Bab 2: Hati yang kau lukai

“Itu... emh... aku dimarahin bos  jadinya disuruh pulang karena aku tidak tahu mau apa di rumah, maka aku di sini saja.” Sena terpaksa berbohong, dia tak ingin sang bapak khawatir dengan keadaannya.

Sena membantu bapak untuk menambal ban pelanggan yang membutuhkan jasa mereka, dari pekerjaan itulah sang bapak bisa membiayai Sena sampai kuliah. Sena adalah anak piatu, dia tak mempunyai ibu sejak SMA.

Dia menjadi mandiri dan sering mengambil kerja sambilan semasa sekolahnya.

Pribadinya sangat kuat namun siapa sangka jika nasib pernikahannya seperti ini.

Sena mencoba untuk kuat, dia tak mau gegabah untuk mengambil keputusan apalagi

ini menyangkut nasib rumah tangganya.

Tak terasa waktu jam makan siang datang juga,

pelanggan hari ini cukup banyak membuat Sena kelelahan. Bapak mengajaknya makan

dengan bekal yang Sena masak tadi. Mereka makan bersama-sama dengan lahap

sampai habis.

“Na, sudah ada tanda-tanda hamil?” tanya bapak.

Pertanyaan itu di dapat bukan hanya dari bapak saja melainkan mertuanya juga. Bagaimana dirinya bisa hamil jika sang suami tak

menyentuhnya sama sekali? Sena menggeleng membuat Bapak mengusap rambut

putrinya itu.

“Pak, lagian aku juga masih fokus bekerja. Nanti akan repot jika nantinya ada anak diantara kami.”

“Bapak sarankan jangan ditunda! Nanti akan

menyesal.”

Tidak ditunda pun sudah membuatku menyesal, menyesal telah menikahi pria yang salah.

Suara mobil terparkir membuat aktvitas makan mereka terhenti, Sena menatapnya dengan jengah, pikirannya langsung terbayang kejadian

di kampus tadi pagi. Pria yang tak berhati nurani itu sudah membuatnya sangat

kecewa.

“Sena, suamimu datang.”

Bukan suami, lebih tepatnya calon mantan suami.

Sena tak menggubris, dia mencuci tangannya lalu segera mengambil tas miiknya yang tergelatak di kursi. Regan sudah masuk lalu

menyalami Bapak mertuanya.

“Mau jemput Nana?” tanya Bapak.

“Iya, Pak. Sena, ayo makan siang!”

Sena menatapnya malas, ia sekilas memperhatikan raut wajah sang bapak yang heran dengan reaksi saat bertemu dengan Regan. Tak mau membuat Bapak curiga akhirnya Sena mau ikut dengan Regan. Mereka berpamitan dengan sopan lalu masuk ke mobil Pajero hitam milik pria dingin itu.  Di dalam mobil, Sena memilih mendengarkan lagu lewat ponselnya dan matanya menatap jalanan yang ramai di siang ini.

“Sena, aku akan membawa Maya untuk tinggal bersama kita malam ini juga.”

Pria yang tak punya hati, bukannya meminta maaf namun malah semakin menyiramkan air

cuka ke luka yang ternganga.

“Terserah Kak Re saja asalkan besok sudah ada surat perceraian kita.”

“Kita tidak akan bercerai.”

Sena menatap lekat Regan, pria itu memang tak

memiliki perasaan. Sena tersenyum kecut, matanya seketika memerah menahan air mata yang sedari tadi seakan mau jatuh. Hatinya terasa tertusuk duri lalu disiram perasan air jeruk nipis. Perih, itu yang dia rasakan. Tak main-main Regan menyakiti perasaannya.

“Kau senang melihat hatiku sakit? Kenapa Kak Re sangat kejam?”

Regan hanya diam, tidak ada suara yang terdengar dari bibirnya yang selalu datar dan tidak pernah tersenyum. Regan bukan hanya

dosen killer bagi Sena, melainkan suami yang tak bisa ia gapai. Pria dingin itu memilih diam saat Sena mulai mengajaknya berdebat.

Ternyata Regan membawanya pulang ke rumah, dari jendela mobil Sena bisa melihat Maya yang tengah berdiri di teras mereka. Mata

Sena melihat koper besar sudah ada di sana. Air mata Sena tumpah, ia langsung turun mobil dan masuk ke dalam rumah tanpa memperdulikan Maya.

“Na... Sena ...” Maya mencoba mencegahnya namun Sena menepis tangannya.

Wanita 27 tahun itu berlari masuk ke kamar dan

mengunci pintunya, dia menangis tersedu -sedu. Pria jahat itu tak mempunyai hati

sedikitpun dan tidak pernah mengerti perasaannya.

Aku kurang apa selama ini? Aku sudah melakukan apa yang diharuskan seorang istri

lakukan. Jika dia tak mencintaiku, kenapa menyiksaku begini? Sakit... sakit sekali.

Tok ... tok ... tok ...

“Sena, ayo kita bicara! Sena, kita sudah menjadi

keluarga. Suamimu juga kini suamiku. Kami memang salah telah melakukan pernikahan tanpa sepengetahuanmu,” ucap Maya.

Tak ada jawaban dari Sena, Maya menghela nafas secara kasar. Regan menarik tangannya dan menyuruh membiarkan Sena yang sedang

syok. Sena hanya butuh waktu yang pas untuk menerima pernikahan mereka.

“Tata barang-barangmu di kamarku, biarkan Sena merenungi semuanya.”

“Regan, apa kita tidak keterlaluan dengannya?”

“Tidak, sedari awal aku memang tidak ingin

menikahinya. Ini resiko yang harus diterima jika menikah tanpa cinta.”

Regan segera kembali ke kampus setelah jam

istirahatnya selesai, sedangkan Maya akan memutuskan untuk mengundurkan diri

dari kampus itu sebelum kabar pernikahan siri-nya tersebar di kampus. Maya akan

menempati kamar bersama Regan. Lalu Sena bagaimana?

Sedari awal pernikahannya dengan Regan,

pria itu tak mengizinkannya untuk masuk bahkan tinggal di kamarnya.

Sena menangis pilu sambil memukul-mukul dadanya, sudah ribuan air mata ia teteskan sedari awal pernikahan mereka.

Jahat, kau sangat jahat!

Bunda, andai saja kau masih ada pasti pernikahan ini tak akan terjadi.

Sena menangis sampai terlelap, hanya tidur yang bisa membuatnya melupakan fakta yang menyakitkan walau saat ia terbangun akan

mengingatnya lagi. Sementara, ia hanya ingin melupakannya meski hanya sementara.

Malam hari.

Sena terbangun di pukul 7 malam saat Maya mengetuk pintu kamarnya. Sena dengan malas menuju ke kamar mandi tanpa menghiraukan

ketukan pintu tersebut. Sena menyiram air dingin ke seluruh tubuhnya sampai bersih. Seusai mandi, Sena terpaksa keluar dari kamar karena perutnya yang keroncongan.

Di meja makan, Sena melihat pasangan mesum itu sudah duduk bersebelahan. Sena tak menghiraukan mereka dan menuju ke dapur untuk membuat makanannya sendiri.

“Duduklah!” pinta Regan tanpa menatapnya.

Sena terhenti, baru kali ini Regan menyuruhnya untuk duduk bersama di depan meja makan namun sayangnya di sana ada madunya.

“Aku tidak suka mengatakan kalimat yang sama untuk kedua kalinya.” Regan berbicara tanpa ekspresi.

Dada Sena bergemuruh, ingin sekali menyiram air panas pada Regan.

“Ada air panas di atas meja, silahkan siram ke

wajahku jika mau.” Regan bisa membaca ekspresi Sena yang berapi-api.

Sena menarik kursi dengan kasar, dia duduk di

seberang mereka berdua.

“Sayang, bisa ambilkan nasi?”  pinta Regan.

Sena dan Maya refleks mengambil centong nasi, Sena langsung mengalah karena mengingat panggilan ‘Sayang’ bukan untuknya. Dia sadar diri jika yang dimaksud Regan adalah Maya. Sena kembali duduk dan terdiam, ia

melihat tangannya begitu bergetar di bawah meja.

Dia memang menyiksaku. Dia pria yang berperasaan dingin bahkan mati. Aku tidak

menyangka bisa terjebak  pernikahan

dengannya. Regan Anggara, kapan aku bisa meraih cintamu? Apa dengan kemunculan

Kak Maya seolah kode untuk membuatku menyerah untuk bisa menggapai cintanya?

Terpopuler

Comments

Dwi apri

Dwi apri

penasaran knp bisa menikah

2023-10-13

0

Lyana Gunawan

Lyana Gunawan

baru baca udah nyesek 😭😭😭

2023-02-11

0

Widya Dya

Widya Dya

Baru baca 2 bab aja udh nyesek

2022-08-18

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Menyaksikan perselingkuhannya.
2 Bab 2: Hati yang kau lukai
3 Bab 3 : Regan, pria jahat
4 Bab 4 : Pergi
5 Bab 5 : Untuk apa?
6 Bab 6 : Gosip
7 Bab 7 : Warna janda
8 Bab 8 : Tak terduga
9 Bab 9 : Surat perjanjian
10 Bab 10 : Lift
11 Bab 11 : Anniversary
12 Bab 12 : Villa
13 Bab 13 : Rahasia
14 Bab 14 : Tinggal bersama
15 Bab 15 : Itu masih sakit?
16 Bab 16 : Kunci
17 Bab 17 : Pergi
18 Bab 18 : Mencari Sena
19 Bab 19 : Kost
20 Bab 20 : Talak si Maya!
21 Bab 21 : Main cantik
22 Bab 22 : Janji
23 Bab 23 : Manis
24 Bab 24 : Bertemu
25 Bab 25 : Bapak
26 Bab 26 : Janda muda
27 Bab 27 : Janda muda 2
28 Bab 28 : Menyesal
29 Bab 29 : Tamparan
30 Bab 30 : Menjenguk
31 Bab 31 : Menguntit
32 Bab 32 : Oma, Opa
33 Bab 33 : Tidak bisa
34 Bab 34 : Pingsan
35 Bab 35 : Dari siapa?
36 Bab 36 : Merasa sendiri
37 Bab 37 : Menjauh
38 Bab 38 : Jatuh
39 Bab 39 : Pilu
40 Bab 40 : Menguatkan diri
41 Bab 41 : Maya
42 Bab 42 : Bram & Intan
43 Bab 43 : Memohon
44 Bab 44 : Atap
45 Bab 45 : Kesal
46 Bab 46 : Membujuk
47 Bab 47 : Kejelasan?
48 Bab 48 : Duda of bucin
49 Bab 49 : Ditangkap
50 Bab 50 : Taman hiburan
51 Bab 51 : Taman hiburan
52 Bab 52 : Keterpurukan
53 Bab 53 : Menyesal
54 Bab 54 : Restu
55 Bab 55 : Salah paham
56 Bab 56 : Mental
57 Bab 57 : Restu
58 Bab 58 : Devan & Regan
59 Bab 59 : Devan & Regan 2
60 Bab 60 : Devan & Regan 3
61 Bab 61 : Uang
62 Bab 62 : Adopsi
63 Bab 63 : Mencoba ikhlas
64 Bab 64 : Kiss
65 Bab 65 : Aku mandul!
66 Bab 66 : Regan
67 Bab 67 : Undangan
68 Bab 68 : Pentas
69 Bab 69 : Lecet
70 Bab 70 : Mengembalikan
71 Bab 71 : Bunga tidur
72 Bab 72 : Married again
73 Bab 73 : Pengantin baru
74 Bab 74 : Berpamitan
75 Pengumuman
76 Bab 75 : Jangan pergi, Pak!
77 Bab 76 : Romantis
78 Bab 77 : Flek
79 Bab 78 : Flek 2
80 Bab 79 : Naughty Kiss
81 Bab 80 : Season 1 selesai
82 Bab 81 : SEASON 2
83 Bab 82 : Adopsi
84 Bab 83 : Bingung
85 Bab 84 : Tak mengapa
86 Bab 85 : Devan tak terkalahkan
87 Bab 86 : Regan datang
88 Bab 87 : Kejutan
89 Bab 88 : Keberanian
90 Bab 89 : Serafina
91 Bab 90 : Duda tua
92 Bab 91 : Bramasta
93 Bab 92 : Hamil?
94 Bab 93 : Bersyukur
95 Bab 94 : Tak mungkin
96 Bab 95 : Tragedi
97 Bab 96 : Maafkan Kia, Papa!
98 Bab 97 : Pesta dan menunggu Kia
99 Bab 98 : Membuka kado
100 Bab 99 : Regan
101 Bab 100 : Tak terima
102 Bab 101 : Kenapa selalu salahku?
103 Bab 102 : Sebenarnya
104 Bab 103 : Sena
105 Bab 104 : Posesifnya Devan
106 Bab 105 : Benarkah?
107 Bab 106 : Bahagia
108 Bab 107 : Tamat
109 Boncap : Nikahan mantan suami
110 Promo novel baru
111 Promosi novel
112 Novel baru
Episodes

Updated 112 Episodes

1
Bab 1 : Menyaksikan perselingkuhannya.
2
Bab 2: Hati yang kau lukai
3
Bab 3 : Regan, pria jahat
4
Bab 4 : Pergi
5
Bab 5 : Untuk apa?
6
Bab 6 : Gosip
7
Bab 7 : Warna janda
8
Bab 8 : Tak terduga
9
Bab 9 : Surat perjanjian
10
Bab 10 : Lift
11
Bab 11 : Anniversary
12
Bab 12 : Villa
13
Bab 13 : Rahasia
14
Bab 14 : Tinggal bersama
15
Bab 15 : Itu masih sakit?
16
Bab 16 : Kunci
17
Bab 17 : Pergi
18
Bab 18 : Mencari Sena
19
Bab 19 : Kost
20
Bab 20 : Talak si Maya!
21
Bab 21 : Main cantik
22
Bab 22 : Janji
23
Bab 23 : Manis
24
Bab 24 : Bertemu
25
Bab 25 : Bapak
26
Bab 26 : Janda muda
27
Bab 27 : Janda muda 2
28
Bab 28 : Menyesal
29
Bab 29 : Tamparan
30
Bab 30 : Menjenguk
31
Bab 31 : Menguntit
32
Bab 32 : Oma, Opa
33
Bab 33 : Tidak bisa
34
Bab 34 : Pingsan
35
Bab 35 : Dari siapa?
36
Bab 36 : Merasa sendiri
37
Bab 37 : Menjauh
38
Bab 38 : Jatuh
39
Bab 39 : Pilu
40
Bab 40 : Menguatkan diri
41
Bab 41 : Maya
42
Bab 42 : Bram & Intan
43
Bab 43 : Memohon
44
Bab 44 : Atap
45
Bab 45 : Kesal
46
Bab 46 : Membujuk
47
Bab 47 : Kejelasan?
48
Bab 48 : Duda of bucin
49
Bab 49 : Ditangkap
50
Bab 50 : Taman hiburan
51
Bab 51 : Taman hiburan
52
Bab 52 : Keterpurukan
53
Bab 53 : Menyesal
54
Bab 54 : Restu
55
Bab 55 : Salah paham
56
Bab 56 : Mental
57
Bab 57 : Restu
58
Bab 58 : Devan & Regan
59
Bab 59 : Devan & Regan 2
60
Bab 60 : Devan & Regan 3
61
Bab 61 : Uang
62
Bab 62 : Adopsi
63
Bab 63 : Mencoba ikhlas
64
Bab 64 : Kiss
65
Bab 65 : Aku mandul!
66
Bab 66 : Regan
67
Bab 67 : Undangan
68
Bab 68 : Pentas
69
Bab 69 : Lecet
70
Bab 70 : Mengembalikan
71
Bab 71 : Bunga tidur
72
Bab 72 : Married again
73
Bab 73 : Pengantin baru
74
Bab 74 : Berpamitan
75
Pengumuman
76
Bab 75 : Jangan pergi, Pak!
77
Bab 76 : Romantis
78
Bab 77 : Flek
79
Bab 78 : Flek 2
80
Bab 79 : Naughty Kiss
81
Bab 80 : Season 1 selesai
82
Bab 81 : SEASON 2
83
Bab 82 : Adopsi
84
Bab 83 : Bingung
85
Bab 84 : Tak mengapa
86
Bab 85 : Devan tak terkalahkan
87
Bab 86 : Regan datang
88
Bab 87 : Kejutan
89
Bab 88 : Keberanian
90
Bab 89 : Serafina
91
Bab 90 : Duda tua
92
Bab 91 : Bramasta
93
Bab 92 : Hamil?
94
Bab 93 : Bersyukur
95
Bab 94 : Tak mungkin
96
Bab 95 : Tragedi
97
Bab 96 : Maafkan Kia, Papa!
98
Bab 97 : Pesta dan menunggu Kia
99
Bab 98 : Membuka kado
100
Bab 99 : Regan
101
Bab 100 : Tak terima
102
Bab 101 : Kenapa selalu salahku?
103
Bab 102 : Sebenarnya
104
Bab 103 : Sena
105
Bab 104 : Posesifnya Devan
106
Bab 105 : Benarkah?
107
Bab 106 : Bahagia
108
Bab 107 : Tamat
109
Boncap : Nikahan mantan suami
110
Promo novel baru
111
Promosi novel
112
Novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!