas
69 Bab 69 : Lecet
70 Bab 70 : Mengembalikan
71 Bab 71 : Bunga tidur
72 Bab 72 : Married again
73 Bab 73 : Pengantin baru
74 Bab 74 : Berpamitan
75 Pengumuman
76 Bab 75 : Jangan pergi, Pak!
77 Bab 76 : Romantis
78 Bab 77 : Flek
79 Bab 78 : Flek 2
80 Bab 79 : Naughty Kiss
81 Bab 80 : Season 1 selesai
82 Bab 81 : SEASON 2
83 Bab 82 : Adopsi
84 Bab 83 : Bingung
85 Bab 84 : Tak mengapa
86 Bab 85 : Devan tak terkalahkan
87 Bab 86 : Regan datang
88 Bab 87 : Kejutan
89 Bab 88 : Keberanian
90 Bab 89 : Serafina
91 Bab 90 : Duda tua
92 Bab 91 : Bramasta
93 Bab 92 : Hamil?
94 Bab 93 : Bersyukur
95 Bab 94 : Tak mungkin
96 Bab 95 : Tragedi
97 Bab 96 : Maafkan Kia, Papa!
98 Bab 97 : Pesta dan menunggu Kia
99 Bab 98 : Membuka kado
100 Bab 99 : Regan
101 Bab 100 : Tak terima
102 Bab 101 : Kenapa selalu salahku?
103 Bab 102 : Sebenarnya
104 Bab 103 : Sena
105 Bab 104 : Posesifnya Devan
106 Bab 105 : Benarkah?
107 Bab 106 : Bahagia
108 Bab 107 : Tamat
109 Boncap : Nikahan mantan suami
110 Promo novel baru
111 Promosi novel
112 Novel baru
Episodes

Updated 112 Episodes

1
Bab 1 : Menyaksikan perselingkuhannya.
2
Bab 2: Hati yang kau lukai
3
Bab 3 : Regan, pria jahat
4
Bab 4 : Pergi
5
Bab 5 : Untuk apa?
6
Bab 6 : Gosip
7
Bab 7 : Warna janda
8
Bab 8 : Tak terduga
9
Bab 9 : Surat perjanjian
10
Bab 10 : Lift
11
Bab 11 : Anniversary
12
Bab 12 : Villa
13
Bab 13 : Rahasia
14
Bab 14 : Tinggal bersama
15
Bab 15 : Itu masih sakit?
16
Bab 16 : Kunci
17
Bab 17 : Pergi
18
Bab 18 : Mencari Sena
19
Bab 19 : Kost
20
Bab 20 : Talak si Maya!
21
Bab 21 : Main cantik
22
Bab 22 : Janji
23
Bab 23 : Manis
24
Bab 24 : Bertemu
25
Bab 25 : Bapak
26
Bab 26 : Janda muda
27
Bab 27 : Janda muda 2
28
Bab 28 : Menyesal
29
Bab 29 : Tamparan
30
Bab 30 : Menjenguk
31
Bab 31 : Menguntit
32
Bab 32 : Oma, Opa
33
Bab 33 : Tidak bisa
34
Bab 34 : Pingsan
35
Bab 35 : Dari siapa?
36
Bab 36 : Merasa sendiri
37
Bab 37 : Menjauh
38
Bab 38 : Jatuh
39
Bab 39 : Pilu
40
Bab 40 : Menguatkan diri
41
Bab 41 : Maya
42
Bab 42 : Bram & Intan
43
Bab 43 : Memohon
44
Bab 44 : Atap
45
Bab 45 : Kesal
46
Bab 46 : Membujuk
47
Bab 47 : Kejelasan?
48
Bab 48 : Duda of bucin
49
Bab 49 : Ditangkap
50
Bab 50 : Taman hiburan
51
Bab 51 : Taman hiburan
52
Bab 52 : Keterpurukan
53
Bab 53 : Menyesal
54
Bab 54 : Restu
55
Bab 55 : Salah paham
56
Bab 56 : Mental
57
Bab 57 : Restu
58
Bab 58 : Devan & Regan
59
Bab 59 : Devan & Regan 2
60
Bab 60 : Devan & Regan 3
61
Bab 61 : Uang
62
Bab 62 : Adopsi
63
Bab 63 : Mencoba ikhlas
64
Bab 64 : Kiss
65
Bab 65 : Aku mandul!
66
Bab 66 : Regan
67
Bab 67 : Undangan
68
Bab 68 : Pentas
69
Bab 69 : Lecet
70
Bab 70 : Mengembalikan
71
Bab 71 : Bunga tidur
72
Bab 72 : Married again
73
Bab 73 : Pengantin baru
74
Bab 74 : Berpamitan
75
Pengumuman
76
Bab 75 : Jangan pergi, Pak!
77
Bab 76 : Romantis
78
Bab 77 : Flek
79
Bab 78 : Flek 2
80
Bab 79 : Naughty Kiss
81
Bab 80 : Season 1 selesai
82
Bab 81 : SEASON 2
83
Bab 82 : Adopsi
84
Bab 83 : Bingung
85
Bab 84 : Tak mengapa
86
Bab 85 : Devan tak terkalahkan
87
Bab 86 : Regan datang
88
Bab 87 : Kejutan
89
Bab 88 : Keberanian
90
Bab 89 : Serafina
91
Bab 90 : Duda tua
92
Bab 91 : Bramasta
93
Bab 92 : Hamil?
94
Bab 93 : Bersyukur
95
Bab 94 : Tak mungkin
96
Bab 95 : Tragedi
97
Bab 96 : Maafkan Kia, Papa!
98
Bab 97 : Pesta dan menunggu Kia
99
Bab 98 : Membuka kado
100
Bab 99 : Regan
101
Bab 100 : Tak terima
102
Bab 101 : Kenapa selalu salahku?
103
Bab 102 : Sebenarnya
104
Bab 103 : Sena
105
Bab 104 : Posesifnya Devan
106
Bab 105 : Benarkah?
107
Bab 106 : Bahagia
108
Bab 107 : Tamat
109
Boncap : Nikahan mantan suami
110
Promo novel baru
111
Promosi novel
112
Novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!