Bab 17 : Pergi

"Hah?! Cemburu?" Sena tersenyum getir. 

"Aku ingin meminta hakku malam ini juga!"

"Usir Maya dulu baru bisa malam pertama denganku!"

Sena langsung masuk ke kamarnya dan mengunci pintu sementara Regan terus mengetuk pintu. Regan sangat frustasi dengan sikap Sena yang 180 derajat berubah.  Regan  masuk ke kamar Maya dan menyuruh istri keduanya itu untuk mengemasi barang-barangnya. Maya cukup terkejut namun Regan tidak mau membuat Sena semakin kesal. 

"Kau selalu memikirkan Sena namun tidak pernah memikirkanku," ucap Maya. 

"Maya, dengarlah! Aku tidak ingin kalian terus tidak akur."

Maya berdecih, ia segera membereskan barang-barangnya dengan sangat marah. Regan segera mencari tempat kontrakan untuk Maya. Setelah Maya selesai beberes, Regan segera menyeret koper itu dan mengetuk pintu kamar Sena untuk berpamitan. 

Tok... tok... tok...

"Sena, Maya mau pindah. Tolong keluar dulu!" ucap Regan. 

Ceklek...

Pintu terbuka, Sena melihat koper yang dibawa Regan. Tiba-tiba Maya memeluknya dengan erat lalu meminta maaf jika dia membuat Sena sangat kesal. Sena cukup merasa bersalah namun dia tidak mau munafik jika dirinya begitu senang dengan kepindahan Maya. Sena mengantar mereka keluar, Regan membawa koper itu masuk ke mobil.

"Kau akan pulang lagi?" tanya Sena pada Regan. 

"Malam ini aku mau di tempat Maya dulu karena ini pertama kalinya Maya akan menempati kontrakan tersebut dan besok aku akan menginap ke sini."

Sena mengangguk dan memegang omongan Regan. Setelah kepergian mereka, Sena lekas masuk, dia sangat senang ketika Regan bisa tegas untuk membawa Maya pergi dari rumah ini. Sena masuk ke kamarnya, ia mengambil paket yang belum sempat dia buka, ternyata adalah sebuah kunci rumah dan jelas itu adalah Devan. Di kotak itu juga tertulis pesan dari Devan.

Untuk Sena : Jika berubah pikiran kau bisa menggunakan kunci rumah ini. Datanglah! Tidak usah menjadi istriku, aku hanya mau kau menjadi pengasuh Kia saja. Aku akan membayarmu banyak. 

Sena meremas pesan itu lalu segera membenamkan wajahnya ke bantal karena dia benar-benar sangat lelah dan mengantuk, kedepannya ia harus banyak bersabar karena akan mendapat banyak masalah.

**

Pagi hari, sama seperti biasanya, tiada sang suami yang menemaninya sarapan, karena terburu-buru, ia hanya makan roti dengan selai kacang. Setelah itu berangkat bekerja dengan secercah harapan.

Kling...

Bapak : Sena, siapa wanita yang bersama Regan? Bapak bertemu mereka saat membeli sarapan.

Sena sangat terkejut saat melihat pesan dari sang bapak. Dia sengaja tak membalasnya dan bergegas menuju ke kantor. Dalam perjalanan ia terus kepikiran tentang pertanyaan Bapak tadi. Sampai kapan dia harus menutupi jika Regan berselingkuh di belakangnya.

Sesampainya di kantor, Sena mengerjakan tugasnya dan ia bersyukur tidak bertemu dengan sang bos yang aneh itu.

1 jam

2 jam

3 jam

Sampai sore hari, Sena baru menyelesaikan pekerjaannya. Dia sangat lelah dan ingin segera pulang karena malam ini Regan akan menginap di rumahnya. Walau Sena sangat muak namun Regan tetaplah sang suami yang harus dia layani sepenuh hati.

Tangan Sena mematikan komputer lalu segera turun ke tempat parkiran namun saat akan berjalan, ponselnya berbunyi ternyata dari Regan, senyuman Sena mengembang.

"Hallo, Kak Re? Nanti malam kita masak daging panggang yuk!" ucap Sena.

"Maaf, Sena. Aku tidak bisa, hari ini aku lembur dan kemungkinan akan pulang ke rumah Maya karena jauh lebih dekat dari kampus."

Senyuman Sena menghilang seketika. "Kan 2 hari kau sudah tidur dengannya?"

"Di surat kontrak tertulis 3 hari sekali, Sena. Kau yang menulisnya dan kau yang lupa juga?" jawab Regan.

Sena menghela nafas kasar dan memohon pada Regan untuk malam ini saja menemaninya namun Regan tetap tidak bisa. Sena mematikan ponselnya, sesakit ini berharap pada orang yang dia cintai? Ah sudahlah, Sena akan tidur malam ini saja, tak ada yang spesial.

Saat di rumah. Sena benar-benar terlelap sampai malam, dia tak memikirkan Regan yang tak akan pulang malam ini. Namun, dering ponsel membangunkannya, ia segera mengangkat ternyata dari Gladis.

"Hei, suamimu mana?"

"Entah..."

"Dia sedang makan malam dengan Ibunya dan seorang wanita cantik."

DEG!!!

Sena menutup ponselnya dan Gladis mengirim foto itu, dadanya terasa sesak saat melihat Regan sedang makan malam dengan keluarganya dan tanpa Sena. Regan sudah membohongi Sena, katanya lembur? Iya, sedang lembur, lembur mendekatkan Maya dengan Mama mertuanya.

Sepertinya Mama mertuanya sudah menemukan menantu baru, dulu beliau sangat dekat dengan Sena namun setelah kedatangan Maya seolah Sena terlupakan.

Pendusta, semuanya penipu!

Sena mencoba menelpon Bram, Bram mengangkatnya.

"Papa di mana?" tanya Sena.

"Papa sedang diluar, makan bersama klien dari Jepang yang datang di kantor kita tadi. Ingat?" jawab Bram.

"Papa bohong. Papa makan dengan Regan, Mama dan Maya juga. Kalian jahat! Penipu!"

Bram sangat kaget. "Sena, apa maksudmu? Papa memang makan dengan klien, untuk mereka Papa tidak tahu."

Tut... Tut... Tut...

Telepon langsung dimatikan oleh Sena. Sena memutuskan untuk pergi dari rumah itu dan membawa semua barang-barangnya. Tak di sangka Regan sudah menyalahi surat perjanjian itu.

Setelah mengemasi barang-barangnya, Sena segera pergi menggunakan sepeda motornya. Dia sudah tahu akan ke mana.

**

Sena menatap rumah mewah yang bergaya klasik, rumah itu terlihat sepi bahkan tidak ada penjaganya. Sena turun dari motor, ia mencoba melihat dari balik pagar yang ternyata tidak terkunci. Sena memasukan motornya ke halaman rumah itu dan memarkirkannya di sana. Sena masih tidak percaya jika dia akan berada di sini.

"Permisi, apa ada orang?"

Hening, tidak ada orang yang menjawab. Sena melihat dari jendela namun di dalam sana tidak ada aktivitas.

Sena mengambil kunci di sakunya dan lekas membuka pintu tersebut, pintu itu bisa terbuka. Sena melangkah masuk sambil menyapu pandangan ke berbagai arah.

"Hallo? Pak Devan? Apa kau ada di rumah?"

Ini rumah kok seram sekali?

"Tante..." terdengar teriakan anak kecil lalu memeluknya dari belakang.

"Kia?"

Sena menatap Devan datang dari luar, sepertinya mereka baru saja datang. Sena menggendong Kia lalu menciuminya.

"Kau datang juga? Sudah menunggu lama? Maaf, tadi aku makan malam dengan Papa mertuamu dulu."

Sena terkejut, ternyata Papa mertuanya tidak berbohong dan Sena malah marah-marah kepada beliau yang tidak tahu apa-apa.

"Mari kubawakan kopermu, minggu ini pembantu pulang kampung makanya sepi."

Devan menyeret koper Sena dan mengajaknya langsung ke kamar. Sena takjub dengan rumah Devan yang sangat mewah sedangkan Kia masih dalam gendongan Sena.

"Ehmm ... Istrimu mana, Pak?"

"Kami sudah pisah ranjang lama dan kini dalam proses perceraian di pengadilan, dia juga sudah aku talak dan kami tidak ada hubungan suami istri lagi."

Sena mengangguk, cukup lega jika Devan sudah tak beristri lagi. Huh... mungkin ini lebih baik, dia akan tinggal di sini dan menjadi pengasuh Kia sepulang dari kantor.

Terpopuler

Comments

Rista Baha

Rista Baha

nah bagus sena kau pergi dri rmh suami brengsekmu itu

2022-06-12

0

Royanah

Royanah

makanya jg terjebak..

2022-06-06

0

Sananda

Sananda

Sena kenapa lari kerumah Devan .
kan ada uang cari kontrakan dong..

2022-06-03

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Menyaksikan perselingkuhannya.
2 Bab 2: Hati yang kau lukai
3 Bab 3 : Regan, pria jahat
4 Bab 4 : Pergi
5 Bab 5 : Untuk apa?
6 Bab 6 : Gosip
7 Bab 7 : Warna janda
8 Bab 8 : Tak terduga
9 Bab 9 : Surat perjanjian
10 Bab 10 : Lift
11 Bab 11 : Anniversary
12 Bab 12 : Villa
13 Bab 13 : Rahasia
14 Bab 14 : Tinggal bersama
15 Bab 15 : Itu masih sakit?
16 Bab 16 : Kunci
17 Bab 17 : Pergi
18 Bab 18 : Mencari Sena
19 Bab 19 : Kost
20 Bab 20 : Talak si Maya!
21 Bab 21 : Main cantik
22 Bab 22 : Janji
23 Bab 23 : Manis
24 Bab 24 : Bertemu
25 Bab 25 : Bapak
26 Bab 26 : Janda muda
27 Bab 27 : Janda muda 2
28 Bab 28 : Menyesal
29 Bab 29 : Tamparan
30 Bab 30 : Menjenguk
31 Bab 31 : Menguntit
32 Bab 32 : Oma, Opa
33 Bab 33 : Tidak bisa
34 Bab 34 : Pingsan
35 Bab 35 : Dari siapa?
36 Bab 36 : Merasa sendiri
37 Bab 37 : Menjauh
38 Bab 38 : Jatuh
39 Bab 39 : Pilu
40 Bab 40 : Menguatkan diri
41 Bab 41 : Maya
42 Bab 42 : Bram & Intan
43 Bab 43 : Memohon
44 Bab 44 : Atap
45 Bab 45 : Kesal
46 Bab 46 : Membujuk
47 Bab 47 : Kejelasan?
48 Bab 48 : Duda of bucin
49 Bab 49 : Ditangkap
50 Bab 50 : Taman hiburan
51 Bab 51 : Taman hiburan
52 Bab 52 : Keterpurukan
53 Bab 53 : Menyesal
54 Bab 54 : Restu
55 Bab 55 : Salah paham
56 Bab 56 : Mental
57 Bab 57 : Restu
58 Bab 58 : Devan & Regan
59 Bab 59 : Devan & Regan 2
60 Bab 60 : Devan & Regan 3
61 Bab 61 : Uang
62 Bab 62 : Adopsi
63 Bab 63 : Mencoba ikhlas
64 Bab 64 : Kiss
65 Bab 65 : Aku mandul!
66 Bab 66 : Regan
67 Bab 67 : Undangan
68 Bab 68 : Pentas
69 Bab 69 : Lecet
70 Bab 70 : Mengembalikan
71 Bab 71 : Bunga tidur
72 Bab 72 : Married again
73 Bab 73 : Pengantin baru
74 Bab 74 : Berpamitan
75 Pengumuman
76 Bab 75 : Jangan pergi, Pak!
77 Bab 76 : Romantis
78 Bab 77 : Flek
79 Bab 78 : Flek 2
80 Bab 79 : Naughty Kiss
81 Bab 80 : Season 1 selesai
82 Bab 81 : SEASON 2
83 Bab 82 : Adopsi
84 Bab 83 : Bingung
85 Bab 84 : Tak mengapa
86 Bab 85 : Devan tak terkalahkan
87 Bab 86 : Regan datang
88 Bab 87 : Kejutan
89 Bab 88 : Keberanian
90 Bab 89 : Serafina
91 Bab 90 : Duda tua
92 Bab 91 : Bramasta
93 Bab 92 : Hamil?
94 Bab 93 : Bersyukur
95 Bab 94 : Tak mungkin
96 Bab 95 : Tragedi
97 Bab 96 : Maafkan Kia, Papa!
98 Bab 97 : Pesta dan menunggu Kia
99 Bab 98 : Membuka kado
100 Bab 99 : Regan
101 Bab 100 : Tak terima
102 Bab 101 : Kenapa selalu salahku?
103 Bab 102 : Sebenarnya
104 Bab 103 : Sena
105 Bab 104 : Posesifnya Devan
106 Bab 105 : Benarkah?
107 Bab 106 : Bahagia
108 Bab 107 : Tamat
109 Boncap : Nikahan mantan suami
110 Promo novel baru
111 Promosi novel
112 Novel baru
Episodes

Updated 112 Episodes

1
Bab 1 : Menyaksikan perselingkuhannya.
2
Bab 2: Hati yang kau lukai
3
Bab 3 : Regan, pria jahat
4
Bab 4 : Pergi
5
Bab 5 : Untuk apa?
6
Bab 6 : Gosip
7
Bab 7 : Warna janda
8
Bab 8 : Tak terduga
9
Bab 9 : Surat perjanjian
10
Bab 10 : Lift
11
Bab 11 : Anniversary
12
Bab 12 : Villa
13
Bab 13 : Rahasia
14
Bab 14 : Tinggal bersama
15
Bab 15 : Itu masih sakit?
16
Bab 16 : Kunci
17
Bab 17 : Pergi
18
Bab 18 : Mencari Sena
19
Bab 19 : Kost
20
Bab 20 : Talak si Maya!
21
Bab 21 : Main cantik
22
Bab 22 : Janji
23
Bab 23 : Manis
24
Bab 24 : Bertemu
25
Bab 25 : Bapak
26
Bab 26 : Janda muda
27
Bab 27 : Janda muda 2
28
Bab 28 : Menyesal
29
Bab 29 : Tamparan
30
Bab 30 : Menjenguk
31
Bab 31 : Menguntit
32
Bab 32 : Oma, Opa
33
Bab 33 : Tidak bisa
34
Bab 34 : Pingsan
35
Bab 35 : Dari siapa?
36
Bab 36 : Merasa sendiri
37
Bab 37 : Menjauh
38
Bab 38 : Jatuh
39
Bab 39 : Pilu
40
Bab 40 : Menguatkan diri
41
Bab 41 : Maya
42
Bab 42 : Bram & Intan
43
Bab 43 : Memohon
44
Bab 44 : Atap
45
Bab 45 : Kesal
46
Bab 46 : Membujuk
47
Bab 47 : Kejelasan?
48
Bab 48 : Duda of bucin
49
Bab 49 : Ditangkap
50
Bab 50 : Taman hiburan
51
Bab 51 : Taman hiburan
52
Bab 52 : Keterpurukan
53
Bab 53 : Menyesal
54
Bab 54 : Restu
55
Bab 55 : Salah paham
56
Bab 56 : Mental
57
Bab 57 : Restu
58
Bab 58 : Devan & Regan
59
Bab 59 : Devan & Regan 2
60
Bab 60 : Devan & Regan 3
61
Bab 61 : Uang
62
Bab 62 : Adopsi
63
Bab 63 : Mencoba ikhlas
64
Bab 64 : Kiss
65
Bab 65 : Aku mandul!
66
Bab 66 : Regan
67
Bab 67 : Undangan
68
Bab 68 : Pentas
69
Bab 69 : Lecet
70
Bab 70 : Mengembalikan
71
Bab 71 : Bunga tidur
72
Bab 72 : Married again
73
Bab 73 : Pengantin baru
74
Bab 74 : Berpamitan
75
Pengumuman
76
Bab 75 : Jangan pergi, Pak!
77
Bab 76 : Romantis
78
Bab 77 : Flek
79
Bab 78 : Flek 2
80
Bab 79 : Naughty Kiss
81
Bab 80 : Season 1 selesai
82
Bab 81 : SEASON 2
83
Bab 82 : Adopsi
84
Bab 83 : Bingung
85
Bab 84 : Tak mengapa
86
Bab 85 : Devan tak terkalahkan
87
Bab 86 : Regan datang
88
Bab 87 : Kejutan
89
Bab 88 : Keberanian
90
Bab 89 : Serafina
91
Bab 90 : Duda tua
92
Bab 91 : Bramasta
93
Bab 92 : Hamil?
94
Bab 93 : Bersyukur
95
Bab 94 : Tak mungkin
96
Bab 95 : Tragedi
97
Bab 96 : Maafkan Kia, Papa!
98
Bab 97 : Pesta dan menunggu Kia
99
Bab 98 : Membuka kado
100
Bab 99 : Regan
101
Bab 100 : Tak terima
102
Bab 101 : Kenapa selalu salahku?
103
Bab 102 : Sebenarnya
104
Bab 103 : Sena
105
Bab 104 : Posesifnya Devan
106
Bab 105 : Benarkah?
107
Bab 106 : Bahagia
108
Bab 107 : Tamat
109
Boncap : Nikahan mantan suami
110
Promo novel baru
111
Promosi novel
112
Novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!